Anda di halaman 1dari 14

SOAL UAS KMB 2

Pilihlah
A. Bila 1, 2 dan 3 benar
B. Bila 1 dan 3 benar
C. Bila 2 dan 4 benar
D. Bila hanya 4 saja yang benar
E. Bila 1, 2, 3 dan 4 benar

1. Fungsi sistem imun:


1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit.
2. Menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing
3. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
4. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

2. Jaringan limfoid primer :


1. Kelenjar thymus
2. Kelenjar getah bening
3. Sumsum tulang
4. Limpa

3. Jaringan limfoid sekunder


1. Kelenjar thymus
2. Limpa & kelenjar limf
3. Sumsum tulang
4. Tonsil

4. Jaringan limfoid yang berkapsul


1. Limpa
2. Tonsil
3. Kelenjar limf
4. GALT (gut-associated lymphoid tissue)

5. Fungsi jaringan limfoid:


1. Memproduksi limfosit
2. Menyimpan limfosit
3. Memproses limfosit
4. Menghilangkan jaringan abnormal

6. Yang merupakan pertahanan garis pertama pada tubuh manusia.


1. Kulit
2. NK cells
3. Membran mukosa
4. Makrotage

7. Yang termasuk garis pertahanan ke 2 adalah


1. Limfosit T
2. Natural killer cell
3. Mukosa membran
4. Macrophages

8. Respon imun:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dg sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons.
4. Destruksi atau supresi penginvasi

9. Respons imun didapat spesifik:


1. Terjadi dalam beberapa menit - jam
2. Spesifik untuk jenis tertentu,
3. Tidak memiliki target tertentu
4. Respons terhadap paparan I terjadi dalam beberapa hari, paparan berikutnya
lebih cepat

10. Yang termasuk sistem kekebalan non spesifik


1. Reaksi inflamasi/peradangan.
2. Sel natural killer (NK).
3. Protein antivirus (interferon).
4. Sistem komplemen

11. Yang termasuk dalam sistem kekebalan spesifik


1. Kekebalan humoral -> produksi anti bodi oleh limfosit T
2. Kekebalan humoral -> produks ianti bodi oleh limfosit B
3. Kekebalan selular -> produksi limfosit B
4. Kekebalan selular -› produksi limfosit T

12. Tumor/bengkak pada proses inflamasi terjadi karena:


1. Permeabilitas kapiler&venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat
2. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial
3. Difusi protein & filtrasi air ke interstisial
4. Vasodilatasi system mikrosirkulasi area yang terinfeksi

13. Fungsi NK cells :


1. Merusak sel yang terinfeksi virus &sel kanker
2. Melisiskan membrane sel pada paparan I
3. Bekerja lebih cepat, & non-spesifik
4. Bekerja setelah sel T sitotoksik menjadi lebih banyak &berfungsi.

14. Fungi interferon:


1. Meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag
2. Mengganggu replikasi virus
3. Merangsang produksi antibody
4. Mempercepat pembelahan & pertumbuhan sel tumor

15. Cara kerja sistem komplemen yang teraktivasi


1. Reaksi inflamasi
2. Meningkatkan fagositosis
3. Opsonisasi
4. Melisiskan sel

16. Tanda vang akan muncul akibal meninekathya permeabilitas protein pada
kapiler&venul yang terinfeksi adalah:
1. Demam
2. Rubor
3. Calor
4. Tumor

17. Imunoglobulin yang muncul ketika terjadi reaksi alergi adalah


A. IgA
B. lgG
C. IgE
D. IgM
E. IgD

18. Penyebab kegagalan imun:


1. Genetik
2. Defisiensi metabolisme dan biokimia
3. Defisiensi vitamin dan mineral
4. Gangguan embriogenesis
19. Imunoglobulin (IG) yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi parasit &
merupakan mediator pada reaksi alergi; melepaskan histamine dari basofil & sel
mast adalah:
A. IG A
B. IG D
C. IG E
D. IG M
E. IG G

20. Sub populasi sel T


1. Sel T sitotoksik
2. Sel T helper
3. Sel T supresor
4. Sel T nefrotoksik

21. Pengkajian sistem imun pada riwayat sosial:


1. Merokok
2. Penggunaan Alkohol
3. Peningkatan Stres
4. Pilihan Seksual

22. Pengkajian untuk riwayat pengobatan :


1. Isoniazid
2. Menerima darah atau produk darah
3. Penggunaan obat-obatan IV secara gelap
4. Penggunaan bat rutin

23. Pengkajian sistem imun pada sistem integumen :


1. Sensitivitas matahari
2. Neuritis
3. Eritema : "Kupu-kupu" pada pipi dan hidung : nodusum
4. Penurunan proses berpikir

24. Pengkajian sistem imun pada sistem penglihatan


1. Fotofobia
2. Berkurangnya lapang pandang penglihatan
3. Diplopia
4. Psikosis

25. Pengkajian sistem imun pada sistem pernafasan


1. Hipertensi pulmoner, fibrosis, korpulmonate
2. Perdarahan
3. Dipsnea
4. Papiledema

26. Pengkajian sistem imun pada sistem gastrointestinal


1. Penurunan Berat Badan, tidak disengaja
2. Diare
3. Fisura rektum, pendarahan
4. Hepatosplenomegali

27. Pengkajian sistem imun pada sistem hematologi


1. Nodul-nodul subkutan
2. Mudah memar
3. Parestesia
4. Epistaksis

28. Pemeriksaan penunjang pada sistem imun:


1. ELISA
2. TEST ALERGI
3. TEST BONEMARROW
4. TES ANA

29. Berikut ini adalah BENAR mengenai SLE:


1. Penyakit autoimun
2. Organ tubuh yang sering dirusak adalah ginjal, sendi, kulit, jantung
3. Semakin lama proses perusakan terjadi, semakin berat kerusakan tubuh
4. Melindungi tubuh dari invasi mikroorganisme

30. Berikut klasifikasi SLE:


1. Penyakit Lupus Sistemik
2. Penyakit Lupus Diskoid
3. Terjadi pada bayi baru lahir
4. Ditandai dengan ram yang muncul pada wajah, leher, dan kulit kepala

31. Etiologi SLE:


1. Genetik,
2. Patogen
3. Virus
4. Sinar ultraviolet

32. Pengkajian pada sistem muskuloskeletal pasien SLE adalah


1. Artralgia
2. Artritis (sinovitis)
3. Pembengkakan sendi
4. Butterfly rush

33. Pengkajian pada sistem vaskuler pasien SLE adalah


1. Eritematous
2. Pleuritis
3. Purpura di ujung jari kaki
4. Efusi pleura

34. Pemeriksaan diagnostik pada pasien SLE


1. Tes Anti ds-DNA
2. Tes Antinuclear antibodies (ANA)
3. Darah lengkap
4. CRP

35. Penatalaksanaan SLE


1. Siklofosfamid> bat sitotoksik
2. Hindari kerja yang terlalu berlebihan
3. Terapi hormon Dehidroepiandrosteron (DHEA)
4. Penggunaan minyak ikan yang mengandung vitamin E 75 IU

36. Daerah yang terkena sindrom steven jhonson:


1. Kulit
2. Selaput lendir
3. Mata
4. Tulang

37. Etiologi steven johnson:


1. Alergi obat
2. Infeksi mikroorganisme
3. Neoplasma
4. Makanan

38. Zat yang diaktifkan saat terjadi Reaksi tipe III adalah
1. Aktifasi komplemen
2. Pengeluaran limfokin
3. Degranulasisel mast
4. Pengeluaran sitotoksik

39. Gejala awal Steven Jhonson


1. Ruam
2. Nyeri kepala
3. Lepuh
4. Nyeri tenggorokan

40. Gejala prodromal pada pasien dengan Steven Johnson


1. Ruam
2. Malaise
3. Lepuh dalam mulut
4. Demam tinggi

41. Komplikasi pada pasien Steven Jonson :


1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, Shock
2. Oftalmologi - ulserasi kornea, uveitis anterior, kebutaan
3. Kutaneus - timbulnya jaringan parut dan kerusakan kulit permanen, infeksi kulit
sekunder
4. Infeksi sitemik, sepsis

42. Penatalaksanaan Steven Jhonson:


1. Kortikosteroid
2. Anti emetik
3. Imunoglobulin
4. Antibiotik

43. Data yang didapat sat pengkajian riwayat kesehatan pada pasien Steven Jhonson:
1. Riwayat alergi
2. Riwayat mengkonsumsi obat
3. Gejala awal
4. Tanda komplikasi yang muncul

44. Masalah keperawatan yang mungkin ditemukan pada kasus Steven Jonson :
1. Kurang cairan dan elektrolit
2. Tidak efektif bersihan jalan nafas
3. Kerusakan integritas kulit
4. Infeksi

45. Kelainan mata yang terjadi pada pasien Steven Jonson adalah
1. Konjungtivitis
2. Perdarahan
3. Ulkus kornea
4. Iritis

46. Tanda dan gejala mayor dari penderita HIV-AIDS pada orang dewasa adalah.
1. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
4. Batuk menetap lebih dari 1 bulan

47. Periode jendela merupakan perkembangan awal dari gejala HIV menjadi AIDS
dengan masa waktu
A. 1-2 tahun
B. S-10 tahun
C. 1-5 tahun
D. 3-6 bulan
E. 0-3 bulan

48. Tanda dan Bejala minor penderita HIV AIDS pada anak adalah
1. Dermatitis seluruh tubuh
2. Batuk kronis/menahun
3. Pembesaran kelenjar limfe
4. Infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang parah

49. Yang termasuk kedalam tahapan periode jendela adalah...., kecuali


A. HI Y masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HI/V
dalam darah
B. Penderita HIV tampak sehat dan merasa schat
C. Dilakukan Test HIV hasil negatif
D. Pasien umumnya tetap tampak schat selama 5- 10 tahun,
E. Terjadi umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

50. Pada tahapan manakah jika dilakukan Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV
seseorang..
A. Periode jendela
B. HIV Positif tapa gejala
C. HIV Positif dengan gejala
D. HIV
E. AIDS

51. Tes yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa HIV adalah...


1. ELISA
2. Western blot
3. P24 antigen test
4. CD4 Limfosit

52. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak adalah.


1. Ibu HIV positif sebaiknya tidak hamil
2. Pemberian antiretroviral kepada ibu HIV positif dan bayinya
3. Sectio cesaria
4. Kalau mampu membeli susu dan tersedia air bersih, jangan berikan ASI.

53. Cairan tubuh yang berisiko tinggi menularkan HIV adalah….., kecuali
A. Daerah
B. Cairan vagina
C. Sperma
D. Cairan amnion
E. ASI

54. Berikut in yang berisiko tinggi menderita HIV adalah.


1. Pecandu narkoba
2. Gonta ganti pasangan seksual
3. Pasangan pengidap HIV (+)
4. Penerima transfusi darah dan cangkok organ

55. Pengkajian keperawatan pada pasien HIV AIDS adalah.


1. Riwayat perilaku berisiko tinggi
2. Mudah lelah
3. Diare intermitten
4. Anoreksia

56. Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada pasien HIV AIDS adalah.
1. Diare b.d infeksi gastrointestinal
2. Risiko infeksi b. d imunosuprest
3. Perubahan nutrisi kurung dari Kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat
4. Koping keluarge tidak efektif b.d cemas tentang keadaan orang yang dicintai

57. Seorang perempuan berusia 41 tahun, dirawat sejak 3 hari lalu dengan mengeluh
bibir dan mulut terdapat sariawan sudah 2 minggu, sulit untuk makan. Sudah
berobat namun tidak sembuh. Hasil pemeriksaan fisik kesadaran CM, mukosa mulut
tampak berjamur.
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
B. Fasilitasi istirahat dan tidur
C. Berikan nutrisi adekuat
D. Berikan kegiatan pengalihan
E. Kolaborasi pemasangan akses vena sentral, jika perlu

58. Berikut adalah FUNGSI GINJAL:


1. Mengeluarkan zat toksik/racun
2. Keseimbangan asam basa
3. Mengeluarkan sisa metabolisme (ureum, kreatinin)
4. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut

59. Letak ginjal bersifat retroperitoneal yang artinya:


A. Terletak di belakang peritoneum
B. Sebelah kanan
C. Sebelah kiri
D. Didepan peritoneum
E. Di atas peritonium

60. Lapisan ginjal yang dibungkus lemak adalah:


1. Lemak perirenal
2. Lemak subkutan
3. Lemak pararenal
4. Lemak acid

61. Bagian paling luar dari ginjal disebut:


A. Korteks
B. Medulla
C. Jaringan ikat
D. Pelvis
E. Nefron

62. Ginjal memiliki fungi endokrin utama karena mereka memproduksi hormon yang
disekresikan sebagai respon terhadap kandungan oksigen yang menurun dalam
darah. Hormon yang dimaksud adalah:
A. Erythropoïetin
B. Renin
C. Angiotensin
D. ADH
E. Aldosteron

63. Salah satu fungi ginjal sebagai pengaturan haemostasis adalah


A. Menjaga keseimbagan asam dan basa
B. Eksresi dan eliminasi product metabolisme tubuh
C. Memproduksi hormon
D. Absorbsi atrium, air dan zat terlarut lainnya
E. Absorbsi elektrolit

64. Filtrasi yang terjadi pada glomerulus terjadi karena adanya,


A. Zat aktif dikeluarkan dari darah dan ditambahkan ke cairan tubulus
B. Perbedaan tekanan antara arteriol aferen dan eferen
C. Banyaknya molekul diserap dari nefron ke dalam kapiler
D. Osmosis
E. Difusi

65. Etiologi glomerulonefritis:


1. Factor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan factor alergi
2. Lanjutan GNA, seringkali tanpa riwayat infeksi.
3. Diabetes mellitus
4. Hipotensi kronik

66. Klasifikasi glomerulonefritis:


1. Akut
2. Persisten
3. Kronis
4. Permanen

67. Patofisiologi glomerulone fritis:


1. Sistem fagositosis tidak berfungsi
2. Terbentuknya antigen khusus dari glomerulus
3. Tidak adanya invasi PMN
4. Terjadi kesalahan interpretasi pembacaan antigen terhadap streptokokus

68. Manifestasi klinis glomerulonefritis:


1. Peningkatan kadar albumin
2. Fungsi ginjal menurun.
3. Kolesterol menurun
4. Ureum meningkat + kreatinin serum

69. Pada pemeriksaan urin ditemukan data :


1. Albumin (+)
2. Eritrosit
3. Lekosit hilang timbul
4. Hematuria (mikroskopis atau makroskopis)

70. Pada pemeriksaan darah ditemukan:


1. LED tetap meninggi
2. Ureum menurun
3. Fosfor serum meningkat
4. Kalsium serum meningkat
71. Pada stadium akhir kerusakan glomerulus, data yang ditemukan adalah
1. Serum natrium menuru
2. Klorida menurun
3. Kalium meningkat
4. Anemia menghilang

72. Penatalaksanaan medis:


1. Pengobatan ditujukan pada gejala klinik dan gangguan elektrolit.
2. Pengawasan hipertensi dengan pemberian antihipertensi.
3. Pemberian antibiotik untuk infeksi.
4. Dialisis berulang untuk memperpanjang harapan hidup pasien

73. Pelaksanaan Keperawatan:


1. Disesuaikan dengan keadaan pasien
2. Pasien dianjurkan secara teratur untuk senantiasa kontrol pada ahlinya
3. Program diet ketat tetapi cukup asupan gizinya
4. Penjelasan kepada pasien tentang pembatasan aktivitas sesuai kemampuanya

74. Komplikasi glomerulonefritis:


1. Gagal ginjal akut & kronik
2. Gagal jantung kongestif
3. Edema pulmoner
4. Polisitemia

75. Komplikasi yang terjadi pada sistem respirasi adalah:


1. Dispne
2. Ortopne
3. Terdapatnya ronki basah
4. Whezing

76. Pengkajian terkait glomerulonefritis:


1. Riwayat infeksi streptoccokus beta hemolitikus
2. Riwayat penyakit SL.E dan penyakit autoimun
3. Riwayat pembedahan danprosedur invasive
4. Masalah urologi atau ginjal

77. Penatalaksanaan Keperawatan pada pasien dengan GGK:


1. Natrium dapat diberikan sampai 500 mg dalam waktu 24 jam
2. Karbohidrat minimal 200 gr/hari
3. Kalori harus cukup : 2000 - 3000 kalori dalam waktu 24 jam.
4. Diet rendah protein
78. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan GGK:
1. Hiperkalemia
2. Perikarditis
3. Anemia
4. Osteoporosis

79. Data yang didapatkan pada pasien dengan GGK pada pola aktivitas :
1. Kelemahan otot
2. Disritmia jantung
3. Penurunan rentang gerak
4. Hipotensi ortostatik

80. Data yang didapatkan pada pasien dengan GGK pada pola Eliminasi
1. Penurunan frekuensi urin
2. Oliguria
3. Anuria
4. Abdomen kembung

81. Data yang didapatkan pada pasien dengan GGK pada pola nutrisi dan cairan:
1. Peningkatan BB cepat
2. Pernafasan amonia
3. Distensi abdomen
4. Penurunan BB

82. Etiologi BPH:


1. Aldosteron
2. Usia
3. Progesteron
4. Androgen

83. Gejala obstruktif yang terjadi pada pasien dengan BPH :


1. Sering miksi
2. Pancaran lemah
3. Nokturia
4. Rasa tidak puas setelah miksi

84. Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan BPH :


1. Laboratonum
2. BNO-IVP
3. USG
4. Foto polos abdomen
85. Indikasi terapi bedah:
1. Retensio urin berulang
2. Hematuria
3. Tanda penurunan fungsi ginjal
4. Infeksi saluran kencing

86. Keuntungan dilakukannya TURP


1. Tindakan invasive yang masih dianggap aman
2. Tingkat morbiditas minimal.
3. Dapat dilakukan pada prostat dengan ukuran 30 - 60 gram
4. Tidak perlu dipasang kateter post TURP

87. Data yang didapatkan saat dilakukan pengkajian pada pasien dengan BPH:
1. Disuria
2. Pancaran urin kuat
3. BAK tidak lampias
4. Residu urin tidak ada

88. Komplikasi yang mungkin terjdi pada pasien dengan pembedahan prostat:
1. Perdarahan
2. Pembentukan bekuan
3. Obstruksi kateter
4. Disfungsi seksual

89. Pemeriksaan untuk mengindikasi kan bahwa prostat yang membesar adalah bukan
karena keganasan yaitu:
A. BNO
B. IVP
C. USG
D. PSA
E. Cyctografi

90. Kemungkinan Diagnosa keperawatan yang muncul adalah:


1. Perubahan pola eliminasi urinberhubungan dengan retensi urin
2. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer yang tidak adekuat
4. Gangguan keseimbangan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

Anda mungkin juga menyukai