PERCOBAAN FAKTORIAL

RANC. ACAK LENGKAP (RAL)

RANC. ACAK KELOMPOK (RAK)
Mengapa percobaan faktorial diperlukan ?
 Respons dari suatu individu (tanaman) merupakan akibat dari
berbagai faktor secara simultan, artinya respons yg muncul akan
berbeda jika kondisi faktor lain berubah
 Keuntungan percobaan faktorial: dapat mengetahui pengaruh dari
masing-masing faktor perlakuan (pengaruh utama) dan pengaruh
interaksi antara 2 faktor (pengaruh sederhana = simple effect)

Istilah faktorial lebih memfokuskan pada bagaimana perlakuan-

perlakuan yang akan diteliti disusun, tetapi tidak pada bagaimana
perlakuan-perlakuan tsb ditempatkan pada unit percobaan.
Rancangan lingkungan dpt menggunakan RAK, RAL, RPT, RPJ
Jika kasus tsb diterapkan pada rancangan acak kelompok disebut
Rancangan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok atau
RAK-Faktorial
 Respons dari pengaruh faktor perlakuan :
Ada INTERAKSI ; TDK BERINTERAKSI

Pengaruh Pengaruh
faktor A faktor B

Faktor A Faktor B

Tdk ada ada interaksi ada interaksi

interaksi B0
B0 B0

B1
B1
B1

Faktor A Faktor A Faktor A

Jika pola respons dari suatu faktor erubah pada berbagai kondisi faktor lain disebut
Kedua Faktor Perlakuan BERINTERAKSI
 Percobaan Faktorial : 2 FAKTOR

A0 A1 Rataan Efek utama :

B0 30 32 31 A = ½ (44 - 36 + 32 – 30) = 5
B = ½ (44 - 32 + 36 – 30) = 9
B1 36 44 40

Rataan 33 38 35.5

Simple effect: Efek interaksi :

A dalam B0 = 32-30 = 2 AB = ½ { (44 – 32) - (36 – 30) } = 3
A dalam B1 = 44-36 = 8
B dalam A0 = 36 – 30 = 6
B dalam A1 = 44 – 32 = 12
 Percobaan Faktorial : 3 FAKTOR

Efek utama A dalam C0:

c0 c1
A c0= ½ { (ab) - (b) + (a) – (1) }
b0 b1 b0 b1 Efek utama B dalam C0:
a0 a0b0c0 a0b1c0 a0b0c1 a0b1c1 Bc0= ½ { (ab) - (a) + (b) – (1) }
(1) (b) (c) (bc) Efek utama A dalam C1:
a1 a1b0c0 a1b1c0 a1b0c1 a1b1c1 Ac1= ½ { (abc) - (bc) + (ac) – (c) }
(a) (ab) (ac) (abc)
Efek utama B dalam C1:
Bc1= ½ { (abc) - (ac) + (bc) – (c) }

EFEK INTERAKSI:
AB dalam C0: ABc0= ½ [ (ab) - (b) – {(a) – (1)} ]
AB dalam C1: ABc1= ½ [ (abc) - (bc) – {(ac) – (c)} ]
AB dalam tanpa memperhatikan factor C:
AB = ½ (ABc0 + ABc1) = ¼ (abc + ab + c +1 - ac – bc – a – b)
ABC = membandingkan ABc1 dengan ABc0
AB = ½ (ABc1 - ABc0) = ¼ (abc + c + a + b - bc – ac – ab – 1)
Percobaan faktorial

Perlakuan ≥ 2 faktor Faktor I. N: N0. N1, N2

Ranc.perlakuan : faktorial Faktor II. P: P0, P1, P2
Ranc. Lingkungan RAL, Jlh perlakuan = 3 x 3 = 9
RAK NoPo N0P1 NoP2
Ranc. PErcobaan: RAL N1Po N1P1 N1P2
Faktorial, RAK Faktorial
N2Po N2P1 N2P2
 Misal: faktorial 3 x 3 ,
artinya terdapat 2 faktor Jlh ulangan = 3
perlakuan masing-masing Jlh unit percobaan
3 taraf perlakuan = 9x3 = 27
 Materi kuliah :
RAL FAKTORIAL
 cara membuat denah percobaan (konsep
pengacakan)
 Menentukan komponen ragam (menguraikan
ragam total)
 Membuat model linier
 Menyusun hipotesis
 Cara menganalisis data
 Interpretasi hasi analisis
 Teknik Pengacakan :
dgn mengundi
Misal: Siapkan txr (9x3) potongan
Percobaan pemupukan N kertas, tulis semua
dan P, perlakuan dan
pupuk N : N1 (0 ppm), N2 ulangannya…N1P! (1) dst
(50 ppm), N3 (100 ppm), sampe N3P3(3)
pupuk P : P1 (0 ppm), P2 - Kertas digulung dan
(50 ppm), P3 (100 ppm), dimasukan ke botol diaduk
Jlh ulangan = 3 - Ambil setiap gulungan
Jlh perlakuan = kombinasi kertas tanpa
perlakuan = nxp = 9 mengembalikannya,
Setiap kali pengambilan
jangan lupa diaduk.
 KONSEP PENGACAKAN DENAH
utk menempatkan
perlakuan pada unit RAL Faktorial
percobaan
N3P1 /3 N1P2 /2 N2P1/1
Pengacakan lengkap N2P2/2 N3P2/1 N3P1/1
(seluruh perlakuan)
N2P3/1 N2P1/2 N3P3/1
dilakukan terhadap
seluruh unit percobaan N1P1/1 N2P3/2 N1P3/2
( setiap unit percb. N2P2/3 N3P3/2 N1P1/3
mendapat peluang yg
sama dlm penempatan N1P1/3 N1P2/1 N1P2/3
perlakuan )
N3P2/3 N3P1 /2 N3P2/2
N2P1/3 N2P3/3 N2P2/1
N3P3 N1P3 N1P1
 Model linier
RAL-Faktorial : 2 Faktor

Yijk = µ + Ni + Pj + (NP)ij +
Eijk
i= taraf N-1, 2, 3
j = taraf P ke-1,2,3
k = ulangan I,2,3
Percobaan pemupukan N dan P,
pupuk N : N1 (0 ppm), N2 (50 ppm), N3
(100 ppm),
pupuk P : P1 (0 ppm), P2 (50 ppm), P3
(100 ppm),
Jlh ulangan = 3

Yijk  Penguraian Keragaman Total

µ Keragaman total =
Keragaman N+ Keragaman P +
Ni Keragaman NP + keragaman galat
Pj JK total =
(NP)ij JK N + JK P + JK NP + JK galat
Eijk
 HIPOTESIS Analisa agam
RAL-Faktorial : 2 Faktor
Faktor utama/tunggal N
Ho : tidak ada pengaruh pupuk N terhadap produksi
H1 : ada pengaruh pupuk N terhadap produksi
Ho : µ N1 = µ N2 = µ N3
H1 : µ N1 ≠ µ N2 ≠ µ N3

Faktor utama P
Ho : tidak ada pengaruh pupuk P terhadap produksi
H1 : ada pengaruh pupuk P terhadap produksi
Ho : µ P1 = µ P2 = µ P3
H1 : µ P1 ≠ µ P2 ≠ µ P3

Faktor interaksi/N dan P

Ho : µ N1P1 = µ N2P1 = µ N3P1 dst
H1 : µ N1P1 ≠ µ N2P1 ≠ µ N3P1 dst
 Tabel ANOVA RAL Faktorial
SK db JK KT F hit F .tab F.tab
0.05 0.01
Perlkn np-1 JKperl. JK/db KTperl/ KTG
N n-1 JK N
P p-1 JKP
NP (n-1)(p-1) JKNP
Galat t (r-1) JKG JKG/db
Total t.r - 1 JKT - -
Contoh :
Perlkn 8 2.51 3.71
N 2 3.55 6.01
P 2 3.55 6.01
NP 4 2.93 4.58
Galat 18

Total 26
 Analisis Ragam RAL
TABEL DATA : Data lengkap dan Tabel Data dwi kasta
Data produksi= Yijk, Y1.1 .1 = data produksi perlakuan N1, P1
ulangan 1..dst
FK = (∑ Yijk)2 / txr
JK Total = ∑ (Yijk 2 ) – FK
JK perlakuan = ∑ (Yi j2) / r – FK
JK N = ∑ (Yi 2) / pxr – FK
JK P = ∑ (Y j2) /nx r – FK
JK NxP = JK Perlakuan - JK N - JK P

JK galat = JK total – JK perlakuan

 Hipotesis dan penarikan kesimpulan

H1 diterima …nyata=significant = * PERLAKUAN

BERPENGARUH NYATA TERHADAP RESPON
Jika : F hitung > F. tabel 0.05 dan
F hitung < F table0.01

