MAINAN EDUKATIF
“e-MAZEnation”
Kelompok :
FRI-035
Anggota :
Muhammad Fikri Zakki (1201140033 /TI-38-03)
Baiti Jannah (1201144213/ TI-38-03)
Hasna Mardiyah (1201144083/ TI-38-03)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpa ha n
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun laporan ini dengan baik, serta tepat
pada waktunya. Dalam final report product development ini yang membahas mengena i
kategori mainan edukatif dengan produk “e-MAZEnation”
Final report ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Praktikum Perancangan
Produk. Final report ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikannya. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh
karena itu Penulis mengharapakan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun, sehingga dapat membantu Penulis dalam penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga final report ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................... v
ii
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
III.1.2.3. Dekomposisi.......................................................................................................... 24
iii
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
VI.1. Gambar Produk 3D, Product Part List & Product Structure ....................................... 62
VIII.1 Kesimpulan................................................................................................................ 94
iv
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
DAFTAR TABEL
v
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
vi
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahapan Pengembangan Produk ............................................................................ 3
vii
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
viii
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
ix
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang
mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik.. Bermain
merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak.
Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena
bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba.
Jenis-jenis mainan anak yang ada saat ini sangat beragam, beberapa diantaranya termasuk ke
dalam jenis mainan anak edukatif. Mainan anak edukatif merupakan mainan yang tidak hanya
memberikan hiburan, namun juga memberikan pendidikan secara tidak langsung kepada anak
yang memainkannya. Selain itu mainan anak edukatif dibuat dengan tujuan yang lebih pasti
yaitu sebagai sarana pembelajaran dalam mengenalkan konsep-konsep dasar seperti huruf,
warna, angka, bentuk dan konsep dasar lainnya yang dibuat dengan menarik untuk anak usia
dini.
Keberadaan mainan anak edukatif dipasaran sangat beragam, mulai dari jenis bentuk, fungs i
edukasi, tingkat kerumitan, material pembuatan dan harga jual. Dilihat dari jenis bentuk,
biasanya mainan anak edukatif dibuat berbentuk kubus, bola, tabung, persegi panjang, segitiga,
miniatur benda, buah, sayur dan bentuk dasar lainnya. Hal ini dilakukan agar anak bisa
mengenal bentuk benda yang ada disekitarnya. Untuk beberapa jenis mainan anak edukatif,
tingkat kerumitan permainan serta materi pesan yang disampaikan pun dibuat berbeda, yang
pemberiannya harus sesuai dengan usia anak. Sehingga anak tidak akan merasa frustasi dan
bosan saat tidak bisa menyelesaikan tantangan pada mainan anak edukatif yang diberikan
dengan baik.
Di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, orang tua mulai menyadari pentingnya
menyampaikan pengajaran pada anak dengan cara yang menyenangkan. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan mainan edukasi kepada anak. Dengan mainan edukasi, orang tua
mengajarkan anak mengenai pelajaran-pelajaran dasar yang perlu diketahui anak, namun
1
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
dengan cara yang menyenangkan. Kesadaran orang tua ini, memberi peluang untuk para
produsen mainan edukasi untuk mengembangkan produknya.
Di pasaran saat ini, sudah banyak yang memproduksi mainan edukasi. Namun karena merasa
sudah memberikan mainan yang aman, biasanya orang tua membiarkan anaknya bermain
sendiri. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Kami ingin membuat sebuah permainan edukasi
anak yang mengajak orang tua untuk ikut bermain bersama anak, sehingga mengajarkan anak
pelajaran penting dengan cara yang menyenagkan serta mendekatkan hubungan antara ibu dan
anak.
Menurut salah satu sumber, Dunia anak balita adalah dunia bermain. Dalam mendidik pun
semua masih melalui bermain, baik sarana maupun prasarana. Usia 5 tahun pertamanya disebut
sebagai golden age (usia emas), akan sangat menentukan bagi seorang anak. Ada usia ini asek
kognitif, fisik, motorik, dan psikososial seorang anak berkembang pesat.
Oleh karena itu, dierlukan stimulasi-stimulasi yang mampu mengoptimalkan seluruh aspek
tersebut agar seorang anak mampu menjadi pribadi yang matang, bertanggung jawab, dan
mampu menghadai segala permasalahan dalam hidupnya.
Salah satu cara mengoptimalkan kemampuan kognitif, fisik, motoric, dan psikososial seorang
anak adalah dengan menstimulasinya. Salah satu alat atau sarana menstimulasinya adalah
dengan mainan atau permainan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan gambaran persoalan diatas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh need statement terhadap perancangan produk?
2. Bagaimana perbedaan produk ini dengan produk eksisting?
3. Bagaimana sistematis edukatif dari produk ini?
4. Bagaimana desain akhir dari perancangan produk ini?
1.3 Tujuan Tugas
Adapun tujuan dari laporan berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh need statement terhadap perancangan produk.
2. Mengetahui perbedaan produk ini dengan produk eksisting.
3. Mengetahui sistematis edukatif dari produk ini.
4. Menentukan desain akhir dari perancangan produk ini.
2
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Bagi Masyarakat
1. Memberikan lapangan pekerjaan bagi tukang kayu.
Concept System-
Detail Testing and Production
Planning Developme Level
Design Refinement Ramp-Up
nt Design
A. Planning
Fase ini dimulai dengan menyusun strategi, meliputi penilaian terhadap perkembangan
teknologi dan tujuan pasar. Luaran dari tahap perencanaan adalah pernyataan misi, hal
tersebut dapat menentukan target pasar untuk produk, tujuan bisnis dan kendala yang
mungkin akan timbul.
B. Concept Development
Konsep adalah gambaran dari bentuk, fungsi, dan fitur produk, biasanya disertai dengan
spesifikasi, analisis produk kompetitif, dan analisis aspek ekonomi.
Pada fase ini, kebutuhan dan target pasar diidentifikasi, konsep rancangan produk
alternatif dievaluasi, kemudian pilih satu atau lebih konsep rancangan produk untuk
dirancang lebih lanjut dan melakukan proses pengujian.
3
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
C. System-Level Design
Perancangan produk meliputi definisi arsitektur produk dan dekomposisi produk
menjadi subsistem dan komponen. Luaran dari tahap ini meliputi tata letak geometris
produk, spesifikasi fungsional dari masing- masing subsistem produk, dan diagram alir
proses awal sampai proses akhir.
D. Detail Design
Termasuk menentukan spesifikasi lengkap geometri, material, dan toleransi semua
bagian unik dalam produk yang di rancang. Luaran dari tahap ini adalah dokumentas i
berbentuk gambar rancangan produk atau file komputer yang menggambarka n
geometri bagian produk, peralatan termasuk spesifikasi yang akan dibeli, serta rencana
proses untuk pembuatan dan perakitan.
E. Testing and Refinement
Melibatkan pengembangan dan evaluasi beberapa versi praproduksi produk dan
prototypes.
F. Production Ramp-Up
Tujuan dari Ramp-up adalah untuk melatih tenaga kerja dan menyelesaikan masalah-
masalah yang tersisa saat pelaksanaan proses produksi.
4
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB II
Mission Statement
e-MAZEnation termasuk ke dalam jenis permainan “Maze” (Labirin) yang terbuat dari bahan MDF.
Permainan ini dapat dimainkan oleh satu sampai tiga orang, yaitu Ibu dan anaknya. Seperti
permainan maze yang lainnya, permainan ini mengharuskan pemainnya menemukan jalan tercepat
menuju Finish atau mengumpulkan bidak dengan warna yang sama pada finish (dapat dimainkan
satu orang). Hal yang membedakan e-MAZEnation dengan yang lainnya adalah, pada jalan-jalan
Product Description tertentu terdapat gambar seseorang sedang melakukan sesuatu (seperti gambar tepuk tangan,
melompat, jongkok, kartu, dll). Jika pemain melewati jalan yang terdapat gambar “tepuk tangan”,
maka pemain tersebut harus bertepuk tangan, begitu pula dengan gambar melompat, jongkok, dll.
Namun jika pemain melewati jalan yang terdapat gambar kartu, maka pemain harus mengambil
kartu yang telah disediakan yang berisi pertanyaan, dan berhak untuk bertanya kepada pemain lain.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, pemain yang menang adalah yang tercepat mencapai Finish.
melatih kecerdasan motorik dan juga pola berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah, melatih
Benefit Proposition
percaya diri, daya ingat, dan ilmu pengetahuan seorang anak
Menciptakan suatu produk berupa mainan edukatif dimana dapat meningkatkan kreatifitas serta
mengurangi penggunaan gadget bagi anak-anak
Primary Market Anak-anak baik laki-laki ataupun perempuan berusia 3-10 tahun.
Secondary Market Anak-anak yang memiliki sifat eksploratif, senang dan kaya dengan fantasi, rasa ingin tahu yang kuat
5
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Kami menggunakan metode observasi karena dari data yang ada dapat dilihat lebih mudah
kondisinya yang perlu diberikan inovasi. Dengan observasi maka kami dapat menganalisis apa
yang dibutuhkan bagi suatu produk untuk dikembangkan.
6
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
7
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
mengembangkan suatu produk karena adanya perbedaan pikiran dari lebih 1 orang. Sehingga
banyak ide yang dihasilkan dari FGD ini.
Need Statement
Produk interaktif
Produk ini memiliki bidik yang jelas arah tujuannya
Komponen bidik mudah disimpan
Produk dapat menyimpan komponen permainan
Produk mudah dibawa
Produk dapat digunakan bersama
Bahan terbuat dari material yang aman
8
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
4 Reliability
9
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
10
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Dari kedua tabel diatas dapat diketahui jumlah responden yang menjawab dari tiap level. Dari
data tersebut dapat dihitung performance weighted tiap need statement. Sehingga didapat total
WAP dari tingkat kepentingan.
Tabel 2.9 Perhitungan WAP tingkat kepuasan
PERHITUNGAN WAP TINGKAT KEPUASAN
Nilai V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13
1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 1
Jumlah Responden
2 4 3 2 1 1 1 5 6 1 8 5
yang Menjawab
3 10 20 15 14 17 13 11 10 11 11 15
4 16 7 13 15 12 16 14 11 18 11 9
TOTAL 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Dari kedua tabel diatas dapat diketahui jumlah responden yang menjawab dari tiap level. Dari
data tersebut dapat dihitung performance weighted tiap need statement. Sehingga didapat total
WAP dari tingkat kepuasan.
11
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
12
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
V11 V3 V2 V1
V4 V8 V5
V6 V10
Variabel
V7
V9
Dari tabel diatas, diketahui bahwa tiap need statement dapat mewakili setiap kondisi yang ada.
Namun kondisi terbanyak pelanggan membutuhkan produk yang high impact.
13
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Panjang komponen
3 Komponen bidik mudah disimpan Lebar Komponen
Tinggi komponen
Panjang platform
4 Produk dapat menyimpan komponen permainan Lebar Platform
Tinggi Platform
Bobot Produk
5 Produk mudah dibawa Volume Produk Akhir
Bobot Produk
7 Bahan terbuat dari material yang aman Material aman
Lama pembersihan
11 Produk mudah untuk dibersihkan Jumlah part
14
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Dari tabel diatas, membuat spesifikasi produk tidak memberikan informasi bagaimana
memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi menampilkan pernyataan mengenai apa yang harus
dilakukan dalam upaya memuaskan kebutuhan pelanggan. Spesifikasi terdiri dari metric and
value (tabel need, metrik, value, unit).
15
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Improvement ratio
Matriks Klein Grid
Importance to
Performance
Raw weight
Sales point
Customer
Goal
NO Needs Statement
1 Produk interaktif HID 3.40 3.13 3.27 0.96 1.2 3.61 0.08
2 Produk ini memiliki bidik yang jelas arah tujuannya LIM 3.13 3.27 3.20 1.02 1 3.34 0.07
3 Komponen bidik mudah disimpan HIM 3.37 3.37 3.37 1.00 1.5 5.05 0.11
4 Produk dapat menyimpan komponen permainan HIM 3.47 3.33 3.40 0.98 1.5 4.90 0.10
5 Produk mudah dibawa HID 3.37 3.27 3.32 0.99 1.2 3.86 0.08
6 Produk dapat digunakan bersama HIM 3.50 3.53 3.52 1.00 1.5 5.33 0.11
7 Bahan terbuat dari material yang aman HIM 3.30 3.33 3.32 1.01 1.5 5.03 0.11
8 Bahan kuat hingga 10 tahun LIM 2.97 2.83 2.90 0.98 1 2.77 0.06
9 Produk menggunakan gambar HIM 3.57 3.73 3.65 1.02 1.5 5.73 0.12
10 Produk menggunakan tulisan LIM 3.10 3.17 3.13 1.01 1 3.20 0.07
11 Produk mudah untuk dibersihkan EXP 3.07 3.47 3.27 1.07 1.2 4.43 0.09
TOTAL 47.25 1.00
Dari data tabel diatas, diketahui bahwa matriks klein grid mengikuti hasil klasifikasi kebutuhan
pelanggan. Kepuasan serta Kepentingan diambil dari WAP tiap yang ditentukan. Goal
merupakan rata-rata dari penjumlahan WAP kepuasan dan kepentingan. Rasio peningkata
dapat dilihat dari Goal / tingkat kepuasan. Sales Point dipilih berdasarkan ketentuan sebagai
berikut.
Jika hasil matriks klein grid menunjukkan low impact (LIM), maka diisikan nilai 1
(metrik terpenuhi, namun tidak ada value added penjualan produk)
Jika hasil matriks klein grid menunjukkan expected (EXP), maka diisikan nilai 1,2
(metrik terpenuhi, namun value added penjualan produk tidak signifikan)
Jika hasil matriks klein grid menunjukkan high impact (HIM), maka disikan nilai 1,5
(metrik terpenuhi, value added penjualan produk signifikan)
Jika hasil matriks klein grid menunjukkan hidden (HID), maka diisikan nilai 1, 1.2, atau
1.5 bergantung pada definisi dari need statement itu sendiri dan bagaimana dampak
yang diberikan jika need statement itu terpenuhi oleh produk. Penilaian ini ditentuka n
sendiri oleh tim pengembangan produk.
16
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Untuk kasus dengan matriks klein gridnya menunjukkan HID, kami menggunakan 1,2 karena
metrik terpenuhi, namun value added penjualan produk tidak signifikan.
Direction of Goodness
Metric
Needs Statement
Produk interaktif
1
Produk ini memiliki bidik yang jelas arah tujuannya
2
Komponen bidik mudah disimpan
3
Produk dapat menyimpan komponen permainan
4
Produk mudah dibawa
5
Produk dapat digunakan bersama
6
Bahan terbuat dari material yang aman
7
Bahan kuat hingga 10 tahun
8
Produk menggunakan gambar
9
Produk menggunakan tulisan
10
Produk mudah untuk dibersihkan
11
17
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Importance to customers
Raw weight
Sales point
Goal
18
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Bagan B HOQ dengan data dari matriks perencanaan yang telah dibuat. Berikut merupakan
cara dalam menentukan tiap komponennya.
- Customer satisfaction performance, ini merupakan WAP tingkat kepuasan dari produk
e-MAZEnation.
- Importance to customers, ini merupakan WAP tingkat kepentingan dari produk e-
MAZEnation.
- Goal, ini merupakan rata-rata penjumlahan nilai kepuasan dan kepentingan.
- Improvement ratio, ini merupakan perbandingan antara goal dengan tingkat kepuasan.
- Sales point, ini merupakan analisa terhadap penjualan produk. Berdasarkan analisa
kelompok :
1 = Metrik terpenuhi, namun tidak ada value added penjualan produk.
1,2 = Metrik terpenuhi, namun value added penjualan produk tidak signifikan.
1,5 = Metrik terpenuhi, value added penjualan produk tinggi.
- Raw weight, ini didapat dari perkalian antara importance to customers, improvement
ratio, dan sales point.
- Normalized raw weight, ini didapat dari perbandingan antara raw weight total dengan
raw weight.
Panjang komponen
Lama pembersihan
Panjang platform
Lebar Komponen
Tinggi komponen
Tinggi Platform
Lebar Platform
Material aman
Bobot Produk
Jumlah part
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
19
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Bagan D menentukan nilai keterkaitan antara need statement dengan metrik. Setelah itu
menentukan nilai kontribusi. Keterkaitan antar metrik dengan VOC, antara lain :
0 = tidak berhubungan sama sekali.
1 = berhubungan tapi sangat sedikit sekali.
3 = cukup berhubungan.
9 = sangat berhubungan.
Sedangkan untuk nilai kontribusinya didapat dari perkalian antara nilai keterkaitan dengan
normalized raw weight.
20
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Bagan F menentukan satuan serta valuenya. Selain itu, mennetukan kontribusi dari tiap
metriknya serta menentukan normalisasi kontribusi untuk menentukan tingkat komposisi setiap
kontribusi dari keseluruhan kontribusi metrik. Lalu mennetukan rangking, dari rangking
didapat bahwa panjang,lebar serta tinggi komponen merupakan hal yang harus dipertahanka n
untuk membuat produk ini.
21
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB III
No Fungsi
Produk dapat digunakan untuk meningkatkan sensor
1
motorik
2 Produk dapat digunakan untuk meningkatkan kreatifitas
22
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Fungsi tersebut atas dasar referensi mainan edukatif eksisting, selain itu karena melihat
kebutuhan konsumen akan perlunya fungsi yang lebih bermanfaat pada anak.
Dari fungsi tersebut maka dibuatlah diagram black box yang bertujuan menggambarka n
keseluruhan fungsi dari produk. Pada pemilihan input berdasarkan fungsi yang meningka tka n
sensor motoric dan penggunaannya sehingga akan menghasilkan bahwa produk dapat
digunakan.
23
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
III.1.2.3. Dekomposisi
Berikut hasil pembagian masalah menjadi beberapa sub masalah yang lebih sederhana ke
dalam dekomposisi.
Pada dekomposisi ini, berguna untuk mendetailkan perancangan kedalam fungsi- fungsi. Secara
umum dekomposisi ini hampir sama dengan kebutuhan konsumen, namun pengguanaa n
katanya lebih memperhatikan kata kerja.
24
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
25
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Kami mencoba memunculkan beberapa konsep produk dapat dilakukan dari pencarian interna l
dan eksternal. Pada pencarian external menggunakan benchmarking yaitu membandingka n
spesifikasi produk dan dari pencarian internal menggunakan generate a lot of ideas.
26
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
27
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pada konsep produk interaktif dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki alur yang saling terhubung.
Pada konsep bidik memiliki arah tujuan dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki akhir dari alur
yang terhubung. Pada konsep bidik mudah disimpan dipilih opsi 3 yaitu kotak terpisah. Pada
konsep dapat menyimpan komponen pemainan dipilih opsi 2 yaitu produk dapat menyimpa n
komponen dengan membuat beberapa sekat. Pada konsep mudah dibawa dipilih opsi 1 yaitu
produk tidak memiliki handle. Pada konsep digunakan bersama dipilih opsi 1 yaitu produk
terdapat bidak yang banyak. Pada konsep kuat menahan beban dipilih opsi 2 yaitu kayu tebal
28
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
7 cm. Pada konsep menarik perhatian dipilih opsi 2 yaitu produk memiliki gambar pada seluruh
permukaan. Pada konsep mudah dibaca dipilih opsi 2 yaitu produk memiliki tulisan pada
permukaan. Pada konsep mudah untuk dibersihkan dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki alur
yang tidak terlalu sempit.
Pilihan 2
Tabel 3.4 Pilihan 2 dari fungsi
29
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pada konsep produk interaktif dipilih opsi 2 yaitu produk memiliki alur yang terpisah. Pada
konsep bidik memiliki arah tujuan dipilih opsi 2 yaitu produk memiliki akhir dari tiap alur.
Pada konsep bidik mudah disimpan dipilih opsi 1 yaitu bidak dapat disimpan didalam produk.
Pada konsep dapat menyimpan komponen pemainan dipilih opsi 3 yaitu produk dapat
menyimpan komponen dengan desain yang lebih memperlihatkan komponen. Pada konsep
mudah dibawa dipilih opsi 2 yaitu produk memiliki handle pada bagian atas. Pada konsep
digunakan bersama dipilih opsi 1 yaitu produk terdapat bidak yang banyak. Pada konsep kuat
menahan beban dipilih opsi 3 yaitu kayu tebal 5 cm. Pada konsep menarik perhatian dipilih
opsi 1 yaitu produk memiliki gambar pada hanya pada point-point. Pada konsep mudah dibaca
30
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
dipilih opsi 3 yaitu produk memiliki tulisan pada permukaan dan bidak. Pada konsep mudah
untuk dibersihkan dipilih opsi 2 yaitu produk dilapisi cat water based.
Pilihan 3
Tabel 3.5 Pilihan 3 dari fungsi
31
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pada konsep produk interaktif dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki alur yang saling terhubung.
Pada konsep bidik memiliki arah tujuan dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki akhir dari alur
yang terhubung. Pada konsep bidik mudah disimpan dipilih opsi 1 yaitu bidak dapat disimpa n
didalam produk. Pada konsep dapat menyimpan komponen pemainan dipilih opsi 1 yaitu
produk dapat menyimpan dengan desain yang menyesuaikan komponen. Pada konsep mudah
dibawa dipilih opsi 3 yaitu produk memiliki handle pada bagian papan. Pada konsep digunaka n
bersama dipilih opsi 1 yaitu produk terdapat bidak yang banyak. Pada konsep kuat menahan
beban dipilih opsi 1 yaitu kayu tebal 10 cm. Pada konsep menarik perhatian dipilih opsi 2 yaitu
32
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
produk memiliki gambar pada seluruh permukaan. Pada konsep mudah dibaca dipilih opsi 3
yaitu produk memiliki tulisan pada permukaan dan bidak. Pada konsep mudah untuk
dibersihkan dipilih opsi 2 yaitu produk dilapisi cat water based.
Pilihan 4
Tabel 3.6 Pilihan 4 dari fungsi
33
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pada konsep produk interaktif dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki alur yang saling terhubung.
Pada konsep bidik memiliki arah tujuan dipilih opsi 1 yaitu produk memiliki akhir dari alur
yang terhubung. Pada konsep bidik mudah disimpan dipilih opsi 2 yaitu menggunakan laci.
Pada konsep dapat menyimpan komponen pemainan dipilih opsi 1 yaitu produk dapat
menyimpan dengan desain yang menyesuaikan komponen. Pada konsep mudah dibawa dipilih
opsi 3 yaitu produk memiliki handle pada bagian papan. Pada konsep digunakan bersama
dipilih opsi 1 yaitu produk terdapat bidak yang banyak. Pada konsep kuat menahan beban
dipilih opsi 1 yaitu kayu tebal 10 cm. Pada konsep menarik perhatian dipilih opsi 1 yaitu produk
memiliki gambar hanya pada point-point. Pada konsep mudah dibaca dipilih opsi 1 yaitu
34
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
produk memiliki tulisan pada bidak. Pada konsep mudah untuk dibersihkan dipilih opsi 1 yaitu
produk memiliki alur yang tidak terlalu sempit.
35
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Hasil ini merupakan rekapan dari tiap pilihan yang digunakan pada eksplorasi sistematis.
Sehingga dari hasil ini dapat diketahui sketsa yang mendekati pemilihan pada produk ini.
36
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Selection Criteria
Kemudahan Penggunaan
kemudahan Penyimpanan
Mudah Dibawa
Spesifikasi produk
Aesthetics
Mudah dibersihkan
Fungsi Produk
Biaya Produksi
Safety
Kemudahan Produksi
Customer Needs
Produk interaktif
Produk ini memiliki bidik yang jelas arah tujuannya
Komponen bidik mudah disimpan
Produk dapat menyimpan komponen permainan
Produk mudah dibawa
Produk dapat digunakan bersama
Bahan terbuat dari material yang aman
Bahan kuat hingga 10 tahun
Produk menggunakan gambar
Produk menggunakan tulisan
Produk mudah untuk dibersihkan
37
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Stakeholder Needs
Biaya Produksi
Safety
Kemudahan Produksi
Dari selection criteria ini ditentukan berdasarkan need statement, berikut penjelasan lebih
rincinya.
- Arah tujuan bidik merupakan kemudahan penggunaan karena dengan adanya arah,
permainan menjadi lebih jelas. Sehingga permainan akan lebih mudah digunakan.
- Komponen bidik mudah disimpan dan produk dapat menyimpan komponen
termasuk kemudahan penyimpanan, karena sangat jelas dalam menentuka n
kriterianya.
- Produk mudah dibawa termasuk kriteria mudah dibawa.
- Produk interaktif dan dapat digunakan bersama termasuk kriteria fungsi produk
karena lebih menjelaskan fungsi dari permainan yang interaktif dengan banyaknya
pemain.
- Bahan atau material termasuk spesifikasi produk karena memang lebih menjelaska n
tentang detail produk.
- Gambar dan tulisan dapat menarik serta meningkatkan estetika dari produk.
- Produk mudah dibersihkan termasuk kriteria mudah dibersihkan
Stakeholder needs merupakan kebutuhan para stakeholder ketika melakukan proses produksi.
38
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Penentuan nilai bobot memperhatikan dari persentase bobot serta rating, persentase bobot
didapat dari kepentingan pelanggan. Dari persentase tersebut dapat menetukan nilai bobot dari
hasil perkalian antara persentase bobot dengan rating.
39
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
40
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Pada konsep A diberi nilai “+“ karena permukaan memiliki tampilan yang menarik.
- Mudah dibersihkan
Pada konsep A diberi nilai “0“ karena alur yang memiliki lebar sesuai.
- Fungsi Produk
Pada konsep A diberi nilai “+“ karena produk interaktif dengan alur terhubung dan
penggunaanya secara bersama.
- Biaya Produksi
Pada konsep A diberi nilai “0“ karena bahannya sesuai sahingga biayanya pun
sesuai.
- Safety
Pada konsep A diberi nilai “0“ karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi
yang ada.
- Kemudahan Produksi
Pada konsep A diberi nilai “+“ karena mainan yang simple sehingga sangat mudah
diproduksi.
Dari hasil ini sehingga konsep A, C, dan D dapat dipilih untuk penilaian selanjutnya.
41
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Menghitung pembobotan untuk setiap kriteria seleksi memasukkan matriks perencanaan yang
ada pada modul sebelumnya, menjumlahkan persentase kepentingan need statement terhadap
pelanggan.
Misal pada konsep C:
- Kemudahan Penggunaan
Pada konsep C diberi nilai “4“ karena penggunaan lebih mudah ketika alur
terhubung disbanding referensi.
- Kemudahan Penyimpanan
Pada konsep C diberi nilai “4“ karena penyimpanan tidak terpisah seperti referensi,
tetapi sudah satu paket dengan produk.
- Mudah Dibawa
Pada konsep C diberi nilai “5“ karena terdapat handle yang nyaman disbanding
referensi yang tidak ada handle.
- Spesifikasi Produk
Pada konsep C diberi nilai “3“ karena mimiliki kesamaan dengan referensi.
- Aesthethics
Pada konsep C diberi nilai “4“ karena permukaan memiliki tampilan yang menarik
disbanding referensi.
- Mudah dibersihkan
Pada konsep C diberi nilai “3“ karena memiliki kesamaan dengan referensi.
- Fungsi Produk
Pada konsep C diberi nilai “4“ karena produk interaktif dengan alur terhubung dan
penggunaanya secara bersama lebih baik disbanding referensi.
- Biaya Produksi
Pada konsep C diberi nilai “3“ karena memiliki kesamaan dengan referensi.
- Safety
Pada konsep C diberi nilai “3“ karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi
yang ada.
- Kemudahan Produksi
42
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Pada konsep C diberi nilai “4“ karena mainan yang simple sehingga sangat mudah
diproduksi dibanding referensi.
43
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB IV
PRODUCT ARCHITECTURE
Hal yang membedakan e-MAZEnation dengan yang lainnya adalah, pada jalan-jalan tertentu
terdapat gambar seseorang sedang melakukan sesuatu (seperti gambar tepuk tangan, melompat,
jongkok, kartu, dll). Jika pemain melewati jalan yang terdapat gambar “tepuk tangan”, maka
pemain tersebut harus bertepuk tangan, begitu pula dengan gambar melompat, jongkok, dll.
Namun jika pemain melewati jalan yang terdapat gambar kartu, maka pemain harus mengamb il
kartu yang telah disediakan yang berisi pertanyaan, dan berhak untuk bertanya kepada pemain
lain. Seperti telah dikatakan sebelumnya, pemain yang menang adalah yang tercepat mencapai
finish.
Produk ini memiliki alur pada permukaannya, Selain itu memiliki sistem buka tutup sehingga
dapat menyimpan bidik di dalamnya. Sistem buka tutup ini didukung juga oleh engsel sehingga
dapat memudahkan. Terdapat juga handle yang dapat memberi manfaat bagi pengguna agar
mudah dibawa.
44
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
45
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Box pada skema produk bisa berupa elemen fungsional, komponen kritis dan elemen fisik
dimana pembuatan skema ini berdasarkan fungsi produk serta fisik dari produk yang telah
melewati identifikasi produk.
Berikut skematik produk yang dicantumkan merupakan skematik yang telah dikelompokka n
antar elemen.
1. Papan Alur : Functional Sharing karena fungsi sebagai penutup permainan serta mengeta hui
alur bidak dapat dibuat menjadi elemen fisik berupa papan alur.
2. Papan Alas : Functional Sharing karena fungsi sebagai penyimpan bidak serta alas
permainan dapat dibuat menjadi elemen fisik berupa papan alur.
46
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
3. Handle : Geometric Integration and Precision karena ketika menggenggam dan membawa
produk perlu tau posisi yang presisi bagi pengguna.
4. Bidak : Geometric Integration and Precision karena bidik membahas tentang pergerakan
pada alur.
5. Engsel : Capabilities of Vendors dan Geometric Integration and Precision karena engsel
didapatkan dari pemasok serta dapat memberikan sistem buka tutup pada papan.
47
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Pemilihan Insidental berdasarkan efek samping yang tak terduga dari sebuah fungsi produk
atau Penampakan sesuatu dikarenakan adanya pengimplementasianelemen fungsional fisik
tertentu atau dikarenakan perubahangeometri dari chunks.
48
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Diagram ini sesuai dengan incidental dari produk e-MAZEnation, dimana dapat memberika n
gambaran tentang hal yang tak terduga dilakukan pengguna tehadap produk.
49
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB V
CONCURRENT ENGINEERING
Produk ini telah melalui proses manufaktur dalam pembuatan papan alur, papan alas, handle
serta bidak. Dari pat tersebut akan melalui proses perakitan selanjutnya. Produk ini dari segi
packaging akan menyesuaikan bentuknya dan distribusinya. Bahan yang digunakan yatu kayu
serta tidak ada disposal dari produk ini.
50
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
1. Papan Alur
ID PLR101
C Data Value
ID PLR201
C Data Value
Suggestion
ukuran papan alur dibuat sama dengan ukuran papan alas agar lebih mudah tertutup dan presisi
Nilai Total 0.4
ID PLR301
C Data Value
Suggestion
Tidak perlu ada perubahan
Nilai Total 0.8
Gambar 5.2 C Data Manufaktur, Assembly, dan Environmet dari papan alur
51
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Dari data tersebut diketahui bahwa nilai papan alur pada manufaktur dan Assembly <
0.5 sehingga perlu perubahan desain pada produk
2. Papan Alas
C Data Value
ID PLS101
Elements Papan alas
Conditions Alas tidak ada perubahan
Descriptor Good 0.5
Reason Karena alas sudah baik dari kondisi eksisting dan sesuai dengan fungsinya
Suggestion tidak perlu ada perubahan
Nilai Total 0.5
C Data Value
ID PLS201
Elements Papan alas
Conditions ukuran papan alur > ukuran papan alas
Descriptor fair 0.4
karena sebenernya tidak akan terlalu berpengaruh dari segi fungsinya produk, namun akan berpengaruh pada
Reason fungsi tambahan dari segi handlenya ketika papan alur tertutup pada papan alas
Suggestion ukuran papan alur dibuat sama dengan ukuran papan alas agar lebih mudah tertutup dan presisi
Nilai Total 0.4
C Data Value
ID PLS301
Elements Papan alas
Conditions Papan alas terbuat dari kayu
Descriptor very good 0.8
Gambar 5.4 C Data Manufaktur, Assembly, dan Environmet dari papan alas
Dari data tersebut diketahui bahwa nilai papan alas pada Assembly < 0.5 sehingga perlu
perubahan desain pada produk.
52
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
3. Handle
C Data Value
ID H101
Elements Handle
Conditions Handle memiliki ukuran yang kecil
Descriptor poor 0.2
Reason Karena handle yang kecil akan menyulitkan user dalam menggenggam
Suggestion Handle yang dibuat harus disesuaikan kembali
Nilai Total 0.2
C Data Value
ID H201
Elements Handle
Conditions Handle tidak pas dengan papan
Descriptor fair 0.4
Reason karena ukuran dari kedua papan yang berbeda dan posisi handle yang tidak presisi dengan platformnya
Suggestion Toleransi handle harus diperbaiki agar lebih presisi
Nilai Total 0.4
C Data Value
ID H301
Elements Handle
Conditions Handle dibuat dari bahan kayu
Descriptor fair 0.3
Reason Karena jika handle menggunakan kayu tidak terlalu aman untuk pengguna
Suggestion handle akan lebih baik menggunakan bahan plastik agar lebih aman untuk pengguna
Nilai Total 0.3
Dari data tersebut diketahui bahwa nilai handle pada manufaktur, Assembly, dan
Environment < 0.5 sehingga perlu perubahan desain pada produk
53
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
4. Bidak
C Data Value
ID B101
Elements Bidik
Conditions Bidik tidak ada perubahan
Descriptor good 0.5
Reason Karena bidik sudah baik dari kondisi eksisting dan sesuai dengan fungsinya
Suggestion Tidak perlu ada perubahan
Nilai Total 0.5
C Data Value
ID B201
Elements Bidik
Conditions ukuran bidik > alur mainan
Descriptor poor 0.1
Reason Maka bidik tidak bisa dimasukkan kedalam alur sehingga tidak dapat dimainkan
Suggestion bidik harus memiliki ukuran yang sesuai dengan alurnya dan perlu juga adanya toleransi dari bidik terhadap alur
Nilai Total 0.1
C Data Value
ID B301
Elements Bidik
Conditions Bidik terbuat dari bahan kayu
Descriptor good 0.6
Reason Karena kayu yang digunakan aman bagi anak-anak
Suggestion Tidak perlu ada perubahan
Nilai Total 0.6
54
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Design Decision-FRI-035
C Data ID PLR101
Design Decision-FRI-035
C Data ID H101
To : Ukuran dan desain handle
Design Decision
disesuaikan
Consequences
55
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Design Decision-FRI-035
C Data ID PLR201
To : Penyamaan ukuran papan alur
Design Decision
dan papan alas
Consequences
Design Decision-FRI-035
C Data ID PLS201
To : Penyamaan ukuran papan
Design Decision
alur dan papan alas
Consequences
Pemasangan papan ini perlu
Production
ketelitan dari operatornya
tidak berpengaruh terhadap
distribusi, karena
pemasangan papan yang
Distribution diberikan tidak berpengaruh
signifikan proses packaging,
sampai
distribution.
Penyimpanan bidik akan lebih
Usage
mudah dan rapi
Tidak berpengaruh terhadap
disposal, karena tidak ada
Disposal/ Recycling
pengaruh yang signifikan
terhadap pebuangan
56
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Design Decision-FRI-035
C Data ID H201
To : Desain handle dibuat
Design Decision
presisi
Consequences
Pemasangan handle yang
presisi membutuhkan
Production
ketelitian dari operator dan
cukup memakan waktu produksi
berpengaruh terhadap
distribusi, karena adanya
penambahan panjang dari
Distribution produk sehingga terasa
signifikan pada proses
packaging, sampai
distribution.
Produk akan lebih mudah
Usage dibawa dengan handle yang
sesuai
Pembuatan handle akan
menghasilkan buangan yang
Disposal/ Recycling
mungkin dapat dimanfaatkan
kembali
Design Decision-FRI-035
C Data ID B201
To : penyesuaian ukuran bidik
Design Decision
dengan alur
Consequences
Penyamaan ukuran bidik dan
Production alur akan membutuhkan
ketelitian dari operator
tidak berpengaruh terhadap
distribusi, karena
penyesuain bidik dengan alur
yang diberikan tidak
Distribution
berpengaruh
signifikan proses packaging,
sampai
distribution.
Bidik akan mudah digerakkan
Usage
dan dimainkan ssuai alurnya
Tidak berpengaruh terhadap
disposal, karena tidak ada
Disposal/ Recycling
pengaruh yang signifikan
terhadap pebuangan
57
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Design Decision-FRI-035
C Data ID H301
To : Mengganti bahan handle
Design Decision
menjadi plastik
Consequences
Penambahan bahan plastik pada
Production handle dan tidak membutuhkan
waktu yang lama
58
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
59
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
60
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
e-Mazenation ini telah mengalami perubahan desain berdaasarkan dari pertimbanga n
manufaktur, assembly dan environment. Perubahan desain yang dilakukan diantaranya
pembuat alur lebih simpel, handle yang disesuaikan dengan pengguna serta lebih presisi
pemasangannya, ukuran bidik yang sesuai dengan alurnya dan perubahan bahan pada handle
menjadi bahan plastik.
61
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB VI
MATERIAL SELECTION
VI.1. Gambar Produk 3D, Product Part List & Product Structure
Berikut merupakkan Gambar 3D produk dari sudut pandang Isometric serta tabel part list
produk.
62
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Product Structure ini terdiri dari 2 level dimana part utama yaitu papan alur, papan alas, bidak,
engsel dan handle.
63
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
b. Engsel
FUNCTION : Sebagai alat bantu dalam memudahkan buka tutup papan
CONSTRAINT :
1. Modulus Young dari material P >50 Gpa
2. Part kuat
OBJECTIVES :- Memaksimalkam kekuatan dari material
FREE VARIABLES : Pemilihan dari beberapa material
c. Handle
FUNCTION : Sebagai genggaman agar mudah dibawa bagi pengguna
CONSTRAINT :
1. Density dari material P <1.2 mg/m3
2. Part kuat
OBJECTIVES : - Material yang aman
- Meminimalkan massa/berat dari handle
- Material kuat
FREE VARIABLES : Pemilihan dari beberapa material
64
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Pemilihan material berdasarkan kotak yang telah diberi tanda. Pada grafik tersebut hanya
menjelaskan kayu secara umum. Sehingga penentuan material dilakukan berdasarkan
penggunaan jenis kayu pada mainan.
65
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pemilihan material berdasarkan kotak yang telah diberi tanda. Pada grafik tersebut hanya
menjelaskan kayu secara umum. Sehingga penentuan material dilakukan berdasarkan
penggunaan jenis kayu pada mainan.
66
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pemilihan material berdasarkan kotak yang telah diberi tanda. Pada grafik tersebut hanya
menjelaskan kayu secara umum. Sehingga penentuan material dilakukan berdasarkan
penggunaan jenis kayu pada mainan.
Analisis :
Pemilihan material berdasarkan kotak yang telah diberi tanda. Pada grafik tersebut jika dilihat
dari hubungan modulus young dan kekuatan yang paling tinggi maka yang terpilih ialah Cu
alloy, Stainless Steel dan Cast Iron.
67
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis :
Pemilihan material berdasarkan kotak yang telah diberi tanda. Pada grafik tersebut jika dilihat
dari hubungan kekuatan dan density yang paling tinggi maka yang terpilih ialah Polymer ABS,
PEEK, dan Polymer Resin
68
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
69
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Pohon ini
Kayu jati memiliki
sering kekuatan dan
Permukaann dianggap daya tahan,
ya sangat sebagai kayu serta terkenal
halus, Ikatan dengan serat karena
Sifat Material antar dan tekstur ketabahannya
materialnya paling indah. . Kayu ini
sangat kuat Karakteristikn juga
dan solid, ya yang stabil, mempunyai
kuat dan tahan ketahanan
lama baik terhadap
kelembaban
Rp.
Rp. 40.000 / Rp. 3.000.000/
Harga 4.000.000 /
m3 m3
m3
Mudah
didapat Mudah didapat
karena karena Sulit
sudah sudah banyak ditemukan
Ketersedian Di Pasar banyak digunakan bahkan
digunakan dalam kebanyakan
dalam pembuatan perlu impor
pembuatan produk
produk
Terbuat dari Langsung Langsung
serat kayu diambil dari diambil dari
Pegaruh Terhadap Alam dan alam, tetapi alam, tetapi
merupakan serat kayunya serat kayunya
hasil dari dapat didaur dapat didaur
www.alibaba www.alibaba.c www.alibaba.
Sumber (Harga) .com om com
70
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
71
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
PART : Engsel
Material 1 Material 2 Material 3
Kategori Kuningan
Stainless Steel Cast Iron
(CuZn)
Kuningan
memiliki
warna
Baja adalah
kuning,
logam yang
dengan Cast Iron
sangat kuat,
massa jenis memiliki sifat
Sifat Material tetapi baja
8.4-8.9 sangat keras
akan menjadi
khg/dm3, dan getas
rapuh karena
titik lebur
terkena korosi.
lebih kuranf
900 derajat
C
Rp. 100.000 Rp.17.000 /
Harga Rp. 35.000/ kg
/ kg kg
Mudah
Mudah
didapat Mudah didapat
didapat
karena karena
karena
sudah sudah banyak
sudah banyak
Ketersedian Di Pasar banyak digunakan
digunakan
digunakan dalam
dalam
dalam pembuatan
pembuatan
pembuatan produk
produk
produk
dapat didaur dapat didaur dapat didaur
ulang dan ulang dan ulang dan
Pegaruh Terhadap Alam digunakan digunakan digunakan
kembali kembali kembali
(reuse) (reuse) (reuse)
www.alibaba www.alibaba.c www.alibaba.
Sumber (Harga)
.com om com
72
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Gambar 6. 8 Test Finite Element Analysis papan alas dengan material MDF
73
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Gambar 6.9 Test Finite Element Analysis papan alas dengan material Teak
Gambar 6.10 Test Finite Element Analysis papan alas dengan material Cedar
74
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Gambar 6.11 Test Finite Element Analysis bidak dengan material MDF
Gambar 6.12 Test Finite Element Analysis bidak dengan material Teak
75
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Gambar 6.13 Test Finite Element Analysis bidak dengan material Cedar
76
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
77
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
78
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB VII
VII.2. DFMA
VII.2.1 Gambar part
Berikut gambar bagian part utuh, part explode view dan sub part pada part yang di
analisis.
79
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
80
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Produk utuh dari e-MAZEnation diubah ke exploded view agar bisa teranalisis tiap partnya
sehingga dapat menentukan bagian dari part pada produk ini.
81
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
82
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Insertion Code
Time per Time per Operation Material Cost Extended Part (cost) Operation
Assembly or Operation Cost (Rp) Cost (Rp) (Rp)
Item (sec) Item (sec) Time (Rp) Time (min)
Papan Alur 1 8,3 5.6 0,0 1.5 7.1 Rp 20.83 Rp 4,444 Rp 4,465 Rp 4,465.28 0.12
Papan Alas 1 8,3 5.6 0,0 1.5 7.1 Rp 20.83 Rp 4,444 Rp 4,465 Rp 4,465.28 0.12
Bidak 3 8,4 6.75 1,0 4 32.25 Rp 20.83 Rp 9 Rp 30 Rp 90.05 0.54
Engsel 2 8,0 4.1 4,8 8.5 25.2 Rp 20.83 Rp 2,000 Rp 2,021 Rp 4,041.67 0.42
Handle 1 8,4 6.75 1,0 4 10.75 Rp 20.83 Rp 7,500 Rp 7,521 Rp 7,520.83 0.18
Tabel DFMA ini menjelaskan untuk menentukan harga dari proses produksi part produk mulai
dari material sampai biaya proses pembuatannya. Unit operation cost merupakan biaya operasi
pembuatan sub part tersebeut, unit material cost merupakan biaya material yang digunaka n
pada sub part, unit part cost merupakan biaya keseluruhan proses pembuatan sub part, dan
Extended part merupakan biaya keseluruhan sub part dengan kuantitasnya.
Tiap part ditentukan handling code yang menjelaskan perancangan komponen, insertion code
menjelaskan untuk mengetahui waktu insertion pada proses assembly berdasarkan cara
memindahkannya. Setelah itu menentukan total waktu proses assembly dan biaya yang
dikeluarkan. Setelah itu dilakukan analisis mengenai desain ulang untuk meminimasi waktu
proses assembly dan biaya produksi.
83
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Berikut gambar usulan bagian part utuh, part explode view dan sub part pada part yang di
analisis.
84
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Produk utuh dari e-MAZEnation diubah ke exploded view agar bisa teranalisis tiap partnya
sehingga dapat menentukan bagian dari part pada produk ini.
85
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Berikut susunan aliran struktur assembly dari sub part usulan tersebut.
86
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Insertion Code
Time per Time per Operation Material Cost Extended Part (cost) Operation
Assembly or Operation Cost (Rp) Cost (Rp) (Rp)
Item (sec) Item (sec) Time (Rp) Time (min)
Papan Alur 1 8,3 5.6 0,0 1.5 7.1 Rp 20.83 Rp 4,444 Rp 4,465 Rp 4,465.28 0.12
Papan Alas 1 8,3 5.6 0,0 1.5 7.1 Rp 20.83 Rp 4,444 Rp 4,465 Rp 4,465.28 0.12
Bidak 3 8,4 6.75 1,0 4 32.25 Rp 20.83 Rp 9 Rp 30 Rp 90.05 0.54
Engsel 2 8,0 4.1 4,8 8.5 25.2 Rp 20.83 Rp 2,000 Rp 2,021 Rp 4,041.67 0.42
Handle 1 8,4 6.75 1,0 4 10.75 Rp 20.83 Rp 7,500 Rp 7,521 Rp 7,520.83 0.18
Tabel DFMA usulan ini pun tidak ada perubahan dan ini menjelaskan untuk menentukan harga
dari proses produksi part produk mulai dari material sampai biaya proses pembuatannya. Unit
operation cost merupakan biaya operasi pembuatan sub part tersebeut, unit material cost
merupakan biaya material yang digunakan pada sub part, unit part cost merupakan biaya
keseluruhan proses pembuatan sub part, dan Extended part merupakan biaya keseluruhan sub
part dengan kuantitasnya.
Tiap part ditentukan handling code yang menjelaskan perancangan komponen, insertion code
menjelaskan untuk mengetahui waktu insertion pada proses assembly berdasarkan cara
memindahkannya. Setelah itu menentukan total waktu proses assembly dan biaya yang
dikeluarkan. Setelah itu dilakukan analisis mengenai desain ulang untuk meminimasi waktu
proses assembly dan biaya produksi.
87
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
DFE agenda merupakan dasar dalam pembuatan DFE dimana tedapat DFE team sebagai
kelompok disertakan anggotanta yang menganalisis DFE dari produk ini. Terdapat juga
tujuan dari DFE pada produk ini.
Tujuan dari DFE pada umumnya untuk mengetahui pengaruh produk terhadap lingkunga n.
Karena produk kami merupakan produk mainan anak, maka perlunya produk yang ramah
lingkungan agar aman bagi anak dan umur hidup dari produk yang panjang agar lebih
banyak penggunaan dari anak.
88
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
89
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
90
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Normalisasi
Rank Kode Part Specification
Kontribusi
1 BB 0.135 Bobot Bidak
2 BP 0.103 Bobot Platform
3 PP 0.082 Panjang platform
3 LP 0.082 Lebar Platform
3 TP 0.082 Tinggi Platform
6 PK 0.068 Panjang Komponen
6 LK 0.068 Lebar Komponen
6 TK 0.068 Tinggi Komponen
9 BH 0.066 Bobot Handle
9 PH 0.066 Panjang Handle
9 LH 0.066 Lebar Handle
9 TH 0.066 Tinggi Handle
13 BE 0.047 Bobot Engsel
91
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Analisis FMEA :
Dari potential failure ukuran alur tidak sesuai berdasarkan serevity, occurence, dan detecton
diperoleh nilai RPN 392, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 150.
Dari potential failure ukuran penyimpanan komponen tidak sesuai berdasarkan serevity,
occurence, dan detecton diperoleh nilai RPN 252, setelah dilakukan recomended action
diperoleh nilai RPN 100.
Dari potential failure Bidak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 280, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 180
Dari potential failure idak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 336, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 175.
Dari potential failure Bidak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 336, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 144.
Dari potential failure Bidak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 126, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 60.
Dari potential failure Bidak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 100, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 64.
92
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
Dari potential failure Bidak patah berdasarkan serevity, occurence, dan detecton diperoleh nilai
RPN 100, setelah dilakukan recomended action diperoleh nilai RPN 64.
93
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
BAB VIII
KESIMPULAN
VIII.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan dari laporan akhir praktikum perancangan produk dengan
produk mainan edukasi bernama e-MAZEnation.
1. Produk ini dibuat berdasarkan kebutuhan konsumen yang nantinya dapat menghasil ka n
beberapa konsep produk sehingga dapat memilih konsep terbaik dari produk e-
MAZEnation.
2. Produk ini mengalami pengembangan lebih lanjut sehingga menghasilkan desain
tambahan berupa handle serta ukuran yang telah disesuaikan.
3. Pemilihan material yang digunakan ialah MDF karena aman bagi anak serta baik untuk
lingkungan.
VIII.2 Saran
Berikut ini adalah saran dari laporan akhir praktikum perancangan produk dengan produk
mainan edukasi bernama e-MAZEnation.
94
LABORATORIUM PERANCANGAN PRODUK
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Gedung C-325 Jl. T elekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu
Bandung 40257 Indonesia
Web : http://pdev.fakultasrekayasaindustri.org
DAFTAR PUSTAKA
95