PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan
yang cepat di segala bidang. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi
tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk
maupun jasa, namun lebih pada kualitas produk atau jasa tersebut, kenyamanan,
kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam pencapaiannya. Persaingan
ekonomi dunia tersebut menjadi semakin ketat sehingga menuntut kepiawaian
manajemen dalam mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam aktivitas
ekonomi dunia.
Untuk menghadapi persaingan tersebut, dunia usaha dituntut untuk mampu
mengadakan perubahan. Selain itu, produsen maupun pelanggan secara umum, sering
dihadapkan pada hal-hal baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, teknologi
baru, ilmu pengetahuan baru, produk dan jasa baru, gaya hidup baru, harapan-harapan
dan sebagainya.Oleh sebab itu, perusahaan perlu menjaga kualitas dari produk
maupun prosesnya. Sehingga, untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa
yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan
pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani.
Terdapat alat atau teknik yang digunakan perusahaan untuk perbaikan
kualitas. Biasanya disebut 7 QC tools, yang berkembang penggunaannya dalam
proses kegiatan peningkatan mutu. The 7 QC tools terdiri dari check sheet, flowchart,
scatter diagram, pareto diagram, histogram, fishbone diagram dan control chart.
Dengan adanya alat bantu tersebut, dapat digunakan untuk mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan seperti kesalahan, kemudian dianalisis penyebab kesalahan dan
memutuskan cara penyelesaiannya atau menghilangkan kesalahan-kesalahan tersebut.
Sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang akan dilakukan untuk menjaga
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
The 7 QC tools adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan
lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah
untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan
memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan.
Kemampuan 7 QC tools yang dashyat dalam mengungkapkan fakta atau
fenomena inilah yang menyebabkan para pakar dalam setiap proses kegiatan
mutu tergantung pada alat-alat bantu ini. Meskipun demikian, keberhasilan
dalam menggunakan 7 QC tools sangat dipengaruhi oleh seberapa massif
pengetahuan si pengguna akan alat bantu yang dipakainya. Semakin baik
pengetahuan yang dimiliki, akan semakin tepat dalam memilih alat bantu yang
akan digunakan. Itulah sebabnya, ada 2 hal pokok yang perlu menjadi pedoman,
sebelum menggunakan 7 QC tools, yaitu efektif dan efisien.
2
Tabel 2.1. Tabel Check Sheet
3
Gambar 2.1. Gambar Flow Chart
2.2.3 Histogram
Histrogram adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan variasi
data pengukuran dan variasi setiap proses. Digunakan untuk menganalisa
mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai
tengah sebagai stndar nutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya.
Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila
penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat
dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang
bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai
tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena
mendekati spect yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah contoh dari
histrogram :
4
Gambar 2.2. Gambar histogram
2.2.4 Scatter Diagram
Scatter diagram adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan
hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan menunjukkan
keeratan (tingkat) hubungan antara dua variabel tersebut (kuat atau lemah)
yang diwujudkan dengan koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat
digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel dapat digunakan untuk
mengganti variabel yang lain. Dalam pemanfaatannya, scatter diagram
membutuhkan data pasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu
sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen berpasangan dengan
sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen. Diagram ini paling tidak
menghubungkan paling tidak dua variabel, X dan Y yang menunjukkan
keeratannya, sehingga dapat dilihat apakah kesalahan dapat disebut
berhubungan atau terkait dengan masalah atau kesalahan lain. Berikut ini
adalah contoh scatter diagram :
5
Gambar 2.3. Gambar Scatter Diagram
6
Gambar 2.4. Gambar Control Chart
7
30
25
20
Frekuensi
15
10
5
0
F C A E B D
Jenis Kesalahan
Sumber : Besterfield,1998
Gambar 2.5. Pareto Diagram
8
Mesin Manusia
Tradisional
Kurang
berpengalaman
Tidak standart
Produk Cacat
Tidak ada QC
Bahan baku Tidak ada prosedur
Pemisahan material
Bahan baku kotor
Tidak ada pengikat udara
Kualitas bahan Dalam cairan alumunium
kurang baik
Bahan Prosedur
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
The 7 QC tools terdiri dari check sheet, flowchart, scatter diagram, pareto
diagram, histogram, fishbone diagram dan control chart. Dan dari ketujuh alat
tersebut tidak semua harus dipakai dalam melakukan analisi. Namun dari kesemua
itu, seven tools mempunyai kelemahan dalam melakukan analisis yaitu tidak
mampumenggambarkan keterkaitan antar faktor yang mempengaruhi target. Alat apa
yang akan digunakan, disesuaikan dengan data-data yang ada serta tujuan yang akan
dicapai. Sehingga, perusahaan dapat menjaga kualitas produk maupun jasa yang
dihasilkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11