Anda di halaman 1dari 11

Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983)

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL


VULKANIK (VAN ZUIDAM,1983)
Kode Warna Unit Karakteristik
Dasar depresi cekung datar hingga
curam dengan dinding yang curam
V1 Kawah gunungapi
hingga sangat curam. Tersayat
menengah.
Perbukitan tebing yang sangat curam
hingga curam. Sangat curam, lereng
Kerucut gunungapi (abu,
V2 atas gunung api dan curam, tengah
atau kerucut berhamburan)
dan lereng bawah gunung api.
Tersayat lemah hingga menengah.
Perbukitan tebing yang sangat curam
hingga curam. Lereng atas gunung
V3 Lereng gunungapi api sangat curam dan tengah curam
dan lereng bawah gunung api.
Tersayat kuat.
Kerucut strato-vulkano / Perbukitan tebing yang sangat curam
V4 kemiringan lereng atas dan hingga curam. Tersayat lemah
tengan gunungapi hingga menengah.
Kerucut strato-vulkano /
Perbukitan tebing yang sangat curam
V5 kemiringan lereng atas dan
hingga curam. Tersayat kuat.
tengan gunungapi
Kaki Lereng Fluvial
Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng
V6 lemah. Tersayat lemah hingga
Bawah Gunung Api tersayat
menengah.
lemah hingga menengah
Kaki Lereng Fluvial
Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng
V7 lemah. Tersayat kuat. (Bagian Teras
Bawah Gunung Api tersayat
& Non-Teras)
kuat
Lereng landai-curam. Tersayat
lemah, Biasanya terbentuk oleh lahar
Dataran & Kaki Lereng
V8 dan deposit tuff. Agak miring,
Fluvial Gunung Api Atas
topografi perbukitan hingga landai.
Tidak atau tersayat lemah.
Kaki Lereng Fluvial Biasanya terbentuk oleh banjir dan
Gunung Api Bawah, deposit tuff. Agak miring, topografi
V9 Dataran Antara Gunung Api bergelombang. Tidak atau tersayat
& Dataran Fluvial Gunung lemah; jika masih aktif, tergenang
Api hingga banjir.
Padang Furmarol Lereng curam, topografi
V10
& atau Solfatara bergelombang sampai berputar
Padang Lava / Aliran / Lereng curam menengah hingga
V11 Dataran Tinggi / Titik lemah. Topografi landai hingga
Letusan Lava bergelombang.
Lereng curam menengah hingga
Debu, Tuff & atau
V12 lemah. Topografi landai hingga
Dataran / Padang Lapilli
bergelombang. Tersayat menengah.
Lereng curam-sangat cuuram mirip
V13 Panezes dengan flat-irons, tersayat sangat
kuat oleh jurang ataubarrancos
Pebukitan Denudasional
V14 Gunung Api (Gunung Tebing landai-curam, tersayat kuat
Berapi Terkikis & Kaldera)
Lereng landai-sangat curam, bukit
V15 Leher gunungapi
terisolasi, tersayat kuat

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL KARST
(VAN ZUIDAM,1983)
Kode Warna Unit Karakteristik
Karst Plateaus Topografi bergelombang – bergelombang
K1 (Dataran Tinggi kuat dengan sedikit depresi hasil pelarutan
Karst) dan lembah mengikuti kekar.
Karst/Denudation
Slope and Hills Topografi dengan lereng menengah –
(Lereng Karst curam, bergelombang kuat – berbukit,
K2 Denudasional , lereng permukaan tak teratur dengan
kastified pada kemungkinan dijumpai lapis, depresi hasil
batugamping yang pelarutan dan sedikit lembah kering.
relatif keras)
Karstic/Denudational Topografi dengan lereng menengah sangat
Hills and Mountains curam, berbukit, pegunungan, lapis,
K3
(Perbukitan & Lereng depresi hasil pelarutan,cliff, permukaan
Karst Denudasional) berbatu.
Topografi dengan lereng curam – sangat
Labyrint or Starkarst
curam, permukaan sangat kasar dan tajam
K4 Zone(Labirinataustar
dan depresi hasil pelarutan yang tak
kars)
teratur.
Topografi dengan lereng menengah –
sangat curam, bergelombang kuat –
K5 Conical Karst Zone berbukit, perbukitan membundar bentuk
conic & pepino & depresi polygonal
(cockpits & glades).
Tower Karst Hills or Perbukitan terisolir dengan lereng sangat
K6 Hills Zone/Isolated curam – amat sangat curam (towers, hums,
Limestone Remnant mogots atau haystacks).
Topografi datar – hampir datar
mengelilingi sisa batugamping terisolasi /
K7 Karst Aluvium Plains
zona perbukitan menara karst atau
perbukitan normal atau terajam lemah.
Karst
Lereng hampir datar – landai, terajam dan
K8 Border/Marginal
jarang atau sangat jarang banjir.
Plain(Tepian Kars)
Sering ditamukan depresi polygonal atau
K9 Major Uvala/Glades hasil pelarutan dengan tepi lereng curam
menengah – curam, jarang banjir.
Bentuk depresi memanjang dan luas,
sering berkembang pada sesar dan kontak
K10 Poljes
litologi, sering banjir oleh air sungai, air
hujan & mata air karst.
Lembah dengan lereng landai curam –
menengah, sering dijumpai sisi lembah
K11 DryValleys (Major)
yang curam – sangat curam, depresi hasil
pelarutan (ponors) dapat muncul.
Lembah berlereng landai curam –
Karst
menengah dengan sisi lembah sangat
K12 Canyons/Collapsed
curam – teramat curam, dasar lembah tak
Valleys
teratur dan jembatan dapat terbentuk.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL AEOLIAN
(VAN ZUIDAM,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik


Topografi bergelombang-melingkar dengan
Sateurated dune
A1 bukit- berbukit rendah berbagai bentuk,
fields
berkembang dicover pasir kontinyu
Topografi bergelombang-melingkar dengan
Non-satureted bukit rendah- berbukit rendah dari berbagai
A2
dune fields bentuk, berkembang dicover pasir non-
kontinyu
Terpencil, bukit
pasir minor Relative kecil,daerah terisolasi dengan
kompleks topografi bergelombang-melingkar, bukir
A3
gundukan kecil rendah ke bukit rendah berbagai bentuk atau
atau bukit besar besar, gumuk terisolasi
terisolasi
Topografi hampir datar-bergelombang
A4 Lembar pasir dengan benjolan rendah berbentuk kubah dan
depresi dangkal
Hampir datar untuk topografi bergelombang
A5 Reg/serir
ditutupi oleh trotoar gurun

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL


DENUDASIONAL (VAN ZUIDAM,1983)
Kode Warna Unit Karakteristik Umum
Perbukitan & Lereng Lereng landai – curam menengah
D1 Denudasional dengan (topografi bergelombang kuat), tersayat
erosi kecil lemah – menengah.
Perbukitan & Lereng
Lereng curam menengah - curam
Denudasional dengan
D2 (topografi bergelombang kuat –
erosi sedang sampai
berbukit), tersayat menengah tajam.
parah
Lereng berbukit curam – sangat curam
Pegunungan &
D3 hingga topografi pegunungan, tersayat
Perbukitan Denudasional
menengah tajam.
Lereng yang berbukit curam – sangat
curam, tersayat menengah. (Borhardts:
membundar, curam, halus;
D4 Bukit Sisa Terisolasi
Monadnocks: memanjang, curam;
Bentuk yang tidak rata dengan atau
tanpa blok penutup.)
Hampir datar, topografi landai sampai
D5 Dataran (Peneplains)
bergelombang. Elevasi rendah.
Dataran yang Terangkat /
Hampir datar, topografi landai sampai
D6 Dataran Tinggi (Raized
bergelombang. Elevasi tinggi.
Peneplains / Plateaus)
Relatif rendah, lereng hampir horizontal
D7 Kaki Lereng sampai rendah. Hampir datar, topografi
bergelombang dalam tahap aktif.
Tebing yang rendah sampai cukup
bergelombang ke topografi landai di
D8 Piedmonts
kaki bukit dan dataran tinggi
pegunungan.
Lereng yang curam sampai sangat
D9 Gawir (Scarp)
curam.
D10 Kipas Rombakan Lereng Lereng agak curam sampai rendah.
D11 Daerah dengan Gerakan Tidak rata, tebing landai sampai sedang

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
ke topografi perbukitan. (Slides,
Massa Batuan yang Kuat
Slumps, dan Flows)
Lahan Rusak / Daerah Curam hingga topografi miring yang
D12 dengan erosi parit aktif sangat curam. (Ujung runcing, puncak
dan parah membulat dan tipe castellite)

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL MARIN


(VAN ZUIDAM,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik


Hampir datar, lereng landai, banjir
Marine wave cut
M1 saat air pasang, sering terlihat
platforms
morfologi tidak teratur
Tebing dan zona Lereng curam-sangat curam,
M2
kedudukan laut topografi tidak teratur
Hampir datar, lereng landau,
terkena banjir saat pasang,
topografi tidak teratur karena garis
M3 beaches pantai, bars, swales and sand
deposits reworked by wind. Pasir,
shingle, kerikil, brangkal, dan
batuan pantai
Pematang pantai, spits
Topografi landi-cukup curam,
and tombolo bars,
M4 bentuk memanjang dengan
possibly slightly reworked
cekungan deflasi dan bukit pasir
by wind
Depresi memanjang 4amper rata
antara pematang pantai, yang
M5 swales
sekarang sering banjir dan yang
lampau jarang banjir
Lereng landau-curam dengan
Active coastal dunes topografi memanjang (fore dunes),
M6
(bukit pasir pesisir aktif) seperti bulan sabi (barchans dunes
dan parabolic dunes), non-vegetasi
Lereng landau-curam dengan
Inactive or dormant
topografi memanjang (fore dunes),
M7 coastal dunes (bukit pasir
seperti bulan sabit (parabolic
pesisir tidak aktif)
dunes), sering padat vegetasi
Topografi hamper datar tersyat oleh
pasang surut air laut yang
Non-vegetated tidal flats /
M8 berbatasan dengan tanggul kecil
mud flats
dan cekungan dangkal, secara
teratur banjir
Topografi hamper datar tersyat oleh
pasang surut air laut yang
berbatasan dengan tanggul dengan
baik dan cekungan dangkal, secara
M9 vegetated tidal flats
teratur banjir
(swampy tidal flats : mangroves,
marshy tidal flats : grasses and
shrubs)
Marine flood plains Topografi Lereng datar-landai,
M10
(dataran banjir laut) tersayat lemah
Topografi lereng hamper datar-
landai, tersayat lemah oleh aktivitas
M11 Marine terraces
fluvial, pada dasarnya tidak
dibanjiri lagi oleh air laut
M12 Lithothamnium ridges/reef Tempat hiduo koral disekitar zona
rings/atolls pantai dengan topografi tidak
teratur, permanen ttertutup oleh air
laut

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Tempat hidup koral di zona pasang
M13 Coral reefs (batu karang)
surut dengan topografi tidak teratur
Datar, topografi yang tidak teratur
V14 Reef flats karang terutama mati, pada
dasarnya di atas zona pasang surut
Datar, berteras, topografi sedikit
miring atau bergelombang dimana
M15 Reef caps/uplifted reefs
tempat karang mati, biasanya
terkena banjir
Hamper datar, topografi
M16 Ramparts and cays bergelombang, dengan endapan
linear
M17 lagoons Water filled depression

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL GLASIAL


(VAN ZUIDAM,1983)

Kode Warna Unit Karakteristik

G1 Salju abadi dan es gletser salju atau es tertutup permukaan

Lereng landau-curam dengan


depresi melingkar, sebagian
G2 Nivation dan glacial cirques
berbatasan curam-dinding sangat
curam
Lereng sangat curam, bukit dan
gunung dengan sharply crested
G3 Es dan tersebar lereng bukit
water devides (acretes and horns),
tersayat kuat
Lereng bermotif garis-garis
Lereng landai-curam, permukaan
G4 dan gelifluction stripes, lobes
halus-tidak teratur, tersayat kuat
dan teras
Lereng cukup curam-sangat curam,
G5 Ereng scree dan bidaang blok
permukaan kasar
Lereng curam-ekstim dengan sisi
Glasial melalui lembah /
G6 lembah relative landau dan bawah
lembah menggantung
lembah
Zona dengan tanah, lateral Lereng landau-curam, topografi
G7 menengah / bawah moraine bergelombang-melingkar, kadang-
terminal kadang bentuk memanjang
Outwash dataran / bawah
G8 Lereng cukup curam, tersayat kuat
lembah fluvio-glasial

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL


STRUKTURAL (VAN ZUIDAM, 1983).
Kode Warna Unit Karakteristik Umum
Topografi bergelombang
sedang hingga bergelombang
Rendah sampai cukup miring.
S1 kuat dengan pola aliran
Tersayat menengah.
berhubungan dengan kekar,
dan patahan
Topografi bergelombang
Rendah sampai topografi tebing
sedang hingga bergelombang
yang cukup miring dengan
S2 kuat dengan pola aliran
berbentuk linear. Tersayat
berkaitan dengan singkapan
menengah – kuat.
batuan berlapis
S3 Topografi bergelombang Sedang sampai topografi tebing
kuat hingga perbukitan yang cukup miring. Tersayat kuat.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
dengan pola aliran berkaitan
dengan kekar dan patahan
Topografi perbukitan hingga Cukup curam sampai topografi
pegunungan dengan pola tebing yang sangat miring curam
S4
aliran berkaitan dengan dengan berbentuk linear. Tersayat
singkapan batuan berlapis menengah sampai kuat.
Topografi datar hingga
Mesas / Dataran Tinggi yang
S5 bergelombang lemah di atas plateau
Dikontrol Struktur
dan perbukitan di bagian tebing.
Bergelombang lemah di bagian
S6 Cuestas lereng belakang dan perbukitan
pada lereng depan. Tersayat lemah.
Tinggian berupa topografi
S7 Hogbacks&Flatirons
perbukitan tersayat.
Topografi bergelombang lemah
Teras Denudasional
S8 hingga perbukitan. Tersayat
Struktural
menengah.
Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat
S9
Sinklin hingga perbukitan.
Lereng yang cukup curam hingga
rendah / topografi landai sampai
S10 Depresi Sinklin &Combes
bergelombang. Tersayat lemah –
menengah.
Topografi bergelombang kuat
S11 Kubah / Perbukitan Sisa
hingga perbukitan.
Topografi bergelombang kuat
S12 Dykes hingga perbukitan. Tersayat
menengah.
Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat
S13 Gawir Garis Sesar hingga perbukitan. Tersayat
(Tebing yang Curam) menengah sampai kuat.
Topografi bergelombang lemah
S14 Depresi Graben
hingga kuat.
Topografi bergelombang kuat
S15 Tinggian Horst
hingga perbukitan.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Verstappen (1985)
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL
VULKANIK (VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
V1 Kepundan
V2 Kerucut Vulkanik
V3 Lereng Vulkanik Atas
V4 Lereng Vulkanik Tengah
V5 Lereng Vulkanik Bawah
V6 Kaki Vulkanik
V7 Dataran Kaki Vulkanik
V8 Dataran Fluvial Vulkanik
V9 Padang Lava
V10 Padang Lahar
V11 Lelehan Lava
V12 Aliran Lahar
V13 Dataran Antara Vulkanik
V14 Dataran Tinggi Lava
V15 Planezee
V16 Padang Abu, Tuff, Lapilli
V17 Solfatara
V18 Fumaroles
V19 Bukit Vulkanik Terdenudasi
V20 Leher Vulkanik
V21 Sumbat Vulkanik
V22 Kerucut Parasiter
V23 Boca

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL KARST


(VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
K1 Dataran Tinggi Karst
K2 Lereng & Perbukitan Karst Terkikis
K3 Kubah Karst
K4 Bukit Sisa Karst
K5 Dataran Alluvial Karst
K6 Uvala, Doline
K7 Polje
K8 Lembah Karst
K9 Ngarai

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL AEOLIAN


(VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
A1 Bukit Gumuk Pasirmemanjang longitudinal
A2 Dataran Gurun

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL


DENUDASIONAL (VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
D1 Perbukitan Terkikis
D2 Pegunungan Terkikis
D3 Bukit Sisa
D4 Bukit Terisoloasi

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
D5 Dataran Nyaris
D6 Dataran Nyaris Terangkat
D7 Lereng Kaki
D8 Pediment
D9 Piedmen
D10 Lereng Terjal
D11 Kipas Rombakan Lereng
D12 Daerah dengan Gerakan Massa Kuat
D13 Lahan Rusak

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL


STRUKTURAL (VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
S1 Blok Sesar
S2 Gawir Sesar
S3 Gawir Garis Sesar
S4 Pegunungan Antiklin
S5 Perbukitan Antiklin
S6 Pegunungan Sinklinal
S7 Perbukitan Sinklinal
S8 Pegunungan Monoklinal
S9 Perbukitan Monoklinal
S10 Pegunungan Dome atau Kubah
S11 Perbukitan Dome atau kubah
S12 Dataran Tinggi Plato
S13 Cuesta
S14 Hogback
S15 Bentuk seterika Flatiron
S16 Lembah Antiklin
S17 Lembah Sinklin
S18 Lembah Subsekuen
S19 Tanah Sembul
S20 Tanah Terban
S21 Perbukitan lipatan kompleks

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL FLUVIAL


(VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
F1 Dataran Aluvial
F2 Dasar Sungai
F3 Danau
F4 Rawa
F5 Rawa Belakang
F6 Saluran Sungai Mati
F7 Dataran Banjir
F8 Tanggul Alam
F9 Ledok Fluvial
F10 Bekas Dasar Danau
F11 Hamparan celah atau tonjolan fluvial (crevasse splays)
F12 Gosong Lengkung Dalam
F13 Gosong Sungai
F14 Teras Fluvial
F15 Kipas Aluvial Aktif
F16 Kipas Alluvial Tidak Aktif
F17 Delta
F18 Igir Delta
F19 Ledok Delta
F20 Pantai Delta

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
F21 Rataan Delta

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL GLASIAL


(VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
G1 Perbukitan / Dataran Morena
G2 Dataran Teras Glasial
G3 Lembah Cirques
G4 Lembah Aliran Glasial
G5 Pegunungan Glasial

KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL MARIN


(VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
M1 Pelataran Pengikisan Gelombang
M2 Tebing Terjal & Tarik Pantai
M3 Gesik
M4 Beting Gesik Bura
M5 Tombolo
M6 Depresi Antar Beting
M7 Gumuk Pantai Aktif
M8 Gumuk Pantai Tidak Aktif
M9 Rataan Pasang Surut Bervegetasi
M10 Rataan Pasang Surut Tidak Bervegetasi

ASPEK ASPEK GEOMORFOLOGI


Geomorfologi (berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu: Geos
(bumi), morphos (bentuk), logos atau ilmu pengetahuan.) Berdasarkan dari kata-kata
tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan ilmu pengetahuan tentang
bentuk-bentuk permukaan bumi atau roman muka bumi dan perubahan-perubahan
yang terjadi pada bumi itu sendiri karena adanya kekuatan-kekuatan yang bekerja
baik dari luar dan dalam bumi.

Dalam sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur - unsur


geomorfologi, seperti gambaran bentuk (morfografi), asal - usul / proses terjadinya
bentuk (morfogenetik), penilaian kuantitatif bentuk (morfometri) dan material
penyusun.

1) Morfologi
Aspek morfologi menekankan pada bentuk permukaan bumi itu sendiri yang
dijumpai di lapangan. Cara memandang bentuk permukaan bumi dilakukan dengan
dua cara yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif disebut morfometri dan
secara kualitatif disebut morfografi.
a. Morfografi
Morfografi adalah Susunan dari obyek alami yang ada di permukaan
bumi, bersifat pemerian suatu bentuk lahan.Bentuk- bentuk permukaan bumi
diantaranya yaitu pegunungan, gunungapi,  perbukitan, dan dataran, dll.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
b. Morfometri
Morfometri adalah Aspek kuantitatif dari suatu bentuk lahan, yaitu
kelerengan, bentuk dan panjang lereng, ketinggian, beda tinggi, relief, bentuk
dan ukuran lembah, tingkat erosi, dan geometri pengaliran
TABEL KLASIFIKASI KELAS KEMIRINGAN LERENG
BERDASARKAN KARAKTERISTIK PROSES (ZUIDAM, 1983)

2) Morfogenesa(morphogenesis)
Morfogenesis adalah asal dan perkembangan bentuklahan, proses yang
membentuknya dan yang bekerja padanya.Morfogenesis dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Morfostruktur pasif
Meliputi Litologi, baik tipe batuan maupun struktur batuan yang
berhubungan dengan denudasi, seperti mesa, kuesta, hogbacks dan kubah.
b. Morfostruktur aktif
Proses dinamika endogen yang meliputi volkanisme, tektonik lipatan
dan sesar, seperti gunungapi, punggungan antiklin dan gawir sesar.
c. Morfodinamik
Dinamika eksogen yang berhubungan dengan angin, air dan gerak es
dan gerakan massa. Seperti gumuk, punggungan pantai.

3) Morfokronologi (morpho-chronology)
Penanggalan absolute dan relative berbagai bentuklahan yang
berhubungan.Contoh: teras sungai muda dan teras sungai tua, pematang pantai muda
dan pematang pantai tua.

4) Morpho-arrangement

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Susunan keruangan dan jaringan hubungan berbagai bentuk lahan dan
proses yang berhubungan. Contoh: point bar, kipas aluvial.

"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"

Anda mungkin juga menyukai