2. Rohani ( 11212146 )
3. Kholisoh ( 11212084 )
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat
insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan,sehingga janin dilahirkan
melalui perut dan dinding perutdan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan
utuh dan sehat (Sugeng Jitowiono, Weni Kristianasari 2012).Pembedahan caesarea
profesional yang pertama dilakukan di Amerika Serikatpada tahun 1827.Sebelum
tahun 1800 sectio caesarea jarang dikerjakan dan biasanya fataldiLondon dan
Endinburgh pada tahun 1877,dari 35 pembedahan caesarea terdapat 33
kematianibu.Menjelang tahun 1877 sudah dilaksanakan 71kali pembedahan caesarea
di AmerikaSerikat.Menurut data dari negara-negara dengan pengawasan antenatal
yang baik dari fasilitas neonatalyang sempurna,angka kematian perinatal sekitar 4
sampai 7% (Sugeng Jitowiono dan Weni Kristianasari 2012).
ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam larutanprotein,lactose
dan garam - garam organik yang disekresi oleh keduabelah kelenjar payudara ibu,
sebagai makanan utama bagi bayi(Haryono dan Setianingsih, 2014). Pada usia 6 bulan
pertama, bayihanya perlu diberikan ASI saja atau dikenal dengan sebutan
ASIeksklusif (Maryunani, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI sajapada bayi
0-6 bulan tanpa pemberian tambahan cairan lain seperti susuformula, air jeruk, madu,
air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur
susu, biskuit, dan nasi tim (Haryonodan Setianingsih, 2014).
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, seperti perasaan tidak
enak, perasaankacau,was-was dan ditandai dengan istilah kekhawatiran, keprihatinan,
dan rasa takut yang kadang dialami dalam tingkat dan situasi yang berbeda- beda,
Atkison dalam Ardiyanto (2012: 2).
Mobilisasi dini adalah suatu kegiatan atau pergerakan atau perpindahan posisi
yangdilakukan pasien setelah beberapa jam setelah operasi. Mobilisasi dini
dilakuakan diatas tempat tidur dengan melakukan gerakan sederhana(seperti miring
kanan, miring kiri dan latihan duduk)sampai dengan bisa turun dari tempat tidur,
latihan berjalan kekamar mandi dan berjalan keluar kamar (Merdawati, 2018).Tujuan
dan manfaat mobilisasi dini, menurut Merdawati, 2018 dapatmencegah konstipasi dan
sembelit, memperlancar peredaran darah, membantu pernapasan menjadi lebih baik,
mempercepat menutupnya jahitan setelah operasi, mengembalikan aktifitas pasien
agar dapat bergerak normal dan memenuhi gerak harian, mengembalikan tingkat
kemandirian pasien setelah operasi. Dampak jika tidak melakukan mobilisasi dini,
sebagian besar pasien setelah operasi akan merasa keberatan jika dianjurkan untuk
mobilisasi dini karena masih takut dengan luka jahitannya, namun perlu diketahui
bahwa beberapa hal bisa terjadi apabila tidak segera melakukan mobilisasi dini
diantaranya:
a. Penyembuhan luka menjadi lama
b. Kulit bagian punggung menjadi lecet terlalu lama berbaring
c. Badan menjadi mudah lelah dan terasa pegal akibat kurang gerak
d. Lama perawatan di rumah sakit bertambah(Pristahayuningtyas,2015).
Di Rumah Sakit Permata Depok selama periode Januari- Maret 2022 jumlah
ibu yang melahirkansecara keseluruhan sebanyak 109 orang,69 orang ibu melahirkan
secara sectio caesarea.Persalinan sectio caesarea dilakukan dengan berbagai indikasi
baik dari faktor ibu maupun faktor janin,faktor ibu diantarannya KPD lebih dari 8 jam
39 (35,8%) kasus,PEB 20(18,3%) kasus, CPD 10(9.2%)kasus.Berdasarkan study
pendahuluan yang dilakukan peneliti selama mengikuti kegiatan penelitian
keperawatan pada periode bulan Januari- Maret 2022 di Ruang Rawat Inap lt. 2
Gedung B Rs Permata Depok dengan melakukan wawancara kepada ibu post sectio
caesarea dan quesioner kepada ibu post saecarea didapatkan kenyataan bahwa ibu
yang tidak mau melakukan mobilisasi dini yang disebabkan oleh beberapa
alasan,diantaranya ibu merasakan nyeri pada luka post section caesarea,rasa nyeri
masih dirasakan 1-2hari setelah operasi dan umumnya membuat ibu cemas danmalas
untuk melakukan mobilisasi atau menggerakkan badan dengan alasan takut jahitan
lepas. Berdasarkan fenomena tersebut dan pentingnya mobilisasi dini untuk
mempercepat pengeluaran asi dan pemulihan kesehatan ibu maka peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih jauh tentang “Hubungan Mobilisasi Dini dan Kecemasan
dengan Pengeluaran Asi Pada Ibu Post Sectio Caesareadi Ruang Ranap lt. 2 Gedung
B Rs Permata Depok”
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah “Hubungan Mobilisasi Dini dan Kecemasan dengan
Pengeluaran ASI pada Pasien Post Sectio Caesarea di Ruang Rawat Inap Gedung B lt.
2 Rs Permata Depok”.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dan kecemasan dengan
pengeluaran asi pada ibu post Sectio Caesarea di Ruang Ranap lt.2 Gedung B
RS Permata Depok Bulan Januari - Maret 2022.
b. Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi karkteristik responden meliputi umur, pendidikan dan
status ekonomi.
2. Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini
pada responden di ruang rawat inap lantai 2 gedung B RSPD
3. Mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan pada responden di ruang
rawat inap lantai 2 gedung B RSPD
4. Mengidentifikasi gambaran pengeluaran ASI pada ibu post section
saecaria di ruang rawat inap lantai 2 gedung B RSPD
5. Menganalisa tingkat mobilisasi dini dan kecemasan dengan percepatan
pengeluaran ASI pada ibu post section caesarea di ruang rawat inap lantai
2 gedung B RSPD
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasiterkait pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Manfaat penelitian bagi tenaga pelayanan kesehatan khususnyaperawat agar dapat
meningkatkan motivasi pasien melakukanmobilisasi dini secara mandiri tanpa adanya
rasa cemas.
c. Bagi Responden
Sebagai acuan/motivasi bagi responden untuk mencari tahumengenai mobilisasi dini
dan lebih mandiri tanpa adanya rasa cemas dalam pelaksanaanmobilisasi dini.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadikan acuan untuk peneliti selanjutnya terkaitkemandirian pasien tanpa
rasa cemas dalam mobilisasi dini post Sectio Caesarea.
BAB II
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap lantai 2 gedung B RSPD. Waktu penelitian
dilaksanakan pada tanggal 08 mei – 02 juli 2022.
2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian kuantitatif dengan study analitik dan desain cross sectional.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Ruang rawat inap Lantai 2
gedung B RSPD dengan sampel sebanyak 18 orang menggunakan cara non probability
sampling dengan metode purposive sampling yang diambil berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi. Adapun kriteria inklusi yaitu : anak lahir hidup, kehamilan tunggal, ibu
nifas hari 0-3, ibu nifas yang berdomisili di Depok, ibu nifas yang bersedia menjadi
responden untuk dilakukan perah asi selama 4 hari , responden sectio caesaria dilakukan
perah asi yaitu >7 jam post sectio caesaria, waktu dilakukan perah asi yaitu 10 menit,
memerah asi dilakukan 3 jam setelah menyusui terakhir. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu
: Ibu nifas yang mengalami komplikasi berat saat post partum, Ibu nifas dengan kelainan
kongenitaI, Ibu nifas yang tidak mau menyusui bayinya atau bayi minum susu formula.
Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan menilai tingkat
kecemasan dengan kuisioner HARS, menilai tingkat mobilisasi dini dengan kuesioner dan
menilaiproduksi ASI dengan pumping dan spuit selama 4 hari. Analisis Data yang telah
dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk melihat
distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson untuk mencari
Hubungan Mobilisasi Dini dan kecemasa dengan Percepatan Produksi ASI hari 0-3 pada
ibu post sectio caesaria dengan sayarat data harus terdistribusi normal.
BAB III
HASIL PENELITIAN
1 tabel
Distribusi Karakteristik
Responden(ibu post sectiocaesaria
Umur Responden N %
(Tahun)
<20 2 11,1
20-35 9 50,0
≥35 7 38,9
Total 18 100
Pendidikan Terakhir N %
Responden
SD 2 11,1
SMP 3 16,7
SMA 8 44,4
Diploma/Sarjana 5 27,8
Total 18 100
Pekerjaan Ibu n %
PNS 1 5,6
Pegawai Swasta 4 22,2
Wiraswasta 4 22,2
IRT 9 50,0
Total 18 100
Frekuensi Menyusui n %
<8x dalam sehari 7 38,9
≥8x dalam sehari 11 61,1
Total 18 100
Rawat Gabung Ibu Dan Bayi n %
Ya 18 100
Total 18 100
Paritas n %
Ke 1 6 33,3
Ke 2 3 16,7
Ke 3 2 11,1
Ke ≥ 4 7 38,9
Total 18 100
1. Distribusi Variabel
a. Distribusi Variabel Mobilisasi Dini
Tabel 2
Distribusi berdasarkan Kategori Variabel Mobilisasi Dini di ruang rawat inap lantai 2
gedung B RSPD
Mobilisasi Dini Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
N % N % N % N %
Mobilisasi kurang 0 0 0 0 1 5,6 4 22,2
Mobilisasi sedang 2 11,1 7 38,9 13 72,2 13 72,2
Mobilisasi aktif 16 88,9 11 61,1 4 22,2 1 5,6
Berdasarkan tabel 2 di atas, pada variabel derajat nyeri hari ke-0 pada ibu post sectio caesaria
hampir seluruhnya merasakan nyeri berat terkontrol sebnayak 16 orang (88,9%) dan sebagian
kecil merasakan nyeri sedang sebanyak 2 orang (11,1%). Variabel derajat nyeri hari ke-1,
sebagian besar responden merasakan nyeri berat terkontrol sebanyak 11 orang (61,1%) dan
sebagian kecil merasakan nyeri sedang sebanyak 7 orang (38,9%).
Variabel derajat nyeri hari ke-2 sebagian besar responden merasakan nyeri sedang sebanyak
13 orang (72,2%) dan sebagian kecil merasakan nyeri ringan sebanyak 1
orang (5,6%). Variabel derajat nyeri hari ke-3 sebagian besar responden merasakan nyeri
sedang sebanyak 13 orang (72,2%) dan sebagian kecil merasakan nyeri berat terkontrol
sebanyak 1 orang (5,6%).
b. Distribusi variable Cemasan
Tabel 2
Distribusi berdasarkan kategori variable kecemasan di RSPD 2022
Derajat kecemas Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
N % N % N % N %
Tidak ada cemas 0 0 0 0 0 0 3 16,7
Cemas ringan 0 0 1 5,6 8 44,4 11 61,1
Cemas sedang 14 77,8 16 88,9 10 55,6 4 22,2
Cemas berat 4 22,2 1 5,6 0 0 0 0
Cemas sangat 0 0 0 0 0 0 0 0
berat/panic
Total 18 100 18 100 18 100 18 100
Berdasarkan tabel 2 diatas, variable derajat cemas hari ke-0 hampir seluruhnya responden
mengalami cemas derajat sedang sebanyak 16 orang (77,8%) dan sebagian kecil mengalami
cemas derajat berat sebanyak orang (22,2%). Variabel
derajat cemas hari ke-1 hampir seluruhnya responden mengalami cemas sedang sebanyak 16
orang (88,9%) dan sebagian kecil mengalami cemas berat dan cemas
ringan masing-masing sebanyak 1 orang (5,6%). Variabel derajat cemas hari ke-2
sebagian besar responden mengalami cemas sedang sebanyak 10 orang
(55,6%) dan sebagian kecil mengalami cemas ringan sebanyak 8 (44,4%). Sedangkan untuk
variable derajat cemas hari ke-3 sebagian besar responden mengalami cemas sedang sebanyak
11 orang (61,1%) dan sebagian kecil tidak mengalami cemas sebanyak 3 orang (16,7%)
Tabel 3.
Distribusi berdasarkan Volume Pengeluaran ASI Hari ke-0 di RSPD 2022.
Berdasarkan tabel 3 diatas, variabel produksi ASI hari ke-0 hampir sebagian besar volume
ASI yang keluar yaitu 0cc sebanyak 4 orang (22,2%) dan sebagian kecil
volume ASI yang keluar yaitu 0,9cc sebanyak 1 orang (5,65%). Rata-rata volume produksi
ASI hari ke-0 yaitu 0,52cc. Pada hari ke-0 volume produksi ASI paling sedikit ialah tidak
keluar sama sekali (0cc), volume produksi ASI yang keluar
paling banyak ialah 1cc.
Tabel 4.
Distribusi berdasarkan Volume Pengeluaran ASI Hari ke-1 di RSPD 2022
Berdasarkan tabel 4 diatas, variable produksi ASI hari ke-0 hampir sebagian besar volume
ASI yang keluar yaitu 0cc dan 1,5cc masing-masing sebanyak 3 orang (16,7%) dan sebagian
kecil volume asi yang keluar yaitu 0,3cc; 0,8cc; 0,9cc’ 1,2cc; 2,2cc; 3cc masing- masing
sebanyak 1 orang (5,6%). Rata-rata produksi ASI hari ke-1 yaitu 1,16cc. Pada hari ke-1
volume produksi ASI paling sedikit ialah tidak keluar sama sekali (0cc), volume produksi
ASI yang keluar paling banyak ialah 3cc.
Tabel 5.
Distribusi berdasarkan Volume Pengeluaran ASI Hari ke-2 di RSPD 2022
Total 18 100
Berdasarkan tabel 5 diatas, variabel produksi ASI hari ke-0 hampir sebagian besar volume
ASI yang keluar yaitu 0cc dan 1,5cc masing-masing sebanyak 3 orang (16,7%) dan sebagian
kecil volume ASI yang keluar yaitu 0,3cc; 0,8cc; 0,9cc’ 1,2cc; 2,2cc; 3cc masing-masing
sebanyak 1 orang (5,6%). Rata-rata produksi ASI hari ke-1 yaitu 1,16cc. Pada hari ke-1
volume produksi ASI paling sedikit ialah tidak keluar sama sekali (0cc), volume produksi
ASI yang keluar paling banyak ialah 3cc.
Tabel 6.
Distribusi berdasarkan Volume Pengeluaran ASI Hari ke-3 di RSPD 2022
Berdasarkan variabel 6 diatas, variabel produksi ASI hari ke-3 hampir sebagian besar volume
ASI yang keluar yaitu 4cc; 4,7cc; 6cc sebanyak 2 orang (11,1%) dan
sebagian kecil jumlah asi yang keluar yaitu 0cc; 2cc; 3cc; 3,8cc; 4,5cc; 5cc; 5,2cc; 5,5cc;
6,5cc; 7cc; 8cc; 10cc masing- masing sebanyak 1 orang (5,6%), rata-rata produksi ASI hari
ke-3 yaitu 5cc. Pada hari ke-3 volume produksi ASI paling sedikit
ialah tidak keluar sama sekali (0cc), volume produksi ASI yang keluar paling banyak ialah
10cc.
Analisa Bivariat
Uji Persyaratan Analisis
Dari tabel 7 diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikasi rata-rata skor mobilisasi dini,
kecemasan dan jumlah percepatan pengeluarn ASI hari 0-3 yaitu >0,05 dengan uji normalitas
menggunakan Saphiro Wilk Test sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi
normal.