Anda di halaman 1dari 32

KARAKTERISTIK

DEBU, SUMBER,
DAN CARA
PENANGANANNY
A
Kelompok : 4
Aryuni Yusra Hamid 1031511009
Bella Astria Nugraha 1031511013
VENTILASI Farica Elrica 1031511018
TAMBANG Ghina Qatrunnada 1031511022
Jurusan
Jurusan Teknik
Teknik Meidy Eriska 1031511027
Pertambangan
Pertambangan UBB
UBB 2018
2018
Perilaku Dinamik Partikel Debu
Debu yang dihasilkan dalam operasi tambang bawah
tanah dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi
para pekerjanya. Partikel debu yang sering dijumpai
di alam biasanya terdiri dari partikel-pertikel yang
berukuran lebih besar dari 40 mikron, partikel yang
berukuran sangat kecil yang masih dapat dilihat
yaitu sebesar 25 mikron. Sedangkan ukuran partikel
yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop yaitu
berukuran 0.25 mikron.
Ukuran Partikel Debu
Macam-macam ukuran debu yang
terdapat di tambang bawah tanah:
Partikel
Sifat Utama Partikel Debu
Untuk penyesuaian dalam pengendalian debu,
Debu berikut sifat-sifat utama partikel debu:
Aktivitas
Partikel
Sangat
Klasifikasi Debu

Klasifikasi debu pada dasarnya dapat dibedakaan


menurut tingkat bahaya terhadap phisiologis dan
mampuledaknya. Berikut ini klasifikasi debu yang
diurut tingkat bahayanya makin menurun.
a. Debu Fibrogenik
Debu Fibrogenik (berbahaya
terhadap pernafasan);
Contohnya :
1) Silika (kuarsa dan chert)
2) Silikat (asbestos, talk mika dan
silimanit)
3) Metal fumes / asap logam
4) Bijih timah
5) Bijih besi (beberapa)
6) Karborondum

Bijih Timah 7) Batubara (antrhracite dan


bituminous)
b. Debu Karsinogenik

Debu Karsinogenik adalah


debu yang mengandung zat
karsinogen yang
merupakan penyebab dari
penyakit kanker.
Contohnya :
1) Kelompok Radon
2) Asbestos
3) Arsenik Asbestos
c. Debu Racun
Debu Racun adalah debu yang
mengandung racun terhadap
organ tubuh dan
jaringan/tissues.
Contohnya :
Bijih berilium , Arsenik,
Timah hitam, Uranium,
Radium, Torium, Kromium,
Vanadium, Air raksa,
Kadmium, Antimoni,
Selenium, Mangan, Tungsten,
Timah hitam
Nikel, Perak (khusus oksida
dan karbonat).
d. Debu Radioaktif
Debu Radioaktif adalah
debu yang membahayakan
karena radiasi sinar
alpha (a) dan sinar
betha (b)
Contohnya :
1) Bijih uranium
2) Radium
3) Torium
Bijih uranium
e. Debu Ledak
Debu Ledak adalah debu
terbakar diudara)
Contohnya :
1) Debu logam
(magnesium,
aluminium, seng, timah,
dan besi)
2) Batubara (bituminuous
dan lignit)
3) Bijih sulfida Debu Batubara
4) Debu organik
f. Debu Pengganggu
Debu pengganggu
(sedikit mengganggu)
Contohnya :
1) Gipsum
2) Kaolin
3) Gamping

Gipsum
g. Debu Inert
Debu inert adalah debu yang tidak membahayakan.
Contohnya : Tidak ada
PENGARUH FISIOLOGIS DARI DEBU FIBROGENIK

Pengaruh buruk dari debu


fibrogenik dapat
dipahami bila komponen
dan fungsi dari sistem
pernafasan diketahui
dengan baik.

CHECK THIS OUT !!!


Jalur dari lubang dan mulut terus berhubungan dengan trachea di
dalam tenggorokan yang selanjutnya ke bronchial. Jalur ini
mengalirkan udara ke paru-paru bagian kiri dan kanan. Kemudian
masing-masing bercabang lagi ke jalur-jalur kecil, yaitu bronchioli.
Pada ujung bronchioli terdapat kantung-kantung alveoli dimana
terjadi oksiginasi darah.
Sistem pernafasan manusia dilengkapi dengan sistem perlindungan terhadap debu.
Sebenarnya tubuh manusia sudah memiliki sistem pertahanan alami untuk menangkal
partikel-partikel kecil yang ada di udara masuk kedalam paru-paru kita. Dengan
adanya bulu hidung sebagai pertahanan terluar dari sistem pernafasan kita, Cilia dan
mocus blanket (selimut lendir) maka secara alami sistem pernafasan akan menyaring
udara yang masuk ke dalam paru-paru. Akan tetapi pertahanan alami tubuh kita
mempunyai batasan minimum ukuran partikel yang dapat disaring olehnya. Bulu
hidung mampu menyaring partikel > 10 microns, cilia mempunyai kemampuan
menangkap partikel > 5 microns, tubuh kita akan reflek berbatuk apabila partikel
sebesar > 5 microns masuk kedalam sistem pernafasan.
Penyakit Pernapasan yang Disebabkan
oleh Debu
1.
1. Penyakit
Penyakit Silikosis
Silikosis
Penyakit
Penyakit Silikosis
Silikosis disebabkan
disebabkan oleh
oleh pencemaran
pencemaran debudebu silika
silika
bebas,
bebas, berupa
berupa SiO2,
SiO2, yang
yang terhisap
terhisap masuk
masuk ke
ke dalam
dalam paru-
paru-
paru
paru dan
dan kemudian
kemudian mengendap.
mengendap. Debu Debu silika
silika bebas
bebas ini
ini
banyak
banyak terdapat
terdapat di di pabrik
pabrik besi
besi dan
dan baja,
baja, keramik,
keramik,
pengecoran
pengecoran beton,
beton, bengkel
bengkel yangyang mengerjakan
mengerjakan besi besi
(mengikir,
(mengikir, menggerinda,
menggerinda, dll).
dll). Selain
Selain dari
dari itu,
itu, debu
debu silika
silika
juka
juka banyak
banyak terdapat
terdapat didi tempat
tempat didi tempat
tempat penampang
penampang bijih
bijih
besi,
besi, timah
timah putih
putih dandan tambang
tambang batubara.
batubara. Pemakaian
Pemakaian
batubara
batubara sebagai
sebagai bahan
bahan bakar
bakar juga
juga banyak
banyak menghasilkan
menghasilkan
debu
debu silika
silika bebas
bebas SiO2.
SiO2. Pada
Pada saat
saat dibakar,
dibakar, debu
debu silika
silika
akan
akan keluar
keluar dan
dan terdispersi
terdispersi keke udara
udara bersama
bersama –– sama
sama
dengan
dengan partikel
partikel lainnya,
lainnya, seperti
seperti debu
debu alumina,
alumina, oksida
oksida besi
besi
dan
dan karbon
karbon dalam
dalam bentuk
bentuk abu.
abu.
2.
2. Penyakit
Penyakit Asbestosis
Asbestosis
Penyakit
Penyakit Asbestosis
Asbestosis adalah
adalah penyakit
penyakit akibat
akibat kerja
kerja yang
yang
disebabkan
disebabkan oleh
oleh debu
debu atau
atau serat
serat asbes
asbes yang
yang mencemari
mencemari udara.
udara.
Asbes
Asbes adalah
adalah campuran
campuran dari
dari berbagai
berbagai macam
macam silikat,
silikat, namun
namun
yang
yang paling
paling utama
utama adalah
adalah Magnesium
Magnesium silikat.
silikat. Debu
Debu asbes
asbes
banyak
banyak dijumpai
dijumpai pada
pada pabrik
pabrik dan
dan industri
industri yang
yang menggunakan
menggunakan
asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan
lain
lain sebagainya.
sebagainya.

Debu
Debu asbes
asbes yang
yang terhirup
terhirup masuk
masuk ke
ke dalam
dalam paru-paru
paru-paru akan
akan
mengakibatkan
mengakibatkan gejala
gejala sesak
sesak napas
napas dan
dan batuk-batuk
batuk-batuk yang
yang disertai
disertai
dengan
dengan dahak.
dahak. Ujung-ujung
Ujung-ujung jari
jari penderitanya
penderitanya akan
akan tampak
tampak
membesar
membesar // melebar.
melebar.
3.
3. Penyakit
Penyakit Bisinosis
Bisinosis 4.
4. Penyakit
Penyakit Antrakosis
Antrakosis
Penyakit
Penyakit Bisinosis
Bisinosis adalah
adalah Penyakit
Penyakit Antrakosis
Antrakosis adalah
adalah
penyakit
penyakit pneumoconiosis
pneumoconiosis yang yang penyakit
penyakit saluran
saluran pernapasan
pernapasan yang
yang
disebabkan
disebabkan oleh oleh pencemaran
pencemaran disebabkan
disebabkan oleh
oleh debu
debu batubara.
batubara.
debu
debu napas
napas atau
atau serat
serat kapas
kapas di di Penyakit
Penyakit ini
ini biasanya
biasanya dijumpai
dijumpai
udara
udara yang
yang kemudian
kemudian terhisap
terhisap keke pada
pada pekerja-pekerja
pekerja-pekerja tambang
tambang
dalam
dalam paru-paru.
paru-paru. Debu
Debu kapas
kapas atau
atau batubara
batubara atau
atau pada
pada pekerja-
pekerja-
serat
serat kapas
kapas ini
ini banyak
banyak dijumpai
dijumpai pekerja
pekerja yang
yang banyak
banyak melibatkan
melibatkan
pada
pada pabrik
pabrik pemintalan
pemintalan kapas,
kapas, penggunaan
penggunaan batubara,
batubara, seperti
seperti
pabrik tekstil, perusahaan dan
pengumpa batubara pada tanur
pergudangan
pergudangan kapas
kapas serta
serta pabrik
pabrik besi,
besi, lokomotif
lokomotif (stoker)
(stoker) dan
dan juga
juga
atau
atau bekerja
bekerja lain
lain yang
yang pada
pada kapal
kapal lautlaut bertenaga
bertenaga
menggunakan
menggunakan kapaskapas atau
atau tekstil;
tekstil; batubara,
batubara, serta
serta pekerja
pekerja boiler
boiler
seperti
seperti tempat
tempat pembuatan
pembuatan kasur,
kasur, pada
pada pusat
pusat Listrik
Listrik Tenaga
Tenaga UapUap
pembuatan
pembuatan jok jok kursi
kursi dan
dan lain
lain berbahan
berbahan bakar
bakar batubara.
batubara.
sebagainya.
sebagainya.
5. Penyakit Siderosis
Siderosis adalah penyakit paru kerja akibat
pengumpulan debu besi yang mengandung
persenyawaan zat besi (Fe2O3) di paru.
Penyakit ini jarang terjadi pada pekerja tambang
besi yang terpajan debu besi kurang dari 10
tahun, 60% siderosis terjadi pada pekerja yang
terpajan 25 tahun atau lebih. Debu besi bila
diinhalasi dalam bentuk murni tidak
menyebabkan fibrosis paru, fibrosis sering
terjadi bila inhaladi debu besi bercampur dengan
debu fibrogenik lain seperti silika.
5. Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik
yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam
bentuk halogenida, dapat menyebabkan penyakit saluran
pernapasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut
dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan
pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam,
batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat
timbul pada pekerja-pekerja industri yang menggunakan
logam campuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrik
fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan juga pada
pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
6. Stanosis 7. Talkosis

Penyakit stanosis Penyakit talkosis pada


disebabkan karena adanya umumnya disebabkan
penimbunan debu serta karena adanya penimbunan
timah putih yang terdapat debu talk yang terdapat
dalam paru-paru, karena dalam paru-paru, sehingga
pada umumnya banyak dari talkosis tersebut juga disertai
pekerja tambang timah dengan silikosis. Sedangkan
putih. Ini disebabkan karena penyakit tersebut banyak
timah putih dengan batuan terdapat pada para pekerja
asam. tambang talk.
Faktor-Faktor yang Menentukan
Kebahayaan Debu Kepada Manusia
2.
2. Konsentrasi
Konsentrasi

Dapat
Dapat dinyatakan
dinyatakan dalam
dalam dua
dua
1.
1. Komposisi
Komposisi Debu
Debu cara:
cara:
•• Atas
Atas dasar
dasar jumlah
jumlah dandan
Komposisi
Komposisi satuannya
satuannya = = mppcf
mppcf (million
(million
mineralogi
mineralogi lebih
lebih of
of particles
particles per
per cuff)
cuff)
penting
penting dibandingkan
dibandingkan =
= ppcc
ppcc (particles
(particles per
per cubic
cubic
komposisi
komposisi kimiawi
kimiawi centimeter)
centimeter)
atau
atau sifat
sifat fisiknya.
fisiknya. •• Atas
Atas dasar
dasar berat
berat dan
dan
satuannya
satuannya = = mg/metercubic
mg/metercubic

Membahayakan
Membahayakan paru-paru
paru-paru jika
jika
konsentrasi
konsentrasi lebih
lebih besar
besar dari
dari
0,5
0,5 mg/metercubic.
mg/metercubic.
3.
3. Ukuran
Ukuran Partikel
Partikel

Debu
Debu berukuran
berukuran halus
halus
(kurang
(kurang dari
dari 55 micrometer)
micrometer)
merupakan
merupakan debu
debu yang
yang 4.
4. Lamanya
Lamanya Waktu
Waktu Terdedah
Terdedah
paling
paling berbahaya.
berbahaya. Karena
Karena (Exposed
(Exposed Time)
Time)
luas
luas permukaanya
permukaanya besar,
besar,
dengan
dengan demikian
demikian aktifitas
aktifitas Penyakit
Penyakit akibat
akibat debu
debu umumnya
umumnya
kimianya
kimianya pun
pun besar.
besar. Selain
Selain timbul
timbul setelah
setelah seseorang
seseorang
itu
itu debu
debu halus
halus tergolong
tergolong bekerja
bekerja didi lingkungan
lingkungan yang
yang
debu berdebu
berdebu untuk
untuk jangka
jangka waktu
debu yang
yang dapat
dapat dihirup
dihirup waktu
karena yang
yang cukup
cukup lama.
lama. Waktu
Waktu rata-
rata-
karena tersusoensi
tersusoensi di
di udara.
udara. rata
rata perkembangan
perkembangan penyakit
penyakit
silicosis
silicosis berkisar
berkisar antara
antara 20-30
20-30
tahun.
tahun.
5.
5. Ketahanan
Ketahanan Individu
Individu

Faktor
Faktor ketahanan
ketahanan individu
individu terhadap
terhadap bahaya
bahaya debu
debu
sampai
sampai saat
saat ini
ini merupakan
merupakan faktor
faktor yang
yang belum
belum dapat
dapat
dikuantifikasi.
dikuantifikasi. Dapat
Dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa
bahwa penyakit
penyakit
akibat
akibat debu
debu atau
atau penumoconiosis
penumoconiosis dipengaruhi
dipengaruhi oleh
oleh
kelima
kelima faktor
faktor di
di atas.
atas.
Pengendalian Debu
Ada 5 cara pengendalian debu, yaitu
1. Pencegahan (Prevention)
 Dihilangkan dengan modifikasi pelaksanaan kerja
atau memperbaiki prosedur kerja
 Mengurangi jumlah debu yang terbentuk dengan
melakukan pemeliharaan peralatan
2. Pemindahan (Removal)
 Pembersihan tempat kerja
 Pembersihan Udara
3. Supresi (Supression)
 Memercikkan air atau uap
 Membuat tirai dari air atau busa yang disemprotkan
 Memberikan bahan kimia pada endapan debu
Pengendalian Debu (lanjutan)

4. Isolasi (Isolation)
 Penggunaan waktu-waktu peledakan pada
saat antar gilir
 Pengurungan daerah kerja
 Sistem ventilasi isap lokal
5. Pelarutan (Dilution)
 Pelarutan lokal dengan menggunakan
ventilasi bantu
 Pelarutan dengan menggunakan aliran udara
ventilasi utama
 Rock dusting untuk melautkan kandungan
debu yang mudah terbakar
Alat Pengambil Contoh Debu

1. Standar Impinger atau Midget Impinger 2. Konimeter


3. Filter-paper sampler 4. Molecular-paper sampler
Elactrostatic Precipitator
Radiation Survey Meter

Anda mungkin juga menyukai