Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

KOMUNITAS
KEPERAWATAN
BALITA

ANGKATAN NRXVB
STIKES PERTAMEDIKA
TH. 2022
DISUSUN OLEH
KELOMPOK RS PERMATA DEPOK

1. ROHANI BT SOEPARNO ( 11212146) 11. SINTAWATI (11212162)


2. TRI RETNOWATI (11212181) 12. KHOLISOH (11212084)
3. YUDHI SUSILOWATI (11212196) 13. SYARIFAL FATIMAH MARYANI (11212173)
4. KRISTIANA R (11212086) 14. SUHARTO (11212169)
5. ANI MARYANI (11212014) 15. BADRIYYATUN NISA (11212020)
6. HANI KHOERUNISA (11212065) 16. RAINA RAHMA SHOLEHA (11212130)
7. YULIA DERINI (11212198) 17. LIESYE FAIRUZA (11212089)
8. KHOIRUN NISA (11212083)
9. NURASIAH SIREGAR (11212121)
10. DINA MARINI (11212037)
PENDAHULUAN
• Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling  berinteraksi satu sama
lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007)
• Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah kelompok bayi dan anak
• Masalah kesehatan bayi, dan anak di Indonesia masih menjadi perhatian serius, karena masih
tingginya angka kematian bayi di Indonesia bila dibandingkan dengan target RPJM 2005-2009 dan
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) 2010-2014 dimana targetnya adalah
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, menurunkan
Angka Kematian Balita (AKBal) menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup
• Masalah utama yang menyebabkan tingginya angka kematian bayi, dan anak di Indonesia adalah
gizi buruk
PENERAPAN KASUS

• Kasus yang ditemukan pada remaja merokok 40%, gastritis 25%, tidak
bersekolah 20 % dari total remaja. Di kabupaten ini terdapat 2 % ibu hamil, 1/3 ibu
hamil dengan kehamilan pertama, ¼ ibu hamil mengalami masalah kurang asupan
gizi. Kasus pada anak SD ditemukan anak kurus 15% dan obesitas 10%.

• Tenaga kesehatan 40 dokter, 200 perawat dengan D3=175 (60 dengan


pengalaman lebih dari 3 tahun dan selebihnya kurang dari 3 tahun yang
sebagian besar tenaga kontrak; Ners= 25 (15 orang pengalaman lebih dari 3 tahun
dan 10 orang kurang dari 3 tahun sebagian besar honorer). Tenaga
kesehatan ini tersebar di 100 Puskesmas induk dan 50 puskesmas pembantu.
Kabupaten ini sudah memiliki Progran posyandu dan posbindu tetapi hanya
50% dari jumlah Rw yang ada menyelenggarakan rutin setiap bulan.

• Pemukiman penduduk sedikit berbukit-bukit yang sebagian besar jalan


kampung yang hanya bisa dilalui kendaraan Roda 2. Angkot hanya ada di jalan utama.
Penduduk pergi dan pulang ke pusat kabupaten serta ke pelayanan kesehatan
menggunakan ojek dan disambung angkot atau dengan kendaraan motor pribadi.
PENGKAJIAN
DATA STATISTIK

Berdasarkan informasi dari kader setempat


 Bayi dan Balita yang gizi kurang 23%
 Bayi dan balita yang gizi buruk 10%
 ISPA 40%

 Gangguan perkembangan 20%


PENGKAJIAN
DATA SUBSISTEM
a. Lingkungan Fisik
• Pemukiman penduduk sedikit berbukit-bukit yang sebagian besar jalan kampung yang hanya bisa dilalui kendaraan Roda
2. Angkot hanya ada di jalan utama. Penduduk pergi dan pulang ke pusat kabupaten serta ke pelayanan kesehatan
menggunakan ojek dan disambung angkot atau dengan kendaraan motor pribadi.

b. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial


• Tenaga kesehatan 40 dokter, 200 perawat dengan D3=175 (60 dengan pengalaman lebih dari 3 tahun dan selebihnya
kurang dari 3 tahun yang sebagian besar tenaga kontrak; Ners= 25 (15 orang pengalaman lebih dari 3 tahun dan 10 orang
kurang dari 3 tahun sebagian besar honorer). Tenaga kesehatan ini tersebar di 100 Puskesmas induk dan 50 puskesmas
pembantu.
Kabupaten ini sudah memiliki Progran posyandu dan posbindu tetapi hanya 50% dari jumlah Rw yang ada
menyelenggarakan rutin setiap bulan

c. Ekonomi
• Kabupaten Ceria memiliki jumlah peduduk 9.000.000 jiwa, 55% persen perempuan dan 45% laki-laki. Kabupeten ini
dihuni oleh 40% petani dan 30% pedagang kecil, 5% PNS, dan 25% karyawan swasta home industri, pabrik mainan,
pengrajin perabot
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O

