Anda di halaman 1dari 16

RESUME SEVEN TOOLS AND NEW SEVEN TOOLS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi


Dosen Pengampu : Ir. Subagyo, Ph.D

Oleh :
Fadhillah Hazrina
14/373815/PTK/9987

MAGISTER TEKNIK SISTEM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan


yang cepat di segala bidang. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi
tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk
maupun jasa, namun lebih pada kualitas produk atau jasa tersebut, kenyamanan,
kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam pencapaiannya.
Persaingan ekonomi dunia tersebut menjadi semakin ketat sehingga menuntut
kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam
aktivitas ekonomi dunia.
Untuk menghadapi persaingan tersebut, dunia usaha dituntut untuk mampu
mengadakan perubahan. Selain itu, produsen maupun pelanggan secara umum,
sering dihadapkan pada hal-hal baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya,
teknologi baru, ilmu pengetahuan baru, produk dan jasa baru, gaya hidup baru,
harapan-harapan dan sebagainya.Oleh sebab itu, perusahaan perlu menjaga
kualitas dari produk maupun prosesnya. Sehingga, untuk menjaga konsistensi
kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses
yang dijalani.
Terdapat alat atau teknik yang digunakan perusahaan untuk perbaikan
kualitas. Biasanya disebut seven tools, yang berkembang penggunaannya dalam
proses kegiatan peningkatan mutu. The seven tools terdiri dari check sheet,
flowchart, histogram, scatter diagram, control chart, pareto diagram, dan
fishbone diagram. Dengan adanya alat bantu tersebut, dapat digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan seperti kesalahan, kemudian dianalisis
penyebab kesalahan dan memutuskan cara penyelesaiannya atau menghilangkan
kesalahan-kesalahan tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang
akan dilakukan untuk menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

2.1. Pengertian
The seven tools adalah alat alat bantu yang bermanfaat untuk
memetakan lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar
lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab
persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam
suatu

persoalan.

Kemampuan

seven

tools

yang

dashyat

dalam

mengungkapkan fakta atau fenomena inilah yang menyebabkan para pakar


dalam setiap proses kegiatan mutu tergantung pada alat alat bantu ini.
Meskipun demikian, keberhasilan dalam menggunakan seven tools sangat
dipengaruhi oleh seberapa massif pengetahuan si pengguna akan alat bantu
yang dipakainya. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki, akan semakin
tepat dalam memilih alat bantu yang akan digunakan. Itulah sebabnya, ada
dua hal pokok yang perlu menjadi pedoman, sebelum menggunakan seven
tools, yaitu efektif dan efisien.

2.2. Seven Tools of Quality


1. Check sheet
Check sheet adalah alat yang sering untuk menghitung seberapa
sering sesuatu itu terjadi dan sering digunakan dalam pengumpulan dan
pencatatan data. Check sheet adalah alat bantu yang digunakan pada saat
suatu proses/kegiatan berlangsung. Tujuan pembuatan check sheet
adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh
karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan
penyelesaian masalah. Data dalam check sheet tersebut nantinya akan
digunakan dan dianalisis secara cepat dan mudah. Berikut ini adalah
contoh dari check sheet :
Tabel 2.1. Tabel Check Sheet
Kesalahan
Jumlah Kesalahan Dalam Satu Semester
cara mengajar
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII
pelayanan administrasi IIIII IIIII IIIII IIIII
pelayanan perpustakaan IIIII IIIII IIIII
buku teks kuno
IIIII IIIII III
tidak ada dukungan
IIIII IIIII IIIII IIIII II
Sumber Goetsch dan Davis (1995)

Total
30
20
15
13
22

2. Flow Chart
Flow

chart

atau diagram

alir merupakan

diagram

yang

menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan


bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu sama lain. Flow chart
digambarkan dengan simbol-simbol, dan setiap simbol menggambarkan
proses tertentu dan hubungan antar proses digambarkan dengan garis
penghubung. Flow chart menunjukkan langkah-langkah atau urutan
proses dalam suatu organisasi. Sehingga dengan urutan tersebut, akan
memudahkan dalam menggambaran suatu sistem, mengidentifikasi
masalah, dan melakukan tindakan pengendalian. Namun alat ini masih
harus didukung dengan tahapan alat lain untuk melihat frekuensi
kesalahan yang terjadi pada setiap tahapan proses tersebut. Berikut ini
adalah contoh gambar dari flow chart :

