Anda di halaman 1dari 16

PENGENDALIAN MUTU PRODUK AIR MINUMAN KEMASAN MENGGUNAKAN

NEW SEVEN TOOLS

PRAKTIKUM XI
(Praktikum Mata Kuliah Pengendalian Kualitas)

Disusun oleh:
Kelompok 1

Desy Noor Pebriyani 2002301002


Jum’atil Jannah 2002301005

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang
cepat di segala bidang , persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat
produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun jasa ,
namun lebih pada kualitas produk atau jasa tersebut , kenyamanan , mudah , serta
ketepatan dan kecepatan waktu dalam penarinya . persaingan ekonomi dunia tersebut
menjadi semakin ketat jadi menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap
perubahan yang terjadi dalam aktivitas ekonomi dunia .
Untuk menghadapi persaingan tersebut , dunia usaha deskripsi untuk mampu
mengadakan perubahan . selain itu , produsen maupun pelanggan secara umum , sering
disajikan pada hal - hal baru yang tidak pernah diimajinasikan sebelumnya . teknologi baru
, ilmu pengetahuan baru , produk dan jasa baru , gaya hidup baru , harapan - harapan dan
sebagainya . Oleh sebab itu , perusahaan perlu menjaga kualitas dari produk maupun
prosesnya . Sehingga , untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan
dan sesuai dengan seperti kebutuhan pasar , perlu dilakukan pengendalian kualitas
( kualitas kontrol ) atas aktivitas proses yang menjalani .
Terdapat alat atau teknik yang digunakan perusahaan untuk perbaikan kualitas
biasanya disebut 7 QC peralatang berkembang kegunaan dalam proses kegiatan
peningkatan bersama . NS DC peralaterdiri dari memeriksa lembaran , flow chart ,
menyebarkan diagram , pareto diagram , histogram , tulang ikan diagram kontrol bagan
Dengan adanya alat bantu tersebut , dapat digunakan untuk mengumpulkan data - data
yang dibutuhkan seperti kesalahan , kemudian dianalisis . penyebab kesalahan dan
memutuskan cara penyelesaiannya atau menghilangkan kesalahan - kesalahan tersebut.
Sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang akan dilakukan untuk menjaga kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan .
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui penerapan new seven diperusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 7 New Quality Tools
7 New Quality Tools adalah metode standar berisi kumpulan alat bantu pengendalian
kualitas standar yang menyempurnakan versi sebelumnya yaitu 7 Basic Quality Tools.
Sebelum ada alat bantu kendali kualitas standar versi baru 7 New Quality Tools, digunakan
versi lama yaitu 7 Basic Quality Tools.
7 Basic Quality Tools
Metode 7 Basic Quality Tools terdiri dari :
1. Check Sheet
2. Scatter diagram
3. Fishbone diagram
4. Pareto chart
5. Flow chart
6. Histogram
7. SPC
Ketujuh alat bantu kualitas diatas sangat membantu dalam perbaikan kualitas, namun
ternyata ada masalah baru yang ditimbulkannya karena kompleksitas 7 Basic Quality Tools
tersebut. Permasalahan tersebut adalah ketika akan mengambil keputusan di tingkat
manajemen menengah keatas dan masalah komunikasi yang terjadi pada team kerja di
lapangan. Untuk itu, sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang tergabung
dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and Engineers) melihat perlunya alat untuk
mengatasi masalah diatas. Gagasan yang muncul pada tahun 1972 tersebut merupakan
tonggak kelahiran dari 7 New Quality Tools, atau sering juga disebut dengan nama 7
Management and Planning Tools (7 MP Tools). Mereka membentuk sebuah tim untuk
meneliti dan mengembangkan alat-alat kendali kualitas baru. Walaupun tidak semua alat
kendali kualitas tersebut baru, namun mereka adalah yang pertama kali mengumpulkan dan
memperkenalkannya.
2.2 7 New Quality Tools
Alat-alat ini digunakan oleh tingkatan manajemen pada saat perencanaan, sehingga
permasalahan yang dipecahkan umumnya bersifat kualitatif menggunakan data verbal.
Penggunaan data verbal ini karena belum ada data numerik, sehingga 7 New Quality
Tools sering juga digolongkan sebagai teknik kualitatif. Sebaliknya, 7 Basic Quality
Tools yang menjadi metode standar sebelumnya, digolongkan sebagai teknik kuantitatif.
Namun penggolongan diatas tidak tepat, karena fishbone diagram dan flowchart adalah
teknik kualitatif, sedangkan matrix data analysis adalah teknik kuantitatif.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tool-tool atau alat bantu yang ada didalam 7
New Quality Tools :
1. Affinity Diagram
Affinity diagram adalah alat bantu kualitas untuk mengumpulkan “gagasan, opini,
masalah, solusi, dan sebagainya” yang bersifat data verbal, melalui sesi curah pendapat
(brainstorming). Kemudian mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang
sesuai dengan hubungan secara alami. Metode ini diciptakan pada tahun 1960 an oleh Jiro
Kawakita, seorang antropolog Jepang, sehingga sering disebut juga metode KJ (sesuai
inisial penemunya, Kawakita Jiro). Metode ini biasa digunakan untuk menentukan dengan
akurat (pin pointing) masalah dalam situasi yang kacau (chaotic) untuk menghasilkan
strategi solusi dalam penyelesaian masalah tersebut. Oleh karena itu, metode ini
membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam organisasi. Selanjutnya, Affinity diagram
dapat dijadikan masukan untuk membuat sebuah fishbone diagram.
Gambar di bawah ini adalah contoh affinity diagram :

contoh affinity diagram, sumer / source : leanyourcompany.com


2. Interrelationship Diagram
Interrelationship diagram disebut juga dengan diagram keterkaitan masalah.
Merupakan alat untuk analisa hubungan sebab akibat dari berbagai masalah yang
kompleks. Sehingga kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang merupakan
driver (pemicu terjadinya masalah), dan persoalan apa yang merupakan outcome (akibat
dari masalah).
Gambar di bawah ini adalah contoh interrelationship diagram :

contoh interrelationship diagram, sumer/source : free-management-ebooks.com


3. Tree Diagram
Tree diagram adalah teknik untuk memecahkan masalah dalam berbagai konsep secara
lebih terperinci ke dalam berbagai sub komponen, atau tingkat yang lebih rendah dan
detail. Berbagai konsep yang dimaksud adalah seperti : kebijakan, target, tujuan, sasaran,
gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau aktivitas-aktivitas. Bentuk Tree Diagram dimulai
dengan satu item yang bercabang menjadi dua atau lebih, masing-masing cabang kemudian
bercabang lagi menjadi dua atau lebih. Demikian seterusnya sehingga nampak seperti
sebuah pohon dengan banyak batang dan cabang. Tree Diagram telah digunakan secara
luas dalam perencanaan, desain, dan pemecahan masalah tugas-tugas yang kompleks. Alat
ini biasa digunakan dalam suatu perencanaan, yakni untuk memecahkan sebuah tugas ke
dalam berbagai item yang dapat dikelola (manageable) dan ditugaskan (assignable).
Penyelidikan suatu masalah juga menggunakan tree diagram, untuk menemukan komponen
rinci dari setiap topik masalah yang kompleks. Penggunaan alat ini disarankan jika risiko-
risiko dapat diantisipasi tetapi tidak mudah diidentifikasi. Tree diagram lebih baik
ketimbang interrelationship diagram untuk memecah masalah, dimana masalah tersebut
bersifat hirarkis. Oleh karena itu, gunakan alat  ini hanya untuk masalah-masalah yang
dapat dipecahkan secara hirarkis.
Gambar di bawah ini adalah contoh Tree diagram :
contoh Tree diagram, sumber/source : slideteam.net
4. Matrix Diagram
Matrix diagram adalah alat yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan
yang diperlukan untuk perbaikan proses atau produk. Matrix diagram selalu terdiri dari
baris dan kolom yang menggambarkan hubungan dua atau lebih faktor. Digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang sifat dan kekuatan dari masalah sehingga kita bisa
mendapatkan ide-ide untuk memecahkan masalah.
Gambar di bawah ini adalah contoh matrix diagram :

contoh matrix diagram, sumber/source : slideplayer.com


5. Matrix Data Analysis
Matrix data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang
ditampilkan dalam  matrix diagram dan mengaturnya. Sehingga dapat lebih mudah
diperlihatkan dan ditunjukkan kekuatan hubungan antar variabel. Hubungan antara variabel
data yang ditampilkan pada kedua sumbu diidentifikasi dengan menggunakan simbol-
simbol untuk derajat kepentingan atau data numerik untuk evaluasi. Menurut Michalski
(1997), alat ini paling sering digunakan sebagai tampilan karakteristik data untuk
kepentingan pelaksanaan riset pasar dan menjelaskan produk dan jasa.
Gambar di bawah ini adalah contoh matrix data analysis :

contoh matrix data analysis, sumber/source : syque.com


6. Activity Network Diagram
Activity network diagram adalah alat yang digunakan untuk merencanakan atau
menjadwalkan proyek. Untuk menggunakannya, kita harus mengetahui urutan tugas-tugas
beserta durasinya.
Beberapa versi activity network diagram yang luas pemakaiannya adalah:
 CPM (critical path method)
 PERT (program evaluation and review technique)
 PDM (precedence diagram method)
Gambar di bawah ini adalah contoh activity network diagram :

contoh activity network diagram, sumer/source : syque.com


7. PDPC (Process Decision Program Chart)
PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang
mungkin terjadi. Sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan akhir dari
suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang mungkin terjadi.
Dengan kata lain, PDPC digunakan untuk merencanakan skenario jika pada situasi tertentu
terjadi masalah. Kita telah merencanakan bagaimana kemungkinan penyelesaian
masalahnya, sehingga kita siap untuk menanganinya.
Gambar di bawah ini adalah contoh PDPC :
contoh PDPC, sumber/source : standarku.com
2.3 Hubungan Quality Tools versi lama dan baru
Berikut adalah pembagian golongan 7 Basic Quality Tools  dan 7 New Quality
Tools dalam teknik manajemen kualitas (Quality Management) menurut “Dahlgaard,
Kristensen, & Kanji”.
Teknik QM (Quality Management) :
1. Kuantitatif :
 Teknik 7 Basic Quality Tools : Histogram, Check Sheet, Scatter diagram, SPC, Pareto
chart
 Teknik 7 New Quality Tools : Matrix data analysis
 Teknik lanjut (advanced) : DoE (Design of Experiment)
2. Kualitatif :
 Teknik 7 Basic Quality Tools : Fishbone diagram, Flow chart
 Teknik 7 New Quality Tools : Interrelationship diagram, Matrix diagram, Affinity
diagram, Tree diagram, PDPC, activity network diagram
 Teknik lanjut (advanced) : Analytical Hierarchies
Versi Nayatani
Sedangkan menurut Nayatani, berikut adalah hubungan antara 7 Basic Quality Tools dan
7 New Quality Tools.
Jenis Data
Fakta-fakta menghasilkan 2 jenis data yaitu :
 Data Numerik : 7 Basic Quality Tools mendefinisikan
masalah setelah mengumpulkan data numerik.
 Data Verbal : 7 New Quality Tools mendefinisikan masalah sebelum mengumpulkan
data numerik.
Kemudian, keluaran dari tool-tool diatas diorganisasikan untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
Sifat Data
Berikut adalah perbandingan sifat antara 7 Basic Quality Tools dan 7 New Quality Tools :

7 Basic Quality Tools 7 New Quality Tools

• Mendefinisikan masalah setelah • Mendefinisikan masalah dengan data verbal (sebelum


memperoleh data numerik. • Pendekatan memperoleh data numerik). • Mengumpulkan ide dan
analitis. memformulasikan rencana.
Tabel perbandingan sifat antara 7 Basic Quality Tools dan 7 New Quality Tools
Kedua versi quality tools diatas saling melengkapi antara satu dengan yang lain dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan kualitas. Terutama dalam rangka mengumpulkan
fakta-fakta menjadi data. Jadi setiap pengguna dapat memilih apakah ingin menyediakan data
dalam bentuk data numerik atau data lisan (verbal).
Tujuan akhir dari keduanya adalah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Menurut Nayatani :
Informasi itu penting, karena tanpa informasi, kita tidak akan memperoleh pengetahuan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan (memecahkan masalah yang berhubungan dengan kualitas).
Seperti halnya 7 Basic Quality Tools, pada 7 New Quality Tools juga tetap mengacu
kepada prinsip manajemen kualitas yaitu berbicara dengan fakta.
Kedua alat bantu kualitas tersebut cukup mudah dipahami, baik oleh orang yang bekerja di bidang
engineering maupun di luar bidang engineering.
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 November 2021 pukul 08.00-
Selesai dilaksanakan dirumah masing-masing dikarenakan keadaan masih dalam suasana
pandemic atau covid 19.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop, handphone dan
alat tulis.
3.3 Prosedur Kerja
Urutan metodologi penelitian “Analisa Pengendalian Kualitas Tahu Baxo dengan
Menggunakan Metode New Seven Tools”.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Dari hasil identifikasi di lantai produksi diketahui bahwa jenis kecacatan produk
Tahu Baxo antara lain ialah tahu gagal, tahu kecil, dan tahu sortir. Tahap-tahap produksi
dan jenis ketidaksesuaian yang muncul pada tiap tahap produksi dapat dilihat pada gambar
1, sebagai berikut Tahu tidak layak Tahu gagal Tahu sortir

Penggorengan
tahu

Kedatangan Penyobekan Pendinginan Pengepakan


Pengisian Tahu Perebusan Tahu
Tahu Tahu Tahu Tahu
Tahu Kecil

= Inspeksi

= Jenis Ketidaksesuaian

Gambar 1 Tahapan Munculnya Ketidaksesuaian

Analisis pengendalian kualitas terhadap produk tahu baxo dilakukan secara umum. Berikut
ialah tahapan analisis pengendalian kualitas menggunakan new seven tools :
Diagram Afinitas
Diagram ini akan menguraikan masalah tingginya jumlah ketidaksesuaian produk Tahu
Baxo menjadi kelompok-kelompok penyebab yang lebih sempit sehingga dapat
memudahkan dalam memahami permasalahan secara keseluruhan. Diagram afianitas
permasalahan produk tahu baxo dapat dilihat pada gambar 2.
Ketidaksesuaian pada Tahu Baxo

Tahu Tidak Layak Tahu Gagal Tahu Sortir Tahu Kecil

Kurangnya Tahu yang mudah Tingkat


pengecekan rusak karena konsentrasi Ukuran tahu
standard pada kualitas tidak sesuai operator rendah yang tidak
supplier standard sesuai standard

Kualitas tahu Operator Lingkungan fisik


yang tidak kurang kerja yang
sesuai standard berhari-hati kurang kondusif

Tidak memiliki
alat ukur tertentu
untuk pengisian
tahu

• Diagram Hubungan
Diagram hubungan akan membantu untuk menguraikan dan menemukan hubungan
logis yang saling terkait antara sebab dan akibat permasalahan jumlah ketidaksesuaian
produk tahu baxo. Diagram hubungan dapat dilihat pada gambar 4.

Kurangnya Kurang komunikasi


pengecekan antara bagian
standard pada produksi dan
supplier supplier

Kualitas dan ukuran Jumlah


tahu yang tidak Ketidaksesuaian
sesuai standard Tahu Baxo yang Tingkat konsentrasi
Tinggi operator rendah

Lingkungan kerja
yang kurang
Tingginya tingkat kondusif Kurangnya training
kelelahan pegawai mempengaruhi pegawai
fokus pekerja

Fasilitas di ruang Ruang produksi


produksi yang yang terkesan
kurang memadai sumpek dan panas

 Diagram matriks
Diagram matriks ini bertujuan untuk menunjukkan keeratan atau kekuatan hubungan
antara dua atau lebih kelompok informasi. Dalam permasalahan tingginya jumlah
ketidaksesuaian produk tahu baxo ini akan menggunakan matriks, bentuk T yang
mengidentifikasi hubungan antara aktivitas perbaikan dengan aktifitas spesifik dan faktor-
faktor yang berpengaruh pada variansi cacat produk tahu baxo. Diagram hubungan dapat
dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Diagram Matriks


 Analisis Diagram Matriks
Analisa diagram matriks adalah teknik analisis yang digunakan untuk menyusun
data yang disajikan dalam diagram matriks, untuk menemukan lebih banyak
indikator umum yang dapat memberikan penjelasan jumlah besar kompleks
informasi yang saling terkait. Analisa diagram matriks dapat dilihat pada tabel 2
berikut
Tabel 2 Analisis Diagram Matriks
Primary Secondary Importance
Meningkatkan Kinerja Melakukan pengawasan
Operator pada pekerja secara rutin 5
Membuat workstation
5
yang ergonomis
Mengatur kembali
Memperbaiki kondisi
layout dari ruang 4
ruangan produksi produksi
Memperbaiki fasilitas
4
pada ruang produksi
Komunikasi dengan
supplier mengenai 5
kualitas bahan baku
Melakukan
Perbaikan pada standard pengecekan ulang tahu 4
tahu yang dikirim saat masuk
supplier ke bagian produksi
Membuat alat bantu
5
ukur yang efisien
Melakukan pengawasan
dalam penerapan 4
standard

 Diagram Pohon
Diagram pohon adalah alat pengendalian kualitas yang secara sistematis dapat
memetakan semua aktivitas atau arah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan dan target. Diagram pohon dapat dilihat pada Gambar 5.
Melakukan
pengawasan pada
pekerja secara rutin
Meningkatkan
Kinerja Operator
Membuat
workstation yang
ergonomis

Melakukan observasi
Memperbaiki Mengatur kembali mengenai tingkat
kondisi ruangan layout dari ruang kedekatan antar bagian
produksi produksi dan tingkat hubungannya

Memperbaiki
fasilitas pada ruang
produksi
Mengurangi
Jumlah
Ketidaksesuaian Melakukan
Produk Tahu pengecekan ulang
Baxo tahu saat masuk ke
produksi

Membuat alat bantu


ukur yang efisien

Perbaikan pada
standard tahu Melakukan
yang dikirim pengawasan dalam
supplier penerapan standard
yang ada

Komunikasi dengan Melakukan diskusi


supplier mengenai untuk menyusun
kualitas bahan baku standard kualitas

Gambar 5 Diagram Pohon

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu
1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecacatan produk tahu baxo adalah sebagai
berikut:
a. Tingkat konsentrasi operator yang rendah
b. Lingkungan kerja yang kurang kondusif sehingga berpengaruh pada fokus
pegawai
c. Standard ukuran dan kualitas tahu yang dikirim oleh supplier yang seringkali tidak
sesuai
2. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah ketidaksesuaian
adalah:
a. Melakukan pengawasan pada pekerja secara rutin
b. Membuat workstation yang ergonomis
c. Mengatur kembali layout dari ruang produksi
d. Memperbaiki fasilitas di ruang produksi
e. Komunikasi dengan supplier mengenai kualitas bahan baku tahu
f. Melakukan pengecekan ulang tahu saat masuk ke bagian produksi
g. Membuat alat bantu ukur yang efisien
h. Melakukan pengawasan dalam penerapan standard yang ada.
5.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang benar pada suatu praktikum maka praktikan harus hati-
hati dan teliti dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Adipurnomo. (2020, Desember 17). Metode Standar 7 Alat Kualitas Baru. Retrieved from
standarku.com: https://standarku.com/metode-standar-7-new-quality-tools/
Sukmadewi, N. L. (2019, mei 5). Retrieved from pdfcoffee.com:
https://pdfcoffee.com/laporan-uji-skoring-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai