Anda di halaman 1dari 21

2.

1
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2.2 Uji Hipotesis

a. Definisi

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan

dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari

observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik, sebuah hasil pengujian

dalam penelitian bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian

tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan,

sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji

hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini

adalah Jenis pengujian hipotesis pengujian untuk menjawab pertanyaan

yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.

b. Jenis dan Pengujian Hipotesis

Terdapat tiga bentuk jenis hipotesis yaitu : (a) hipotesis deskriptif, (b)

hipotesis komparatif, dan (c) hipotesis asosiatif.

1) Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam

satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.

Hipotesis deskriptif tidak membuat perbandingan atau hubungan

antar variabel.

2) Hipotesis Komparatif.

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Hipotesis komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai

dua sampel atau lebih.

Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu:

a) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih

dari dua sampel (k sampel).

b) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua

sampel (k sampel).

3) Hipotesis Asosiatif.

Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua

variabel atau lebih.Contoh :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin siswa dengan

jenis olah raga yang disenangi.

Ha : Terdapat hubungan antara jenis kelamin siswa dengan jenis olah

raga yang disenangi.

c. Prosedur Uji dan Rumus

Prosedur uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Tentukan parameter yang akan diuji.

2) Tentukan Hipotesis nol (Ho).

3) Tentukan Hipotesis alternatif (H1).

4) Tentukan (α).

5) Pilih statistik yang tepat.

6) Tentukan daerah penolakan.

7) Hitung statistik uji.

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

8) Putuskan apakah hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak

Contoh:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah catchability gillnet rata-rata

masih tetap 30 ekor ikan atau lebih kecil dari itu. Data-data sebelumnya

diketahui bahwa simpangan catchability 25 ekor. Sampel yang diambil

100 trip untuk diteliti dan diperoleh rata-rata tangkap 27 ekor. Apakah

nilai tersebut masih dapat diterima sehingga catchability gillnet 30 ekor?

Ujilah dengan taraf nyata 5%.

Jawab:

Diketahui :

n = 100 ; = 5% ; o = 80 cm ;

= 7 cm ; X = 83 cm

1) Formula Hipotesis

Ho : = 80

Ha :  ≠ 80

2) Taraf nyata dan nilai Z table

 = 5%

Z/2 = 1,96 (Uji dua arah)

3) Kriteria pengujiannya

Ho diterima jika : -1,96 < Zo < 1,96

Ho ditolak jika : Zo > 1,96 atau Zo < -1,96

4) Uji Statistik

Zo = (83 - 80) / (7/1001/2) = 4,29

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

maka Zo > 1,96 , Ho ditolak

5) Kesimpulan

Pada taraf nyata 5% terdapat perbedaan signifikan

x = 83 cm dengan  = 80 cm tidak terjadi karena faktor

kebetulan.

(Setyawarno dan Rosana, 2016)

2.3 Uji ANOVA

a. Definisi dan Jenis

Uji Anova adalah bentuk khusus dari analisis statistik yang banyak

digunakan dalam penelitian eksperimen. metode analisis ini

dikembangkan oleh R.A Fisher. Uji Anova juga adalah bentuk uji

hipotesis statistik dimana kita mengambil kesimpulan berdasarkan data

atau kelompok statistik inferentif. Hipotesis nol dari uji Anova adalah

bahwa data adalah simple random dari populasi yang sama sehingga

memiliki ekspektasi mean dan varians yang sama. Sebagai contoh

penelitian perbedaan perlakuan terhadap sampel pasien yang sama.

Hipotesis nol nya adalah semua perlakuan akan memiliki efek yang

sama.

Prinsip uji Anova adalah kita membandingkan variansi tiga kelompok

sampel atau lebih. Lebih dari sekedar membandingkan nilai mean (rata-

rata), uji anova juga mempertimbangkan keragaman data yang

dimanifestasikan dalam nilai varians.

Adapun jenis-jenis ANOVA adalah

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

1) ANOVA satu arah

Menurut Mendel hell dan reinmuth, analisis varian satu arah yaitu

suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi

komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman

dengan menggunakan One-Way ANOVA dengan satu perlakuan

(Saddam Gozali,2016) .

2) ANOVA dua arah

Dalam analisis varians satu-arah, hanya ada 1 (satu) sumber

keragaman (source of variability) dalam variabel terikat (dependent

variable), yakni: kelompok dalam populasi yang sedang dikaji.

Terkadang kita juga perlu untuk mengetahui atau mengidentifikasi

adanya 2 (dua) faktor yang mungkin menyebabkan perbedaan dalam

variabel terikat (dependent variable). Untuk tujuan tersebut

dilakukan analisis varians dua-arah (Two-way ANOVA)

(Toto Sugiharto, 2009).

b. Prosedur Uji dan Rumus

Prosedur Uji Anova satu arah

1) Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara

random,berdistribusi normal, dan variannya homogeny.

2) Buatlah hipotesis (Hα H0) dalam bentuk kalimat.

3) Buatlah hipotesis (Hα H0) dalam bentuk statistic.

4) Buatlah daftar statistik induk.

5) Hitunglah jumlah kuadrat antar group (JKA) dengan rumus :

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2 2
( ∑ X Ai ) (∑ X T )
JK A =∑ −
n Ai N

6) Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus:

db A= A−1

7) Hitunglah kudrat rerata antar group (KRA) dengan rumus:

JK A
KR A =
db A

8) Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group (JKD) dengan rumus:

2 ( ∑ X Ai )
JK D =( ∑ X T ) −∑
n Ai

9) Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus:

db D =N− A

10) Hitunglah kudrat rerata dalam group (KRD) dengan rumus:

JK D
KR D =
dbD

11) Carilah FHitung dengan rumus:

KR A
F Hitung=
KR D

12) Tentukan taraf signifikansinya, misalnya α = 0,05 atau α = 0,01

13) Carilah FTabel dengan rumus:

F Tabel=F (1−α ) (db A .db D )

14) Buat Tabel Ringkasan ANOVA

15) Tentukan kriteria pengujian : jika FHitung ≥ FTabel , H0 ditolak

16) Buat kesimpulan

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Keterangan rumus

N= Jumlah keseluruhan sampel (jumlah kasus dalam penelitian)

A= Jumlah keseluruhan group sampel

KRD= kudrat rerata dalam group

JKD= jumlah kuadrat dalam antar group

KRA= kudrat rerata antar group

JKA= jumlah kuadrat antar group

db= Derajat bebas

(Saddan Gozali, 2016)

Prosedur Uji Anova dua arah

1) Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara

random,berdistribusi normal, dan variannya homogeny

2) Buatlah hipotesis (Hα dan H0) dalam bentuk kalimat dan Buatlah

hipotesis (Hα dan H0) dalam bentuk statistik

3) Tentukan tingkat signifikansi(α)

4) Hitunglah jumlah kuadrat antar baris (JKA) dengan rumus:

k 2
(T k )(T ) 2
JK k =∑ −
k =1 nk N

di mana:

JKk : jumlah kuadrat antar-kolom;

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

K : kolom (column);

nk : jumlah data dalam masing-masing kolom;

N : jumlah data keseluruhan;

(Tk)2: kuadrat jumlah masing-masing kolom; dan

T2 : kuadrat jumlah keseluruhan.

5) Penghitungan jumlah kuadrat antar-baris (between rows sum of

squares) Jumlah kuadrat antar-baris atau antar-kapasitas mesin

dihitung dengan rumus di bawah ini:

b 2
(T b) (T )2
JK b=∑ −
b =1 nb N

di mana:

JKb: jumlah kuadrat antar-baris;

b: baris (row);

nb: jumlah data dalam masing-masing baris;

N: jumlah data keseluruhan;

Tb2: kuadrat jumlah masing-masing baris; dan

T2: kuadrat jumlah keseluruhan.

6) Penghitungan jumlah kuadrat keseluruhan JKt (total sum of

squares)

Jumlah kuadrat total dihitung dengan rumus berikut.


b k
T2
JK t =∑ ∑ x bk2 −
b=1 k=1 N

di mana:

JKt : jumlah kuadrat keseluruhan (total sum of squares);

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

b: baris (row);

K: kolom (column);

Xbk : data dalam baris-b dan kolom-k;

N: jumlah data keseluruhan; dan

T2: kuadrat jumlah keseluruhan.

7) Penghitungan jumlah kuadrat kesalahan (galat atau error)

Jumlah kuadrat kesalahan atau galat (error)—JKe dihitung

dengan rumus berikut.

JK e =JK t−( JK k + JK b )

di mana:

JKe: jumlah kuadrat galat (error sum of squares);

JKt : jumlah kuadrat keseluruhan (total sum of squares);

JKk : jumlah kuadrat kolom (columns sum of squares); dan

JKb: jumlah kuadrat baris (rows sum of squares)

8) Penghitungan derajat bebas (degree of freedom)

a) Derajat bebas kolom (dbk)

db k =k −1

di mana: k adalah jumlah kolom.

b) Derajat bebas baris (dbb)

db b=b−1

di mana: b adalah jumlah baris.

c) Derajat bebas gatal/error (dbe)

db e =( b−1 )( k −1 )

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

di mana: b adalah jumlah baris dan k adalah jumlah kolom.

d) Derajat bebas keseluruhan (dbt)

db t=N −1

di mana: N adalah keseluruhan data (b x k).

9) Penghitungan kuadrat rata-rata (mean of squares)

a) Kuadrat rata-rata kolom—KRk (Column Mean of squares—MSc)

JK k
KR k =
BK k

b) Kuadrat rata-rata baris—KRb (Row Mean of squares—MSr)

JK k
KR b=
dbk

c) Kuadrat rata-rata galat—KRe (Error Mean of squares—MSe)

JK e
KR e =
db e

10) Penghitungan Rasio F atau F-hitung

a) F-hitung kolom (F-hk)

KR k
F−h k =
KR e

b) F-hitung baris (Fhb)

KR b
F−hb =
KR e

11) Penentuan Ratio F kritik atau F-tabel

F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai

derajat kebebasan (menggunakan tabel distribusi-F.

12) Membandingkan F hitung dengan F table

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

13) Buat kesimpulan

14) Penyajian dalam tabel ANOVA

(Toto Sugiharto,2009)

c. Contoh

Uji ANOVA satu arah

Seorang ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar untuk mata kuliah

dasar-dasar statistika antara mahasiswa tugas belajar, izin belajar dan

umum. Data diambil dari nilai UT sebagai berikut:

Tugas belajar(A1) = 6, 8, 5, 7, 7, 6, 6. 8, 7, 6, 7 = 11 orang

Izin belajar (A2) = 5, 6, 6, 7, 5, 5, 5, 6, 5, 6, 8, 7 = 12 orang

Umum (A3) = 6, 9, 8, 7, 8, 9, 6, 6, 9, 8, 6, 8 = 12 orang

Buktikan apakah ada perbedaan atau tidak?

Jawab:

1) Diasumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal,

dan variannya homogen.

2) Hipotesis ( Ha dan Ho) dalam bentuk kalimat:

a) Ha: terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas

belajar, izin belajar, dan umum

b) Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas

belajar, izin belajar, dan umum

3) Hipotesis Ha dan Ho dalam bentuk statistika :

Ha : A1 ≠ A2 = A3 Ho : A1 = A2 = A3

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

4) Daftar statistika induk

No A1 A2 A3
1 6 5 6
2 8 6 9
3 5 6 8
4 7 7 7
5 7 5 8
6 6 5 9
7 6 5 6
8 8 6 6
9 7 5 9
10 6 6 8
11 7 8 6
12   7 8 Total=T
N 11 12 12 35
∑X 73 71 90 234
∑X2 493 431 692 1616

5) Hitunglah jumlah kuadrat antar group (JKA)


2
( ∑ X Ai ) ( ∑ X T )
JK A =∑ −
n Ai N

732 71 2 90 2 2342
¿( +
11 12 12
+ −
35 )
¿ 1579−1564

¿ 15

6) Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus:

db A= A−1

¿ 3−1

¿2

7) Hitunglah kudrat rerata antar group (KRA) dengan rumus:

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

JK A
KR A =
db A

15
¿
2

¿7,5

8) Hitunglah kudrat rerata antar group (JKD) dengan rumus:

2 ( ∑ X Ai )
JK D =( ∑ X T ) −∑
n Ai

732 712 902


¿ 1616− ( + +
11 12 12 )
¿ 1616−157 9

¿37

9) Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus:

db D =N− A

¿ 35−3

¿32

10) Menghitung kuadrat rerata dalam group (KRD)

JK D
KR D =
dbD

37
¿
32

¿ 1,16

11) FHitung

KR A
F Hitung=
KR D

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

7,5
¿
1,16

¿ 6,4 7

12) Taraf signifikan α=5%

13) FTabel

F Tabel=F (1−α ) (db A .db D ) F Tabel=F ( 1−0,05) (2.32 )

F Tabel=F (0,95 )( 2.32)

F Tabel=3,30

14) Tabel ringkasan ANOVA

Sumber Jumlah
Mean
Variansi kuadrat db F Sig.
square
(SV) (JK)

Antar
15 2 7,540 6,47 ,004
Group (A)

Dalam
37 32 1,139
Group (D)

Total 52 34

15) Kriteria pengujian: jika F hitung > F tabel, maka tolak Ho berarti

signifikan. Setelah dikonsultasikan dengan tabel F kemudian

dibandingkan antara F hitung dengan F tabel, ternyata F hitung > F

tabel, atau 6,47 > 3,30 maka tolak Ho berarti signifikan.

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

16) Kesimpulan

Ho ditolak dan Ha diterima, jadi terdapat perbedaan yang signifikan

antara mahasiswa tugas belajar, izin belajar dan umum.

(Saddan Gozali, 2016)

Uji ANOVA dua arah

Kapasitas Merek Mobil


(ml) A-1 A-2 A-3 Jumlah (Baris)
1300 10 11 11 32
1500 11 12 11 34
Jumlah (Kolom) 21 23 22 66
Jawab:

1) Hipotesis nol-kolom (H0-kolom): Rata-rata efisiensi pemakaian

BBM ketiga merek mobil adalah sama

Hipotesis nol-baris (H0-baris): Rata-rata efisiensi pemakaian BBM

kedua kapasitas mesin adalah sama.

2) Tingkat signifikansi (α) yang dipilih adalah 0,05 (5%)

212 232 222 66 2


3) JK k = ( 2
+
2
+
2
− )( )
6

¿ ( 220,5+264,5+242 )− (726 )

¿ 727−726

¿1

322 342 662


4) JK b= ( 3
+
3 )( )

6

¿ ( 341,333+385,333 )− (726 )

¿ 0,67

662
2 2 2 2 2 2
5) JK t = 10 +11 +11 +12 +11 +11 −
( ) (6)
STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

¿ 728−726

¿2

6) JK e =2−( 1+0,67 )

¿ 0,33

7) db

a) db k =3−1

¿2

b) db b=2−1

¿1

c) db e =(2−1)(3−1)

¿2

d) db t=6−1

¿5

8) KR

1
a) KR k = =0,5
2

0,67
b) KR b= =0,67
1

0,33
c) KR e = =0,17
2

9) F hitung

0,5
a) Fhkolom = =3
0,17

0,67
b) Fhbaris = =4
0,17

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

10) F tabel

a) Ft kolom , pada dbk =2dan db e =2 , dan pada α =0,5 adalah 19

b) Ft baris , pada dbb =1 dan dbe =2 , dan pada α =0,5

adalah 18,51

11) Keputusan

a) Karena Fhkolom < Ft kolom , maka H 0 ditolak

b) Karena Fhbaris < Ft baris , maka H 0 ditolak

12) Kesimpulan

a) Dari hasil analisis varians (ANOVA) di atas dapat disimpulkan

bahwa

rata-rata efisiensi pemakaian BBM antarmerek mobil (A-1, A-

2, dan A-3) terdapat perbedaan nyata

b) Dari hasil analisis varians (ANOVA) di atas dapat disimpulkan

bahwa

rata-rata efisiensi pemakaian BBM antarkapasitas mesin mobil

(1300 cc dan 1500 cc) terdapat perbedaan nyata.

13) Penyajian dalam tabel ANOVA

Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung F Tabel


keragaman kuadrat bebas rata-rata
(JK) (db) (KR)
Kolom 1,00 2 0,50 3,00 19,00
Baris 0,67 1 0,67 4,00 18,51
Error 0,33 2 0,17
Total 2,00 5
(Toto Sugiharto,2009)

2.4 Uji Posthoc

a. Definisi

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Uji Post Hoc merupakan analisis lanjutan dari analisis variance bila H0

pada analisis varian ditolak. Uji post hoc dipakai untuk menguji

kelompok mana yang berbeda dengan cara melakukan perbandingan

terhadap semua kelompok (multiple comparasion). Uji statistik untuk

Post Hoc Test dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu jenis uji Post

Hoc bila semua kelompok memiliki variance yang sama (homogen) dan

bila vararian tidak homogen. Jenis uji Post Hoc untuk variance homogen

antara lain LSD, Scheffe, Duncan dan untuk variance tidak homogen

adalah Thamhane, Dunnet, dan sebagainya [ CITATION Put16 \l 1033 ].

b. Jenis-Jenis

Analisis lanjutan setelah ANOVA sering disebut Post Hoc atau pasca-

ANOVA adalah sebagai berikut :

1) LSD (Least Significance Difference), digunakan untuk melakukan

uji t di antara seluruh pasangan kelompok mean. Uji ini sangat baik

apabila pengujian mean yang akan dibandingkan sebelumnya telah

direncanakan.

2) Tukey (HSD:Honestly Significant Difference), uji ini disebut uji

beda nyata yang merupakan perbaikan dari LSD karena uji ini untuk

membandingkan mean tanpa perencanaan terlebih dahulu.

3) Tukey’s-b, alternatif lain dari uji Tukey

4) Duncan, digunakan untuk menguji perbedaan di antara semua

pasangan perlakuan yang ada dari percobaan tersebut serta masih

dapat mempertahankan tingkat signifikansi yang ditetapkan.

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

5) S-N-K (Student Newman Keuls), pengembangan dari LSD dan

Duncan.

6) Dunnet, digunakan untuk membandingkan mean dari semua

perlakuan dengan mean perlakuan control.

7) Scheffe, digunakan untuk pembanding yang tidak perlu orthogonal.

8) Benferoni, uji Benferoni adalah metode perbandingan dua pasangan

rata-rata yang didasarkan pada statistik dengan melakukan

penyesuaian terhadap tingkat signifikansi untuk setiap perbandingan

yang dilakukan.Uji ini biasanya digunakan untuk sampel kecil.

9) Sidak, uji Sidak bertujuan untuk melakukan perbandingan

berpasangan antar variabel dalam penelitian sehingga bisa diketahui

pasangan mana saja yang berbeda.

10) Gomes-Howell, uji ini adalah pengujian perbandingan kelompok

rata-rata dengan menggunakan pendekatan yang lebih bebas. Uji ini

digunakan jika variansi populasi tidak sama [ CITATION Put16 \l

1033 ]

Putra, I. W., Widarsa, T., & Astuti, P. A. (2016). Manajemen Data


dan Statistika Dasar. Denpasar: Universitas Udayana.

Gozali, Sadda. 2016. Paper Statistika 2. Karawan: Universitas Negeri


Singaperbangsa

STATISTIK INFERENSIA
BYUN BAEKHYUN / 05051992

Anda mungkin juga menyukai