Gambar 2.1. Contoh Flow Chart

3. Histogram
Histrogram adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan variasi
data pengukuran dan variasi setiap proses. Digunakan untuk menganalisa

mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai


tengah sebagai stndar nutu produk dan distribusi atau penyebaran
datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama,
tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka
dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut
kurang bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan
kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu,
karena mendekati spect yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah contoh
dari histrogram :

Gambar 2.2. Contoh Histogram


4. Scatter Diagram
Scatter diagram adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan
hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan
menunjukkan keeratan (tingkat) hubungan antara dua variabel tersebut
(kuat atau lemah) yang diwujudkan dengan koefisien korelasi. Scatter
diagram juga dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel
dapat digunakan untuk mengganti variabel

yang lain. Dalam

pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data pasangan sebagai


bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang

independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor


dependen. Diagram ini paling tidak menghubungkan paling tidak dua
variabel, X dan Y yang menunjukkan keeratannya, sehingga dapat
dilihat apakah kesalahan dapat disebut berhubungan atau terkait dengan
masalah atau kesalahan lain. Berikut ini adalah contoh scatter diagram :

Gambar 2.3. Contoh Scatter Diagram

5. Control Chart
Control chart adalah alat bantu berupa grafik yang akan
menggambarkan stabilitas suatu proses kerja. Untuk menentukan apakah
proses kerja dalam keadaan in control atau out of control. Karakteristik
pokok dari alat bantu ini adalah adanya sepasang batas kendali (upper
dan lower control), sehingga dari data yang dikumpulkan akan dapat
terdeteksi kecenderungan proses yang sesungguhnya. Pada dasarnya alat
bantu ini adalah rekaman data yang sedang berjalan. Bila data terkumpul
sebagian besar berada dalam batas pengendalian berarti proses berjalan
dalam kondisi stabil. Sebaliknya, sebagian besar data menunjukkan
deviasi di luar batas kendali, maka dapat dikatakan proses berjalan tidak
normal. Sehingga dapat berdampak pada penurunan mutu produk. Dapat
diketahui sumber variansi dalam control chart, yaitu common cause dan

special cause. Jika common cause, maka tidak dapat mengadakan


perubahan. Tetapi jika special cause, dapat diadakan perubahan tanpa
mengubah proses secara keseluruhan. Dalam siklus PDCA, control chart
digunakan dalam tahap pelaksanaan (do) dan pengujian (check). Berikut
ini adalah contoh dari control chart :

Gambar 2.4. Contoh Control Chart


6. Pareto Diagram
Pareto merupakan diagram yang dikembangkan oleh Vildero
Pareto. Diagram pareto ini adalah suatu gambar yang mengurutkan
klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut ukuran ranking tertinggi
hingga terendah. Hal ini dapat membantu permasalahan yang paling
penting untuk segera diselesaikan (rangking tertinggi) sampai dengan
masalah yang tidak harus segera diselesaikan (rangking terendah).
Diagram pareto juga dapat mengidentifikasi masalah paling penting
yang mempengaruhi usaha perbaikan kualitas dan memberikan petunjuk
dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk menyelesaikan
masalah. Selain itu, diagram pareto juga dapat digunakan untuk
membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses
sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses
(Mitra,1993). Berikut ini adalah contoh gambar diagram pareto :

Gambar 2.5. Contoh Pareto Diagram

7. Fish Bone Diagram


Fish bone diagram atau disebut cause and effect diagram yang
dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa sehingga juga biasa dikenal
dengan Ishikawa Diagram. Disebut fish bone diagram karena berbentuk
seperti tulang ikan. Fish bone merupakan alat bantu yang menggunakan
data verbal (non-numerical) atau data kualitataif dalam penyajiannya.
Alat bantu ini menggambarkan garis dan symbol symbol yang
menunjukkan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah.
Suatu kondisi penyimpangan mutu yang dipengaruhi oleh bermacammacam penyebab yang saling berhubungan. Berbeda dengan alat bantu
lainnya, karena penggunaannya akan lebih efektif bila dilakukan
kelompok. Sehingga alat bantu ini identik dengan kegiatan kelompok.
Disamping itu, manfaat optimum diperoleh jika diagram ini mampu
menampilkan akar akar penyebab yang sesungguhnya dari suatu
penyimpangan (ketidakbermutuan). Berikut ini adalah contoh gambar
gambar fish bone :

Mesin

Manusia

Tradisional

Kurang
berpengalaman

Tidak standart

Kurang
keterampilan

Kemampuan alat
terbatas

Tidak
disiplin

Cetakan tidak
presisi

Produk Cacat
Tidak ada QC
Bahan baku

Tidak ada prosedur


Pemisahan material

Bahan baku kotor


Tidak ada pengikat udara
Dalam cairan alumunium

Kualitas bahan
kurang baik

Bahan

Prosedur

Gambar 2.6. Contoh Fish Bone Diagram

2.3. New Seven Tools of Quality


Dalam industri barang dan jasa, peningkatan kualitas produksi adalah
hal yang sangat penting untuk keberlangsungan usaha dan peningkatan
kualitas produksi yang dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu. Seven
tools merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan
kualitas, sedangkan untuk new seven tools yang merupakan alat bantu dalam
memetakan masalah secara terstruktur guna membantu kelancaran
komunikasi pada tim kerja, dan untuk pengambilan keputusan.
New seven tools terdiri dari relations diagram, affinity diagram, tree
diagram, matrix diagram, matrix data analysis chart, process decision
program chart, dan activity network.

1. Relations Diagram
Relation diagram merupakan alat untuk menemukan pemecahan
masalah yang memiliki hubungan kausal yang kompleks. Hal ini
membantu untuk menguraikan dan menemukan hubungan logis yang
saling terkait antara sebab dan akibat. Ini adalah proses kreatif yang

memungkinkan untuk Multi-directional daripada linear berpikir


yang akan digunakan. Keuntungan menggunakan relations diagram
adalah :
Memfasilitasi konsensus diantara tim
Membantu untuk mengembangkan dan mengubah pemikiran
seseorang
Memungkinkan prioritas harus diidentifikasi secara akurat
Membuat masalah dikenali dengan menjelaskan hubungan
antara sebab dan akibat
Berguna pada tahap perencanaan untuk mendapatkan perspektif
tentang situasi keseluruhan

Gambar 2.7. Contoh Relations Diagram

2. Affinity Diagram
Affinity diagram berfungsi untuk mengatur sejumlah besarnya ide
yang menjadi hubungan yang alami diantara mereka. Metode affinity
diagram ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Metode ini diciptakan
oleh seorang antropolog Jepang, Kawakita Jiro tahun 1960-an.
Keuntungan dari affinity diagram adalah :
Memfasilitasi terobosan berpikir dan merangsang ide ide
segar
Memastikan semua orang orang jelas untuk mengetahui
masalah

Menggabungkan sejumlah pendapat dari beberapa kelompok


Memupuk semangat tim
Semua orang menaikkan tingkat kesadaran

Gambar 2.8. Contoh Affinity Diagram

3. Tree Diagram
Tree diagram atau yang biasa disebut dengan diagram pohon adalah
salah satu teknik yang bertujuan untuk memetakan lengkap jalur dan tugas
tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
dan

tujuan

sub

sub

yang terkait.

Diagram

pohon

mampu

mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk


sampai pada metode metode yang harus dikejar untuk mencapai hasil.
Diagram pohon dimulai dengan satu item yang cabang menjadi dua
atau lebih yang masing masing cabang menjadi dua atau lebih, dan
seterusnya. Kelihatan seperti pohon dengan memiliki banyak batang dan
cabang. Hal ini digunakan untuk memecah kategori luas ke tingkat yang
lebih halus dan detail. Menggunakan diagram pohon akan membantu

siapapun untuk berfikir selangkah demi selangkah dari generalisasi ke


spesifik.

Gambar 2.9. Contoh Tree Diagram

4. Matrix Diagram
Matrix diagram akan menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau
empat kelompok informasi. Terdiri dari sejumlah kolom dan baris, untuk
mengetahui sifat dan kekuatan dari masalah. Hal ini akan membantu
untuk sampai pada ide utama dan menganalisis ada tidaknya hubungan
di persimpangan dan menemukan cara yang efektif untuk mengejar
metode pemecahan masalah.

Gambar 2.10. Contoh Matrix Diagram

5. Matrix Data Analysis Chart (MDAC)


Analisis data matrix merupakan teknik analisis multivariant yang
disebut juga sebagai Principal Component Analysis. Teknik ini bersifat
quantifies dalam menyusun data yang akan disajikan dalam diagram
matrix. Fungsi umum diagram matrix adalah untuk menemukan lebih
banyak indicator umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan
besarnya jumlah kompleks informasi yang saling terkait. Hal ini akan
membantu untuk memvisualisasikan dengan baik dan mendapatkan
wawasan tentang situasi tersebut.

Gambar 2.11. Contoh Matrix Diagram

6. Process Decision Program Chart (PDPC)


Process Decision Program Chart merupakan bagian yang bersifat
sistematis untuk mengidentifikasi apa yang mungkin terjadi dalam
rencana dan pengembangan. Penanggulangan dikembangkan untuk
mencegah atau mengimbangi masalah tersebut. Dengan menerapkan
process decision program chart, pengguna dapat merevisi rencana untuk
menghindari masalah atau siap dengan respon terbaik ketika sebuah
masalah terjadi.

Gambar 2.12. Contoh Process Decision Program Chart (PDPC)

7. Activity Network
Activity network menunjukkan urutan tugas tugas yang
diperlukan dalam suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh
proyek, dan potensi sumber daya penjadwalan masalah dan solusi.
Activity network memungkinkan untuk menghitung jalur kritis
proyek. Ini adalah langkah penting aliran mana penundaan akan
mempengaruhi waktu dari seluruh proyek dan dimana sumber daya
tambahan yang dapat mempercepat proyek.

Gambar 2.13. Contoh Activity Network

2.4. Kesimpulan
The seven tools terdiri dari check sheet, flowchart, scatter diagram, pareto
diagram, histogram, fishbone diagram dan control chart. untuk new seven tools
yang merupakan alat bantu dalam memetakan masalah secara terstruktur guna
membantu kelancaran komunikasi pada tim kerja, dan untuk pengambilan
keputusan. New seven tools terdiri dari relations diagram, affinity diagram, tree
diagram, matrix diagram, matrix data analysis chart, process decision program
chart, dan activity network. Dan dari ketujuh alat baik seven tools maupun new
seven tools tersebut tidak semua harus dipakai dalam melakukan analisi. Namun
dari kesemua itu, seven tools mempunyai kelemahan dalam melakukan analisis
yaitu tidak mampumenggambarkan keterkaitan antar faktor yang mempengaruhi
target. Alat apa yang akan digunakan, disesuaikan dengan data-data yang ada serta
tujuan yang akan dicapai. Sehingga, perusahaan dapat menjaga kualitas produk
maupun jasa yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dorothea, A. W. 2003. Manajemen Kualitas (Pendekatan Sisi Kualitatif). Penerbit


Ghalia Indonesia : Jakarta.
Dorothea, A. W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif
dalam Manajemen Kualitas). Penerbit Andi : Yogyakarta.
Kusnadi, E. Check Sheet dan Fungsinya dalam pengendalian kualitas [Web log
post]. http//eriskunandi.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19-10-2014.
Syukron, Amin dan Kholil Muhammad. 2013. Six Sigma : Quality for Business
Improvement). Penerbit Graha Ilmu :Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai