Anda di halaman 1dari 9

BUSINESS PLAN

KEDAI KOPI SENJA

Annisa Rahmawati

Program Studi S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri Samarinda

Annisarahmawatii480@gmail.com

Herman Feilani

Program Studi S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri Samarinda

Hermanfeilani28@gmail.com

Lutfia Khoirunnisa

Program Studi S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri Samarinda

Lutfiakhoirunnisa12@gmail.com

Abstrak : Jurnal ini bertujuan untuk mengevaluasi segala aspek kelayakan bisnis dari Kedai
Kopi Senja. Dengan seiring berjalannya waktu, manusia membutuhkan pikiran yang kreatif
agar posisinya tidak tergantikan oleh mesin yang serba canggih. Sebuah penelitian
menyatakan bahwa bekerja di coffee shop atau kedai kopi, dapat meningkatkan kreatifitas
manusia untuk berpikir dengan metode out of the box. Kedai Kopi Senja merupakan sebuah
coffee shop dengan nuansa vintage, yaitu nuansa kuno klasik namun tetap elegan. Setelah
melewati beberapa studi kelayakan dan mendapatkan hasil yang bagus, maka bisnis “Kedai
Kopi Senja” ini dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

Abstract: This journal aims to evaluate all aspects of the business feasibility of the dusk
coffee shop. Over time, humans need creative minds so that their position is not replaced by
sophisticated machines. A study states that working in a coffee shop or coffee shop can
increase human creativity to think in an out of the box method. The dusk coffee shop is a
coffee shop with a vintage nuance, which is an old-fashioned classic but still elegant. After
passing several feasibility studies and getting good results, this “Senja Coffee Shop” business
can be said to be feasible to run.

Ringkasa Eksekutif (Executive Summary)

Perubahan zaman dari era teknologi ke era konseptual sangat membutuhkan manusia-
manusia terutama dari kalangan generasi muda untuk dapat berpikir secara kreatif, agar
kedudukannya tidak tergantikan oleh mesin yang serba canggih. Selain suasana yang
nyaman, salah satu fasilitas tambahan yang digunakan untuk meningkatkan kreatifitas yang
telah disediakan di “Kedai Kopi Senja” ini adalah beberapa permainan seperti kartu uno, uno
balok, catur dan lain sebagainya. Selain dapat meningkatkan kreatifitas, bermain games juga
dapat menghilangkan stres sehingga performa kerja pun bisa meningkat. Dan fasilitas utama
yang disediakan adalah sebuah minuman kopi yang beraneka ragam rasa, seperti kopi susu,
capuccino, americano, expresso, red velvet, dan lain sebagainya. Selain minuman, “Kedai
Kopi Senja” juga menyiapkan beberapa camilan seperti kentang goreng, roti bakar, cupcake,
dan lain sebagainya. Bentuk bisnis dari badan usaha ini adalah perseorangan.

Dengan perubahan tren dan gaya hidup generasi muda terutama di kota-kota besar,
dimana anak muda sekarang lebih suka untuk nongkrong (berkumpul), mengerjakan tugas,
bahkan rapat di sebuah kedai kopi dengan menikmati kenyamanan dan juga menikmati
hidangan kopi dan cemilan sehingga meningkatkan ketenangan dalam diri dan akhirnya dapat
berpikir dengan jernih. Dengan melihat situasi seperti itu "Kedai Kopi Senja" hadir untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, dengan memberikan segala kenyamanan.

Bisnis ini bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang telah didesain
dengan nuansa vintage, dilengkapi dengan fasilitas permainan-permainan yang
menyenangkan dan juga dilengkapi dengan spot-spot untuk berfoto ala-ala instagramable.
Cafe ini dibentuk dengan nuansa klasik namun elegan agar dapat memberikan kenyamanan.
Kedai Kopi Senja memiliki 2 alternatif strategi pemasaran yang digunakan, yaitu melalui
banner yang dipasang di depan kedai dan melalui sosial media seperti Instagram.

