Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEDAI KOPI KAMPUNG

DAFTAR ISI
Kata pengantar... i

Daftar isi... ..ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah .....1

1.2. Gambaran Usaha Kopi Kampung.. .......2

1.3. Visi dan Misi ...2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Analisis Industri .....3

2.2 Rencana Produksi / Operasional ......4

2.2.1 Perencanaan Lokasi dan Tata Letak ....4

2.2.2 Proses Produksi ........ 4

2.2.3 Bahan Baku.... 5

2.3 Aspek Pemasaran. ...5

2.4 Aspek Permodalan ..7

2.5 Kemungkinan Masa Depan Usaha ..8

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..9


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin
bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran
dengan memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak
hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu
tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh
perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan
berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan.
Dalam hal ini harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif
dalam mengatasi pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan program-
program pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu yang
harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri.
Pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari
kerja. Di era pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari
kerja tetapi dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).
Untuk itulah saya menyusun makalah ini untuk membahas tentang bagaimana
peluang usaha kecil menengah dan yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah
mengenai usaha kedai kopi kampung dan cara perkembangan usaha kedai kopi
kampung.
Tujuan dari bisnis ini adalah selain untuk mencari keuntungan, juga untuk
memanfaatkan potensi yang ada. Karena biji kopi yang berkualitas juga banyak
terdapat di Negara kita, sehingga produksi dari biji kopi tersedia cukup banyak dan
memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan guna memperoleh nilai
ekonomi yang sangat tinggi. Selain itu dengan membuka bisnis ini juga memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.
1.2 Gambaran Usaha Kedai Kopi Kampung
Makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan
mendasar untuk pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif
yang menjanjikan dan merupakan bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang
sukses dan dapat meraih rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan
selalu mengikuti selera dan daya beli masyarakat. Alasan yang masuk nalar adalah
makanan selalu diburu dan dicari orang dimanapun karena apabila perut sudah lapar
maka urusan makanpun tidak bisa ditunda.
Usaha Kedai Kopi kampung ini dimiliki oleh :
Nama Pemilik : Suhendra
Alamat : -
No.Telp : 0852 0651 3969
Rencana modal awal untuk medirikan Kedai Kopi Kampung ini sekitar 8 jt dan
harus diperhitungkan, untuk kontrak tanah, membeli perabot dan bahan mentah yang
dikelola untuk menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha Kedai Kopi
Kampung ini hanya menyajikan menu Makanan,Minuman,Snack Ringan. Usaha ini
dipilih sebagai sumber mata pencarian utama. Biasanya dihari libur seperti sabtu
minggu anak muda yang remaja sering nongkrong atau kumpul dikedai kopi asri
tersebut tepatnya di setiap sore ataupun malam. Fasilitas dikedai kopi kampong ini akan
di buat senyaman mungkin seperti wifi gratis,sound music,fotbar,dll.

1.3 Visi dan Misi


VISI
1. Menjadikan Kedai Kopi Kampung sebagai cafe brand life style terdepan di
Indonesia dengan nuansa tradisional bercampur modern.
MISI
1. Menyediakan coffee yang berkualitas.
2. Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai.
3. Menempatkan pelanggan sebagai prioritas.
4. Memberikan pelayanan yang prima dan unggul dalam penyajian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Industri


Kopi adalah bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Karenanya, bisnis
kopi pun berkembang dengan pesat di Indonesia. Kopi saset yang bisa ditemukan di
mana saja, warung kecil yang selalu bisa menyeduhnya, roaster lokal tanpa merek yang
ada di pasar-pasar tradisional, dan bahkan ia menjadi menu wajib yang ada di setiap
warung nasi maupun warung mie, bahkan restoran sekalipun.

A. Perspektif Masa Depan Usaha


Dengan melihat peluang yang ada saat ini, bila usaha ini dilanjutkan. Maka di
harapkan akan memiliki prospek yang baik untuk ke-depannya, mengingat usaha ini
belum memiliki saingan yang berarti di daerah tempat saya akan berdagang dalam
bidang cafe ini. Namun, untuk memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada
pelanggan, dibutuhkan adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang bisa memuaskan
pelanggan.

B. Analisis Persaingan Usaha


Pilihan lokasi dan wilayah cafe adalah dengan kriteria pasar dengan lalu lintas
pengunjung yang tinggi, mudah dijangkau dan terlibat dari jarak yang cukup jauh.
Pilihannya adalah dikawasan pasar rawajitu sebagai pusat berkumpulnya banyak orang
di daerah saya sendiri. Dan dalam waktu jangka panjang akan menambah lokasi dan
membuka cabang di wilayah lainnya.
Walaupun pada saat sekarang jarang orang yang membuka cafe, itu bahkan
tidak berpengaruh sama sekali, karena tempat yang kita pilih sangat menjanjikan untuk
berbisnis, karena daerah tersebut sangat strategis dan memang daerah keramaian,
otomatis pelajar maupun masyarakat terpojok untuk bebelanja di cafe kita. Selain jauh
dari segi waktu dan jarak tempuh, harga yang kita cocokkan masih bisa bersaing
dengan harga pasar, dan kami pastikan kualitas pelayanan yang terbaik untuk kepuasan
pelanggan.

2.2 Rencana Produksi / Operasional

2.2.1 Perencanaan Lokasi dan Tata Letak


Dalam perncanaan lokasi untuk menjalankan bisnis ini saya akan mencari
tempat yang dimana tempat tersebut lebih dominan dari tempat yang lain. Buat
gambar/denah lokasi dan lay out (tata letak) komponen alat dan alur proses
produksinya, sehingga efisiensi alur proses produksi dari awal hingga akhir terlihat
dengan jelas.

2.2.2 Proses Produksi


Kedai kopi Kampung buka pada pukul 09.00 pagi s/d 01.00 WIB). Sebelum
kedai dibuka karyawan merapikan dan menyiapkan bahan-bahan olahan yang biasanya
membeli di pasar.Pada saat konsumen datang, pelayan menghampiri serta
mengucapkan salam kepada pengunjung kemudian menanyakan terlebih dahulu
kepada konsumen untuk makan di tempat atau dibawa pulang. Jika konsumen
memesan untuk dibawa pulang, maka konsumen dapat memesan langsung ke pelayan
dan apabila konsumen ingin makan di tempat konsumen dipersilahkan duduk
kemudian diberikan daftar menu serta mencatat pesanan konsumen. Pelayan dengan
senang hati akan meemberikan bantuan kepada konsumen, jika ada yang kurang
mengerti tentang menu-menu yang ada.
Untuk pencatatan, nota terdiri dari kertas NRC rangkap 2 dimana nota
tembusan oleh pelayan akan diberikan ke bagian dapur dan nota asli diberikan ke kasir
untuk pembayaran. Bagian dapur dan kasir sama-sama memiliki bukti pesanan agar
mudah dikontrol. Bila konsumen telah selesai menikmati hidangan dan ingin
membayar, maka ia dapat memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.
Pelayan akan menunjukkan jumlah yang harus dibayar dari nota pesanan yang asli,
dimana nota tersebut akan diberikan ke kasir dan kasir akan memberikan nota
pembayaran lunas kepada konsumen. Konsumen juga dapat membayarnya langsung ke
kasir. Pelayanan diatur sebaik mungkin, dimana setiap pesanan konsumen akan
disajikan secepatnya sehingga tidak membuat konsumen menunggu terlalu lama. Pada
saat tutup. Karyawan menyimpan bahanbahan setengah jadi serta merapikan dan
membersihkan meja kerja dan dapur, dll
2.2.3 Bahan Baku
Bahan baku adalah semua bahan yang masuk ke dalam proses produksi secara
langsung. Tanpa bahan baku usaha yang kita jalankan tidak dapat memproduksi apa
yang biasanya kita produksi.Faktor yg mempengaruhi supply bahan baku yaitu :
1. Sediaan bahan baku
2. Kualitas bahan baku.
3. Harga bahan baku.
4. Transportasi bahan baku.
5. Jalur pengadaan bahan baku.
6.
Perencanan bahan baku meliputi:
1. Jenis bahan baku (langsung dan tidak langsung, atau bahan baku utama dan
pendukung).
2. Kuantitas bahan baku.
3. Persediaan bahan baku.
4. Kemungkinan penggunaan jenis bahan baku lain

2.3 Aspek Pemasaran


Kedai Kopi Kampung diperuntukkan bagi para muda-mudi, yakni pelajar,
pekerja kantor, tapi tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat umum yang
membutuhkan tempat refreshing yang dapat sekaligus sebagai tempat mengerjakan
pekerjaan dengan suasana nyaman dan santai. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas
beberapa paket menu makanan, live musik dan lebih seru bersama teman-teman.
a) Targeting
Target konsumen Kedai Kopi Kampung adalah para anak muda, umumnya
pelajar dan mahasiswa, pekerja kantor, termasuk juga masyarakat umum.

b) Positioning
Kedai Kopi Kampung menawarkan pilihan menu minuman dan makanan yang
istimewa, dengan bahan baku utama adalah kopi, selain itu juga dilengkapi dengan menu
lainnya yang tidak kalah nikmat dengan harga yang terjangkau serta pelayanan yang
mengutamakan kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan
analisa dengan alat analisis SWOT yang terdiri atas :
Product (Produk)
Kedai Kopi Kampung menyediakan berbagai produk minuman dan makanan
dengan rasa serta menu istimewa lainnya seperti : aneka Pop Ice Bubble, minuman
hangat seperti coffe & The,Jahe, serta makanan dari makanan berat hingga ke cemilan.

Price (Harga)
Penentuan harga dari Kedai Kopi Kampung ditentukan dengan menyesuaikan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan serta ditekan sedemikian rupa dan juga disesuaikan
dengan tingkat kemampuan rata-rata konsumen yang menjadi target pasar kami,
sehingga harganya dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Harga setiap
produk pun bervariasi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk minuman Coffee, berkisar antara : Rp. 5rb / cangkir.
2. Untuk minuman Pop Ice, berkisar antara : Rp. 6rb/ cangkir.
3. Untuk minuman Hangat, berkisar antara : Rp. 6rb /gelas.
4. Harga Nasi Goreng berkisar antara : Rp.11rb /porsi.
5. Harga Mie Godog, dll : Rp.11rb /porsi
6. Dan lain sebagainya.
Promotion (Promosi)
Langkah langkah promosi untuk memperkenalkan cafe ini dilakukan dengan
cara:
1. Menyebarkan brosur ke kantor,pasar, sekolah dan kampus serta tempat berkumpul.
2. Melalui baliho dan poster-poster.
3. Melalui sosial media.
2.4 Aspek Permodalan
Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi
lebih lanjut. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi
dalam suatu usaha serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka
modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi .
Masalah modal dalam suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan masalah
yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai aspek.Modal yang digunakan pada usaha Kedai Kopi
Kampung adalah modal sendiri (Pribadi) artinya bukan modal hutang atau pinjaman.
Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk usaha Kedai Kopi
Kampung tidak dapat dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan dari usaha
kecil yaitu dari menjual makanan dan minuman dengan menu bermacam-
macam,kemudian berkembang sampai akhirnya menu yang disediakan cukup
bervariasi.Untuk analisa keuangan secara kasar dapat digambarkan dengan rincian
seperti di bawah ini.

Gambaran analisa keuangan Kedai Kopi Kampung yaitu :


Pemasukan
Omset atau pendapatan/hari : Rp 700.000,-
Omset/bulan : Rp 21.000.000,-
Pengeluaran
Kebutuhan bahan pokok/hari : Rp 350.000,-
Kebutuhan bahan pokok/bulan : Rp 10.500.000,-
Laba kotor/hari : Rp 350.000,-
Laba kotor/bulan : Rp 10.500.000,-
Biaya operasional
Gaji pegawai 1 orang : Rp 1.000.000,-
Laba Bersih : Rp 9.500.000,-
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bisnis Kedai Kopi adalah bisnis yang menjanjikan, karena itu dengan kita
menjadi pengusaha Kedai Kopi kita bisa meraih keuntungan yang sangat banyak.
Tetapi bisnis ini termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis kopi beda dengan
bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan
sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka
bisnis kedai kopi akan memberi keuntungan yang berlipat ganda. Persiapan pertama
untuk memulai bisnis apa saja, termasuk kedai kopi adalah mempersiapkan mental
untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan.

3.2 Saran Pengembangan Usaha


Saran dari penulis yaitu dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai
kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk memakan
atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis rumah makan kita harus
mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak konsumen yang
datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus memperhatikan lokasi tempat usaha,
sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis sehingga banyak konsumen yang
berdatangan, dan juda kita haeus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga kita
harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli yang berdatangan.
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat memberikan manfaat kepada
rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut akan kegagalan. Tidak
ada salahnya mencoba.

Anda mungkin juga menyukai