Disusun Oleh :
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak Balai Latihan Kerja dan Java Kopi Tlogo yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kopi sendiri adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk. Kopi sendiri memiliki 3 spesies pohon yaitu Kopi Robusta, Kopi Arabica, dan
Kopi Liberica.
Disini kami penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat.
3
BAB I
1.1 Pendahuluan
4
BAB II
1. Kopi Arabica
Tanaman kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl. Kopi
arabika memiliki bentuk biji sedikit memanjang dan agak pipih. Biji Arabika juga
memiliki ukuran yang agak besar.
Kopi ini punya varian aroma dan rasa yang sangat variatif, Kopi Arabika
mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah hingga kacang-
kacangan. Saat dicicip kopi arabika punya rasa yang tak kalah kaya, kandungan gula
yang lebih tinggi pada Kopi Arabika menjadikan kopi ini terasa manis dan asam.
Aroma dan rasa yang bervarian ini menjadikan kopi arabika disarankan untuk
dinikmati secara original tanpa tambahan gula. Rasa dan aroma Kopi Arabika juga
mendapat pengaruh dari tanaman di sekitarnya, misalnya di sekitar kebun kopi ada
tanaman rempah maka kopi juga akan menghasilkan semburat rasa rempah.
2. Kopi Robusta
Kopi Robusta dapat tumbuh di daratan rendah yakni di bawah 700 mdpl.
Meskipun biji kopi yang dihasilkan terbilang banyak tapi tanaman Kopi Robusta lebih
rentan diserang serangga. Jenis Kopi Robusta berbuah pada suhu udara yang lebih
hangat.
Kopi Robusta dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat dan cenderung kasar.
Namun Kopi Robusta punya rasa yang netral dan kurang bervariasi. Sebelum
disangrai, biji kopi robusta memiliki aroma seperti kacang-kacangan namun ketika
sudah disangrai aromanya tak terlalu nikmat, demikian juga saat sudah diseduh. Tapi
soal rasa, Kopi Robusta cocok buat pencinta kopi strong. kopi robusta mengandung
kafein yang cukup tinggi.
5
4. Tempat yang tidak memadahi
Tempat mengenai di perkebunan, pabrik dan pengemasan kopi yang siap di
packanging, pembangunan yang tak terarah, dan peletakkan alat dan luas tempat yang
tidak sinkron. Sehingga membuat beberapa orang yang berkunjung tidak nyaman dan
bisa jadi tidak akan mengulangi pengunjungan ke Java Kopi Tlogo.
6. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya pada perkebunan Java Kopi Tlogo sangatlah kurang dan tidak
membantu dengan baik, sehingga ruangan terasa pengap dan sirklus udara yang
kurang menjadikan proses produksi, pengemasan kopi yang kurang nyaman sehingga
menghasilkan biji kopi yang tidak sempurna.
Mutu Produk Kopi yang sangat berpengaruh, karena cita rasa merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap penilaian suatu produk
makanan maupun minuman. Cita rasa ini akan muncul setelah melalui proses sensasi
yang dihasilkan individu selama makan ataupun minum. Oleh karena itu, beragam
rangsangan yang ditangkap oleh semua alat indera itulah yang dapat menjadi
pertimbangan tersendiri dalam menilai kualitas suatu produk.
Upaya peningkatan nilai produk kopi terus dilakukan, salah satunya dengan
penambahan kualitas kopi. Salah satu kualitas yang dapat ditambahkan di berbagai
macam minuman dan makanan untuk menambah cita rasa dan nilai fungsional pada
kopi.
6
2. Standarisasi Tempat Proses Produksi
Standarisasi tempat proses produksi juga sangat berpengaruh pada mutu produk
tersebut sehingga agar memenuhi standarisasi adapun standar tempat produksi
sebagai berikut
a. Memiliki Saluran Air, Perangkap Limbah dan Lantai yang Halus
Standar atau syarat pertama yang ditetapkan oleh Sistem Manajemen
Keamanan Pangan adalah pabrik harus memiliki lantai yang mudah dikeringkan,
dibersihkan dan tahan terhadap cairan apapun.
Tidak hanya itu, lantai juga harus memiliki derajat kemiringan yang sesuai
agar memudahkan limbah menuju saluran pembuangan walaupun dalam kondisi
kerja yang normal. Tempat pembuangan limbah letaknya harus jauh dari area
pengolahan makanan pusat. Tujuannya agar tidak ada yang terkontaminasi baik
oleh bakteri, virus ataupun yang lainnya.
Selain itu, jarak antara satu dinding dengan lainnya dan dinding dengan lantai
harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dibersihkan oleh petugas.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya penumpukan sisa hasil produksi yang
menyebabkan makanan kotor.
Desain jendela, frame dan pintu juga harus memenuhi syarat fungsional yaitu
padat, terbuat dari kaca dan tahan pecah. Langit-langit juga perlu mendapatkan
perhatian khusus, tidak boleh ada aktivitas hama agar mencegah terjadi
kontaminasi makanan.
7
Semua itu harus dirancang sebaik mungkin agar tidak masuk ke dalam
makanan yang sedang diolah. Dengan begitu, kehigienisan tetap terjaga hingga
sampai ke tangan konsumen.
Standar ini ditetapkan dengan tujuan agar staf atau karyawan di dalamnya
tetap bisa melaksanakan tugas secara lebih efektif dan efesien. Juga mencegah
munculnya jamur lebih cepat pada makanan karena diakibatkan udara yang
lembab.
g. Ventilasi Udara
Walaupun harus menutup diri dari lalat, hama dan debu namun ventilasi juga
perlu diperhatikan. Pabrik harus menyediakan kanopi atau kipas extractor yang
diletakkan di tempat memasak. Tujuannya agar menjaga sistem tekanan udara
dan mencegah terjadinya kontaminasi.
8
3. Penataan Perkebunan yang Buruk
Perkebunan di java tlogo tuntang, pada faktanya kami menemukan perkebunan
yang kumuh dan tidak tertata dengan baik, mulai dari tinggi pohon, jarak pohon satu
ke pohon yang lainnya, sehingga mempengaruhi pertumbuhan buah kopi dan biji
yang sempurna.
Sehingga perlu di benahi untuk penataan dan perawatan pohon kopi, agar lebih
sering di cek dan dibersihkan setiap harinya, jika penataan perkebunan kopi sudah
rapi dan tidak kumuh, akan berpengaruh pada tumbuh kembang buah kopi sehingga
menghasilkan buah yang lebih bagus dan berkualitas.
4. Proses Penyangraian kopi yang tidak sesuai dengan keselamatan operasional kerja
Dalam proses penyangraian kita harus memperhatikan keselamatan kerja karena
dalam proses penyangrain memiliki risiko
Pekembangan binis kopi masa kini dimana banyak sekali bisnins yang
bermunculan dan berkembang di industri perkopian ini seiring juga dengan,
berkembangnya minuman kopi. Yang terus eksis dan berkembeang hingga kini baik
mulai dari kopi kemasan hingga trandnya minuman, minuman atau signature kopi.
Dan dengan berkembangnya kopi kemasan kita disini, harus berinovasi,
mengembangkan kopi menjadi satu prodak yang bernilai jual tinggi. Contohnya
dengan membuat kopi murni yang dikemasan dan di mix dengan kompoisi gula,
krimer dan kopi, dari sini lah masyarakat bisi meniikmati kopi murni masa kini.
Dengan satu kemasan yang menarik dan aman untuk mengemas kopi.dan harapanya
dimasa mendatang banyak bisnins kopi yang berkembang dengan seiring banyaknya
kmoditas ketersediaan bahan baku kopi.
9
BAB III
1.4 Kesimpulan
1. Dari yang sudah dipaparkan kualitas mutu produk untuk Java Kopi Tlogo
kurang baik, alangkah baiknya jika kualitas produk ditingkatkan dengan cara
perawatan pohon lebih bagus, meminimalisir hama dengan cara pemberian
pupuk yang berkualitas, aliran air yang baik, serta pemangkasan tanaman
secara berkala sehingga mempengaruhi kualitas pertumbuhan kopi.
2. Dari segi tempat produksi, masih jauh dari kata layak, tempat produksi masih
belum sesuai SOP maka dari itu termpat produksi harus lebih ditingkatkan
dengan cara membuat gedung produksi yang layak, memiliki saluran air,
perangkap limbah dan lantai yang halus, memiliki konstruksi yang baik,
bagian tangga, titian dan plafon harus terjaga selalu kebersihannya, memiliki
pencahayaan yang bagus, area inspeksi dengan fasilitas lengkap, memiliki
alat perangkat pencegah lalat, hama dan debu, dan ventilasi udara yang baik.
3. Penyangraian kopi yang tidak sesuai dengan standar akan menyebabkan
resiko, proses sangrai harus menggunakan SOP yang sesusai agar terhindar
dari hal hal yang tidak diinginkan, seperti bahaya dalam pekerjaan,
keselamatan yang paling diutamakan, dan dengan adanya standar yang
memadai pasti akan mempengaruhi hasil sangrai yang baik
10
1.5 Lampiran
11