Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM GEOHIDROLOGI

ACARA II
PUMPING TEST METODE COOPER JACOB

Dosen Pengampu:
Drs. Yuli Priyana, M.Si

Asisten :
Aditya Saifuddin
Ambar Wati
Fitria Hermawati
Khusna Furoida
Muhamad Abdul Latif
Ulfa Della Nova Tilova
Vania Ayurina S P
Viki Febrianto
Yesi Pratiwi

Disusun oleh :
Mela Rosana
E100180270
kamis/8.40-10.20

LABORATORIUM SUMBERDAYA AIR


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
ACARA II
PUMPING TEST METODE COOPER JACOB

I. TUJUAN
1. Menghitung dan menganalisis nilai Transmisivitas (T) pada sumur uji
menggunakan metode Cooper Jacob.
2. Menghitung dan mengetahui nilai koefisien Storage (S)
3. Menganalisis perbandingan pumping test metide Cooper Jacob dan
Theis Recovery.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat Tulis
2. Kalkulator Scientific
3. Kertas Semilog
4. Data Pumping Test

III. LANDASAN TEORI


Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat
di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah dan dalam retak-retak
batuan yang juga disebut sebagai air celah atau fissure water
(Sosrodarsono dan Takeda, 1983). Air Tanah (yang berasal dari air
hujan) yang tersimpan pada rongga-rongga (porosity/intencities) batuan
atau tanah pada rongga jenuh yang bergerak. Rongga jenuh disebut juga
saturated zone. Air Tanah bergerak dengan kecepatan maksimum 10m/hari
dankecepatan minimum 1m/hari. Secara umum berarti ada airtanah yang
bergerak lebih cepat dan lebih lambat dari 10m/hari dalam kondisi
tertentu. namun ada juga dalam suatu tempat yang airtanahnya tidak
bergerak. Kecepatan airtanah bergantung dari kemiringan lereng, jenis
batuan, dan struktur batuan. Tidak setiap batuan memiliki porositas,
tergantung dari jenis batuannya.
Ilmu air tanah atau groundwater hydrology merupakan subyek
yang menarik, karena peran dan fungsi air tanah sebagai sumber daya yang
merupakan dari siklus hidrologi global, sehingga merupakan sumber daya
air yang sangat potensial

Pumping Test
Uji pemompaan adalah percobaan lapangan di mana suatu sumur
dipompa pada tingkat yang terkontrol dan respons tingkat air (penarikan)
diukur dalam satu atau lebih sumur pengamatan di sekitarnya dan secara
opsional dalam sumur yang dipompa (sumur kontrol) itu sendiri; data
respons dari tes pemompaan digunakan untuk memperkirakan sifat
hidraulik akuifer, mengevaluasi kinerja sumur dan mengidentifikasi batas-
batas akuifer.
Uji akuifer bertujuan untuk mengetahui debit konstan yang
dihasilkan pada pemompaan dalam waktu tertentu, sehingga
perencanaan pemanfaatan air dapat dipastikan (Sosrodarsono dan Takeda,
1983).
Metode Cooper – Jacob
- Metode ini umumnya dikenal dengan nama Metode Jacob
- Merupakan penurunan dari Metode Theis
- Digunakan untuk nilai u kecil (u<0,01)

Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk


mengetahui nilai transmisivitas dan koefisien storativitas suatu sumur
air tanah pada aliran talc steady (unsteady-state flow). Metode Cooper-
Jacob biasa disebut juga dengan metode garis lurus. Metode ini dapat
digunakan dengan asumsi, yaitu akuifer yang diuji merupakan
akuifer tertekan, akuifer homogen dan isotropik, akuifer dipompa
dengan debit konstan, aliran pada sumur berupa aliran tak steady, nilai u
kecil (u < 0.01) dimana u = r2S/4Tt (Kruseman and De Ridder, 1991).
Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1983) bahwa rumus Cooper:

Jacob dapat diterapkan jika antara jangka waktu t sejak


pemompaan dimulai dan penurunan muka air dalam sumur pengamatan
lebih kurang merupakan garis lurus. Metode ini didasarkan pada
hubungan antara penurunan muka air tanah terhadap waktu yang
cenderung linier. Dari hubungan ini diperoleh perubahan penurunan
muka air tanah yang terjadi sehingga nilai transmisivitas dan storativitas
dapat dihitung (persamaan 3 dan 5).

Pumping test metode Jacob-Cooper.dilakukan untuk menguji kapasitas


debit saat pemompaan dan untuk mengetahui seberapa besar kurangnya air
yang diambil. Pengujian ini dilakukan untuk memperkirakan nilai
transmisivity, storage coefficient, dan radius of influence.
IV. METODE DAN LANGKAH KERJA
a. Metode
Metode Cooper - Jacob (Kurva Waktu - Drawdown)Metode
Cooper-Jacob (1947) meneruskan metode Theis, dimana penurunan muka
air tanah akan bertambahberdasarkan bertambahnya waktu. Untuk sumur
monitoring yang dekat dengan sumur pompa, pada saat
pemompaandilakukan dalam kurun waktu yang lama penurunan muka air
tanah dapat diabaikan (u < 0.01). Oleh karena itu,perumusan akan
menjadi:
Pertama menghitung delta S
∆s = S2-S1

S = koefisien storage

Kemudian menghitung T
2,30 x Q
T =
4 П x ∆s

Q = Debit air

∆s= selisih drowndown

Menghitung S
2,25 x T x t0
S = r²

T = transmisivitas

r= jarak kedua sumur

t0= titik awal

b. Langkah Kerja
Langkah-langkah dalam analisis pumping test Metode Cooper Jacob
sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti alat tulis dan kerta semilog.
2. Membuat titik atau plooting data t dan s pada semilog berdasarkan
tabel yang telah diberikan.

3. Pertama menghitung delta s. Delta s diperoleh dari pengurangan S2


dengan S1.

4. Setelah mendapat hasil dari delta S, t0 selanjutnya menghitung T


(transmisivitas) menggunakan rumus metode Cooper Jacob

5. Menghitung niai S setelah mendapatkan hasil dari perhitungan T


(transmisivitas)

6. Setelah selesai menghitung, menganalisis hasil perhitungan


V. HASIL PRAKTIKUM

DATA KE – 1
Diketahui untuk data ke 1 mempunyai nilai Q = 1026,32 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 dan
nilai r = 57,98 m
DATA KE – 2
Diketahui untuk nilai Q = 106,32 m³/hari dan nilai r = 60 m
Hasil Perhitungan
Tabel 1
Diketahui : Q = 1026,32 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖
r = 57,98 m

∆s = S2-S1

= 0.35-0,25

= 0,1
2,30 x Q
T =
4 П x 0,1

2,30 x 1026,23
=
4 .3,14 x 0,1

2.360,329
=
1,256

= 1.879,2428344 m²/hari
2,25 x T x t0
S =

2,25 x 1.879,242 x 0,0


=
3.361,6804

0
=
3.361,6804

=0

Tabel 2

Diketahui : Q = 106,32 m³/hari

r = 60 m

∆s = S2-S1

= 0.59-0,23

= 0,36
2,30 x Q
T =
4 П x 0,1

2,30 x 106,32
=
4 .3,14 x 0,36

215,8296
=
4,5216

= 47,733 m²/hari

2,25 x T x t0
S =

2,25 x 47,733 x 0,21


=
3.600

22,153
=
3.600

= 0,0061533333
VI. ANALISIS

praktikum acara 3 membahas tentang perhitunga transmisivitas


menggunakan metode cooper jacob, yang merupakan turunan dari metode
theis recovery. Metode ini dengan metode theis recovery tidak jauh
berbeda dalam perhitungannya. Hanya saja dalam metode cooper jacob
terdapat rumus mencari S (koefsien Storage). Perbedaannya juga terdapat
saat melakukan plotting, dimana setelah selesai membuat plooting
menghitung delta s yang kemudian dilanjutkan mencari nilai t0. nilai t0
digunakan untuk mencar hasil dari mencari koefisien storage.
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode cooper jacob
didapatkan hasil T dari semilog pada data tabel 1 adalah 1.879,2428344
m²/hari dan tabel 247,733 m²/hari. dapat dikatakan bahwa pada table
semilog 1 jumlah air yang dapat dialirkan lebih banyak dibandingkan
dengan table semilog 2.
Nilai S(koefisien storage) ini dipengaruhi oleh r(jarak sumur),
karena pada metode Cooper Jacob ini menggunakan 2 sumur sebagai
percobaan untuk mendapatkan data yang kongkrit. Selain itu nilai S ini
menunjukan tingkat kemurnian air.
Metode Theis Recovery dan metode Cooper Jacob ini berfungsi
untuk mengukur debit sumber air pada sumur sehingga dapat diketahui
apakah sumur itu layak atau tidak digunakan sebagai sumber air. Debit air
yang keluar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti porositas batuan,
jenis akifer dan lainnya. Kelebihan metode cooper jacob dengan metode
theis recovery terletak pada perubahan penurunan muka air tanah yang
terjadi sehingga nilai transmisivitas dan storativitas dapat dihitung.
VII. KESIMPULAN
1. Metode Cooper Jacob dan metode Theis Recovery perbedaannya
terletak pada pencarian nilai S
2. semilog 1 jumlah air yang dapat dialirkan lebih banyak dibandingkan
dengan table semilog 2.
3. metode Cooper Jacob ini menggunakan 2 sumur sebagai percobaan
4. Kelebihan metode cooper jacob terletak pada perubahan penurunan
muka air tanah yang terjadi sehingga nilai transmisivitas dan
storativitas dapat dihitung.
DAFTAR PUSTAKA

Hendrayana, heru(2017). ANALISIS PEMOMPAAN AIRTANAH DENGAN


METODE COPER-JACOB DAN METODE SUNJOTO.. https://www
academia.edu/34573207/ANALISIS_PEMOMPAAN_AIRTANAH_DEN
GAN_METODE_COPER-JACOB_DAN_METODE_SUNJOTO. Diakses
pada tanggal 23 oktober 2019 pukul 4.59 wib

Widjaja,budijanyo(2017). ANALISIS PARAMETER HIDROGEOLOGI DENGAN


BEBERAPA METODE KONVENSIONAL DI AKUIFER TERKEKANG
https://www.researchgate.net/publication/317312775_ANALISIS_
PARAMETER_HIDROGEOLOGI_DENGAN_BEBERAPA_METODE_
KONVENSIONAL_DI_AKUIFER_TERKEKANG . diakses pada tangga
23 oktober 2019 pukul 5.04 wib
LAMPIRAN
TUGAS ACARA II

1. Jelaskan perbedaan dari metode Theis Recovery dan Cooper Jacob, termasuk
bagaimana kelebihan serta kelemahan dari dua metode tersebut !
Jawab: perbedaan dari metode theis recovery dengan metode cooper jacob
terletak pada perhitungan dan proses pumping test, dimana dalam
perhitungan metode cooper jacob ditambah dengan menghitung
koefisien storage (S) .untuk pumpping test metode theis recovery
menggunakan diameter sumur yang kecil,sedangkan etode cooper
jacob menggunakan diameter sumur yang besar dan jumlahnya 2.
 Kelebihan metode cooper jacob terletak pada perhitungannya
yg lebih detail dan konsisten dari metode theis recovery.
Kelebihan metode theis recovery yaitu proses pumping yang
lebih mudah.
 Kelemahan dari metode cooper jacob adalah ketika meakukan
pumping akan sedikit susah karena menggunakan 2 sumur.
Kelemahan metode theis recovery yaitu diameter sumur yang
digunakan kecil sehingga pengukuran transmisivitas susah.

2. Metode Pumping Test Cooper Jacob disebut menjadi metode yang lebih
konsisten, mengapa demikian ? Berikan pendapat anda terkait hal tersebut !
Jawab : karena pada metode cooper jacob menggunakan 2 sumur dalam
proses pemompaannya sehingga hasilnya lebih maksimal.
3. Jelaskan kriteria nilai Transmisivitas seperti apa, yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi !
Jawab : nilai transmisivitas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi
terdapat pada kisaran > 12,5 m²/hari, karena jika kurang makan tidak
dapat digunakan untuk irigasi, sebab irigasi membutuhkan air yang
skalanya besar untuk pengairan. Jika kurang dari angka tersebut hanya
bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga biasa saja.
4. Jelaskan jenis akuifer apa yang cocok untuk uji pemompaan dengan
menggunakan metode Cooper Jacob!
Jawab: akuifer yang cocok yaitu akuifer tertekan karena lapisan atas dan
bawahnya merupakan akuiklud (kedap air) dan tekanan airnya lebih besar dari
tekanan atmosfir. Pada lapisan pembatasnya tidak ada air yang mengalir (no
flux).
5. Berdasarkan ilmu yang telah anda dapat mengenai Pumping test metode theis
recovery ataupun metode Cooper Jacob, menurut anda bagaimana pengolahan
sumur yang baik agar tidak mengancam keberlangsungan air tanah di muka
bumi ?
Jawab: pemompaan yang baik adalah dengan memerhatikan kebutuhan air
yang diperlukan,atau mengatur terlebih dahulu pengalokasian dari air
tanah yang akan diambil. Jika air tanah diambil tanpa tujuan yang
jelas dan tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka akan
berdapak buruk ketika air tanah yang dibutuhkan telah habis atau
salah pengalokasiannya.

Anda mungkin juga menyukai