Adapun prinsip kerjanya, yaitu : bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin selanjutnya
akan dibawa oleh sebuah pelat ke bagian penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan, lantas
kemudian bahan pun akan dipotong dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga menjadi tepung.
Proses ini juga menimbulkan tekanan udara di dalam akan mengalir keluar. Dengan kata lain bahan
baku yang berupa tepung akan terbang keluar melewati saringan. Bahan yang masih berukuran
besar akan diproses kembali hingga berbentuk tepung halus.
Adapun cara kerja mesin hammer mill ini sebenarnya tidak terlalu rumit. Secara umum,
mesin ini berbentuk sebuah tabung besi yang memiliki poros di bagian vertikal atau horizontal.
Rotor berputar di bagian dalam mesin yang akan menggerakkan mesin penepung. Bahan baku yang
telah diproses oleh mesin akan keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan atau
plat penyaring.
Mesin hammer mill ini juga bisa digunakan sebagai mesin stone crusher sekunder dan
tersier. Karena prinsip kerjanya yang menggunakan aliran udara untuk memisahkan partikel kecil
dan besar, maka mesin ini diklaim jauh lebih murah dan lebih hemat energi.
Mesin pada gambar 4 diatas berfungsi untuk menghancurkan berbagai bahan keras.
Adapun spesifikasi mesin ini adalah sebagai berikut :
-Kapasitas : 100kg/jam
-Dimensi (pxlxt) : 800x400x1200mm
-Material rangka : Canal U-50
-Material body : Plate SPHD 3mm
-Penggerak : Diessel, 8 PK
-Uk. mesh : 20, 40, 60, 100, dll (optional)
-Proses : Sistem hammer dengan 12 pisau
Adapun fungsi mesin penepung seperti pada gambar 5 diatas untuk menghancurkan
bongkahan benda keras menjadi kristal-kristal atau tepung sesuai dengan yang diinginkan. Mesin
ini bertipe : PPPS-1m
Adapun kegunaannya adalah untuk menghancurkan bongkahan benda keras menjadi
kristal-kristal atau tepung sesuai dengan yang diinginkan. Contoh : tempurung kelapa, plastik bekas
ember, limbah makaroni yang keras dan ulet.
Yang mana analisa hasilnya adalah bongkahan benda keras bisa diubah menjadi kristal atau
tepung sesuai kebutuhan. Barang yang dihancurkan adalah padat, keras dan kering menjadi lembut.
Cara kerjanya yaitu mesin ini menggunakan sistem hammer atau martil. Martil yang berputar
bersama poros akan memukul bongkahan secara berulang-ulang. Hasil yang didapat dipengaruhi
oleh screen atau saringan yang dipasang dan diganti sesuai dengan kebutuhan.
Keterangan:
1. Hooper masuk
2. Body mesin
3. Bearing dan house bearing
4. Poros mesin
5. Baut pengunci
6. Engsel
7. Saluran keluar
8. Rangka mesin
9. V-belt
10. Motor diessel
11. Saringan atau plat penyaring
12. Hammer dinamis
13. Hammer statis
4. KESIMPULAN
(1) Untuk meningkatkan kapasitas produksi dapat dilakukan perubahan pada jumlah hammer
dan panjang hammer yang terdapat pada silinder pemarut serta mengatur putaran hammer.
(2) Untuk modifikasi kedepan dapat dilakukan perubahan menjadi dua proses, yaitu : proses
menghancurkan bongkol jagung menjadi partikel yang lebih kecil menggunakan hammer
dan proses menghancurkan partikel bongkol jagung yang telah kecil menjadi partikel lebih
kecil sesuai yang diinginkan menggunakan pisau tajam yang berputar dengan rpm tinggi.
(3) Untuk memperoleh hasil produksi yang banyak dalam waktu yang lebih singkat
kedepannya plat penyaring bisa diganti dengan blower, yang mana blower bisa lebih cepat
menyaring (mengangkat atau menyedot) partikel-partikel bongkol jagung yang sudah
menjadi halus menuju saluran keluar.
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi RS Gupta, JK., 2005, Text Book of Machine Design Eurasia, Publising House, ltd Ram
Nagar, New Delhi
Sularso, K. Suga., 2002, ―Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”, PT.Pradnya Paramita,
Jakarta
Niemann G., A. Budiman dan Priambodo, 1986, ―Elemen Mesin Jilid II‖, Erlangga, Jakarta