Anda di halaman 1dari 11

Kunjungan ke Java Kopi Tlogo

Disusun Oleh :

1. Intan Kamila Tri Winarni


2. Muzayyanah Effendi
3. Nandika aji firdaus
4. Wahyu Arya Kusumadika

Balai Latihan Kerja Semarang 1


Tahun 2021
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................................3


BAB I .....................................................................................................................................................4
1.1 Pendahuluan ...........................................................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah
BAB II....................................................................................................................................................5
1.3 Landasan Teori .......................................................................................................................5
1.4 Alternaif Permasalahan...........................................................................................................6
1.5 Perspektif Kunjungan di Tlogo di Hubungkan dengan Bisnis Barista di Masa Depan ...........9
BAB III ................................................................................................................................................ 10
1.4 Kesimpulan........................................................................................................................... 10
1.5 Lampiran .............................................................................................................................. 11

2
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak Balai Latihan Kerja dan Java Kopi Tlogo yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kopi sendiri adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk. Kopi sendiri memiliki 3 spesies pohon yaitu Kopi Robusta, Kopi Arabica, dan
Kopi Liberica.

Disini kami penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat.

Semarang, 18 November 2021

3
BAB I

1.1 Pendahuluan

Pelatihan Balai Latihan Kerja di Semarang 1 merupakan wadah yang menyediakan


pelatihan barista dimana mempunyai tujuan untuk melatih profesi barista dan memberikan
pembelajaran mengenai industri kopi khususnya kebaristaan dan mencetak profesi barista
yang mahir dan kompeten. Diadakan oleh Disnaker untuk mendukung angka kemiskinan
di Jawa Tengah, maka dari itu tujuan untuk membuat laporan ini akan menunjang
sertifikasi barista yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-20 November 2021.
Pelatihan barista ini muncul dikarenakan banyaknya yang belum berkompeten dan
banyaknya barista yang belum mempunyai bukti yang mnunjukkan seorang barista
berkompeten. Maka dari itu perlu adanya uji kompetensi agar diakui di negara dan
kredibilitasnya terjamin. Sehingga diharapkan nantinya ketika sudah dinyatakan kompeten
oleh asessor bisa memasuki industri perkopian dan mengurangi tingakat pengangguran
yang ada.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Kualitas mutu produk di Java Kopi Tlogo


2. Standarisasi tempat proses produksi.
3. Penataan perkebunan yang buruk.
4. Proses penyangraian kopi yang tidak sesuai dengan standar keselamatan operasional
kerja.

4
BAB II

1.3 Landasan Teori

1. Kopi Arabica
Tanaman kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl. Kopi
arabika memiliki bentuk biji sedikit memanjang dan agak pipih. Biji Arabika juga
memiliki ukuran yang agak besar.
Kopi ini punya varian aroma dan rasa yang sangat variatif, Kopi Arabika
mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah hingga kacang-
kacangan. Saat dicicip kopi arabika punya rasa yang tak kalah kaya, kandungan gula
yang lebih tinggi pada Kopi Arabika menjadikan kopi ini terasa manis dan asam.
Aroma dan rasa yang bervarian ini menjadikan kopi arabika disarankan untuk
dinikmati secara original tanpa tambahan gula. Rasa dan aroma Kopi Arabika juga
mendapat pengaruh dari tanaman di sekitarnya, misalnya di sekitar kebun kopi ada
tanaman rempah maka kopi juga akan menghasilkan semburat rasa rempah.

2. Kopi Robusta
Kopi Robusta dapat tumbuh di daratan rendah yakni di bawah 700 mdpl.
Meskipun biji kopi yang dihasilkan terbilang banyak tapi tanaman Kopi Robusta lebih
rentan diserang serangga. Jenis Kopi Robusta berbuah pada suhu udara yang lebih
hangat.
Kopi Robusta dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat dan cenderung kasar.
Namun Kopi Robusta punya rasa yang netral dan kurang bervariasi. Sebelum
disangrai, biji kopi robusta memiliki aroma seperti kacang-kacangan namun ketika
sudah disangrai aromanya tak terlalu nikmat, demikian juga saat sudah diseduh. Tapi
soal rasa, Kopi Robusta cocok buat pencinta kopi strong. kopi robusta mengandung
kafein yang cukup tinggi.

3. Banyak hama pada tumbuhan


Hama sendiri yakni organisme yang keberadaannya dianggap merugikan dan
tidak diinginkan pada kegiatan sehari-hari manusia. Hama umumnya merujuk pada
organisme yang mengganggu kegiatan bercocok tanam. Sehingga menimbulkan
penyakit fisik pada pohon kopi.

5
4. Tempat yang tidak memadahi
Tempat mengenai di perkebunan, pabrik dan pengemasan kopi yang siap di
packanging, pembangunan yang tak terarah, dan peletakkan alat dan luas tempat yang
tidak sinkron. Sehingga membuat beberapa orang yang berkunjung tidak nyaman dan
bisa jadi tidak akan mengulangi pengunjungan ke Java Kopi Tlogo.

5. Presentase Biji cacat


Pada kebun yang ada pada Java Kopi Tlogo kurang terawat dan tempat yang tidsk
mengandung estetika yang baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan kopi dan hasil
biji kopi. Dengan tempat yang kumuh memicu tumbuh kembang pada kopi sehingga
mempengaruhi bentuk kopi yang baik.

6. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya pada perkebunan Java Kopi Tlogo sangatlah kurang dan tidak
membantu dengan baik, sehingga ruangan terasa pengap dan sirklus udara yang
kurang menjadikan proses produksi, pengemasan kopi yang kurang nyaman sehingga
menghasilkan biji kopi yang tidak sempurna.

1.4 Alternaif Permasalahan

1. Kualitas Mutu Produk Java Kopi Plogo

Mutu Produk Kopi yang sangat berpengaruh, karena cita rasa merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap penilaian suatu produk
makanan maupun minuman. Cita rasa ini akan muncul setelah melalui proses sensasi
yang dihasilkan individu selama makan ataupun minum. Oleh karena itu, beragam
rangsangan yang ditangkap oleh semua alat indera itulah yang dapat menjadi
pertimbangan tersendiri dalam menilai kualitas suatu produk.

Upaya peningkatan nilai produk kopi terus dilakukan, salah satunya dengan
penambahan kualitas kopi. Salah satu kualitas yang dapat ditambahkan di berbagai
macam minuman dan makanan untuk menambah cita rasa dan nilai fungsional pada
kopi.

6
2. Standarisasi Tempat Proses Produksi
Standarisasi tempat proses produksi juga sangat berpengaruh pada mutu produk
tersebut sehingga agar memenuhi standarisasi adapun standar tempat produksi
sebagai berikut
a. Memiliki Saluran Air, Perangkap Limbah dan Lantai yang Halus
Standar atau syarat pertama yang ditetapkan oleh Sistem Manajemen
Keamanan Pangan adalah pabrik harus memiliki lantai yang mudah dikeringkan,
dibersihkan dan tahan terhadap cairan apapun.

Tidak hanya itu, lantai juga harus memiliki derajat kemiringan yang sesuai
agar memudahkan limbah menuju saluran pembuangan walaupun dalam kondisi
kerja yang normal. Tempat pembuangan limbah letaknya harus jauh dari area
pengolahan makanan pusat. Tujuannya agar tidak ada yang terkontaminasi baik
oleh bakteri, virus ataupun yang lainnya.

b. Memiliki Konstruksi yang Baik (Dinding, Pintu, Langit-Langit dan Partisi)


Selanjutnya pabrik harus memiliki konstruksi yang tahan lama, baik itu
dinding, pintu, langit-langit atau partisi. Permukannya harus halus, tahan
terhadap cahaya, air serta terjaga selalu kebersihannya.

Selain itu, jarak antara satu dinding dengan lainnya dan dinding dengan lantai
harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dibersihkan oleh petugas.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya penumpukan sisa hasil produksi yang
menyebabkan makanan kotor.

Desain jendela, frame dan pintu juga harus memenuhi syarat fungsional yaitu
padat, terbuat dari kaca dan tahan pecah. Langit-langit juga perlu mendapatkan
perhatian khusus, tidak boleh ada aktivitas hama agar mencegah terjadi
kontaminasi makanan.

c. Bagian Tangga, Titian dan Platform Harus Terjaga Selalu Kebersihannya


Pengolahan makanan yang berkualitas tidak terlepas dari kebersihan para
karyawan pabrik. Termasuk bagian yang krusial yaitu tangga, titian dan platform
yang rentan dihuni oleh bakteri atau serangga.

7
Semua itu harus dirancang sebaik mungkin agar tidak masuk ke dalam
makanan yang sedang diolah. Dengan begitu, kehigienisan tetap terjaga hingga
sampai ke tangan konsumen.

d. Memiliki Pencahayaan yang Bagus


Pencahayaan dalam pabrik pengolahan makanan kemasan harus memberikan
ruang untuk masuknya cahaya matahari dan udara. Pastinya menggunakan bahan
yang tahan pecah atau dilengkapi dengan pelindung.

Standar ini ditetapkan dengan tujuan agar staf atau karyawan di dalamnya
tetap bisa melaksanakan tugas secara lebih efektif dan efesien. Juga mencegah
munculnya jamur lebih cepat pada makanan karena diakibatkan udara yang
lembab.

e. Area Inspeksi dengan Fasilitas Lengkap


Standar selanjutnya adalah area inspeksi harus menyediakan fasilitas yang
lengkap untuk pemeriksaan produk. Terdapat tempat cuci tangan, penerangan
dan pencahayaan yang cukup untuk memudahkan karyawan memeriksa produk
secara keseluruhan dengan SOP yang berlaku.

f. Memiliki Perangkat Pencegah Lalat, Hama dan Debu


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasanya pabrik pengolahan
makanan kemasan harus terlindung dari lalat, hama dan debu. Ada beberapa
metode yang bisa digunakan yaitu insect killer, air curtain, screen kedap lalat,
penutup tambahan dan perangkat self-closing.

g. Ventilasi Udara
Walaupun harus menutup diri dari lalat, hama dan debu namun ventilasi juga
perlu diperhatikan. Pabrik harus menyediakan kanopi atau kipas extractor yang
diletakkan di tempat memasak. Tujuannya agar menjaga sistem tekanan udara
dan mencegah terjadinya kontaminasi.

8
3. Penataan Perkebunan yang Buruk
Perkebunan di java tlogo tuntang, pada faktanya kami menemukan perkebunan
yang kumuh dan tidak tertata dengan baik, mulai dari tinggi pohon, jarak pohon satu
ke pohon yang lainnya, sehingga mempengaruhi pertumbuhan buah kopi dan biji
yang sempurna.
Sehingga perlu di benahi untuk penataan dan perawatan pohon kopi, agar lebih
sering di cek dan dibersihkan setiap harinya, jika penataan perkebunan kopi sudah
rapi dan tidak kumuh, akan berpengaruh pada tumbuh kembang buah kopi sehingga
menghasilkan buah yang lebih bagus dan berkualitas.

4. Proses Penyangraian kopi yang tidak sesuai dengan keselamatan operasional kerja
Dalam proses penyangraian kita harus memperhatikan keselamatan kerja karena
dalam proses penyangrain memiliki risiko

1.5 Perspektif Kunjungan di Tlogo di Hubungkan dengan Bisnis Barista di Masa


Depan

Pekembangan binis kopi masa kini dimana banyak sekali bisnins yang
bermunculan dan berkembang di industri perkopian ini seiring juga dengan,
berkembangnya minuman kopi. Yang terus eksis dan berkembeang hingga kini baik
mulai dari kopi kemasan hingga trandnya minuman, minuman atau signature kopi.
Dan dengan berkembangnya kopi kemasan kita disini, harus berinovasi,
mengembangkan kopi menjadi satu prodak yang bernilai jual tinggi. Contohnya
dengan membuat kopi murni yang dikemasan dan di mix dengan kompoisi gula,
krimer dan kopi, dari sini lah masyarakat bisi meniikmati kopi murni masa kini.
Dengan satu kemasan yang menarik dan aman untuk mengemas kopi.dan harapanya
dimasa mendatang banyak bisnins kopi yang berkembang dengan seiring banyaknya
kmoditas ketersediaan bahan baku kopi.

9
BAB III

1.4 Kesimpulan

1. Dari yang sudah dipaparkan kualitas mutu produk untuk Java Kopi Tlogo
kurang baik, alangkah baiknya jika kualitas produk ditingkatkan dengan cara
perawatan pohon lebih bagus, meminimalisir hama dengan cara pemberian
pupuk yang berkualitas, aliran air yang baik, serta pemangkasan tanaman
secara berkala sehingga mempengaruhi kualitas pertumbuhan kopi.
2. Dari segi tempat produksi, masih jauh dari kata layak, tempat produksi masih
belum sesuai SOP maka dari itu termpat produksi harus lebih ditingkatkan
dengan cara membuat gedung produksi yang layak, memiliki saluran air,
perangkap limbah dan lantai yang halus, memiliki konstruksi yang baik,
bagian tangga, titian dan plafon harus terjaga selalu kebersihannya, memiliki
pencahayaan yang bagus, area inspeksi dengan fasilitas lengkap, memiliki
alat perangkat pencegah lalat, hama dan debu, dan ventilasi udara yang baik.
3. Penyangraian kopi yang tidak sesuai dengan standar akan menyebabkan
resiko, proses sangrai harus menggunakan SOP yang sesusai agar terhindar
dari hal hal yang tidak diinginkan, seperti bahaya dalam pekerjaan,
keselamatan yang paling diutamakan, dan dengan adanya standar yang
memadai pasti akan mempengaruhi hasil sangrai yang baik

10
1.5 Lampiran

11

Anda mungkin juga menyukai