H1 diterima .SANGAT NYATA = very significant = **

PERLAKUAN BERPENGARUH SANGAT NYATA
Jika : F hitung > F. tabel 0.01

H1 ditolak = TIDAK NYATA= non .significant = tn

PERLAKUAN TIDAK BERPENGARUH NYATA
Jika : F hitung < F. tabel 0.05
 ulangan
VARITAS NITROGEN ulangan 1 ulangan 2 3 total perlakuan rataan
v1 n0 3.2 3.5 2.9 9.6 3.20
v1 n1 4.5 5.1 4.7 14.3 4.77
v1 n2 7.8 8.1 8.2 24.1 8.03
v1 n3 8.9 8.7 8.8 26.4 8.80
v2 n0 4.1 3.9 4.2 12.2 4.07
v2 n1 5.5 6 5.7 17.2 5.73
v2 n2 6.7 6.8 6.5 20 6.67
v2 n3 8.5 8.8 9 26.3 8.77
v3 n0 2.5 2.8 3 8.3 2.77
v3 n1 4.1 4.5 4.2 12.8 4.27
v3 n2 6.7 7 6.3 20 6.67
v3 n3 8.8 8.9 9.1 26.8 8.93
v4 n0 4.1 4.3 4.7 13.1 4.37
v4 n1 6.7 6.5 7.2 20.4 6.80
v4 n2 7.9 8.7 8.5 25.1 8.37
v4 n3 9.1 9.5 9.4 28 9.33
v5 n0 4.2 3.6 4.5 12.3 4.10
v5 n1 6 6.5 6.2 18.7 6.23
v5 n2 7.9 7.9 8.3 24.1 8.03
v5 n3 10 9.9 9.7 29.6 9.87

total ulangan   127.2 131 131.1 389.3 6.49

 TABEL DATA DWI KASTA VxN

rataan
  v1 v2 v3 v4 v5 total N N
n0 9.6 12.2 8.3 13.1 12.3 55.5 3.96
n1 14.3 17.2 12.8 20.4 18.7 83.4 5.96
n2 24.1 20 20 25.1 24.1 113.3 8.09
n3 26.4 26.3 26.8 28 29.6 137.1 9.79
total V 74.4 75.7 67.9 86.6 84.7 389.3  
rataan
v 6.20 6.31 5.66 7.22 7.06    
Perhitungan Analisa ragam RAL -FAKTORIAL dgn EXCEL

 Faktor koreksi (FK) : = (389.3)^2/5x4x3

 Jumlah kuadrat total (JKT) : =sumsq(3.2 ….9.7) – FK
 JK PERLAKUAN : =sumsq(9.6…29.6)/3- FK
 JK VARITAS =sumsq(74.4 …84.7)/4x3– FK
 JK NITROGEN =sumsq(55.5 …137.1)/5x3 – FK
 JK NXV = JK PERLAKUAN - JK VARITAS – JK NITROGEN
 JK GALAT =JK TOTAL -JK PERLAKUAN-JK GALAT
 KT =JK/db
 F Hitung varitas : =KT varitas/KT Galat
 F Hitung nitrogen : =KT nitrogen/KT Galat
 F Hitung vxn : =KT vxn / KT Galat
 F table α : =FINV(α,db …., db galat)
 Koefisien keragaman : =KTgalat^0.5/rataan umum
 TABEL ANOVA RAL FAKTORIAL
F Ftab Ftab
SK db JK KT HITUNG 0.05 0.01
VARITAS 4 19.918 4.979 68.524 2.606 3.828
NITROGEN 3 252.032 84.011 1156.112 2.839 4.313
VxN 12 9.305 0.775 10.671 2.003 2.665
Galat 40 2.907 0.073      
TOTAL

59          
 Interpretasi hasil ANOVA
1. Efek PERLAKUAN VARITAS 3. Efek INTERAKSI PERLAKUAN
F hitung > F table 1%, maka Ho VARITAS x NITROGEN
ditolak atau H1 diterima, artinya F hitung > F table 1%, maka Ho
Perbedaan jenis varitas sangat ditolak atau H1 diterima, artinya
nyata mempengaruhi produksi Perbedaan jenis varitas dam
pemupukan nitrogen sangat nyata
2. Efek PERLAKUAN NITROGEN
mempengaruhi produksi
F hitung > F table 1%, maka Ho
4. Koefisien keragaman (KK)= 4.15%
ditolak atau H1 diterima, artinya
< 15% disimpulkan percobaan
perlakuan dosis pupuk nitrogen
dilakukan dengan teliti dan data
sangat nyata mempengaruhi
dianggap valid
produksi
