DI SUSUN OLEH :
Kristiana Ratnaningsih
NIM : 11212086
A. Check sheet
Lembar yang dirancang sederhana berisi daftar hal hal yang diperlukan untuk tujuan
mencatat data sehingga pengumpulan data dapat dilakukan dengan mudah,
sistematis dan teratur.
Sebagai pengingat dimana dapat digunakan untuk mengingat data yang ada
di nasa lalu sehingga pengguna tidak perlu mengingat ingat lagi.
Mudah dimana metode ini dilakukan dengan melakukan pecatatan data data
yang akan disimpan,
Kerugiannya :
Tidak dapat mengurutkan skala prioritas suatu hazard. Apabila disusun oleh
orang yang kurang berpengalaman kemungkinan terlewatkannya suatu hazard
menjadi besar.
B. Scatter diagram
Digunakam untuk menyatakan korelasi atau hubungan dabtara satu factor dengan
karakteristik yang lain atau sebeb dan akibat. Jika kedua variable berkorelasi, titik titik
koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau kurva. Semakin baik korelasi, semakin
ketat titik titik tersebut mendekati garis.
Keuntungan :
Range data yang jelas, titik minimum dan maksimum dapat dilihat.
Data yang ditampilkan akurat karena menggunakan titik.
Dapat menampilkan relasi positif dan negative.
Grafik mudah untuk dijelaskan dan dilihat.
Metode penggambaran grafik yang mudah
Kerugianan :
Tidak bisa menampilkan relasi yang menggunakan lebih dari 2 variabel
Jumlah data yang bisa diobservasi terbatas, karena jika menampilkan data
yang banyak tidak akan jelas.
Sulit untuk mengakomodasi data yang menggunakan nilai decimal.
Hanya dapat menggunakan variabel yang datanya bersifat kuantitatif.
Tidak dapat mengakomodasi data-data external.
C. Fishbone diagram
Lat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan
menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Maslah akan dipecah
menjadu sejumlah kategori yang berlkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, lebijakan dan sebagainya.
Keuntungan :
Dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di
dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah
tersebut
Kerugian :
D. Pareto chart
Adalah began yang berisikan diagram batang dab diagram baris. Diagram batang
memperlihatkan klasifikasi dan nilai data sedangkan diagram garis mewakili total data
kumulatif.
Keuntungan :
Lebih mudah dibaca. Perpaduan metode diagram batang dan garis dalam
bentuk presentase lebih mudah dibaca dan dianalisis.
Membantu focus pada masalah utama
Mempermudah mengetahui tingkat perbaikan
Kerugian :
Membutuhkan tenaga ahli yang sudah berpengalaman dan berkomitmen untuk
menyelesaikan setiap masalah tersebut.
E. Flow chart
Suatu upaya untuk mengurai dan mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau
golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur unsur tunggal dalam persoalan.
Keuntungan :
Mudah dibuat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk membuat
diagram proses, maka hampir semua tools kekinian menyediakan tempelte
flowchart
Kerugian :
Belum menjelaskan alur data. Diagram proses tidak memuat alur data yang
spesifik.
Kurang cocok untuk menjelaskan setiap peran saat terdapat banyak actor.
Diagram proses hanya menggambarkan 1 sudut pandang saja.
F. Histogram
Diagram batang yang digunakan untuk menunjukkan adanya depresi data dan
distribusi frekuensi.
Keuntungan :
Data mudah dibaca karena langsung dapat dilihat melalui keterangan sumbunya.
Kerugian :
Diagram ini langsung disajikan dalam bentuk kelompok atau atribut, sehingga tidak
dapat melihat datum dari tiap hasil observasinya.
G. Control chart
Keuntungan :
Beberapa karakteristikkualitas hanya bisa diukur dalam atribut.
Dapat menganalisis karakteristik kualitas dalam jumlah yang banyak
Dapat dipahami semua level manajemen.
Kerugian :
Informasi atribut tidak menyatakan tingkat yang tidak memenuhi spesifikasi
Ukuran sampel lebih besardari yang diperlukan untuk peta control variable
Adanya manajemen mutu dalam sebuah perusahaan membantu kualitas produk yang
dihasilkan agar tetap konsisten. Kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam
mendukung keberhasilan sebuah bisnis atau perusahaan. Oleh sebab itu manajemen
mutu di sebuah perusahaan sangat perlu diperhatikan. Manajemen mutu akan
memastikan seluruh proses produksi hingga distribusi produl sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
2. Kepemimpinan (Leadership)
Pemimpin di seluruh level organisasi perusahaan harus memiliki tujuan dan arah yang
sama sekaligus menciptakan kondisi tiap individu (karyawan) turut serta dalam
mencapai sasaran mutu yang diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar strategi,
kebijakan, proses, hingga sumber daya yang diterapkan sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Apabila prinsip ini terpenuhi, maka akan terjadi peningkatan efisiensi maupun
efektivitas cara-cara yang dilakukan untuk memenuhi sasaran yang ditetapkan
perusahaan. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dalam proses yang dilakukan akan
turut meningkat.
Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil untuk memenuhi prinsip
leadership :
Keberhasilan sebuah perusahaan adalah hasil dari teamwork yang bagus. Setiap
karyawan dalam perusahaan memiliki kontribusi untuk kemajuan perusahaan
sehingga tidak ada karyawan yang pekerjaannya dianggap tidak penting oleh
perusahaan.
Adapun beberapa langkah yang bisa diambil untuk memenuhi prinsip ini adalah seperti
berikut.
Di bawah ini adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna memenuhi prinsip
pendekatan proses.
5. Peningkatan (Improvement)
Perusahaan yang sukses senantiasa tidak mengabaikan evaluasi dan perbaikan yang
harus dilakukan. Perusahaan tersebut akan menempatkan fokus pada perbaikan yang
berkelanjutan.
Penerapan prinsip ini akan membantu perusahaan dalam meningkatkan
kemampuannya mengantisipasi dan bereaksi terhadap risiko serta peluang, baik yang
datang dari internal maupun eksternal.
Sebagai langkah-langkah pemenuhan prinsip ini, berikut adalah cara-cara yang dapat
dilakukan:
Setiap perusahaan harus menggunakan dasar hasil analisis dan evaluasi data dalam
mengambil keputusan. Tujuannya tak lain adalah untuk meminimalkan kesalahan
pengambilan keputusan karena hal-hal yang kompleks maupun dianggap tidak pasti.
Dalam kata lain, prinsip ini menekan adanya konsekuensi tidak diinginkan akibat
keputusan yang berdasarkan penilaian subjektif. Adanya fakta, bukti, dan analisis akan
menghasilkan keputusan objektif dan keyakinan yang lebih besar.
Sebagai contoh, di bawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengambil
keputusan berdasarkan bukti.
Melakukan observasi, tes, atau pengukuran menggunakan metode dan alat yang
tepat.
Perusahaan tentu bermimpi untuk dapat menjalankan bisnisnya dan mencapai sukses
untuk jangka panjang. Maka dari itu, hubungan yang dijalin dengan konsumen maupun
stakeholder terkait lainnya haruslah dijaga dengan baik pula.
Tujuan Evaluasi
1. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan: melalui evaluasi maka dapat diketahui
derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
2. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan: melalui evaluasi dapat diketahui berapa
biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.
3. Mengukur tingkat keluaran: mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran
atau output dari suatu kebijakan.
4. Mengukur dampak suatu kebijakan: evaluasi ditujukan untuk melihat dampak dari
suatu kebijakan, baik dampak positif maupun negatif.
6. Sebagai masukan (input) suatu kebijakan yang akan datang: untuk memberikan
masukan bagi proses kebijakan ke depan agar dihasilkan kebijakan yang lebih baik.
Indikator Evaluasi
2. Kecukupan: seberapa jauh hasil yang telah tercapai dapat memecahkan masalah?
Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah Evaluasi memerlukan hasil dari Monitoring
dan digenean untuk kontribusi program. Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan
Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari
luar. Tujuan dari Evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program, memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.
Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan, monitoring melibatkan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
Tujuan Monitoring:
1. Manjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan
sasaran.
2. Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
Dalam melaksanakan siklus mutu Evaluasi (E) ada 3 monev yang dilaksanakan:
3. Monev Sumatif bertujuan untuk mengukur capaian (current situation) siklus berjalan,
sehingga perbaikan/peningkatan dapat dilakukan untuk siklus berikutnya.
Pengertian Kepemimpinan
(2) mengajak aktif anggota organisasi untuk bersama-sama mencapai tujuan, dan;
2) Tetapi semua itu belum cukup bagi seorang pemimpin untuk mempengaruhi
pengikutnya. Ia harus konsekuen menghayati nilai-nilai kepemimpinan dan
mengamalkannya sehingga mendapatkan respek, kepatuhan dan kepercayaan dari
orang-orang yang dipimpinnya. Untuk itu pemimpin harus memiliki standar etika yang
tinggi. Etika profesional mengisyaratkan pemimpin untuk untuk mengontrol kelakuan
pribadi dalam segala situasi, sehingga bawahan dapat bersandar (secara moral dan
moril) kepadanya dalam bertindak.
4) Secara sederhana dapat dikatakan sifat pembina adalah memperbaiki yang salah dan
meningkatkan yang benar. Pembina yang baik tidak membiarkan kesalahan kecil
berkembang menjadi kesalahan besar.
5) Seorang “bapak” (sifat mengayomi), pemimpin juga berperan sebagai “bapak” bagi
bawahan dan anak buahnya. Pengertian “bapak” di sini mengandung sifat-sifat
mengayomi agar bawahan dan anak buah merasa tenang dalam bekerja karena
merasa mendapat pengayoman dari pemimpinnya. Selain itu seorang pemimpin
memimpin aparatur pemerintah sebagai manusia dengan segala kompleksitas
permasalahan termasuk masalah keluarganya. Perhatian terhadap kesejahteraan
keluarga merupakan kewajiban pemimpin, karena ia adalah “bapak” bagi masyarakat.
6) Seorang “guru” (sifat keteladanan dan tempat bertanya), pemimpin juga berperan
sebagai “guru” dalam arti menjadi teladan bagi anak buah, tempat untuk bertanya
serta mendapatkan solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan tugas. Oleh
sebab itu kualitas intelektual seorang pemimpin biasanya di atas rata-rata kelas.
Seorang pemimpin harus senantiasa belajar, bukan hanya melalui pendidikan formal,
tetapi melalui pendidikan sepanjang hayat dengan banyak membaca dan menimba
pengetahuan lewat pendidikan non-formal.
7) Seorang mitra kerja (teman berdiskusi dan memecahkan masalah). pemimpin juga
bisa berperan sebagai mitra atau teman terhadap bawahan dan anak buahnya.
Dengan memperlakukan bawahan sebagai mitra dalam berbagai aktivitas (diskusi,
olah pikir, kegiatan bersama lainnya) maka pemimpin bisa mendapatkan beberapa
manfaat, yaitu komunikasi dan interaksi yang lebih baik, menggunakan kelebihan
bawahan untuk meningkatkan kinerja organisasi, dan menggalang kepengikutan
(followership) yang lebih luas.
Pentingnya Kepemimpinan