Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL RENCANA USAHA

KOBISA

(KOPI BIJI SALAK)

BIDANG KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh:

Nama : I Ketut Mudana Wahyu Diatmika

No/NPM : 2202622010044

Kelas : Akuntansi B Pagi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i

RINGKASAN...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Visi Dan Misi.........................................................................................................2
1.4 Tujuan Kegiatan....................................................................................................2
1.5 Manfaat Kegiatan..................................................................................................3
1.6 Luaran....................................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA....................................................4

2.1 Gambaran Umum Produk......................................................................................4


2.2 Kondisi Umum Lingkungan..................................................................................4
2.3 Analisis SWOT......................................................................................................4
2.4 Analisa Keuangan Usaha.......................................................................................6
2.5 Lokasi Usaha.........................................................................................................7

BAB III METODE PELAKSANAAN...........................................................................8

3.1 Pengamatan Lingkungan.......................................................................................8


3.2 Proses Produksi......................................................................................................8
3.3 Sasaran Pemasaran................................................................................................9
3.4 Rencana Pemasaran...............................................................................................9
3.5 Desain Kemasan Produk........................................................................................9

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...........................................................10

4.1 Anggaran Biaya...................................................................................................10


4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

i
RINGKASAN

Kopi merupakan minuman yang memiliki aroma dan rasa khas yang pada umumnya
disukai oleh masyarakat dunia. kopi biji salak memanfaatkan biji salak yang selama ini hanya
dikonsumsi daging buah salaknya saja. Biji salak selama ini belum dimanfaatkan oleh
masyarakat, padahal biji salak dapat diolah menjadi produk pangan lokal yang bernilai
ekonomis yaitu kopi biji salak.

Usaha di bidang minuman kopi ini sudah di pertimbangkan melalui kelebihan serta
kekurangannya juga sehingga minuman kopi yang dihasilkan ini benar-benar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Usaha ini akan membuka peluang bagi masyarakat untuk membuka
usaha baru dibidang umkm minuman kopi (kedai kopi)

Pelaksanaan usaha ini dilakukan dengan tahap pembuatan dan pengolahan kopi biji salak.
Setelah itu mnentukan sasaran pemasaran dan strategi pemasaran produk. Kemudian merinci
perhitungan biaya dari mulai perhitungan bahan habis pakai, peralatan tetap serta biaya lain lain.
Sebelumnya dilakukan perencanaan jadwal kegiatan.produk ini harganya ditentukan dari harga
diatas pasar. Namun untuk menarik peminat dilakukan harga diatas pasar karena biasanya
konsumen harga mempengaruhi kualitas produk. Kemudian untuk mempertahankan minat
konsumen harga akan diturunkan beberapa persen setelah banyak peminatnya.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kita memasuki zaman dimana kopi menjadi trend minuman. kopi merupakan
minuman yang memiliki aroma dan rasa yang khas yang pada umumnya disukai oleh
masyarakat dunia. Kriteria mutu biji kopi yang meliputi aspek, cita rasa dan kebersihan serta
aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan
proses produksinya terutama tahapan penyangraian.Minuman kopi ini sangat digemari oleh anak
muda. Bahkan tidak hanya anak muda, orang tua pun ikut menggemari trend minuman kopi ini.
Berbagai jenis minuman kopi yang ada, mulai dari kopi espresso (kopi hitam asli) sampai kopi
yang dicampur-campur dengan tambahan lain seperti susu atau gula aren. Menu tersebut menjadi
menu unggulan bagi kedai kopi saat ini. Jenis kopi yang digunakan dalam pembuatan minuman
kopi juga bermacam-macam. Mulai dari kopi arabica, robusta, kopi Gayo, kopi Dampit, dan jenis
kopi lainnya di Indonesia. Sebagai pecinta kopi, bahan utama kopi sangat diperhatikan, karena
akan menghasilkan rasa kopi yang khas.

Tingginya produksi kopi menyebabkan tradisi meminum kopi bagi masyarakat Indonesia
yang sudah dilakukan secara turun temurun sampai saat ini. Kopi seakan sudah menjadi gaya
hidup masyarakat Indonesia. Tingginya konsumsi kopi di masyarakat menyebabkan ketatnya
persaingan produsen kopi. Dewasa ini telah banyak beredar kopi dengan berbagai merek dan
rasa. Coffee shop (warung kopi) pun sudah menjamur di Indonesia. Untuk memenangkan
persaingan yang ketat tersebut, tentu diperlukan suatu inovasi yang berbeda dan unik. Salah
satunya dengan mengganti bahan dasar kopi namun tetap memiliki cita rasa.

Konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data AEKI (Asosiasi


Eksportir Kopi Indonesia), pada 2014, konsumsi kopi Indonesia telah mencapai 1,03 kilogram
per kapita dengan kebutuhan kopi mencapai 260 ribu ton Seiring dengan terus meningkatnya
kosumsi kopi dapat menyebabkan pasokan kopi yang kurang dan dapat menyebabkan
kelangkaan kopi, maka dari itu diperlukan alternatif pengganti kopi agar dapat
mengantisipasi pasokan kopi di Indonesia. Salah satu alternatif penggantinya adalah dengan
menciptakan inovasi baru yaitu “Kopi Biji Salak (KOBISA)”, yang memanfaatkan biji salak
yang selama ini hanya dikonsumsi daging buah salaknya saja. Biji salak selama ini belum
dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal biji salak dapat diolah menjadi produk pangan lokal
yang bernilai ekonomis yaitu kopi biji salak. Buah salak atau buah dengan nama latin Salacca
zalacca merupakan jenis buah berduri yang memiliki daging berwarna putih gading yang segar
dan memiliki kulit berduri. Meskipun memiliki kulit yang berduri, buah salak memiliki
kandungan vitamin dan mineral serta kaya akan serat. Biji salak yang keras dan belum banyak

1
orang mengetahuinya, akan membuang bijinya setelah memakan buahnya. Memang masih
sangat jarang tentang pengolahan biji salak sehingga setelah memakan daging buah salak, biji
salak akan dibuang karena dianggap tidak akan digunakan atau dimanfaatkan lagi. Namun
ternyata, biji salak dapat diolah dan memiliki manfaat untuk kesehatan.

Biji salak juga mengandung antioksidan. Uji fitokimia senyawa metabolit sekunder
yang terdapat pada biji salak yakni senyawa flavonoid, tannin dan sedikit alkaloid. Efek
farmakologi senyawa flavonoid di dalam ekstrak biji salak mampu menurunkan kadar glukosa
dalam darah. Dalam kandungan yang terdapat pada biji salak tersebut, juga terdapat beberapa
manfaat kopi biji salak, antara lain mengatasi asam urat, memperlancar sistem pencernaan,
menambah tenaga, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kinerja otot, mencegah hipertensi,
dapat mengobati disentri dan diare, mencegah risiko terkena kanker, menjaga kesehatan mulut,
mengurangi serta mencegah risiko Alzheimer kompleksnya kandungan senyawa yang
terkandung di dalam biji salak menjadikan biji salak sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan
menjadi bahan olahan yang dapat dikonsumsi dan memberikan efek farmakologis serta
memiliki nilai ekonomis tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana cara memproduksi kopi biji salak ?
b. Bagaimana peluang pasar yang akan dihadapi ?

1.3 Visi Dan Misi


Visi: Memperkenalkan sebuah produk minuman yang berkhasiat dengan memanfaatkan
olahan dari biji salak yang dapat diterima di kalangan masyarakat.
Misi:
1. Membangun usaha dengan modal yang tidak terlalu besar.
2. Memperkenalkan produk kopi varian baru kepada masyarakat.
3. Menjual kopi dengan memanfaatkan bahan baku yaitu biji salak sehingga menjadi
minuman yang unik dan menarik perhatian masyarakat.

1.4 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari pelaksanaan ini adalah
a) Ingin mengetahui cara pembuatan kopi biji salak.
b) Ingin membantu menciptakan wirausaha baru.
c) Ingin menciptakan lapangan usaha baru.

2
1.5 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat yang didapatkan dari usaha ini antara lain sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu.
2. Mendapatkan keuntungan secara finansial.
3. Dapat membantu mengurangi limbah biji salak.
4. Membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

1.6 Luaran

Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang memiliki
perkebunan salak dapat mengolah limbah hasil perkebunannya untuk menjadi olahan yang
bernilai ekonomis. Kopi biji salak ini dihadirkan dengan biji kopi yang berkualitas dan rasanya
nikmat serta harga yang terjangkau sehingga dapat menarik perhatian para konsumen. Konsumen
yang ditujukan adalah para generasi muda dan para pencinta kopi.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Produk

Kopi biji salak ini dibuat dari olahan biji salak yang sudah tidak digunakan. Kopi ini
hadir dengan rasa yang autentik dan memiliki cita rasa khas dari biji salak tersebut. Produksi
kopi ini dilakukan dirumah sendiri dengan peralatan seadanya. Kopi ini dapat dinikmati oleh
semua kalangan masyarakat terutama para pencinta kopi. Kemasan dari kopi ini sangat
sederhana yaitu dengan menggunakan kemasan plastik yang berisikan label produk.

