Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Kopi Robusta Arabika

Disusun oleh
Oniman laia 64201684
Klemensiana Erlina Ndahur 64201529
Eliza Indriyani 64201550

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika
Bekasi
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya
yang telah dilimpahkan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“kopi robusta arabika” Makalah ini disusun berdasarkan tema yang telah ditentukan
oleh dosen kami untuk kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup panjang
untuk mendalami
materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengembangan wawasan bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.2 Penegasan Pengertian Judul …..................................................................6

1.3 visi dan misi …………….…… ...............................................................................8


1.4 peranan kopi dalam pembangunan ……............................................................9

1.5 Tujuan …….............................................................................................................9

1.6 Manfaat …………....................................................................................................9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................11

BAB 3. METODE PENELITIAN …….....................................................................19

3.1 Prosedur Penelitian …..........................................................................................19

3.2 Sumber Penelitian …...........................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA …......................................................................................................24


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dari ekstrasi biji
tanaman kopi.kata kopi sendiri berasal dari bahasa arab qahwah yang berarti
kekuatan,karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.kata
qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari turki dan
kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa belanda.penggunaan kata koffie
segera diserap kedalam bahasa indonesia menjadi kopi yang dikenal saat ini.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai
sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang
dari satu setengah juta jiwa petani kopi
Persaingan pasaran kopi kian ketat itu bisa dilihat dari banyaknya
produkproduk kopi yang beredar di pasaran yang ada di Indonesia, hal tersebut
terjadi karena kopi adalah minuman penyegar yang paling sering dikonsumsi. Data
statistik yang dikeluarkan oleh badan pusat statistik tahun 2000 menunjukan
bahwa rata-rata tingkat konsumsi kopi instan di Indonesia adalah 12,5 gram per
minggu, sedangkan rata-rata konsumsi Teh adalah 11,2gram per kapita per
minggu. Berdasarkan data statistik tersebut, kopi bahkan dikonsumsi paling
banyak dibandingkan dengan bahan minuman lainnya seperti coklat instan, coklat
bubuk dan sirup. Perkembangan kopi di Indonesia selama delapan tahun dengan
laju pertumbuhan sebesar 4,73% pertahun,
Pada awalnya hanya ada satu jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia
oleh pemerintah kolonial Belanda yaitu kopi arabika. Selain terkenal akan
kualitasnya, jenis kopi arabika tumbuh dengan baik di pulau Jawa. Masuknya
jenis kopi Robusta ke Indonesia disebabkan oleh penyakit karat daun yang menyerang
kopi arabika pada tahun 1878. Selain adanya penyakit karat daun yang
menyerang, jenis kopi arabika tidak dapat berkembang dengan baik pada
ketinggian dibawah 1000 m d.p.l, sehingga didatangkan jenis kopi robusta untuk
mengatasi permasalahan tersebut (Pudji Raharjo, 2012:12).
Kopi robusta dan arabika merupakan dua jenis kopi yang berkembang baik
di Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta diperdagangkan secara
nasional maupun Internasional. Komoditi kopi yang diusahakan di Indonesia
didominasi jenis kopi robusta. Pada tahun 2014, hasil produksi komoditi kopi
Indonesia sebesar 643.857 ton dan sebanyak 73,57 % atau 473.672 ton adalah
jenis kopi robusta (Kementrian Pertanian, 2016). Hasil produksi komoditi kopi
Indonesia secara nasional berasal dari beberapa pihak yang berperan penting
dalam produksi komoditi kopi. Pengusahaan komoditi kopi di Indonesia
diusahakan oleh tiga pihak, yaitu diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR)
sebesar 96,19 % dan diusahakan oleh Perkebunan Besar Swasta (PBS) sebesar
1,99 % serta Perkebunan Besar Negara (PBN) sebesar 1,82 % (Ditjen Perkebunan,
2016).

1.2. visi dan misi


1. Visi
Kopi ini menjadi terbaik di tempatnya ‘ yang menawarkan suasana nyaman dan
pemandangan indah dan jenis kopi yang bervariatif dengan cita rasa kualitas kopi yang
nomor 1 .

visi merupakan suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujua-tujuan


perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada
masa yang akan datang. Menurut David (2013:75) sebuah pernyataan visi harus
dapat menjawab pertanyaan “Ingin menjadi apa kita di masa depan?” Sebuah visi
yang jelas memberikan fondasi untuk mengembangkan pernyataan misi yang
komprehensif. Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita yang hendak
dicapai. Cita-cita tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya, yakni citra nilai dan
kepercayaan perusahaan menjadi jelas. Citra nilai dan kepercayaan inilah yang
disebut visi perusahaan. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran system yang ditujunya, dikarenakan perubahan
ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut.
2. Misi
Dari kopi sendiri mempertahankan cita rasa kopi yang terbaik,mempertahankan
kualitas kopi itu sendiri,dan juga menawarkan kenyaman tempat yang sangat baik
untuk pelanggan.

Misi adalah sebuah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya atau merupakan pernyataan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usaha mewujudkan
visi. Misi juga merupakan hal dasar dalam membuat strategi suatu perusahaan.
Bila visi fokus akan masa depan, misi fokus pada masa sekarang. Misi perusahaan
adalah tujuan dan alas an mengapa perusahaan itu ada. Msi juga memberikan
arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
jenis jenis kopi
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan
lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi
Robusta dan Kopi Arabika.
Jeni jenis kopi arabika adalah sebagai beriku :
 kopi Arabika
 berasal dari etiopia dan abessinia hidup
 didaerah dengan ketinggian 700- 1700m
 umumnya berbuah sekali dalam setahun
 aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah
 hidup didaerah sejuk dan dingin memiliki
 rasa asam yang tidak dimiliki oleh jenis kopi robusta
 memiliki rasa kental

1.3 peranan kopi dalam pembangunan


Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan baku utama
industri kopi bubuk,mutu menjadi penentu daya saing dipasar ekspor maupun dalam
negeri.dengan teknik budidaya yang baik dan sesuai maka bisa dihasilkan mutu
produk(biji kopi) yang baik dan sesuai dengan kehendak konsumen.hal tersebut perlu
diperhatikan dengan para kebun kopi agar usaha taninya dapat berhasil baik,produksi
kopinya tinggi dan pendapatan petani juga tinggi.
Kopi arabika memiliki peran yang penting dalam pembangunan ekonomi di berbagai
negara di seluruh dunia, terutama di negara-negara produsen kopi. Berikut adalah
beberapa contoh peranan kopi arabika dalam pembangunan:
1. Sumber penghasilan: Kopi arabika adalah salah satu komoditas utama
yang dihasilkan oleh banyak negara di dunia. Industri kopi dapat
memberikan sumber penghasilan yang signifikan bagi petani kopi, pekerja
di perkebunan, dan pelaku usaha di sektor kopi.
2. Peningkatan perdagangan: Kopi arabika adalah salah satu komoditas
terbesar dalam perdagangan global. Produksi kopi arabika yang
berkualitas tinggi dapat meningkatkan daya saing negara-negara
produsen kopi di pasar internasional.
3. Mendorong investasi: Industri kopi arabika juga dapat mendorong
investasi dalam infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan irigasi, yang
dapat meningkatkan akses ke pasar dan memperbaiki kualitas hidup
masyarakat di sekitar perkebunan kopi.
4. Peningkatan kesejahteraan sosial: Dalam banyak negara produsen kopi,
industri kopi arabika dapat memberikan manfaat sosial, termasuk
membantu masyarakat lokal dalam hal pendidikan, kesehatan, dan
pengembangan sosial.
Oleh karena itu, kopi arabika memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi
dan sosial di banyak negara di seluruh dunia. Namun, perlu diingat bahwa
pengembangan industri kopi harus dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan
dampak lingkungan dan sosialnya. Dan kopi arabika memiliki ciri-ciri .
ciri -ciri kopi arabika adalah sebagai berikut :
a) kopi robusta
b) Berasal dari kango
c) tumbuh diketinggian 400--700 m
d) produksi lebih tinggi dari kopi arabika tetapi kualitasnya dibawah kopi
arabika
e) babau yang dihasilkan khas dan manis
f) warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahannya
g) sama seperti arabika ,kondisi tanah,iklim,dan proses pengemasan kopi ini
akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit
banyak juga berbeda.

1.4 tujuan
proyek keuangan
 Biaya Investasi kedai kopi
1.kedai:kami memerlukan sedikitnya RP.5.000.000/tahun untuk biaya sewa tempat
2.peralatan kopi RP.10.000.000
3.Interior RP.5.000.000
4.Lainnya RP.7.000.000
5.Total biaya investasi RP.27.000.000
 Biaya produksi rutin/perbulan
1.Liatrik RP.300.000
2.Gaji karywan RP.2.000.000
3. WIFI/TV RP.500.000
4. Air RP.200.000
5. Bahan Baku RP.2.000.000
6. Total Biaya RP.5.000.000
KOPI :
ESPRESSO : RP. 12.000
AMERICANO : RP. 15 .000
KOPI ARABIKA : RP. 17.000
KOPI ROBUSTA :RP. 15 000
KOPI CAPUCINO : RP.18.000

1.5 Jenis-Jenis minuman kopi


Minuman kopi yang saat ini sangatlah beragam jenisnya .masing-masing jenis
kopi yang ada memiliki proses penjajian dan pengolahan yang unik.berikut ini adalah
beberapa contoh minuman kopi yang ingin dijumpai.
a) kopi hitam ,merupakan hasil ektrasi biji kopi yang disajikan tanpa penambahan
perisa apapun .
b) Latte,merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
antara susu dan kopi.
c) Dry cappuccino merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
d) Frappe merupakan espresso yang disajikan dingin.
e) kopi instan berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.

Espresso
merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu
dan kopi.
appuccino
merupakan kopi dengan penambahan susu,krim dan serpihan coklat.

1.6 Manfaat kopi


Manfaat Kopi untuk Kesehatan
Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari. Tidak mengherankan
memang, mengingat minuman berkafein ini memiliki perpaduan rasa pahit dan manis
yang khas. Namun di luar itu, tahukah Anda bahwa kopi memberikan beragam manfaat
bagi kesehatan tubuh?
Ada berbagai manfaat minum kopi untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui,
terutama jika Anda termasuk salah satu penggemar dari minuman ini. Berikut masing-
masing penjelasan mengenai manfaat kopi untuk kesehatan tubuh.
1. Menjaga Kesehatan Otak
Manfaat kopi bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan otak. Kafein di
dalam kopi memberikan berbagai efek positif terhadap otak, di antaranya membantu
konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, hingga
menurunkan risiko depresi. Mengonsumsi kopi secara rutin dapat membantu
mengurangi penurunan fungsi otak. Bahkan minuman ini juga bermanfaat untuk
menurunkan risiko demensia dan alzheimer.
2. Menurunkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya adalah mengurangi risiko penyakit
diabetes tipe 2. Pasalnya, mengonsumsi dua cangkir kopi per hari dapat membantu
mencegah resistensi insulin. Hal ini dipercaya sebagai khasiat dari kandungan kafein di
dalamnya. Anda dapat merasakan manfaat ini secara optimal jika tidak menambahkan
gula atau jenis pemanis lainnya saat mengonsumsi kopi.
3. Menjaga Kesehatan Liver
Ada berbagai penyakit yang dapat menyerang organ hati, seperti hepatitis, sirosis
hati, perlemakan hati, hingga kanker hati. Rutin mengonsumsi dua hingga tiga cangkir
kopi sehari dapat membantu Anda menurunkan risiko terserang penyakit tersebut.
4. Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson
Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya yaitu membantu mengurangi risiko
penyakit parkinson. Penyakit parkinson adalah gangguan pada sistem saraf yang dapat
mengganggu kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan.
5. Menjaga Kesehatan Jantung
Mengonsumsi kopi 1-2 cangkir per hari diketahui berkhasiat dalam menjaga
kesehatan jantung. Mengutip dari situs Harvard School of Public Health, orang yang
mengonsumsi empat cangkir kopi atau lebih per hari berpotensi menurunkan risiko
stroke daripada orang yang tidak minum kopi sama sekali.
6. Menjaga Berat Badan Ideal
Selain menjaga kesehatan organ tubuh, rupanya manfaat kopi bagi tubuh juga dapat
mempertahankan berat badan ideal, bahkan ada kemungkinan kopi bisa membantu
menurunkan berat badan. Manfaat ini akan Anda dapatkan apabila mengonsumsi kopi
tanpa gula supaya rendah kalori.
Kandungan kafein dalam kopi diketahui juga mampu mempercepat metabolisme dan
membantu proses pembakaran lemak pada tubuh. Inilah yang menjadi alasan mengapa
mengonsumsi kopi dapat menjaga berat badan ideal.
7. Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat kopi untuk kesehatan yang tak disangka-sangka adalah dapat menurunkan
risiko kanker. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kopi dapat mengurangi
risiko kanker hati. Hal ini karena kandungan kafein dalam kopi dapat mengganggu
perkembangan kanker, mulai dari permulaan sel hingga kematiannya.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kopi Arabika
2.1.1 Klasifikasi
Tanaman kopi arabika termasuk dalam Kingdom Plantae, Sub kingdom Tracheobionta,
Super divisi Spermatophyta, Divisi Magnoliophyta, Class Magnoliopsida/Dicotyledons, Sub class
Asteridae, Ordo Rubiales, Famili Rubiaceae, Genus Coffea, Spesies Coffea Arabica L. (USDA,
2002). Menurut Davis et al., 2006, dari 103 spesies Genus Coffea (Rubiaceae) namun hanya C.
arabica L. dan C. canephora Piere ex A. Froehner (yang sering disebut dengan “robusta”) yang
diperdagangkan secara meluas. Kopi arabika di Indonesia sebagian besar tergolong sebagai kopi
spesialti, dengan nama legendaris seperti Mandheling Coffee, Gayo Mountain Coffee, Toraja
Coffee, Java Arabica Coffee dan Lintong Coffee.
Secara habitus, kopi arabika ada dua tipe yaitu kopi berperawakan tinggi dan berperawakan
katai. Kopi arabika berperawakan tinggi seperti Typica dan Abessinia sedangkan kopi
berperawakan katai seperti Kartika 1, Kartika 2 dan Andungsari. Berdasarkan pupus daun nya
kopi arabika terbagi atas dua yaitu yang berwarna hijau dan berwarna coklat kemerahan. Kopi
arabika yang pupus daunnnya berwarna hijau berasal dari Aceh Tengah atau sering disebut kopi
Ateng sedangkan kopi arabika pupus daunnya berwarna coklat kemerahan disebut dengan kopi
Sigarar utang
2.1.2 Syarat Tumbuh
Kopi jenis arabika sangat baik ditanam di daerah yang berketinggian 1000- 2100 meter dpl.
Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi, cita rasa yang dihasilkan oleh biji kopi akan semakin baik
(Edy Panggabean, 2011). Kopi arabika menghendaki suhu ideal berkisar 13-240C (Mitchell
1988). Pada lokasi pertanaman kopi yang lebih tinggi (>1000 m dpl), serangan H. hampei kurang
bermasalah (CAB International, 2006). Dan bila kopi arabika ditanam di dataran rendah
Sebaiknya kopi hanya ditanam di daerah dengan curah hujan 1500 – 3500 mm per tahun,
dengan bulan kering (curah hujan 3 %) dengan derajat kemasaman (pH) yang ideal berkisar
antara 5,5 – 6,5 serta kedalaman yang efektif yaitu cukup dalam (> 100 cm).
2.2.3 Gejala Serangan
Dari 850 jenis serangga hama yang menyerang tanaman kopi di seluruh dunia namun hanya
Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferrari) yang beradaptasi menjadikan biji Coffea
arabica dan Coffea canephora (robusta) sebagai sumber makanan utama nya (Vega, F.E. 2002).
Serangga Penggerek Buah Kopi masuk ke dalam buah kopi dengan cara membuat lubang
gerekan di sekitar diskus hingga tembus ke dalam endosperm buah kopi (Gambar 3). Kumbang
H. hampei lebih menyukai biji-biji kopi yang endospermanya sudah menggeras (Cramer, 1957;
Venkatesha et al., 1998; Prakasan et al., 2001). Hal ini diduga terkait dengan aktivitas peletakan
telur sebab kumbang H. hampei juga dapat memanfaatkan buah-buah muda yang
endospermanya masih lunak sebagai sumber pakannya (Cramer, 1957; Prakasan et al., 2001).
Apabila infestasi dilakukan pada buah yang endospermanya masih lunak, kumbang H. hampei
tidak akan melanjutkan proses berbiak di dalam buah tersebut melainkan akan pindah mencari
buah-buah lain yang endospermanya sudah menggeras (Prakasan et al., 2001). Serangan pada
stadia buah muda dapat menyebabkan keguguran buah sebelum buah masak, sedangkan
serangan pada stadia buah masak (tua) menyebabkan biji Biji matang yang telah rusak
menunjukkan warna biru-hijau yang khas.
Kehilangan hasil akibat serangan H. hampei bervariasi tergantung kondisi pengelolaan
tanaman. Pada pertanaman yang tidak dilakukan tindakan pengendalian serangan hama H.
hampei dapat mencapai 100%. Kisaran kehilangan hasil akibat H. hampei yang dilaporkan
mencapai 5 - 80% (Prakasan et al., 2001), 30 - 80% . H. hampei mengarahkan serangan
pertamanya pada areal kebun kopi yang bernaungan, lebih lembab atau di perbatasan kebun.
Jika tidak dikendalikan, serangan dapat menyebar ke seluruh kebun. Dalam buah tua dan kering
yang tertinggal setelah panen, dapat ditemukan lebih dari 100 H. hampei (Direktorat
Perlindungan Perkebunan, 2004). Kasus serangan hama Penggerek Buah Kopi lebih banyak
dijumpai pada pertanaman kopi Robusta dibandingkan pada pertanaman kopi Arabika
disebabkan fenologi pembuahan kopi Robusta yang terus menerus dan kondisi lingkungan
tumbuh kopi Robusta yang lebih sesuai untuk mendukung perkembangan H. hampei .
2.2.4 Pengendalian
1. Pengendalian Secara Kultur Teknis
a. Memutus daur hidup Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.)
meliputi tindakan petik buah yaitu dengan memetik semua buah masak yang terserang H.
hampei maupun tidak 15 - 30 hari menjelang panen besar. Lelesan, yaitu pemungutan semua
buah kopi yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang.
Racutan atau rampasan, yaitu memetik semua buah yang ada di pohon pada akhir panen yang
dipraktekkan pada suatu perkebunan pada tahun 1922 mampu menurunkan intensitas serangan
H. hampei dari 40-90% menjadi 0,5-3%. Semua bahan hasil petik bubuk, lelesan, dan racutan
direndam dalam air panas kurang lebih 5 menit (Puslitkoka, 2006). Pengendalian dengan
sanitasi juga sangat efektif untuk menurunkan intensitas serangan hama H. hampei. Di Brazil,
tindakan sanitasi dilaporkan juga sangat efektif untuk mengendalikan hama H. hampei .
BAB 3. METODE PENELITIAN
1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut
Somantri (2005: 58), metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positivistik,
eksperimental atau empiricist. Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte,
Mill, Durkeim, Newton, dan John Locke.
Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian survei (Singarimbun, 2008: 3).
Jenis penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas
populasi untuk mewakili seluruh populasi (Singarimbun, 2008: 3).Teknik yang digunakanadalah
teknik survei yaitu carapengumpulan data dari sejumlah unitatau individu dalam jangka
waktubersamaan melalui alat pengukuranwawancara yang berupa daftarpertanyaan berbentuk
kuesionersebagai alat pengambil data pokok(Sugiono, 2007).
Selain itu, menurut I Made Wirartha (2006: 154) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
(descriptive research) hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau
berbagai variabel. Penelitian desktiptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah,
keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Sifatnya sekedar mengungkap fakta (fact finding).
Hasil penelitian lebih ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan
sebenarnya dari objek yang diteliti.
1.2 Objek dan Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu
sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Adapun yang menjadi objek
penelitian ini yaitu para petani di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.
Pengambilan lokasi daerahpenelitian ini secara sengaja, dipilihdengan pertimbangan bahwa
Kecamatan Ciwidey merupakandaerah penghasil Kopi untuk jenis Arabica. Sedangkan jumlah
petani kopi secara keseluruh di kecamatan ini berjumlah 21. Subjek penelitian menurut
Prof.Dr.Mukhtar, M.Pd (2013: 89) adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan
sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal dengan informen. Oleh karena
itu, subjek penelitian bisa termasuk manusia atau apa saja yang dapat memberikan infomasi
kepada peneliti demi kepentingan ilmiahnya. Berdasarkan penjelasan tersebut,.
1.3 Populasi dan Sampel
Menurut Syofyan Siregar, 2011: 144 menjelaskan bahwa Populasi penelitian merupakan
keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian. Sedangkan sampel adalah suatu prosedur di mana hanya
sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
dikehendaki dari suatu populasi. Sementara menurut Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd (2013: 93) sampel
adalah bagian kecil dari populasi yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan populasi seluruh petani kopi arabika pada Perkebunan Rakyat di
Kecamatan Ciwidey. Sedangkan dalam pemilihan sampel, penulis mencoba menggunakan teknik
sampling jenuh. Menurut Riduwan (2011: 64) teknik sampling jenuh merupakan teknik
pengambilan sampel jika semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan
istilah sensus. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu
sebanyak 21 petani Kopi Arabica.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber tertulis :

AAK.1988. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Kanisius.


Abdurahman, D. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media Group.

Abidin, Z. 2007. Analisis Eksistensial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persad.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1975. Kamus Besar Indonesia. Jakarta :


Balai Pustaka.

Direktorat Jendral Perkebuan. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia. Kementrian


Pertanian.

Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah. Terjemahan oleh Nugroho

Notosusanto.1985. Jakarta : Yayasan penerbit Universitas Indonesia.

Hadi dkk. 2014. Pedoman Teknis Budidaya Kopiyang Baik (Good Agriculture

Practices/GAP on Coffe). Kementrian Pertanian Direktorat Jendral


Perkebunan.

Koentjaraningrat, 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. 1980. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. 1995.Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja


Rosdakarya.

Padmo, S. 2004. Bunga Rampai : Sejaarah Sosial-Ekonomi Indonesia.


Yogyakarta : Aditya Media.

Prastowo, B dkk Online. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Tidak ada.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral. 2016. Outlook
Kopi : Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan. Kementrian Pertanian.

Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekanto, S. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta : Raja Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai