"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL KARST
(VAN ZUIDAM,1983)
Kode Warna Unit Karakteristik
Karst Plateaus Topografi bergelombang – bergelombang
K1 (Dataran Tinggi kuat dengan sedikit depresi hasil pelarutan
Karst) dan lembah mengikuti kekar.
Karst/Denudation
Slope and Hills Topografi dengan lereng menengah –
(Lereng Karst curam, bergelombang kuat – berbukit,
K2 Denudasional , lereng permukaan tak teratur dengan
kastified pada kemungkinan dijumpai lapis, depresi hasil
batugamping yang pelarutan dan sedikit lembah kering.
relatif keras)
Karstic/Denudational Topografi dengan lereng menengah sangat
Hills and Mountains curam, berbukit, pegunungan, lapis,
K3
(Perbukitan & Lereng depresi hasil pelarutan,cliff, permukaan
Karst Denudasional) berbatu.
Topografi dengan lereng curam – sangat
Labyrint or Starkarst
curam, permukaan sangat kasar dan tajam
K4 Zone(Labirinataustar
dan depresi hasil pelarutan yang tak
kars)
teratur.
Topografi dengan lereng menengah –
sangat curam, bergelombang kuat –
K5 Conical Karst Zone berbukit, perbukitan membundar bentuk
conic & pepino & depresi polygonal
(cockpits & glades).
Tower Karst Hills or Perbukitan terisolir dengan lereng sangat
K6 Hills Zone/Isolated curam – amat sangat curam (towers, hums,
Limestone Remnant mogots atau haystacks).
Topografi datar – hampir datar
mengelilingi sisa batugamping terisolasi /
K7 Karst Aluvium Plains
zona perbukitan menara karst atau
perbukitan normal atau terajam lemah.
Karst
Lereng hampir datar – landai, terajam dan
K8 Border/Marginal
jarang atau sangat jarang banjir.
Plain(Tepian Kars)
Sering ditamukan depresi polygonal atau
K9 Major Uvala/Glades hasil pelarutan dengan tepi lereng curam
menengah – curam, jarang banjir.
Bentuk depresi memanjang dan luas,
sering berkembang pada sesar dan kontak
K10 Poljes
litologi, sering banjir oleh air sungai, air
hujan & mata air karst.
Lembah dengan lereng landai curam –
menengah, sering dijumpai sisi lembah
K11 DryValleys (Major)
yang curam – sangat curam, depresi hasil
pelarutan (ponors) dapat muncul.
Lembah berlereng landai curam –
Karst
menengah dengan sisi lembah sangat
K12 Canyons/Collapsed
curam – teramat curam, dasar lembah tak
Valleys
teratur dan jembatan dapat terbentuk.
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL AEOLIAN
(VAN ZUIDAM,1983)
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
ke topografi perbukitan. (Slides,
Massa Batuan yang Kuat
Slumps, dan Flows)
Lahan Rusak / Daerah Curam hingga topografi miring yang
D12 dengan erosi parit aktif sangat curam. (Ujung runcing, puncak
dan parah membulat dan tipe castellite)
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Tempat hidup koral di zona pasang
M13 Coral reefs (batu karang)
surut dengan topografi tidak teratur
Datar, topografi yang tidak teratur
V14 Reef flats karang terutama mati, pada
dasarnya di atas zona pasang surut
Datar, berteras, topografi sedikit
miring atau bergelombang dimana
M15 Reef caps/uplifted reefs
tempat karang mati, biasanya
terkena banjir
Hamper datar, topografi
M16 Ramparts and cays bergelombang, dengan endapan
linear
M17 lagoons Water filled depression
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
dengan pola aliran berkaitan
dengan kekar dan patahan
Topografi perbukitan hingga Cukup curam sampai topografi
pegunungan dengan pola tebing yang sangat miring curam
S4
aliran berkaitan dengan dengan berbentuk linear. Tersayat
singkapan batuan berlapis menengah sampai kuat.
Topografi datar hingga
Mesas / Dataran Tinggi yang
S5 bergelombang lemah di atas plateau
Dikontrol Struktur
dan perbukitan di bagian tebing.
Bergelombang lemah di bagian
S6 Cuestas lereng belakang dan perbukitan
pada lereng depan. Tersayat lemah.
Tinggian berupa topografi
S7 Hogbacks&Flatirons
perbukitan tersayat.
Topografi bergelombang lemah
Teras Denudasional
S8 hingga perbukitan. Tersayat
Struktural
menengah.
Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat
S9
Sinklin hingga perbukitan.
Lereng yang cukup curam hingga
rendah / topografi landai sampai
S10 Depresi Sinklin &Combes
bergelombang. Tersayat lemah –
menengah.
Topografi bergelombang kuat
S11 Kubah / Perbukitan Sisa
hingga perbukitan.
Topografi bergelombang kuat
S12 Dykes hingga perbukitan. Tersayat
menengah.
Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat
S13 Gawir Garis Sesar hingga perbukitan. Tersayat
(Tebing yang Curam) menengah sampai kuat.
Topografi bergelombang lemah
S14 Depresi Graben
hingga kuat.
Topografi bergelombang kuat
S15 Tinggian Horst
hingga perbukitan.
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Verstappen (1985)
KLASIFIKASI UNIT GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN ASAL
VULKANIK (VERSTAPPEN, 1985).
Kode Warna Unit
V1 Kepundan
V2 Kerucut Vulkanik
V3 Lereng Vulkanik Atas
V4 Lereng Vulkanik Tengah
V5 Lereng Vulkanik Bawah
V6 Kaki Vulkanik
V7 Dataran Kaki Vulkanik
V8 Dataran Fluvial Vulkanik
V9 Padang Lava
V10 Padang Lahar
V11 Lelehan Lava
V12 Aliran Lahar
V13 Dataran Antara Vulkanik
V14 Dataran Tinggi Lava
V15 Planezee
V16 Padang Abu, Tuff, Lapilli
V17 Solfatara
V18 Fumaroles
V19 Bukit Vulkanik Terdenudasi
V20 Leher Vulkanik
V21 Sumbat Vulkanik
V22 Kerucut Parasiter
V23 Boca
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
D5 Dataran Nyaris
D6 Dataran Nyaris Terangkat
D7 Lereng Kaki
D8 Pediment
D9 Piedmen
D10 Lereng Terjal
D11 Kipas Rombakan Lereng
D12 Daerah dengan Gerakan Massa Kuat
D13 Lahan Rusak
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
F21 Rataan Delta
1) Morfologi
Aspek morfologi menekankan pada bentuk permukaan bumi itu sendiri yang
dijumpai di lapangan. Cara memandang bentuk permukaan bumi dilakukan dengan
dua cara yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif disebut morfometri dan
secara kualitatif disebut morfografi.
a. Morfografi
Morfografi adalah Susunan dari obyek alami yang ada di permukaan
bumi, bersifat pemerian suatu bentuk lahan.Bentuk- bentuk permukaan bumi
diantaranya yaitu pegunungan, gunungapi, perbukitan, dan dataran, dll.
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
b. Morfometri
Morfometri adalah Aspek kuantitatif dari suatu bentuk lahan, yaitu
kelerengan, bentuk dan panjang lereng, ketinggian, beda tinggi, relief, bentuk
dan ukuran lembah, tingkat erosi, dan geometri pengaliran
TABEL KLASIFIKASI KELAS KEMIRINGAN LERENG
BERDASARKAN KARAKTERISTIK PROSES (ZUIDAM, 1983)
2) Morfogenesa(morphogenesis)
Morfogenesis adalah asal dan perkembangan bentuklahan, proses yang
membentuknya dan yang bekerja padanya.Morfogenesis dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Morfostruktur pasif
Meliputi Litologi, baik tipe batuan maupun struktur batuan yang
berhubungan dengan denudasi, seperti mesa, kuesta, hogbacks dan kubah.
b. Morfostruktur aktif
Proses dinamika endogen yang meliputi volkanisme, tektonik lipatan
dan sesar, seperti gunungapi, punggungan antiklin dan gawir sesar.
c. Morfodinamik
Dinamika eksogen yang berhubungan dengan angin, air dan gerak es
dan gerakan massa. Seperti gumuk, punggungan pantai.
3) Morfokronologi (morpho-chronology)
Penanggalan absolute dan relative berbagai bentuklahan yang
berhubungan.Contoh: teras sungai muda dan teras sungai tua, pematang pantai muda
dan pematang pantai tua.
4) Morpho-arrangement
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"
Susunan keruangan dan jaringan hubungan berbagai bentuk lahan dan
proses yang berhubungan. Contoh: point bar, kipas aluvial.
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali"