Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS BESAR MK.

SIMULASI KOMPUTER
Pembangunan Simulasi
Objek: Toko Kopi Bhineka

Group G

Anggota:

1. Pande Gede Agus Diva Prananda (NIM: 1201194027)


2. Raissa Nur Andiva (NIM: 1201190273)
3. Syamsi Ahmad Bachtiar (NIM: 1201194041)

TI-43-09

PRODI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
TA 2020/2021
1 Konteks Permasalahan
1.1 Deskripsi Masalah

Inovasi bisnis kopi adalah sebuah kreativitas dari terobosan-terobosan bisnis baru, karena
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah peminat kopi yang sangat besar. Saat ini, kopi
adalah budaya ditandai dengan munculnya gerai kedai kopi di masyarakat. Hampir semua
masyarakat, dimulai dari pelajar hingga pekerja gemar menghabiskan waktunya, baik bersantai,
berbincang dengan teman maupun mengerjakan pekerjaannya di kedai kopi. Untuk itu lah, banyak
pengusaha dalam bidang kuliner saling bersaing untuk membangun kedai kopi dengan nuansa
modern serta ciri khas tertentu yang menjajakan kopi serta minuman dengan berbagai jenis, rasa
serta cara penyajiannya. Tentunya, kualitas dari suatu kedai kopi tidak hanya bergantung pada cita
rasa produk yang dijualnya, namun juga layanan, kualitas, sarana dan prasarana serta sistem
antrian yang bekerja pada kedai tersebut. Apabila terdapat salah satu indikator yang tidak tercapai
ataupun terdapat beberapa keluhan dari pelanggan, maka akan menimbulkan ketidakpuasan yang
akan menyebabkan kerugian dari kedai kopi tersebut, sehingga kedai kopi harus memiliki tingkat
pelayanan yang baik agar eksistensi yang ada dapat terus terjaga.
Toko Kopi Bhineka adalah kedai kopi yang menjajakan berbagai macam jenis minuman
kopi seperti kopi susu, black coffee, latte serta juga toko kopi bhineka menjual minuman jenis non
kopi seperti ice tea, lemon tea, thai tea, infusion tea dan lainnya. Kedai Kopi Bhineka berlokasi di
Kabupaten Bandung yaitu daerah Bojong Soang dan terletak di Jalan Sukabirus. Kedai kopi ini
mulai beroperasi pukul 11.00 siang hingga pukul 21.30 WIB. Toko Kopi Bhineka memiliki
masalah pada antrian sehingga dibutuhkan simulasi untuk menyelesaikan masalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini, kami melakukan observasi terhadap antrian yang terjadi di Toko Kopi
Bhineka yang berlokasi di Jalan Sukabirus. Berikut ini merupakan rumusan masalah dari penelitian
yang kami lakukan:
1. Bagaimana sistem antrian yang terjadi pada Toko Kopi Bhineka?
2. Berapa lama waktu antrian dan pelayanan pelanggan?
3. Apa solusi yang dapat digunakan untuk meminimasi waktu antrian pada Toko Kopi
Bhineka?

1
1.3. Tujuan Simulasi
1. Mengetahui sistem antrian yang terjadi pada Toko Kopi Bhineka
2. Mengetahui berapa lama waktu antrian dan pelayanan pelanggan Toko Kopi Bhineka
3. Mengetahui solusi yang tepat untuk meminimasi waktu antrian pada Toko Kopi Bhineka

1.4. Batasan dan Asumsi Masalah


1. Toko Kopi yang diteliti pada penelitian ini adalah Toko Kopi Bhineka yang berlokasi di Jalan
Sukabirus Bojong Soang
2. Pemodelan yang dilakukan dibantu dengan software Flexsim
3. Karyawan yang bekerja diasumsikan dapat bekerja dengan baik dan paham terhadap sistem
antrian yang ada.
1.5. Six Elements of Problem
1. Decision Owner : Pemilik Toko Kopi Bhineka
2. Objective : Mengoptimalkan pelayanan pada Toko Kopi Bhineka
3. Decision Criterion : Meningkatkan kualitas pelayanan pada Toko Kopi Bhineka
4. Perform of measure : Membuat sistem simulasi pelayanan dari Toko Kopi
Bhineka
5. Control Input : Jumlah konsumen yang dilayani di Toko Kopi Bhineka
6. Konteks : Jumlah pelayanan

2
1.6. Influence Diagram

Gambar 1. Influence Diagram

2 Sistem Elemen
2.1 Structural elements

2.1.1. Entities
Entitas merupakan item yang diproses melalui sebuah sistem. Contoh dari entitas
adalah produk, pelanggan, dan dokumen. Entitas biasanya memiliki ciri khas seperti
memiliki biaya, ukuran, prioritas, kualitas maupun kondisi. Entitas juga dapat
dikelompokkan menjadi makhluk hidup maupun benda yang intangible. Berikut ini
merupakan entities dari sistem Toko Kopi Bhineka yang berlokasi di Jalan Sukabirus:
Pelanggan Wisatawan
Masyarakat Umum Kasir
Barista Karyawan
Table 1. Entities

3
2.1.2. Location
Lokasi merupakan tempat dimana entitas tiba untuk diproses, menunggu serta
tempat dimana terjadinya pembuatan keputusan. Berikut merupakan lokasi dari sistem Toko
Kopi Bhineka yang berlokasi di Jalan Sukabirus:
Entrances Area Produksi Coffee
Area Pemesanan Area Produksi Non-Coffee
Antrian Produksi Antrian Pembayaran
Area Pembayaran Antrian Keluar
Exit
Table 2. Location

2.1.3. Resources
Resources merupakan objek yang digunakan pada suatu sistem selama melakukan
aktivitas. Berikut ini merupakan resources dari Toko Kopi Bhineka:
Mesin Espresso Mesin Kasir
Kopi Bahan minuman lainnya
Syrup
Table 3. Resources

2.1.4. Paths
Path merupakan jalur untuk menentukan pergerakan entitas dan resources. Berikut
merupakan gambaran path dari sistem antrian Toko Kopi Bhineka:

Gambar 2. Paths

4
2.2 Operational elements

2.2.1. Schedules
Pada simulasi ini, waktu diasumsikan dan diambil pada pukul 11.00-21.30 WIB
dari Hari Senin hingga Hari Minggu.

2.2.2. Routings
Routing digunakan untuk menentukan urutan aliran dari suatu entitas dari lokasi ke
lokasi berikutnya. Pada Toko Kopi Bhineka, routing yang diterapkan adalah sebagai berikut:
Entity Location Operation Output Destination
Pelanggan Area Pelanggan Pelanggan Area
kedatangan datang ke Toko Pemesanan
Kopi Bhineka
Pelanggan Area Pemesanan Pesanan Area pembuatan
pemesanan minuman pelanggan minuman
minuman
Barista Area produksi Memproduksi Minuman atau Area
minuman minuman pesanan pembayaran
Pelanggan Area Membayar Pesanan Area exit
pembayaran pesanan dan
mengambil
pesanan
Table 4. Routings

2.2.3. Operations
Pelanggan memasuki Toko Kopi Pelanggan melakukan transaksi
Bhineka pembayaran dan mengambil
pesanan
Pelanggan memesan minuman di Pelanggan keluar dari Toko Kopi
kasir Bhineka
Barista memproduksi minuman
Table 5. Operations

5
2.2.4. Arrivals
Pada saat pelanggan ingin memesan minuman di Toko Kopi Bhineka

2.2.5. Entity and Resource Movement


Perjalanan yang ditempuh untuk menuju Toko Kopi Bhineka dari Telkom
University adalah sekitar 5 menit. Pergerakkan entitas dan resource lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Pelanggan
Pelanggan memasuki area Toko Kopi Bhineka lalu menuju tempat pemesanan
minuman untuk melihat buku menu dan memesan minuman. Setelah itu, pelanggan
dapat menunggu hingga produksi minuman selesai diproses oleh barista. Setelah
minuman selesai diproses, pelanggan dapat menuju kasir untuk melakukan transaksi
pembayaran dan setelah pelanggan selesai melakukan transaksi dan menerima
pesanannya, pelanggan dapat meninggalkan lokasi.
2. Karyawan Toko Kopi Bhineka
Karyawan berada pada area pemesanan untuk mencatat pesanan dari pelanggan.
Kemudian karyawan akan menyampaikan pesanan kepada barista untuk diproses.
Setelah minuman selesai diproses, karyawan dapat menuju kasir untuk melakukan
transaksi pembayaran dan mengemas minuman sebelum sampai ke tangan
konseumen
3. Barista
Barista berada pada area produksi minuman coffee dan non-coffee untuk menunggu
pesanan yang datang. Apabila pesanan berupa minuman coffee barista akan
memasuki area produksi minuman coffee, apabila minuman yang dipesan non-coffee
maka barista akan memasuki area produksi non-coffee. Setelah minuman selesai,
barista akan menyerahkan minuman ke kasir untuk dibayar oleh pelanggan.

2.2.6. Task Selection Rules


Pada tahapan ini, diharapkan untuk pelanggan dapat menyiapkan uang yang cukup
sebelum berbelanja (saldo e-payment ataupun cash). Selanjutnya kasir akan melakukan
perhitungn total pesanan sesuai dengan barang yang dipesan oleh pelanggan.

6
2.2.7. Resource Schedules
Pengisian bahan baku untuk minuman, diasumsikan melakukan pengisian bahan
baku setiap 3 hari sekali.

2.2.8. Downtime and Repairs


Jam operasional Toko Kopi Bhineka berakhir pada pukul 21.30 WIB. Untuk
repairs pada Toko Kopi Bhineka terjadi ketika bahan baku dari minuman di Kopi Bhineka
habis dan terdapat maintenance mesin espresso.

3 Verifikasi

3.1 Pengumpulan Data

3.1.1. Factor atau Variable


Berikut merupakan faktor atau variabel yang mempengaruhi output dari sistem:
a. Waktu kedatangan
b. Waktu dilayani

3.1.2. Data
Berikut merupakan data random number yang digunakan sebagai asumsi dari
simulasi yang akan dibuat:
Table 6. Random Number Customer 1

Customer 1
17 2 5 13 2
11 9 11 2 2
13 9 6 8 17
9 16 11 7 5
16 17 2 18 8
11 15 20 6 15
Table 7. Random Number Customer 2

Customer 2
7 18 16 11 14
2 5 9 13 19
8 3 19 13 8
7 15 16 3 17
15 16 16 15 11
8 4 17 11 19
7
Table 8. Random Number Order Area

Order
2,69 2,86 3,12 3,45 2,94
2,84 3,35 2,59 1,90 2,23
2,87 1,28 2,83 2,96 1,74
3,42 1,72 1,27 2,79 2,45
1,62 2,31 3,52 2,56 2,08
3,23 2,91 1,61 2,56 2,75
Table 9. Random Number Produksi Coffee Area

Produksi Coffee
6,14 5,73 9,06 6,69 5,74
7,42 9,37 9,70 9,33 6,11
5,97 9,15 6,63 6,79 6,58
5,50 7,49 7,66 8,17 5,70
7,35 8,74 7,73 8,96 6,57
8,82 9,80 6,12 8,49 7,57
Table 10. Random Number Produksi Non-Coffee Area

Produksi Non-Coffee
7,79 8,74 8,21 7,81 6,93
9,29 5,30 9,49 5,59 5,46
8,12 9,77 9,91 7,34 9,97
7,27 9,29 9,60 8,78 7,43
8,60 8,37 8,89 5,96 5,68
8,53 6,56 9,65 7,70 5,60
Table 11. Random Number Payment Area

Pembayaran
2,07 1,26 2,10 2,03 1,68
1,84 1,91 2,08 1,31 1,98
1,70 1,58 1,43 1,77 1,37
1,28 1,38 1,42 2,09 1,32
1,67 2,09 2,16 1,74 1,52

8
1,89 1,55 1,90 1,42 2,08

3.2. Analisis Verifikasi

Table 12. Tabel Verifikasi

WORK IN PROCESS
Distribution Lower Upper Average of
No Process Time Limit Limit Dashboard Information
(Minute) (Second) (Second) (Second)
1 Area Pemesanan N (2.55, 0.633) 115,02 190,98 155 VERIFIED
Area Produksi
2 U (5.5, 9.8) 330 588 522 VERIFIED
Coffee
Area Produksi
3 N (7.92, 1.46) 387,6 562,8 479 VERIFIED
Non-Coffee
Area
4 U (1.26, 2.16) 75,6 129,6 103 VERIFIED
Pembayaran

Tabel diatas merupakan tabel work in process untuk setiap proses pada area pemesanan, area
produksi coffee, area produksi non-coffee dan juga area pembayaran. Distribution time untuk area
pemesanan didapatkan N (2.55, 0.633), setelah itu akan dicari nilai average of dashboard dengan
mencari nilai WIP area pemesanan, sehingga didapatkan data rata-rata 155. Nilai average of
dashboard ini berada diantara lower limit dan upper limit, sehingga proses pada area pemesanan
verified. Selanjutnya adalah pada area produksi coffee nilai dari distribution time nya adalah U
(5.5, 9.8), lalu akan dicari nilai average of dashboard yakni 522 dari data WIP area produksi coffee.
Nilai average of dashboard berada diantara lower limit dan upper limit, sehingga proses pada area
produksi coffee adalah verified. Ketiga, nilai distribution time dari area produksi non-coffee
didapatkan N (7.92, 1.46) dengan nilai average of dashboard yang berada diantara lower limit dan
upper limit, yakni 479, sehingga proses ini berstatus verified. Terakhir pada area pembayaran, nilai
distribution time didapatkan yakni U (1.26, 2.16) dengan nilai average of dashboard yang berada
diantara lower limit dan upper limit, yakni 103 sehingga proses pada area pembayaran verified.
Selanjutnya akan dilakukan uji validasi untuk mengetahui apakah simulasi sudah sesuai dengan
sistem real atau tidak.

9
4 Validasi

4.1. Menentukan Jumlah Replikasi


Table 13. Menentukan Jumlah Replikasi

Determine Replication Number

Replication Output
1 101
2 101
3 107
4 110
5 106
6 92
7 100
8 103
9 100
10 80
11 101
12 101
13 107
14 110
15 106

Total 1525
Average 101,714286
Standard
7,868423
Deviation
(tn-1, α/2) 2,14479
Halfwidth (hw) 4,510332
(Zα/2) 1,96
n' 11,69

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai n’ yaitu sebesar 11,69, sehingga dengan
pembulatan keatas jumlah replikasi yaitu 12 replika.

10
4.2. Normality Test
Table 14. Perbandingan Simulasi dan Aktual

Replication Simulation System Actual System

1 98 105
2 107 110
3 100 113
4 106 108
5 96 100
6 97 104
7 103 105
8 108 113
9 80 85
10 101 106
11 109 114
12 107 110
Average 101,00 106,08

Gambar 3. Normality Test

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov melalui software IBS SPSS,
diketahui bahwa data simulasi dan real system berdistribusi normal dengan signifikan lebih
besar dari confidence level yaitu 0.200 > 0.050 dan 0.082 > 0.050

11
4.3. Validasi Model Menggunakan Welch Test

Table 15. Welch Confidence Interval for Comparing Two System

Welch Confidence
Interval for
Comparing Two
System
H0 : μ1-μ2 = 0
H1 : μ1-μ2 ≠ 0
Table 16. Welch Test Formula

WELCH TEST
Welch Test Formula
[(X1− X2) − hw ≤ µ1 − µ2 ≤ (X̄1 − X̄2) + hw]
̄ ̄

s1 8,011356 s1² 64,181818 n1 11


s2 7,867752 s2² 61,901515 n2 - 11
n1 12
5,348485
n2 12
df 21,992806
5,158460
tdf,α/2 2,08596
halfwidth (hw) 6,761518
(X̄1− X̄2) − hw -11,845
(X̄1 − X̄2) + hw 1,678
Gambar 4. Hasil Welch Test

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan welch test dapat disimpulkan bahwa


tidak ada perbedaan yang antara rata-rata output real system dan simulasi karena pada
interval tersebut terdapat 0 (terima H0). maka, dapat dikatakan bahwa model tersebut valid.

12
5 Output Analysis

Gambar 5. Output Analysis

FlexSim 2018 merupakan suatu aplikasi yang diperlukan seorang engineering untuk,
mensimulasikan model dari suatu produk yang dibuatnya. Dari simulasi tersebut kita
membutuhkan waktu dari pembuatan hingga produk tersebut sampai dengan waktu yang sudah
berdistribusi normal atau sudah seragam. FlexSim 2018 dapat menampilkan jumlah produk yang
dapat dibuat dengan waktu jam kerja yang sesuai dengan perusahaan. Gambar diatas merupakan
model dari Toko Kopi Bhineka dalam melayani costomer terdapat proses pemesanan, produksi
coffee, produksi non-coffee dan pembayaran. Simulasi tersebut dilakukan satu hari kerja dimulai
dari pukul 11.00 AM – 21.30 PM dari hari Senin hingga Minggu dengan jam isitirahat 14.00-
15.00. Gambar diatas merupakan layout model dalam proses antrian pemesanan di sebuah coffe
shop, pada proses pertama yaitu dari kedatangan customer 1 dan customer 2 menuju area
pemesanan untuk di proses pesananya. Pada proses kedua setelah melalui area pemesanan
selanjutnya akan menuju area antrian produksi untuk menunggu pesanan di proses. Pada proses
ketiga akan dilakukanya produksi coffee atau non-coffee sesuai dengan apa yang customer pesan.
Pada proses terakhir setelah coffee dan non-coffee selesai diproduksi, customer 1 dan customer 2
akan menuju area antrian untuk melakukan pembayaran dan apabila sudah dibayar produk coffee
dan non-coffee akan diberikan. Jumlah output yang dihasilkan adalah 101/hari.

13
6 Comparing Two Systems

7.1. Alternatif 1 (Penambahan Jam Kerja)

Gambar 6. Alternatif 1
Berdasarkan hasil penambahan jam kerja menjadi 11.00 AM – 11.30 PM dengan simulasi
yang dilakukan selama 14 hari kerja didapatkan jumlah pesanan yang dilayani oleh Toko Kopi
Bhineka sebanyak 1344 pesanan.

7.2. Alternatif 2 (Penambahan Mesin Produksi Coffee 2)

Gambar 7. Alternatif 2
Berdasarkan hasil penambahan mesin menjadi 3 buah mesin dengan simulasi yang
dilakukan selama 14 hari kerja didapatkan jumlah pesanan yang dilayani oleh Toko Kopi
Bhineka sebanyak 1359 pesanan.

14
7.3. Output Replication

7.3.1. Alternative 1
Table 17. Output Alternatif 1

ALTERNATIVE 1 ALTERNATIVE QUEUE 1

Replication Output Queue Of Machine Queue


1 112 Antrian Produksi 3
2 109 Antrian Pembayaran 1
3 123
4 121
5 107
6 106
7 112
8 113
9 97
10 112
11 109
12 123
TOTAL 1344

Berdasarkan hasil penambahan jam kerja menjadi 11.00 AM – 11.30 PM untuk


alternative 1 dengan simulasi yang dilakukan selama 14 hari kerja didapatkan jumlah
antrian yang terjadi pada Toko Kopi Bhineka sebanyak 3 antrian untuk produksi, 1 antrian
untuk pembayaran.

15
7.3.2. Alternative 2

Table 18. Output Alternatif 2

ALTERNATIVE 2
ALTERNATIVE QUEUE 2
Replication Output
1 112 Queue Of Machine Queue
2 109 Antrian Produksi 2
3 122 Antrian Pembayaran 2
4 122
5 107
6 107
7 110
8 114
9 116
10 111
11 117
12 112
TOTAL 1359
Berdasarkan hasil penambahan jumlah mesin menjadi 3 mesin untuk alternative 2
dengan simulasi yang dilakukan selama 14 hari kerja didapatkan jumlah antrian yang
terjadi pada Toko Kopi Bhineka sebanyak 2 antrian untuk produksi, 2 antrian untuk
pembayaran.

16
7.4. Fulfillment

Table 19. Fulfillment

Output
Periodt Demand Alternative Alternative Alternative 1 Alternative 2
Forecasting 1 2
13 100 112 112 12 12
14 104 109 109 5 5
15 105 123 122 18 17
16 109 121 122 12 13
17 105 107 107 2 2
18 105 106 107 1 2
19 107 112 110 5 3
20 100 113 114 13 14
21 96 97 116 1 20
22 105 112 111 7 6
23 108 109 117 1 9
24 111 123 112 12 1
Average 7,42 8,67

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada alternative 1 terdapat output dengan rata-rata sebesar
7,42, sedangkan pada alternative 2 terdapat output dengan rata-rata sebesar 8,67.

17
KESIMPULAN

Toko Kopi Bhineka adalah kedai kopi yang menjajakan berbagai macam jenis minuman
kopi seperti kopi susu, black coffee, latte serta juga toko kopi bhineka menjual minuman jenis non
kopi seperti ice tea, lemon tea, thai tea, infusion tea dan lainnya. Kedai Kopi Bhineka berlokasi di
Kabupaten Bandung yaitu daerah Bojong Soang dan terletak di Jalan Sukabirus. Kedai kopi ini
mulai beroperasi pukul 11.00 siang hingga pukul 21.30 WIB. Toko Kopi Bhineka memiliki
masalah pada antrian sehingga dibutuhkan simulasi untuk menyelesaikan masalah ini.
Setelah dilakukan simulasi dan pengolahan data, didapatkan bahwa pada alternatif 1
penambahan jam kerja memiliki output sebanyak 1344 pesanan untuk 14 hari simulasi. Sedangkan
pada alternatif 2 output yang dihasilkan sebanyak 1359. Pada alternatif 1 jumlah antrian produksi
adalah 3 dan antrian pembayaran 1. Pada alternatif ke 2, terdapat 2 antrian untuk produksi, 2
antrian untuk pembayaran. Dikarenakan pada antrian produksi jumlah pada alternatif 2 lebih
sedikit dibandingkan alternatif pertama, maka alternatif yang terpilih adalah alternatif ke 2 dengan
jumlah output sebanyak 1359 pesanan untuk 14 hari.

18
TABEL KONTRIBUSI

PANDE GEDE AGUS DIVA P 35%


RAISSA NUR ANDIVA 35%
SYAMSI AHMAD BACHTIAR 30%

19

Anda mungkin juga menyukai