Anda di halaman 1dari 12

1

PELUANG USAHA BUBUK KOPI INSTAN DI DESA DANAU


JAYA KECAMATAN BUAY PEMACA KABUPATEN OKU
SELATAN

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI AGRIBISNIS

(Tema Membangun Peluang Agribisnis Di Pedesaan)

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Imron, Sp., M.Si

Oleh

Agung Prayoga /19210017

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


DHARMA WACANA METRO
2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

makalah yang berjudul ‘’Peluang Usaha Bubuk Kopi Inatan Di Desa Danau

Jaya Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan’’. Atas dukungan

moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Imron, Sp., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen strategi

agribisnis yang telah memberikan yang banyak memberikan materi

pendukung, bimbingan, dan masukan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat

beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Metro, 03 Juli 2022

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1


1.2 Rmusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II TIM MANAJEMEN ................................................................ 3

2.1 Pengorganisasian ........................................................................... 3


2.2 Gambaran Perusahaan………………………………… ................ 4
2.2.1 Pengelolaan Biji Kopi .......................................................... 4

BAB III RENCANA KEUANGAN ..................................................... 6

3.1 Penghitungan Biaya ...................................................................... 6


3.2 Analisis Usaha……........................................................................ 6

BAB IV RENCANA PEMASARAN ................................................... 8


BAB V KESIMPULAN……................................................................. 9
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama

dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal dari

Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh

masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya,

yaitu Yaman di bagian selatan Arab (Hamni,2013)

Desa Danau Jaya yang terletak di Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU

Selatan adalah sentra budidaya kopi di Sumatera Selatan. Mayoritas Penduduk

berprofesi sebagai petani kopi tetapi hasil panen hanya di jual kering dan tidak di

olah untuk mendapatkan pendapatan yang lebih menguntungkan. Seharusnya

dengan pasokan biji kopi kering yang sangat melimpah bisa dibuat olahan seperti

kopi bubuk instan. Dengan produk olahan tersebut pendapatan petani dapat

meningkat.

Produk olahan kopi di Indonesia yang dihasilkan oleh industri kopi pada dasarnya

berupa kopi bubuk dan kopi instan. Kopi bubuk merupakan kopi yang telah diproses

dan digiling halus dalam bentuk butiran-butiran kecil sehingga mudah diseduh air

panas dan dikonsumsi. Kopi instan disebut sebagai kopi cepat saji yang dibuat
2

dengan cara kristalisasi larutan kopi yang sudah dicampur dengan gula. Variasi dari

minuman kopi pun berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat konsumsi

kopi. Variasi minuman kopi berupa kopi 3 in 1, minuman kopi ready-to-drink, dan

kopi susu. Minuman kopi berpotensi untuk dikembangkan lagi menjadi produk

minuman lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat bubuk kopi yang benar?

2. Bagaimana cara produk kopi bubuk Desa Danau Jaya bersang dengan produk

lainya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan bubuk kopi yang benar

2. Untuk mengetahui cara bersaing dengan produk yang sudah keluar terlebih

dahulu.
3

BAB II
TIM MANAJEMEN

2.1 Pengorganisasian

Untuk merintis usaha pembuatan bubuk kopi tidak perlu tenaga banyak cukup 2

orang saja , satu orang untuk menyangrai dan menggiling kopi, satu orang

pengemasan dan pemasaran. Baik dari pembuatan kolam, perawatan kolam,

perawatan ikan nila dan bagian pemasaran. Dalam menjalankan bisnis penjualan

bubuk kopi akan menerapkan sistem analisis SWOT. Sebelum memulai suatu usaha

maka harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha tersebut.

Dengan harapan supaya usaha berjalan dengan lancar setelah melakukan analisis

sebagai berikut:

1. Straight

Bahan baku melimpah dan pengolahannya yang mudah.

2. Weaknes

Banyak produk kopi bubuk yang sudah beredar dimasyarakat.

3. Opportunities

Peluang usaha yang sangat luas karena peminat kopi di Indonesia sangat banyak.
4

4. Threat

Sulit mendapatkan biji kopi berkualitas, Sulit mempertahankan ciri khas rasa.

2.2 Gamabran umum usaha

2.2.1 Pengolahan biji kopi

1. Pemilihan biji kopi berkwalitas

Biji kopi dipilih dan di petik langsung dari pohon, hanya biji kopi pilihan dan

dengan kwalitas terbaik.

Ciri ciri kopi dengan kwalitas terbaik adalah :

1. Berwarna merah matang ranum, tidak terdapat burik/ kusam/ luka/bekas

kotoran hama yang menempel.

2. Berkuran standar dan rata, tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar.

3. Kopi yang sudah mtang cenderung memiliki kulit yang lunak.

4. Memiliki rasa yang manis.

2. Penyortiran biji kopi

Menyotir ini dilakukan untuk memisahkan biji kopi yang masih mentah atau hijau,

memiliki kwalitas yang kurang bagus sekaligus membersihkan kotoran yang

menempel pada kopi.


5

3. Penjemuran dan pengupasan

Penjemuran biasanya dilakukan hanya dalam waktu singkat, yakni antara 3 sampai

5 hari, tujuannya hanya agar proses pengupasan lebih mudah dilakukan. Sekarang

ini Pengupasan biasanya sudah dilakukan dengan menggunakan alat pengupas kopi.

4. Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapa dalam

biji kopi, penjemuran dilakukan sesuai dengan kebijakan atau permintaan

konsumen.

5. Pemanggangan atau penyangraian

Pemanggangan atau istilah desangnya Sangrai yaitu merupakan sebuah proses

dimana kopi di panggan/digoreng tanpa minyak, biasanya menggunakan bahan

tambahan seperti beras atau ketan.

6. Penggilingan
Proses ini bisa dilakukan dengan bantuan alat penggiling kopi yang sudah banyak

di temui. Biasanya pada proses ini juga dilakukan proses pembungkusan,

penimbangan dan juga pengepakan.


6

BAB III
RENCANA KEUANGAN

3.1 Pehitungan biaya

• Biaya Tetap
Rincian biaya tetap adalah sebagai berikut:
• Mesin penyangrai kopi =Rp. 21.500.00
• Baskom 5 buah =Rp. 250.000
• Centong besar 5 buah =Rp. 125.000
• Mesin penggiling kopi =Rp. 2.000.000
• Mesin pengemas kopi =Rp. 500.000
Total biaya =Rp. 24.375.000

• Biaya Variabel
Rincian biaya variabel adalah sebagai berkut:
• Platik kemasan perbulan =Rp. 1000.000
• Listrik perbulan =Rp. 300.000
• Bensin perbulan =Rp. 100.000
• Karywan 2 orang =Rp. 1.000.000
Total =Rp. 2.400.00

Jadi, modal awal untuk pembuatan usaha bubuk kopi instan sebesar Rp.
28.775.000.

3.2 Analisis Pendapatan


Harga jual bubuk kopi per bungkus 100gr Rp 10.000 , dan total sekali produksi

mencapai 50 kg. Di perkirakan jika hasil 1 kali produksi sebanyak Rp 5.000.000

dalam satu bulan bisa empat kali produksi maka dalam satu bulan mendapatkan

hasil sebesar Rp. 20.000.000.


7

Adapun rumus untuk menghitung keuntungan bersih dalam sekali produksi 3 bulan

pertama adalah sebagai berikut:

pendapatan – biaya tetap + (biaya variabel x 3) = keuntungan

Jadi pendapatan total 3 bulan Rp 20.000.000 x 3 = 60.000.000

Rp 60.000.000 – (Rp 24.375.000 + (Rp 2.400.000 x 3))

Rp 60.000.000 – (Rp 24.375.000 + Rp 7.200.000)

Rp 60.000.000 – Rp 31.575.000 = Rp 28.425.000

Modal 3 bulan pertama produksi sebesar Rp 31.575.000 dengan pendapatan total

Rp 60.000.000 Jadi keuntungan setelah modal kembali adalah Rp 28.425.000


8

BAB IV
RENCANA PEMASARAN

Untuk sistem pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:

1. Pembuatan kios

Dengan membuka toko sendiri konsumen bisa langsung datang ke kios/toko

untuk melihat proses pembuatan kopi bubuk.

2. Melalui media online

Pemasaran produk menggunakan media online sangatlah didandrungi dizaman

sekarang karena mudah untuk pemasarannya dan pangsa pasarnya sangat luas

produsen pun tidak perlu menyewa atau membuat toko/kios

3. Bekerjasama dengan warung/ toko oleh-oleh

Cara ini adalah yang paling mudah karena produsen cukup menitipkan produknya

ke toko atau warung dengan keuntungan yang sudah di sepakati terlebih dahulu

dengan pemilik warung.


9

BAB V
KESIMPULAN

Peluang usaha bubuk kopi instan sangat memiliki prospek tinggi karena memiliki

pangsa pasar yang sangat luas, dengan peminat kopi di indonesia yang sangat

banyak tidak heran jika bisnis ini menggiurkan untuk dilakukan mengingat hasilnya

yang menguntungkan. Dengan keunggulan tersebut penduduk desa Danau Jaya

Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan untuk membuat bisnis ini

mengingat desa Danau jaya termasuk sentra kopi maka mudah bagi mereka untuk

mendapatkan biji kopi yang berkwalitas tanpa mengeluarkan biaya transportasi

yang besar.

Anda mungkin juga menyukai