Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)


Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan
memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan
di Etopia. Tetapi, kopi baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab. Kopi terus
berkembang sampai saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi
lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan yakni kopi
arabika (Coffea arabika) dan robusta (Coffea canephora). (Andi. 2021)
Arabika (Coffea arabica) pertama kali diklasifikasikan oleh seorang imuwan
Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von Linne) pada tahun 1753. Jenis kopi yang
memiki kandungan kafein sebesar 0,8 - 1,4% ini awalnya berasal dari Brazil dan Etiopia.
Arabica merupakan spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayan hingga
sekarang. kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian 700 - 1700 mdpl dengan
suhu 16 – 200 C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Kopi arabika saat ini
telah menguasai sebagian besar pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Di Indonesia sebagian besar perkebunan kopi
arabika di daerah pegunungan Toraja, Sumatera Utara, Aceh dan beberapa daerah di
pulau Jawa. Beberapa jenis kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di
Indonesia antara lain kopi arabika jenis Abesinia, Pasumah, Marago, Typica dan
Congensis (Rio, 2017). Berikut klasfikasi ilmiah Kopi Arabika :
Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Sub Class : Asteriade

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea arabica L.


2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)
Syarat dan lokasi tumbuh tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik apabila faktor
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman dapat dioptimalkan
dengan baik. Berikut ini beberapa syarat pertumbuhan kopi arabika (Coffea arabica) :
a. Tanah
Tanah merupakan media tumbuh untuk tanaman kopi. Salah satu ciri-ciri tanah
yang baik adalah memiliki lapisan topsoil yang tebal. Umumnya, kondisi tanah di
dataran tinggi memiliki kandungan organik yang cukup banyak dan tidak terlalu
banyak terkontaminasi polusi udara. Tanaman kopi sebaiknya ditanam di tanah yang
memiliki kandungan hara dan organik yang tinggi. Rata-rata pH tanah yang
dianjurkan 5-7. (Agus. 2020)
b. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk tanaman kopi arabika sekitar 1.000-2.100 mdpl.
Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi arabika, rasa atau karakter kopi yang
dihasilkan menjadi semakin baik dan enak. Apabila kopi arabika ditanam di dataran
rendah (<500 mdpl), biasanya produksi dan mutunya rendah serta mudah terserang
penyakit karat daun yang disebabkan oleh cendawan Hemmileia vastatrix (HV).
(Agus. 2020)
c. Curah Hujan
Curah hujan mempengaruhi pembentukan bunga hingga menjadi buah. Untuk
arabika jumlah curah hujan sekitar 1.000-1.500 mm/tahun. Penanaman atau
pembangunan perkebunan kopi di suatu daerah perlu melihat data klimatologi
daerah tersebut selama 5 tahun terakhir. Daerah yang berada di atas ketinggian 1.000
mdpl dan memiliki curah hujan yang baik umumnya justru memiliki musim kering
relatif pendek. Sebaliknya, tanaman kopi membutuhkan musim kering yang agak
panjang untuk memperoleh produksi yang optimal. (Agus. 2020)
d. Suhu
Suhu udara adalah keadaan panas udara yang di sebabkan oleh panas matahari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang di terima
oleh bumi adalah keadaan awan, keadaan bidang permukaan, sudut sinar datang, dan
lamanya penyinaran matahari. Faktor suhu berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan tanaman kopi, terutama pembentukan bunga dan buah serta kepekaan
terhadap serangan hama penyakit. Kopi arabika mampu beradaptasi dengan suhu
rata-rata 16-22°C. (Agus. 2020)
Pemupukan
Pemupukan merupakan penambahan beberapa unsur hara tanaman yang tersedia
atau dapat tersedia ke dalam tanah atau tanaman untuk mempertahankan kesuburan tanah
dan untuk mencapai keberhasilan usaha perkebunan kopi. Pemberian pupuk sebagai
usaha menambah unsur hara bagi tanaman juga bermanfaat untuk meningkatkan
produksi dan mutu hasil, mempertahankan stabilitas produksi yang tinggi dan
memperbaiki kondisi dan daya tahan tanaman terhadap perubahan lingkungan yang
ekstrim seperti kekeringan dan serangan penyakit. Untuk perkebunan Kopi Arabika milik
bapak Suprianto sama sekali tidak memakai pupuk ornaik maupun anorganik. Tetapi
lahan kopi arabika milik bapak Suprianto ini menghasilkan produksi dengan baik. (Agus.
2020)
DAFTAR PUSTAKA

Andi, I.L., Eva, dan Besse. 2021. Analisis Kandungan Kafein Kopi (Coffea arabica) pada
Parera, Agoes. 2021. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.

Agus, Yiyi, dan Kiki. 2022. Teknologi Perbenihan dan Budidaya Kopi Arabika. IPB Press.

Rio Sudarta. 2017. Pengolahan Kopi Arabika (Coffe arabica) dan Kopi Robusta (Coffe

robusta) Bubuk dengan Penambahan Beras Hitam (Oryza sativa L. indica).


Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Anda mungkin juga menyukai