Visi dan Misi


Visi "Kedai Kopi Senja" adalah menjadi kedai kopi pilihan pertama untuk menikmati
waktu (enjoying time). Visi dari bisnis ini tentunya menunjukkan kedepannya akan menjadi
pemimpin kedai kopi yang mengedepankan kualitas dan pelayanan kepada konsumennya.

Adapun misi "Kedai Kopi Senja" adalah :

1. Menyediakan kopi yang berkualitas tinggi untuk semua konsumen di wilayah


Samarinda
2. Menyediakan fasilitas yang lengkap dan nyaman
3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh konsumen guna menjaga
kepuasan dan loyalitas
4. Melakukan inovasi produk, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
teknologi secara terus-menerus.

Analisis Bisnis (Business Description)

Generasi milenial di Indonesia terutama di daerah perkotaan mempunyai nilai sosial


yang tinggi, biasanya mereka mendirikan sebuah komunitas sosial. Dimana mereka bisa
berkumpul, berbagai pengalaman, dan bersenda gurau. Dan untuk melakukan sebuah
perkumpulan, mereka biasanya cenderung mencari tempat untuk “nongkrong”. Dalam hal ini,
kedai kopi menjadi salah satu pilihan mereka.

Setelah melihat situasi tersebut “Kedai Kopi Senja” ingin mendirikan sebuah usaha di
bidang industri makanan dan minuman, terutama pada produk minuman kopi. “Kedai Kopi
Senja” ingin menciptakan kopi yang jarang di produksi di kedai-kedai kopi yang lainnya
yaitu kopi jahe, yang merupakan salah satu menu utama di “Kedai Kopi Senja” ini. Pendirian
“Kedai Kopi Senja” ini dipilih karena pemilik merasa memiliki peluang yang sangat besar
kedepannya.

“Kedai Kopi Senja” ini akan dibuka pertama kali di Samarinda dan akan
dikembangkan dibeberapa kota-kota besar lainnya. Konsep kedai kopi ini berbeda dengan
kedai kopi pada umumnya yaitu didesain dengan nuansa vintage, dan juga menyajikan kopi
dengan gelas yang ramah lingkungan yaitu paper cup.

Rencana jangka pendek, kedai kopi ini akan digerai pertama di sebuah ruko yang
berada di tengah kota. Rencana jangka menengah, kedai kopi ini akan melakukan strategi
ekspansi di Samarinda dengan menambah satu gerai dan satu gerai di kota Balikpapan. Dan
rencana jangka panjang, kedai kopi ini akan menjadi pemimpin kedai kopi di kota-kota besar
melalui franchise.

Sebelum mendirikan sebuah usaha, perlu dilakukan terlebih dahulu analisis


lingkungan. Menurut Porter, ada lima faktor yang harus dianalisis yang biasa dikenal dengan
istilah Five Forces Model. Berikut Five Forces Model tersebut :

1. Rivalry among existing competitor

Banyaknya pilihan kedai kopi di Samarinda, akan memudahkan konsumen untuk


berpindah dari kedai satu ke kedai lainnya yang dirasa menurut mereka lebih baik
atau lebih menarik. Hal ini dapat terjadi ketika mereka merasakan ketidakpuasan
terhadap sesuatu yang ada di kedia kopi tersebut, maka mereka akan berpindah ke
kedai kopi yang lainnya. Oleh karena itu, “Kedai Kopi Senja” didirikan untuk
menyediakan kopi dengan kualitas tinggi dan memberikan kenyamanan dengan
mendesain ruangan dengan nuansa yang berbeda dengan kedai kopi lainnya. Dengan
pilihan menu yang diracik dengan sentuhan profesional untuk mendapatkan cita rasa
yang unik dan modern yang tentunya berbeda dengan kedai kopi lainnya. Selain itu,
“Kedai Kopi Senja” juga menawarkan jenis-jenis camilan dengan kualitas tinggi
sebagai pelengkap. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa faktor Industry Rivalry ini
berdampak negatif terhadap kedai kopi senja.