2.2 Kondisi Umum Lingkungan

Selama ini buah salak dikenal oleh masyarakat luas hanya dikonsumsi daging buahnya
saja, bagian yang lainnya akan dibuang begitu saja. Semakin banyak konsumsi buah salak
menyebabkan semakin banyak juga biji salak yang dibuang sehingga menjadi limbah. Selama ini
pengolahan limbah seperti biji salak ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal biji salak
dapat diolah menjadi produk pangan yaitu kopi biji salak. Biji salak yang keras dan belum
banyak orang mengetahuinya, akan membuang bijinya setelah memakan buahnya. Memang
masih sangat jarang tentang pengolahan biji salak sehingga setelah memakan daging buah salak,
biji salak akan dibuang karena dianggap tidak akan digunakan atau dimanfaatkan lagi.
Namun ternyata, biji salak dapat diolah dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Oleh
karena itu usaha ini dibuat untuk memanfaatkan dan mengolah biji salak yang sebelumnya
dibuang atau tidakbernilai menjadi suatu olahan produk yang bernilai ekonomis yaitu kopi biji
salak dengan berbagai manfaat didalamnya.

2.3 Analisis SWOT

Berikut ini merupakan pertimbangan dari faktor SWOT dalam menganalisis perkembangan
usaha Kopi Biji Salak, faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strength (Kekuatan)
 Produk yang ditawarkan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
 Harga produk yang terjangkau.
 Produk menggunakan bahan baku alami tanpa campuran bahan kimia apapun.
 Adanya fasilitas yang memadai dan cukup baik.
2. Weakness (Kelemahan)
 Proses penjemuran biji yang membutuhkan waktu lama.
 Usaha baru berdiri dan belum dikenal banyak orang.

4
3. Opportunities (Peluang)
 Bahan baku yang mudah didapatkan.
 Tingginya tingkat konsumtif terhadap kopi di masyarakat.
 Media sosial memudahkan promosi dan interaksi produsen dan konsumen.
4. Threats (Ancaman)
 Adanya pesaing baru dan lama yang menjalankan usaha serupa.
 Kurangnya alat yang digunakan saat proses memproduksi.

MATRIKS SWOT

Faktor Internal Strengths (S) Weakness (W)

• Produk yang ditawarkan • Proses penjemuran biji yang


memiliki banyak manfaat membutuhkan waktu lama
untuk kesehatan • Usaha baru berdiri dan
• Harga produk yang belum dikenal banyak orang
terjangkau
• Produk menggunakan bahan
baku alami tanpa campuran
Faktor Eksternal bahan kimia apapun
• Adanya fasilitas yang
memadai dan cukup baik
Opportunities (O) S-O STRATEGI W-O STRATEGI

• Bahan baku yang mudah • Mempromosikan produk • Melakukan proses


didapatkan melalui media sosial dan penjemuran biji salak secara
• Tingginya tingkat konsumtif marketplace yang sudah bergantian karena bahan baku
terhadap kopi di masyarakat tersedia dengan harga mudah didapatkan sehingga
• Media sosial memudahkan terjangkau. Karena tingginya proses produksi dapat terus
promosi dan interaksi tingkat konsumtif kopi di dilaksanakan dan berjalan
produsen dan konsumen masyarakat usaha ini dengan lancar.
menawarkan produk kopi (W1,O1)
yang berbeda dengan yang
lainnya yaitu kopi yang tidak
mengandung kafein dan
memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan, dengan
begitu para konsumen bisa
menikmati kopi sekaligus
mendapatkan banyak manfaat

5
bagi kesehatan dengan harga
yang terjangkau.
(S1/2/3,O2/3)

Threats (T) S-T STRATEGI W-T STRATEGI

• Adanya pesaing baru dan • Adanya fasilitas yang • Dengan usaha yang belum
lama yang menjalankan usaha memadai dan cukup baik dikenal banyak orang maka
serupa diharapkan mampu mengatasi diperlukannya strategi
• Kurangnya alat yang kurangnya alat yang pemasaran yang tepat dan
digunakan saat proses digunakan pada saat proses sesuai target agar mampu
memproduksi memproduksi. menunjukkan keunggulan
(S4,O2) yang dimiliki untuk membuat
usaha kopi biji salak ini
dikenal masyarakat dan
mampu bersaing dengan usaha
serupa yang sudah lama
berdiri dan dikenal banyak
orang.
(W2,T1)
Dari matriks SWOT tersebut, strategi yang akan saya pilih adalah S-O Strategi karena
dengan mempromosikan produk melalui media sosial dan marketplace yang sudah tersedia
dengan harga terjangkau. Karena tingginya tingkat konsumtif kopi di masyarakat, usaha ini
menawarkan produk kopi yang berbeda dengan yang lainnya yaitu kopi yang tidak mengandung
kafein dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan , dengan begitu para konsumen bisa
menikmati kopi sekaligus mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan dengan harga yang
terjangkau. (S1/2/3,O2/3). Oleh karena itu dengan strategi tersebut usaha ini diharapkan mampu
berkembang dengan baik.

2.4 Analisa Keuangan Usaha

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


Biji Salak Bahan baku 1 kg/produksi 10.000/1 kg 10.000
Plastik Kemasan Kemasan 50pcs/produksi 1.000/pcs 50.000
Label Kemasan 50pcs/produksi 1.000/pcs 50.000
TOTAL 110.000
Harga total produksi tersebut adalah Rp. 110.000 untuk produksi 33 pcs (1 minggu)

6
Perhitungan Break Even Point (BEP)

a) Asumsinya dalam 1 bulan terdapat 4 minggu


b) Rata-rata penjualan per minggu yaitu 33 pcs
c) Penjualan rata-rata per bulan : 4×33 = 132 pcs
d) Harga Pokok Produksi per bulan : 110.000 × 4 = 440.000,-
e) Harga Pokok Produk (HPP) : 440.000 : 33 = Rp. 13.300,-
f) Harga jual : HPP + keuntungan 60%
: 13.300 + 7.980 = Rp. 21.210, - (dibulatkan menjadi Rp. 21.000,-)
g) Keuntungan per-produk 21.000-13.300 = 7.700,-
h) Rata-rata keuntungan per minggu : 7.700 × 33 = 254.100,-
i) Rata-rata keuntungan per bulan : 254.100 × 4 = 1.016.400,-
j) Modal awal : Rp. 440.000,-
k) BEP = 1.016.400 : 440.000
= 2,31 (dibulatkan 2,5)

Maka BEP usaha ini yaitu selama 2,5 bulan.

Maka, selama 2,5 bulan modal awal pembelian alat-alat dan bahan-bahan usaha sudah bisa
tertutupi. Dengan harga Rp.21.000,- per kemasan saya menargetkan produk saya pada seluruh
kalangan masyarakat. Karena menurut kami harga jual yang saya tawarkan tidak terlalu tinggi
yang akan membantu memperlancar proses penjualan untuk semua kalangan.

2.5 Lokasi Usaha

Lokasi usaha ini terletak di desa duda timur kecamatan sela,t kabupaten Karangase.
Untuk lokasi usaha dilakukan dirumah sendiri sebagai tempat produksi dan pemasaran.

7
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengamatan Lingkungan

Dari pengamatan yang saya lihat dilingkungan sekitar, terdapat banayak sekali
masyarakat yang sangat menyukai kopi. Terutama para genarasi muda, minum kopi sudah
menjadi tren atau gaya hidup nongkrong di masa sekarang. Tingginya tingkat konsumtif terhadap
kopi membuat tingginya permintaan kopi dipasaran. Oleh karena itu saya mencoba membuat
suatu produk kopi varian baru yaitu kopi biji salak yang diharapkan mampu memenuhi
permintaan kopi dipasaran karena produk ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bagi
para konsumen dan harganya yang terjangkau.

3.2 Proses Produksi

Dalam membuat usaha kopi biji salak terdapat beberapa tahap produksi yaitu
a. Persiapan Produksi
Dalam tahap ini hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan. Alat yang digunakan adalah
 Mesin penggiling kopi
 Tempat pengering atau penjemur
 Kompor gas
 Tempat penyimpanan biji salak
 Alat pesangrai
 Pisau

Dan bahan bahan yang digunakan adalah


 Biji salak
 Plastik kemasan.
b. Tahap Produksi
Berikut langkah langkah dari pembuatan kopi biji salak yaitu:
1. Tahap pertama biji salak dipotong kecil kecil
2. Biji salak yang sudah di potong kecil dijemur hingga kering
3. Setelah dijemur biji salak di sangrai
4. Setelah di sangarai, biji salak kemudian digiling hingga menjadi bubuk kopi
5. Tahap terakhir bubuk kopi siap dikemas dan dijual
c. Pengemasan Produk
Kopi biji salak ini dikemas dengan plastik kemasan dengan desain yang menarik,
sehingga dapat bersaing dengan produk serupa lainnya.

8
d. Pemasaran Produk
Untuk pemasaran produk ini menggunakan metode pemasaran secara online
melalui sosial media seperti intagram, facebook dan marketplace lainnya, dan pemasaran
secara offline melalui kerja sama dengan coffe shop dilingkungan sekitar.

3.3 Sasaran Pemasaran

Untuk sasaran pemasarannya produk ini menyasar semua kalangan usia di masyarakat
mulai dari yang muda hingga yang tua serta para pencinta kopi yang ada di pulau Bali maupun di
luar pulau Bali dengan keunggulan produk yaitu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan,
memiliki citarasa yang khas dan harganya yang terjangkau.

3.4 Rencana Pemasaran


a. Pemasaran Secara Online
Berkembangnya teknologi membuat semua unit harus menyesuaikan keadaan dan
kemampuan mereka untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Seperti yang
diketahui, bahwa saat ini masyarakat tidak dapat lepas dari teknologi bahkan hanya
sehari. Hal ini dapat menjadi peluang dalam pemasaran produk. Maka tidak heran,
berbagai marketplace tetap ramai dikujungi oleh banyak orang. Hal itu dikarenakan
sekarang orang lebih suka berbelanja secara online ketimbang harus mengunjungi toko
secara langsung. Maka dari itu saya memasarkan produk dengan memanfaatkan beberapa
platform yang ada. Beberapa media sosial dan marketplace yang dapat digunakan antara
lain seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Shopee ataupun Tokopedia. Untuk
pemasarannya saya mungkin lebih terfokus untuk mempromosikan produk melalui
marketplace seperti Shopee atau Tokopedia, karena marketplace tersebut mudah
digunakan dan tersedia berbagai diskon dan promo yang dapat dinikmati dan menarik
perhatian para konsumen.
b. Pemasaran Secara Offline
Adapun strategi pemasaran secara offline yang saya akan lakukan adalah:
a) Bekerjasama dengan coffe shop atau kedai kopi yang sudah lama berdiri.
b) Menjual secara langsung ke konsumen / Direct Selling

3.5 Desain Kemasan Produk

9
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Anggaran Biaya dalam Satu Bulan


No. Keterangan Volume Harga satuan Jumlah
Bahan Habis Pakai
1 Biji salak 100 Kg 10.000 1.000.000
2 Gas 12 Kg 225.000 225.000
Peralatan Penunjang
1 Kompor gas 1 Buah 200.000 200.000
2 Pesangrai 1 Buah 30.000 30.000
3 Tempat penjemuran 10 Buah 5.000 50.000
4 Pisau 5 Buah 20.000 100.000
5 Mesin penggiling 1 Buah 4.485.000 4.485.000
Perjalanan
1 Transportasi 5 Kali 50.000 250.000
JUMLAH 6.340.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Keterangan Bulan I Bulan II Bulan III


Persiapan √
Pelaksanaan √
Penyusunan √
laporan akhir

10
DAFTAR PUSTAKA

Dewinta Ayuni Ni Wayan, “Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Kopi Biji Salak”.
Volume 13, Nomor 2.

I W. Karta “Kandungan Gizi Pada Kopi Biji Salak (Salacca zalacca) Yang Berpotensi Sebagai
Produksi Pangan Berantioksidan Dan Berdaya Saing” Volume 2, Nomor 1.

Fudhail Ahmad “ Pemanfaatan Biji Salak Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kopi “ Volume 2019
Nomor 5.

11

Anda mungkin juga menyukai