ACARA II
PUMPING TEST METODE COOPER JACOB
Dosen Pengampu:
Drs. Yuli Priyana, M.Si
Asisten :
Aditya Saifuddin
Ambar Wati
Fitria Hermawati
Khusna Furoida
Muhamad Abdul Latif
Ulfa Della Nova Tilova
Vania Ayurina S P
Viki Febrianto
Yesi Pratiwi
Disusun oleh :
Mela Rosana
E100180270
kamis/8.40-10.20
I. TUJUAN
1. Menghitung dan menganalisis nilai Transmisivitas (T) pada sumur uji
menggunakan metode Cooper Jacob.
2. Menghitung dan mengetahui nilai koefisien Storage (S)
3. Menganalisis perbandingan pumping test metide Cooper Jacob dan
Theis Recovery.
Pumping Test
Uji pemompaan adalah percobaan lapangan di mana suatu sumur
dipompa pada tingkat yang terkontrol dan respons tingkat air (penarikan)
diukur dalam satu atau lebih sumur pengamatan di sekitarnya dan secara
opsional dalam sumur yang dipompa (sumur kontrol) itu sendiri; data
respons dari tes pemompaan digunakan untuk memperkirakan sifat
hidraulik akuifer, mengevaluasi kinerja sumur dan mengidentifikasi batas-
batas akuifer.
Uji akuifer bertujuan untuk mengetahui debit konstan yang
dihasilkan pada pemompaan dalam waktu tertentu, sehingga
perencanaan pemanfaatan air dapat dipastikan (Sosrodarsono dan Takeda,
1983).
Metode Cooper – Jacob
- Metode ini umumnya dikenal dengan nama Metode Jacob
- Merupakan penurunan dari Metode Theis
- Digunakan untuk nilai u kecil (u<0,01)
S = koefisien storage
Kemudian menghitung T
2,30 x Q
T =
4 П x ∆s
Q = Debit air
Menghitung S
2,25 x T x t0
S = r²
T = transmisivitas
b. Langkah Kerja
Langkah-langkah dalam analisis pumping test Metode Cooper Jacob
sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti alat tulis dan kerta semilog.
2. Membuat titik atau plooting data t dan s pada semilog berdasarkan
tabel yang telah diberikan.
DATA KE – 1
Diketahui untuk data ke 1 mempunyai nilai Q = 1026,32 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 dan
nilai r = 57,98 m
DATA KE – 2
Diketahui untuk nilai Q = 106,32 m³/hari dan nilai r = 60 m
Hasil Perhitungan
Tabel 1
Diketahui : Q = 1026,32 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖
r = 57,98 m
∆s = S2-S1
= 0.35-0,25
= 0,1
2,30 x Q
T =
4 П x 0,1
2,30 x 1026,23
=
4 .3,14 x 0,1
2.360,329
=
1,256
= 1.879,2428344 m²/hari
2,25 x T x t0
S =
r²
0
=
3.361,6804
=0
Tabel 2
r = 60 m
∆s = S2-S1
= 0.59-0,23
= 0,36
2,30 x Q
T =
4 П x 0,1
2,30 x 106,32
=
4 .3,14 x 0,36
215,8296
=
4,5216
= 47,733 m²/hari
2,25 x T x t0
S =
r²
22,153
=
3.600
= 0,0061533333
VI. ANALISIS
1. Jelaskan perbedaan dari metode Theis Recovery dan Cooper Jacob, termasuk
bagaimana kelebihan serta kelemahan dari dua metode tersebut !
Jawab: perbedaan dari metode theis recovery dengan metode cooper jacob
terletak pada perhitungan dan proses pumping test, dimana dalam
perhitungan metode cooper jacob ditambah dengan menghitung
koefisien storage (S) .untuk pumpping test metode theis recovery
menggunakan diameter sumur yang kecil,sedangkan etode cooper
jacob menggunakan diameter sumur yang besar dan jumlahnya 2.
Kelebihan metode cooper jacob terletak pada perhitungannya
yg lebih detail dan konsisten dari metode theis recovery.
Kelebihan metode theis recovery yaitu proses pumping yang
lebih mudah.
Kelemahan dari metode cooper jacob adalah ketika meakukan
pumping akan sedikit susah karena menggunakan 2 sumur.
Kelemahan metode theis recovery yaitu diameter sumur yang
digunakan kecil sehingga pengukuran transmisivitas susah.
2. Metode Pumping Test Cooper Jacob disebut menjadi metode yang lebih
konsisten, mengapa demikian ? Berikan pendapat anda terkait hal tersebut !
Jawab : karena pada metode cooper jacob menggunakan 2 sumur dalam
proses pemompaannya sehingga hasilnya lebih maksimal.
3. Jelaskan kriteria nilai Transmisivitas seperti apa, yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi !
Jawab : nilai transmisivitas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi
terdapat pada kisaran > 12,5 m²/hari, karena jika kurang makan tidak
dapat digunakan untuk irigasi, sebab irigasi membutuhkan air yang
skalanya besar untuk pengairan. Jika kurang dari angka tersebut hanya
bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga biasa saja.
4. Jelaskan jenis akuifer apa yang cocok untuk uji pemompaan dengan
menggunakan metode Cooper Jacob!
Jawab: akuifer yang cocok yaitu akuifer tertekan karena lapisan atas dan
bawahnya merupakan akuiklud (kedap air) dan tekanan airnya lebih besar dari
tekanan atmosfir. Pada lapisan pembatasnya tidak ada air yang mengalir (no
flux).
5. Berdasarkan ilmu yang telah anda dapat mengenai Pumping test metode theis
recovery ataupun metode Cooper Jacob, menurut anda bagaimana pengolahan
sumur yang baik agar tidak mengancam keberlangsungan air tanah di muka
bumi ?
Jawab: pemompaan yang baik adalah dengan memerhatikan kebutuhan air
yang diperlukan,atau mengatur terlebih dahulu pengalokasian dari air
tanah yang akan diambil. Jika air tanah diambil tanpa tujuan yang
jelas dan tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka akan
berdapak buruk ketika air tanah yang dibutuhkan telah habis atau
salah pengalokasiannya.