2. Bargaining power of buyers

Bargaining power of buyers dapat dilihat melalui beberapa kriteria yaitu buyer
volume, buyer concentration, dan product differentiation. Buyer volume dalam kedai
kopi ini cukup besar, hal ini yang menyebabkan konsumen memiliki bargaining
power yang tinggi. Buyer concentration untuk kedai kopi dapat dibagi menjadi kedai-
kedai yang bergerak dalam industri makanan dan minuman dengan volume pembelian
yang besar dan pembeli yang membeli dalam jumlah kecil. Product differentiation
dari kedai kopi adalah memiliki banyak varian rasa yang memiliki rasa dan khas yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, konsumen dapat dengan mudah berpindah dari kedai
kopi satu ke kedai kopi lainnya, bergantung pada rasa dan suasana yang diinginkan.
Dan dapat diambil kesimpulan bahwa faktor ini, buyers memiliki bargaining power
yang tinggi untuk “Kedai Kopi Senja”.

3. Bargaining power of suppliers


Suplier untuk bahan makanan dan minuman cukup banyak dengan harga yang
bervariasi dan kualitas produk yang baik juga tidak sulit untuk diperoleh, dan mudah
dijangkau. Dan dengan keuntungan-keuntungan tersebut, maka faktor suppliers
mendapatkan posisi star.

4. Threat of new entrants

Threat of new entrants dapat dilihat melalui beberapa kriteria antara lain capital
requirement, government barriers dan learning curves. Capital requirement pada
kedai kopi ini relatif karena modal yang dibutuhkan fleksibel, karena besar kecilnya
modal akan menentukan model kedai kopi yang akan dibentuk. Government barriers
pada kedai kopi maupun pada industri makanan tidak ada aturan yang sangat ketat
dari pemerintah, sehingga orang dapat membuka kedai kopi maupun rumah makan
tanpa harus memenuhi persyaratan yang ketat dan rumit. Learning curves dalam kedai
kopi ini berbeda dengan bisnis kesehatan. Dalam hal ini, tidak terlalu dibutuhkan
pengetahuan ataupun kemampuan yang tinggi dalam membuka kedai kopi. Dan dapat
diambil kesimpulan faktor ini berdampak negatif pada kedai kopi, karena ancaman
pesaing baru yang dapat masuk relatif tinggi.

5. Threat of substitute products or services

Pada industri kedai kopi, cukup banyak substansi untuk industri lain yang
berkompetisi menghasilkan produk terbaik. Sehingga faktor Threat of substitute tidak
mendapatkan star.

Berdasarkan hasil analisis Porter’s Five Forces Model dapat disimpulkan bahwa
“Kedai Kopi Senja” memiliki peluang pada Bargaining power of buyers dan Bargaining
power of suppliers. Dan tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu melakukan analisis
TOWS, untuk mengetahui faktor eksternal berupa ancaman dan peluang serta untuk
mengetahui faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan.

Perencanaan Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, alat untuk merencanakan kegiatan dan program pemasaran
yang terintegrasi penuh ke dalam 4 kelompok besar yang biasa disebut dengan 4P, yaitu :

1. Product
"Kedai Kopi Senja" akan menawarkan varian kopi dengan rasa yang berkualitas
tinggi (high quality), dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan
standar penyajian yang ketat. "Kedai Kopi Senja" juga menawarkan beberapa
camilan.

a. Minuman "Kedai Kopi Senja"

b. Camilan

c. Suasana “Kedai Kopi Senja”


2. Price

Kotler mengungkapkan bahwa ada enam langkah dalam menentukan harga, yaitu :

a) Menentukan sasaran/tujuan pemberian harga

"Kedai Kopi Senja" memiliki sasaran product quality leadership, sehingga


"Kedai Kopi Senja" akan memberikan produk dan layanan yang berkualitas
sehingga harga yang ditawarkan juga berdasarkan kualitas produk namun juga pas
dikantong mahasiswa mengingat sasaran utama konsumen adalah mahasiswa.

b) Menentukan permintaan
c) Perhitungan biaya
d) Menganalisis harga dan penawaran competitor

Setelah melakukan sebuah observasi harga ke beberapa cafe di Samarinda


(Kopiria, Lain Hati, Kopi Cuseyo) sebagai Benchmark kisaran harga yang mereka
tawarkan adalah :

 Untuk harga minuman, berkisar antara Rp. 15.000 - Rp. 30.000


 Untuk harga makanan, berkisar Rp. 20.000 - Rp. 35.000
e) Memilih metode pemberian harga

Harga yang ditawarkan oleh "Kedai Kopi Senja" menggunakan acuan harga
pesaing, dimana harga yang ditawarkan oleh ketiga cafe pesaing merupakan harga
yang telah mengacu kepada kantong mahasiswa.

f) Menentukan harga akhir

Harga yang ditawarkan oleh “Kedai Kopi Senja” yaitu :

 Untuk harga minuman, berkisar Rp. 15.000 - Rp. 30.000


 Untuk harga makanan, berkisar Rp. 20.000- Rp. 35.000
3. Place

Pemilihan lokasi "Kedai Kopi Senja" yaitu di sebuah ruko yang terletak di tengah
kota dan di dekat sebuah kampus, mengingat sasaran utama konsumennya adalah
mahasiswa.

4. Promotion

Dalam hal promosi, "Kedai Kopi Senja" menggaet selebgram-selebgram


Samarinda untuk melakukan sebuah endorse dan juga melakukan pait promote,
mengingat kebanyakan anak muda saat ini pasti mempunyai sosial media terutama
Instagram. Dan juga menggunakan banner yang terpasang di depan "Kedai Kopi
Senja".

Perencanaan Operasional

Lokasi yang akan digunakan untuk "Kedai Kopi Senja" berada di kawasan tengan
kota Samarinda, Kalimantan Timur. Lokasi ini dipilih karena berada di dekat salah satu
kampus ternama di Samarinda. Dengan demikian maka akan mendekatkan diri dengan
konsumen, karena lokasi yang mudah dijangkau.

Bangunan ini merupakan sebuah ruko kosong yang baru selesai dibangun dan
nantinya akan di renovasi ulang sesuai dengan tema "Kedai Kopi Senja" yaitu nuansa vintage
yang elegan. Dan operasional "Kedai Kopi Senja" akan dimulai pada bulan Agustus 2021
mendatang.

Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Dalam mengatasi sebuah persaingan yang semakin meningkat di masa yang akan
datang, maka "Kedai Kopi Senja" telah mempersiapkan tim manajemen yang terdiri dari
direktur, kepala administrasi, dan kepala operasional.

Dalam jangka pendek, tim manajemen "Kedai Kopi Senja" untuk sementara masih
dikelola oleh pemilik dan dua orang karyawan. Pemilik sendiri akan menjabat sebagai
direktur. Satu karyawan menjabat sebagai kepala administrasi sekaligus kasir kedai kopi.
Satu karyawan lainnya menjabat sebagai kepala operasional sekaligus staf pembelian. Untuk
barista, dijabat oleh semua karyawan, dikarenakan masih kurangnya karyawan.

Dalam jangka menengah dan juga jangka panjang, struktur organisasi "Kedai Kopi
Senja" akan memiliki beberapa struktur organisasi yang dipisahkan. Hal ini sangat diperlukan
agar setiap pekerjaan dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien. Berikut ini adalah struktur
organisasi "Kedai Kopi Senja" dalam jangka panjang :

Direktur

Kepala Marketing Kepala


Operasional Administrasi

Staff
Pelayan Staff Dapur Kasir
Pembelian

Budaya yang akan diterapkan pada "Kedai Kopi Senja" adalah good learner, disiplin,
dan berbasis kekeluargaan. Untuk mencapai budaya tersebut adalah dengan cara atasan
memberikan teladan kepada bawahan. Sehingga atasan tidak hanya menyuruh bawahannya
saja, tetapi ikut terjun mengerjakan dan memberikan contoh sebagai seorang leader. Dengan
demikian, akan tumbuh rasa respect dari karyawan bahwa seorang atasan tidak hanya bisa
menyuruh tetapi juga mampu memberikan contoh dan teladan yang baik dalam hal
bekerjasama.

Perencanaan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai