Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah

STATISTIKA INFERENSIAL
TATAP MUKA KE-13
 Jika anggota-anggota/individu-individu dari
suatu populasi dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori/variabel dimana setiap kategori terdiri
dari beberapa alternatif, maka dependensi
(keterkaitan) ke-2 variabel tersebut dapat
dibuktikan melalui pengujian secara ilmiah,
yaitu Uji Independensi.
 Proses berikutnya hampir sama dengan point B
(Analisis Tabel b x k), tetapi dalam hal ini
biasanya b (=baris) > 2 dan k (=kolom) > 2.
 Tabulasi kondisi baru ini disajikan sebagai berikut :

Var. X1 Var. X2 Var. X3 … Var. Xk

Var. Y1 n11 n12 n13 … n1k n1.


Var. Y2 n21 n22 n23 … n2k n2.
Var. Y3 n31 n32 n33 … n3k n3.
… … … … … … …
Var. Yb nb1 nb2 nb3 … nbk nb.
n.1 n.2 n.2 … n.k n
Langkah-langkah dan cara pengujian
hipotesisnya sama dengan pada “Analisis
Tabel b x k” (point B minggu lalu), yaitu :
1. Merumuskan hipotesis :
H0 : P11 = P12 = ... = P1k
P21 = P22 = ... = P2k
. . .

. . . [Variabel X independen terhadap


(tidak berkaitan dengan) var. Y]
. . .

Pb1 = Pb2 = ... = Pbk


H1 : P11 ≠ P12 ≠ ... ≠ P1k
P21 ≠ P22 ≠ ... ≠ P2k
. . . {Variabel X dependen terhadap
(berkaitan dengan) variabel Y}
. . .
. . .

Pb1 ≠ Pb2 ≠ ... ≠ Pbk


2. Memilih level of significance atau taraf nyata (α) untuk
menentukan batasan teoritis menggunakan nilai tabel
distribusi probabilitas teoritis yang sesuai :

X 2
tabel X 2
( ;(b -1).(k-1))

3. Menentukan daerah kritis (penolakan H0) dan kriteria


pengujian :
Terima H0 : X²hitung ≤ X²tabel

Tolak H0
Terima H0
Tolak H0 : X²hitung > X²tabel X²
X²tabel
4. Perhitungan nilai X² (X²hitung) :
b k
 
2 (n ij  e ij ) 2
X hitung e ij
i 1 j1

5. Kesimpulan dan interpretasi.


(diperoleh dengan cara membandingkan nilai
X²hitung dengan X²tabel )

Untuk memudahkan penghitungan nilai X²hitung


(langkah ke-4), sebelum mulai langkah-langkah
pengujian hipotesis, dianjurkan terlebih dulu
menghitung berbagai nilai eij, kemudian disajikan
dalam sebuah tabel kontingensi.
Proses perhitungan nilai eij sebagai berikut :
P(sifat ke-i)  n  Pi ni .

Formula
eij  n  (Pi ).(n. j )
(n i . ).(n .j )

Hasilnya dibuat tabel seperti berikut ini :


Var. X1 Var. X2 … Var. Xk Jumlah
n11 n12 n1k
Var. Y1 … n1.
(e11) (e12) (e1k)
n21 n22 n2k
Var. Y2 … n2.
(e21) (e22) (e2k)
… … … … … …
nb1 nb2 nbk
Var. Yb … nb.
(eb1) (eb2) (ebk)
Jumlah n.1 n.2 … n.k n
Program BB < 49 49  BB  60 BB > 60
Studi (kg) (kg) (kg)

S – 1 Akt 25 10 10

S – 1 Mnj 10 30 15

D–3 5 5 35

Dalam hal ini, Bagian Kemahasiswaan


STEI ingin mengetahui apakah Berat Badan
mahasiswa STEI independen terhadap (tdk
berkaitan dengan) program studinya.


Ringkasan data dalam tabulasi Tabel Kontingensi, sekaligus perhitungan
berbagai nilai eij dimasukkan dalam tabel tersebut (warna merah).
e11 = (45x40)/(145) = 12,41 e12 = (45x45)/(145) = 13,97 e13 = (45x60)/(145) = 18,62
e21 = (55x40)/(145) = 15,17 e22 = (55x45)/(145) = 17,07 e23 = (55x60)/(145) = 22,76
e31 = (45x40)/(145) = 12,41 e32 = (45x45)/(145) = 13,97 e33 = (45x60)/(145) = 18,62

Program BB  49 49  BB  60 BB  60 Jumlah
Studi (kg) (kg) (kg) (orang)
25 10 10
S – 1 Akt 45
(12,41) (13,97) (18,62)
10 30 15
S – 1 Mnj 55
(15,18) (17,06) (22,76)
5 5 35
D–3 45
(12,41) (13,97) (18,62)
Jumlah
(orang)
40 45 60 145
Langkah-langkah pengujian independensi antara BB
mahasiswa STEI dengan Program Studinya sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis :
H0 : P11 = P12 = P13 {Berat Badan mahasiswa STEI independen
P21 = P22 = P23 terhadap (tidak berkaitan dengan) program studi
P31= P32 = P33 mereka}

H1 : P11 ≠ P12 ≠ P13 {Berat Badan mahasiswa STEI dependen


P21 ≠ P22 ≠ P23 terhadap (mempunyai kaitan dengan) program
P31 ≠ P32 ≠ P33 studi mereka}

2.  = 1 % = 0,01  untuk menentukan nilai dari tabel X


X 2tabel  X(2;(b1).( k 1))  X(0,01;
2
(3 1).(3-1))

X 2
tabel X 2
( 0, 01; 2.(2)) X 2
( 0, 01; 4)  13,277
3. Daerah Kritis dan Kriteria Pengujian :
Terima H0 : X²hitung ≤ 13,277 Tolak H0
Terima H0
Tolak H0 : X²hitung > 13,277 X²
13,277

4. Perhitungan nilai X² (X²hitung) :


3 3
 
2 (n ij  e ij ) 2
X hitung e ij
i 1 j1

 ( 2512, 41) 2
12, 41
   ...  
13, 97
 ...  
(1013, 97) 2 (1015,18) 2
15,18
( 3518, 62) 2
18, 62

 (12, 59) 2
12, 41
   ...    ...   
( 3, 97) 2
13, 97
( 5,18) 2
15,18
(16, 38) 2
18, 62

 158, 5081
12, 41
  15, 7609
13, 97
  ...   26,8324
15,18
  ...   268, 3044
18, 62

 12,7726108...  ...  14,40947368...
 ...
5. Kesimpulan : H0 dit… atau H1 dit… (karena X²hitung … 13,277)

Interpretasi atau arti :


Secara statistik pada taraf nyata 1 % terbukti bahwa :
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………….. atau
…………………………………………………………………………...
………………………………………………….. (pernyataan pada H…)

Seperti minggu lalu (TM XII), lengkapilah perhitungan


dari contoh soal di atas, kemudian kemukakan hasilnya di
Forum eStudy sebagai bahan diskusi.

SELAMAT BELAJAR
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERHASIL

Semester Genap – 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai