Anda di halaman 1dari 5

Model Linier RAK Faktorial

Y ijk =μ+α i+ β j+ ( αβ )ij + ρk +ε ijk

i=1,2 , … , r ; j=1,2 , … , a ; k=1,2 , … , b

Y ijk = pengamatan pada satuan percobaan ke-I yang memperoleh kombinasi perlakuan taraf ke-j
dari faktor A dan taraf ke-k dari faktor B

μ = mean populasi

ρk = pengaruh taraf ke-k dari faktor kelompok

αi = pengaruh taraf ke-i dari faktor A

βj = pengaruh taraf ke-j dari faktor B

( αβ )ij = pengaruh taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B

ε ijk = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij.

ε ijk N ( 0 , σ )
2

Hipotesis

a) Hipotesis pengaruh faktor A


H0 : α1 = …= αi =0 (perlakuan faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu i dimana αi ≠ 0 b)
b) Hipotesis pengaruh faktor B
H0 : β1 = …= βj =0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu j dimana βj ≠ 0 c)
c) Hipotesis pengaruh kolom (Interaksi AXB)
H0 : αβ11 = …= αβij =0 (baris tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu ij dimana αβij ≠ 0

ANALISIS
1. Mencari Nilai Jumlah Kuadrat

Y …2
FK =
abr

JKT= ∑ Y ijk−FK
2

i, j,k
∑ ( r k )2
k
JK ( K )= −FK
ab

∑ ( a i) 2
i
JK ( A)= −FK
rb

∑ ( b j )2
j
JK (B)= −FK
ra

∑ ( ai b j )2
i, j
JK ( AB )= −FK −JK ( A )−JK (B)
r

JKG=JKT −JKK −JK ( A )−JK (B)−JK (AB )

2. Menentukan Nilai Kuadrat Tengah

JKK
KTK =
(r −1)

JKP
KTP=
(ab−1)

JK ( A)
KT ( A)=
(a−1)

JK (B)
KT (B)=
( b−1)

JK ( AB )
KT ( AB )=
(a−1)(b−1)

JKG
KTG=
ab(r −1)

3. Tabel Anova
Keputusan : Tolak H0 saat F hitung > F tabel

4. Pengujian Asumsi Kenormalan Galat


Uji asumsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran galat menyebar secara normal. Pengujian
kenormalan galat dilakukan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (Daniel, 1989).
Rumusan hipotesis:
H o : galat menyebar normal
H 1 : galat tidak menyebar normal
Statistik uji : D=maks∨S( x )−F ( x )∨¿ , dengan S( x ) adalah fungsi
distribusi empiris data, dan F (x ) adalah fungsi distribusi normal.

Daerah kritis : Tolak H0 jika D lebih besar dari nilai dalam tabel Kolmogorov dengan taraf signifikansi
α =5 %

5. Uji Homogenitas (Pengujian kehomogenan Ragam dengan Uji Bartlet)

Berikut merupakan uji homogenitas menurut Gaspersz (1995)

Rumusan Hipotesis :

H o :σ 21 =σ 22=…=σ 2α ; ragam dari semua perlakuan sama


2 2
H 1 : ada idan j sedemikian rupa sehinggaσ i ≠ σ j

Statistik Uji :

{[ ]}
b b
χ 2=2,3026 ∑ ( bi−1 ) log ( s2 ) −∑ ( bi−1) log ⁡( s2i )
i=1 i=1
dengan b adalah banyaknya ulangan.
2 2
Daerah kritis: tolak H o jika χ > χ α ;(α−1 )

6. Uji Lanjut Duncan (Uji Berganda Duncan)

Model linier aditif untuk rancangan dengan a perlakuan b ulangan menurut Gaspersz (1995) adalah :

y ij =μ+ τ i+ ε ij dengan i=1,2 , … , a j=1,2 ,… , b

Keterangan :

y ij : pengamatan pada satuan percobaanke− j yg mendapatkan perlakuan ke−i


μ :rataanumum τ i : pengaruh perlakuan ke−iε ij :komponen galat

Dalam uji perbandingan berganda Duncan, menggunakan sekumpulan nilai perbandingan yang
nilainya meningkat tergantung dari jarak peringkat dua buah rata-rata perlakuan yang dibandingkan.
Pertama rata-rata perlakuan diurutan dari terkecil sampai terbesar. Kemudian dihitung nilai galat
baku, yaitu :

S y=
√ KTG
b

Daerah kritis Duncan adalah R p =r p ;dbg S y. Harga r p ; dbg diperoleh dari tabel perbandingan
Duncan, p=2,3 ,… , a−1 , a: banyaknya perlakuan yang dibandingkan. Dua rata-rata perlakuan
dikatakan berbeda jika nilai mutlak dari selisih dua rata-rata tersebut lebih besar dari R p yang
bersesuaian.

SUMBER :

RANCANGAN PERCOBAAN TEORI, APLIKASI SPSS DAN EXCEL Oleh: Bambang Admadi Harsojuwono I
Wayan Arnata Gusti Ayu Kadek Diah Puspawat

Anda mungkin juga menyukai