ABSTRAK
Ilmu statistika selalu berhubungan dengan data yang merupakan kunci utama dalam melakukan
analisis statistik. Data tersebut dapat diperoleh dengan melakukan penarikan beberapa sampel
dari suatu populasi. Populasi merupakan sekelompok objek penelitian, sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu. Dalam dunia industri,
sampel dapat digunakan untuk mengecek kualitas suatu lot produksi yang dihasilkan. Untuk
menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau produk yang dihasilkan selalu
dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap titik origin dan hal–hal yang
berhubungan, dalam rangka menjaga dan memperbaiki kualitas produk sesuai dengan harapan.
Hal ini disebut Statistical Process Control (SPC). SPC digunakan 7 alat bantu yang namanya
“seven tools” terdiri dari flowchart, diagram pareto, cheet sheet, histogram, peta kendali,
scatter diagram, dan fishbone diagram, dimana tiap tools memiliki fungsi yang berbeda dalam
membantu proses SPC.
Kata Kunci: Seven Tools, Statistical Process Control
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu yang biasa digunakan sehari-hari untuk membantu mengolah,
menyajikan data atau menganalisa data seperti mengolah data sensus penduduk atau mengolah
data hasil nilai ujian semester mahasiswa di suatu jurusan. Sedangkan dalam industri, statistika
dapat membantu sebuah perusahaan untuk mengontrol hasil produksi dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Pada saat sekarang ini di dunia industri, kualitas memainkan peranan yang sangat penting
apabila produk yang dihasilkan ingin tetap berada dipasaran, karena dengan adanya kualitas yang
baik maka produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis. Kualitas produk yang
dihasilkan harus memiliki kualitas yang baik, tetapi dalam proses produksinya masih banyak
terjadi cacat. Untuk menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau produk yang
dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap titik origin dan
hal–hal yang berhubungan, dalam rangka menjaga dan memperbaiki kualitas produk sesuai
dengan harapan. Hal ini disebut Statistical Process Control (SPC).
Seven tools merupakan salah satu alat statistik untuk mencari akar permasalahan kualitas,
sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan seven tools tersebut untuk mengetahui akar
permasalahan terhadap produk yang mengalami cacat, serta dapat mengetahui penyebab-
penyebab terjadinya cacat.
2. Kajian Pustaka
2.1 Statistical Process Control (SPC)
Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan
sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan
metode – metode statistik. Filosofi pada konsep pengendalian kualitas proses statistik atau yang
lebih dikenal dengan pengendalian proses statistik (Statistical Process Control) adalah output
pada proses atau pelayanan dapat dikemukakan ke dalam pengendalian statistik melalui alat-alat
manajemen dan tindakan perancangan. Pengendalian proses statistik merupakan penerapan
metode-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses. Teknik ini merupakan
parameter-parameter pada proses dan analisis proses. Dengan menggunakan pengendalian proses
statistik ini maka dapat dilakukan anlisis dan minimasi penyimpangan atau kesalahan,
mengkuantifikasikan kemampuan proses, menggunakan pendekatan statistik dengan dasar six –
sigma, dan membuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk mengadakan perbaikan
proses.
Sasaran pengendalian proses statistik terutama adalah mengadakan pengurangan terhadap
variasi atau kesalahan – kesalahan proses. Selain itu, tujuan utama dalam pengendalian proses
statistik adalah mendeteksi adanya penyebab khusus (assignable cause atau special cause) dalam
variasi atau kesalahan proses melalui analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang.
Variasi proses terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum (random cause atau
chance cause atau common cause) yang sudah melekat pada proses, dan penyebab khusus yang
merupakan kesalahan yang berlebihan. Idealnya, hanya penyebab umum yang ditunjukkan atau
yang tampak dalam proses, karena hal tersebut menunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi
stabil dan dapat diprediksi. Kondisi ini menunjukkan variasi yang minimum (Ariani, 2004).
Dalam setiap proses produksi, hal yang perlu dipahami adalah setiap produk ataupun jasa
yang dihasilkan tidak akan 100% sama. Hal ini karena adanya variasi selama proses produksi
berlangsung. Adanya variasi merupakan hal yang normal dan wajar, namun akan berpengaruh
pada kualitas produk sehingga perlu dikendalikan. Umumnya, metode statistik banyak digunakan
dalam upaya pengendalian proses produksi. Pendekatan yang paling umum digunakan dalam
dunia industri adalah melalui metode SPC.
Statistical Process Control merupakan metode pengambilan keputusan secara analitis
yang memperlihatkan suatu proses berjalan dengan baik atau tidak. SPC digunakan untuk
memantau konsistensi proses yang digunakan untuk pembuatan produk yang dirancang dengan
tujuan mendapatkan proses yang terkontrol (Yuri, 2013).
2.3.3 Histogram
Histogram adalah alat untuk menggambarkan secara grafis distribusi frekuensi. Histogram
membuat pengguna mendapatkan informasi yang berguna mengenai bentuk dan penyebaran dari
suatu set data. Yang paling penting, histogram membuat penggambaran informasi sangat ringkas
dalam format diagram batang (Edward, 2010).
Fungsi dari histogram yaitu sebagai berikut :
Menunjukkan data dalam jumlah besar yang susah diinterpretasikan dalam bentuk
tabular
Menampilkan frekuensi relatif terhadap kejadian berbagai nilai data
Menunjukkan pemusatan, variasi, dan bentuk data
Menggambarkan secara cepat distribusi data
Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi performa masa depan dari
suatu proses
Membantu mengindikasi jika ada terjadi perubahan dalam proses
Membantu menjawab pertanyaan 'apakah proses mampu memenuhi persyaratan?'
Langkah menyusun histogram:
1. Menentukan batas-batas observasi, misalnya perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil
2. Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Biasanya, dalam menentukan banyaknya kelas, apabila
n menunjukkan banyaknya data, maka banyaknya kelas ditunjukkan dengan √n.
3. Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang
sama. Lebar kelas ditentukan dengan membagi range dengan banyaknya kelas.
4. Menentukan Batas-Batas kelas. Tentukan banyaknya observasi pada masing-masing
kelas dan yakinkan bahwa kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.
5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.
Berikut adalah 5 bentuk kurva histogram:
2.3.4 Scatter Diagram (Diagram Sebar)
Diagram penyebaran merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan
antara sebab dan akibat dalam dua variabel. Langkah-langkah yang diambil pun sederhana. Data
dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik (x, y). Jika variabelnya berhubungan, titik-titik akan
membentuk sebuah garis atau kurva. Semakin baik hubungannya, semakin rapat titik mendekati
garis (Edward, 2010).
Diagram sebar digunakan apabila :
Ketika memiliki pasangan data numerik
Ketika variabel terikat mungkin memiliki beberapa nilai untuk setiap nilai variabel
bebas
Ketika ingin menetpakan apakah kedua variabel berhubungan, seperti:
a. Mencoba mengidentifikasi kemungkinan penyebab utama masalah
b. Setelah brainstorm sebab-akibat dengan diagram tulang ikan, untuk menetapkan
secara objektif apakah ada hubungan antara penyebab tertentu dan hasil
c. Ketika menentukan apakah dua hasil yang terlihat berhubungan keduanya terjadi
dengan penyebab yang sama
d. Ketika menguji untuk korelasi otomatis sebelum menyusun peta kendali
Prosedur membuat diagram penyebaran:
1. Kumpulkan pasangan data di mana diduga memiliki hubungan
2. Gambar grafik dengan variabel bebas pada sumbu horizontal dan variabel terikat apda
sumbu vertikal. Untuk tiap pasang data, beri titik atau simbol di mana nilai sumbu x
memotong sumbu y. (Jika dua titik terletak sama, letakkan keduanya bersebelahan,
bersentuhan, sehingga keduanya bisa terlihat)
3. Cari pola titik untuk melihat apakah hubungannya jelas. Jika data dengan jelas
membentuk garis atau kurva, anda boleh berhenti. Variabelnya berkorelasi. Anda
mungkin ingin menggunakan regresi atau analisis korelasi sekarang. Jika tidak,
lanjutkan langkah 4 hingga 7.
4. Bagi titik-titik pada grafik menjadi 4 kuadran. Jika ada titik sebanyak X pada grafik
o Hitung X/2 titik dari atas ke bawah dan gambar garis horizontal
o Hitung X/2 titik dari kiri ke kanan dan gambar garis vertikal
o Jika jumlah titiknya ganjil, gambar garis melalui titik tengah
5. Hitung titik di tiap kuadran. Jangan hitung titik yang terletak di garis.
6. Jumlahkan kuadran yang berseberangan secara diagonal. Temukan jumlah yang lebih
sedikit dan total titik di seluruh kuadran.
o A = Titik di kiri atas + titik di kanan bawah
o B = Titik di kanan atas + titik di kiri bawah
o Q = Yang lebih kecil antara A dan B
o N=A+B
7. Cari batas N pada tabel uji kecenderungan
o Jika Q kurang dari batas, kedua variabel berhubungan
o Jika Q sama atau lebih besar daripada batas, polanya mungkin terjadi dari
kemungkinan acak.
3. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan paper yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan
sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses
menggunakan metode – metode statistik. Sasaran pengendalian proses statistik terutama
adalah mengadakan pengurangan terhadap variasi atau kesalahan – kesalahan proses.
Selain itu, tujuan utama dalam pengendalian proses statistik adalah mendeteksi adanya
penyebab khusus (assignable cause atau special cause) dalam variasi atau kesalahan proses
melalui analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang.
2. Seven tools merupakan 7 alat pengendalian kualitas (Quality Control) yang biasa
digunakan dalam SPC. Seven tools meliputi checksheet, stratifikasi, scatter diagram,
histogram, diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab-akibat.