Anda di halaman 1dari 5

7 Perangkat dasar mutu (The seven basic quality tools )

1. Diagram Sebab dan Akibat


Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan (fishbone diagram). Alat ini dikembangkan
pertama kali tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas Jepang, yaitu Kaoru Ishikawa. Diagram sebab
akibat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan
menemukan kemungkinan penyebab suatu persoalan / masalah yang terjadi.
Alat ini merupakan satu satunya alat dari 7 alat yang tidak didasarkan pada statistika. Manfaat
diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal hal
relevan, serta dapat diterapkan pada setiap masalah. Berikut ini adalah contoh bentuk diagram
sebab akibat:
Gambar 1.1 Diagram Sebab Akibat

Penyebab Penyebab Penyebab

Penyebab Penyebab Penyebab

2. Check Sheet
Check Sheet merupakan alat pengumpulan dan analisis data. Tujuan digunakannya alat ini
adalah untuk mempermudah proses pengumpulan data bagi tujuan tujuan tertentu dan
menyajikannya dalam bentuk yang komunikatif sehingga dapat dikonversi menjadi informasi.

Gambar 1.2 Check Sheet
Item A B C D E F
.
.
.
III
dst


3. Diagram Pareto
Diagram ini digunakan untuk mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya.
Masalah didiagramkan menurut prioritas atau tingkat kepentingannya, dengan menggunakan
format grafik batang, dimana 100% menunjukkan kerugian total. Prinsip yang mendasari diagram ini
adalah aturan 80 20 yang menyatakan 80 % of the trouble comes from 20 % of the problems.


Gambar 1.3 Diagram Pareto

4. Run Chart dan Control Chart
Run chart (trend chart) digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) yang terjadi
dengan jalan menggambarkan atau memetakan data selama periode waktu tertentu.
Kecenderungan (trend) tersebut sangat berguna dalam memisahkan sebab dari gejala.
Dalam setiap proses selalu ada dua jenis variasi, yaitu variasi yang tidak terelakkan yang timbul
dalam kondisi normal dan variasi yang disebabkan oleh suatu masalah (abnormal). Control chart
berguna untuk menganalisis proses dengan tujuan memperbaikinya secara terus menerus. Grafik ini
mendeteksi penyimpangan abnormal dengan bantuan grafik garis. Grafik ini berbeda dari grafik
garis standar dengan adanya garis kendali batas (limit) di tengah, atas, dan bawah.

Gambar 1.4a Run Chart

Gambar 1.4b Control Chart

5. Histogram
Histogram merupakan suatu diagram yang dapat menggambarkan penyebaran atau standar
deviasi suatu proses. Data frekuensi yang diperoleh dari pengukuran menunjukkan suatu puncak
pada suatu nilai tertentu. Variasi ciri khas kualitas yang dihasilkan disebut distribusi. Angka yang
menggambarkan frekuensi dalam bentuk batang disebut histograin. Alat tersebut digunakan untuk
menentukan masalah dengan memeriksa bentuk dispersi, nilai rata rata, dan sifat dispersi.

Gambar 1.5 Histogram

6. Stratifikasi
Stratifikasi merupakan teknik pengelompokan data ke dalam kategori kategori tertentu, agar
data dapat menggambarkan permasalahan secara jelas sehingga kesimpulan kesimpulan dapat lebih
mudah diambil. Kategori kategori yang dibentuk meliputi data relatif terhadap lingkungan, sumber
daya manusia yang terlibat, mesin yang digunakan dalam proses, bahan baku, dan lain lain.

Gambar 1.6 Stratifikasi

7. Scatter Diagram
Dua buah variabel yang sesuai dipetakan dalam sebuah diagram sebar (scatter). Hubungan
antara titik titik yang dipetakan menggambarkan hubungan kedua variabel tersebut. Alat ini berguna
dalam mempelajari dan mencari faktor faktor yang berpengaruh. Pada umumnya ada berbagai bentuk
scatter diagram.

Gambar 1.7 Scatter Diagram


7 Alat Baru

Selain tujuh alat statistik utama tersebut, ada 7 alat baru yang dibutuhkan dalam bidang
penyempurnaan kualitas produk, penekanan biaya, pengembangan produk baru, dan penyebarluasan
kebijakan. Pendekatan sistem komprehensif dalam memecahkan masalah yang menaruh perhatian
besar pada setiap aspek detil dan melibatkan setiap orang yang memiliki latar belakang berbeda. Oleh
karena itu pendekatan ini sangat efektif untuk memecahkan masalah antar departemen atau fungsional
silang. Ketujuh alat baru tersebut adalah:
1. Diagram hubungan (relation diagram)
Diagram ini menerangkan hubungan (interrelasi) dalam situasi kompleks, melibatkan berbagai
faktor interrelasi dan membantu dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara berbagai faktor.
2. Diagram afinitas
Alat ini khususnya adalah sebuah metode sumbang saran (brainstorming). Alat ini berdasarkan
atas kerja kelompok, dimana setiap anggota menuliskan idenya, kemudian semua ide dikumpulkan
dan diluruskan kembali menurut subjeknya.
3. Diagram pohon
Alat ini merupakan lanjutan konsep nilai rekayasa analisis fungsional. Alat ini digunakan untuk
menunjukkan interrelasi antara sasaran dan ukuran.
4. Diagram matriks
Alat ini digunakan untuk menjelaskan hubungan atau relasi antara dua faktor yang berbeda.
Diagram ini sering digunakan untuk menyebarluaskan persyaratan kualitas ke dalam
perekayasaannya, kemudian ke dalam persyaratan produksi.
5. Diagram matriks analisis data
Alat ini digunakan bila bagian matriks tidak memberikan informasi terperinci yang memadai.
Alat ini merupakan satu satunya metode dalam 7 alat baru yang berdasarkan analisis data dan
memberikan hasil numerik.


6. Process Decision Program Chart (PDPC)
PDPC merupakan implikasi dari operasi riset. Karena program implementasi untuk mencapai
sasaran khusus tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana dan karena perkembangan tidak terduga
akan mengakibatkan konsekuensi serius, pengembangan PDPC bukan saja ditujukan untuk
memperoleh kesimpulan optimal tetapi juga untuk mencegah kejutan.
7. Diagram panah
Alat ini sering digunakan dalam PERT (program evaluation and review technique) dan CPM
(critical path method). Dalam alat ini digunakan suatu jaringan gambar untuk menunjukkan langkah
yang diperlukan dalam melaksanakan suatu rencana.

Anda mungkin juga menyukai