1. Ecoprint
teknik ecoprint ini merupakan teknik memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alami
seperti daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang menghasilkan pigmen warna. Pada teknik
ecoprint lebih banyak memanfaatkan bagian dari tumbuhan terutama bagian daun dan bunga, karena
kedua bagian tersebut dapat digunakan sebagai pewarna alami. Hasil dari teknik kerajinan ecoprint sangat
bervariasi sesuai dengan jenis tumbuhan apa yang digunakan, bagaimana bentuk daunnya, berapa lama
pengolahannya, kondisi pH air, kualitas air kandungan mineral, dll.
Secara umum proses pembuatan ecoprint sangat sederhana dan mudah kita hanya perlu 3 tahapan dalam
pembuatannya antara lain :
2. Proses pencetakan motif/ transfer warna dan bentuk. Ada beberapa cara yang digunakan pada proses
pencetakan motif yaitu dengan cara dipukul (pounding), direbus maupun dikukus (steaming).
3. Fiksasi akhir.
Kain
Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Tidak seperti batik
tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan
unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah
lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.
Alat
Alat yang dibutuhkan adalah botol kaca untuk mengetuk (bisa juga diganti palu atau batu),
kertas koran sebagai alas, plastik bening agar tidak merembas, gunting dan ember.
Cuka
Jika dilihat caranya, teknik eco printing memiliki 3 macam cara yang bisa dilakukan. Berikut 3 macam
teknik ecoprint:
Pounding
Teknik yang paling sederhana dilakukan untuk proses ecoprint, sebab teknik ini hanya
meletakkan beberapa bunga atau daun di atas kain, kemudian memukulnya menggunakan
palu. Untuk menghasilkan hasil eco print yang maksimal
Steaming
Teknik yang dipakai untuk membuat jejak daun dengan cara mengukus. Caranya
daun ditempelkan pada kain, lalu dikukus.
Fermentasi
Daun atau bunga direndam dengan cuka atau tawas terlebih dahulu, kemudian diletakan
diatas permukaan kain lalu dipukul. Teknik ini hampir mirip dengan teknik pounding.
4. Proses Pembuatan
Kali ini saya akan membuat batik ecoprint menggunakan teknik pounding, Membuat ecoprint dengan
teknik pounding caranya cukup mudah, tetapi membutuhkan ketelatenan dalam proses pembuatannya.
Teknik pounding juga mengedepankan prinsip kehati-hatian agar produk ecoprint yang dihasilkan
memiliki corak eksotis sesuai dengan bahan alami yang digunakan.berikut langkah – langkahnya :
1. Bentangkan kain yang akan dibuat ecoprint pada alas yang rata, lapisi bagian bawahnya
dengan menggunakan kertas koran;
2. Tempelkan dedaunan yang telah disiapkan (tulang daun menyentuh kain), atur posisinya
sesuai dengan keinginan.
3. Jika ingin memunculkan efek cermin dari corak daun, lipat kain sehingga daun berada di
tengah kain atau bisa menggunakan kain lain untuk menutupnya.
4. Selanjutnya lapisi dengan plastik dan pukul atau ketuk secara merata bagian daun dengan
menggunakan palu sampai warna dan coraknya keluar.
5. Perhatikan warna dan corak daun yang menempel pada kain.
6. Setelah selesai, biarkan selama 15 menit sampai kering, kemudian lepaskan perlahan daun
yang masih menempel pada kain.
7. Jika sudah selesai, biarkan kain sampai tiga hari atau satu minggu untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
8. Langkah yang terakhir adalah melakukan fiksasi, yakni merendam kain pada air yang
dicampur dengan cuka dalam baskom selama satu jam.
5. Kesimpulan
Dari kegiatan membatik ecoprint kita dapat menyimpulkan bahwa ecoprint dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif dalam mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat zat kimia limbah tekstil.