Anda di halaman 1dari 33

• SISTIM PROYEKSI

• DATUM
• SISTEM KOORDINAT
Pada kenyataannya bumi berbentuk seperti bola (3 dimensi) dengan
permukaan yang tidak beraturan.

Untuk dapat menggambarkan keseluruhan permukaan bumi pada sebidang


kertas (2D) maka kita memerlukan suatu upaya transformasi dari bentuk 3D ke
bentuk 2D.

Agar keseluruhan permukaan bumi dapat tergambar dengan proporsional


maka diperlukan suatu perhitungan matematis yang tepat. Perhitungan itulah
yang kemudian lebih dikenal dengan proyeksi, datum dan system koordinat
Sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk
merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid
(misalnya bumi) pada suatu bidang datar.

Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan


geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan.

Sistem koordinat merupakan “bilangan yang dipergunakan / dipakai untuk


menunjukkan lokasi suatu titik, garis, permukaan atau ruang “ .
Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang diantaranya
mencakup proyeksi peta dan datum
1. Sistem Proyeksi Peta
1 2 3 4

Cara kupas kulit jeruk mana yang memberikan hasil mirip aslinya .........?
Perhatikan lokasi pada lingkaan biru untuk 3 jenis proyeksi.....
Yang mana hasilnya lebih mendekati realita ....?
A. Proyeksi menurut Bidang Proyeksi

B. Proyeksi Menurut Sumbu Simetri Bidang Proyeksi


C. Proyeksi Menurut Bidang
Proyeksi Terhadap Bumi

D. Proyeksi Menurut ketentuan


geometrik yang dipenuhi 
Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara
posisi titik-titik di bumi dan di peta.

Persoalan utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung


ke bidang datar,
• Bidang yang lengkung jika dibentangkan menjadi bidang datar tertentu
akan mengalami kesalahan (distorsi),
• sedangkan suatu peta dikatakan ideal apabila dapat mernberikan :
luas benar, bentuk benar, arah benar, dan jarak benar.

Keempat syarat tersebut jelas tidak akan mungkin dapat dipenuhi,


tetapi harus mengorbankan syarat lainnya. Cara yang dapat dilakukan
hanyalah mengurangi kesalahan sekecil mungkin untuk memenuhi satu
atau lebih syarat­-syarat peta ideal, yaitu dengan :
a). Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang
tidak begitu luas; dan
b). Memilih biding proyeksi yang sesuai dengan letak daerah yang
dipetakan. misalnya : bidang datar: bidang kerucut dan bidang
silinder.
2. DATUM
datum geodetik  atau referensi permukaan atau georeferensi
adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi
serta orientasi sumbu koordinat terhadap tubuh bumi.

Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat
lagi menggunakan satelit
A. Jenis datum geodetik menurut metodenya :

• Datum horizontal adalah datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan


horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul
kecenderungan penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai
penggganti datum lokal atau regional.

• Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris.


Datum vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian
atau kedalaman.
B. datum geodetik menurut luas areanya :

• Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah
yang tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain : datum Genoek, datum
Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia
1995).

• Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang
bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas
dari datum lokal. Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan
hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain : datum
indian dan datum NAD (North-American Datum) 1983 yang merupakan datum untuk
negara-negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989
digunakan oleh negara negara yang terletak di benua eropa, dan Australian Geodetic Datum
1998 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua australia.

• Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai
dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang
berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi penentuan
posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum
global. Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun
1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF (International Terestrial Reference
System).
3. SISTEM KOORDINAT

Sistem Referensi Koordinat (Coordinate Reference Systems (CRS) secara umum


dibagi menjadi dua kelompok besar:

• Sistem Koordinat Geografis (Geographic Coordinate System) dan

• Sistem Koordinat Proyeksi (Projected Coordinate System).


3. SISTEM KOORDINAT
Sistem Lintang – Bujur (Latitude – Longitude) / Geographic Coordinate System

• Pada sistem koordinat ini, bumi dibagi menjadi 360 bagian, tiap bagian
bernilai 1°, dan titik nol derajat adalah di Greenwich, Inggris.

• Disamping itu, garis khatulistiwa juga merupakan garis bujur 0° yang membagi
dua wilayah. Di atas khatulistiwa sebagai wilayah utara dan dibawah
khatulistiwa sebagai wilayah selatan. Dalam aplikasinya wilayah selatan akan
diberi simbol (-) minus, sedangkan (+) untuk wilayah utara.
UTM (Universal Transver Mercator)

Untuk UTM, bumi kemudian dibagi kedalam beberapa zona, antara 01 s/d 60
dengan satuan meter.

Pada sistem koordinat bumi akan dibagi menjadi dua bagian,


• di atas khatulistiwa sebagai bagian utara dengan simbol (N)
• serta dibagian selatan khatulistiwa di beri simbol (S).
Satu CRS selalu terdiri dari satu datum dan satu system koordinat.

● Di Indonesia selalu menggunakan Datum WGS84 / WGS 1984.

● Untuk Sistem Koordinat di Indonesia paling cocok Geographic Coordinate


System WGS1984 (WGS84 /EPSG:4326)

● Untuk Proyeksi wilayah satu provinsi atau lebih kecil paling cocok adalah
Proyeksi UTM WGS84.
cth :
o Untuk NTB dan Bali paling cocok UTM Zona 50S (WGS84 / UTM Zone
50S / EPSG:32750).
o Di Wilayah Jawa Tengah dan Timur WGS84 UTM Zone 49S.
Bentuk GCS

Bentuk UTM
X = 106o50’30” BT
Y = 6o20’00 LS
X = 106o50’30” BT
Y = 6o20’00 LS
• 1o = 60’ (1 Derajat = 60 Menit)
• 1’ = 60” (1 Menit = 60 Detik)
• 1o = 60’x60’ = 360” (1 Derajat = 3600 Detik)
JADI

• 50’ = 50/60 = 0.833o


• (50 Menit = 0.833 Derajat)
• 30” = 30/3600 = 0.00833o
• (30 Detik = 0.00833 Derajat)
• 50’30” = 0.833 + 0.00833 = 84133 o
X = 106,8413 o (Desimal Degree)
SISTEM PROYEKSI UTM
• Universal Transverse Mercator (UTM)
• Untuk mengetahui zone UTM
• wilayah yang akan ditransformasikan
• digunakan rumus :
• Garis Bujur/6 + 30 = ZONE*

* Hasil nilai zone selalu dibulatkan ke atas (zone


49,1 ~ zone 50)
X = 106o50’30” BT
Y = 6o20’00 LS

Zona Utara

Lintang 0

Zona Selatan

Bujur Barat (BT) Bujur Timur (BT)

106/6 +30 = 17,66 + 30 = 47,66 ~ 48


Y = 6o20’00 LS
Maka
Zona 48 South/Selatan
Peringatan .......!!!!

H...A...R...U...S...
menggunakan sistem
koordinat yang sama ......!

Anda mungkin juga menyukai