1. Data yang di dapat : Kurang pengetahuan di - Gangguan nutrisi pada balita


masyarakat
- Bayi dan Balita yang gizi kurang 23% - Gangguan pola napas
- Bayi dan balita yang gizi buruk 10%
- ISPA 40% - Gangguang perkembangan
- Gangguan perkembangan 20%
DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan nutrisi pada balita berhubungan dengan kurang pengetahuan di


masyarakat
b. Gangguan pola napas berhubungan dengan kurang pengetahuan di masyarakat
c. Gangguan perkembangan berhubungan dengan kurang pengetahuan di masyarakat
PERENCANAAN
1. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan nutrisi pada balita berhubungan dengan kurang pengetahuan di
masyarakat
b. Gangguan pola napas berhubungan dengan kurang pengetahuan di masyarakat
c. Gangguan perkembangan berhubungan dengan kurang pengetahuan di masyarakat
2.  Tujuan;
d. Tujuan umum :
•Kebutuhan nutrisi terpenuhi pada bayi dan balita di kabupaten Ceria
b. Tujuan khusus:
• Ibu-ibu mengetahui cara pemberian nutrisi gizi seimbang
 
 
PERENCANAAN
3. Rencana Tindakan
a. Penyuluhan tentang gizi seimbang
b. Demonstrasi pemilihan jenis makanan sehat dan gizi seimbang
c. Pemberian informasi mengenai jenis-jenis makanan sehat dan gizi seimbang
d. Anjurkan kepada ibu-ibu untuk selalu mencuci bersih makanan yang akan dimasak
e. Anjurkan kepada ibu-ibu untuk membaya bayi dan balitanya ke puskesmas terdekat
jika terlihat berat badan kurang atau kurus
f. Evaluasi keluarga rujukan ibu mngenai penanggulangan gizi buruk
 
PERENCANAAN
4. Sasaran
a.Ibu - ibu dan warga kabupaten Ceria
b.Ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita dengan gizi kurang dan buruk
c.Ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita
d.Seluruh warga kabupaten ceria dan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita
5. Metode
e.Komunikasi dan informasi
f.Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
g.Komunikasi dan observasi
h.Praktik langsung

 
INTERVENSI
Diagnose Tujuan Rencana Sasaran Metode Waktu Tem Pj Sumber
keperawatan tindakan pat dana
1.Gangguan 1.Tujuan 1.Penyul 1.Warga 1.Komuni 13 Balai RH Mahasis
nutrisi pada umum : uhan kabupate kasi dan Maret Posy NUR wa
balita Kebutuha tentang n Ceria informasi 2022 andu
berhubungan n nutrisi gizi
dengan kurang terpenuhi seimban 2. Ibu- 2. Praktek
pengetahuan di pada bayi g ibu yang langsung AM
masyarakat. dan balita memiliki 15 Balai SW
di 2.Demon bayi dan Maret Kelu
2. Gangguan kabupaten strasi balita 2022 raha
pola napas Ceria pemiliha dengan 3. n
berhubungan n jenis gizi Ceramah,
dengan kurang 2. Tujuan makanan kurang Tanya
pengetahuan di khusus: sehat dan jawab
masyarakat. Ibu-ibu dan gizi buruk dan YS
mengetah seimban diskusi 17 YD
3. Gangguan ui cara g 3. Ibu- Maret Balai
perkembangan pemberian ibu yang 2022 Posy
berhubungan nutrisi gizi 3. memiliki 4. andu
dengan kurang seimbang Pemberi bayi dan Komunik
pengetahuan di an balita asi dan
masyarakat informas observasi
i
mengena SM
i jenis- 4. Ibu – 19 LF
jenis ibu 5.Komuni Maret Men
makanan warga kasi dan 2022 data
sehat kabupate observasi ngi
dan gizi n Cria rum
seimban ah
g masi
ng –
4. 6. masi KR
Anjurkan 5. Ibu – ceramah 22 ng SU
kepada ibu yang tanyajaw Maret kelu
ibu-ibu memiliki ab dan 2022 arga
untuk bayi dan diskusi yang
selalu balita mem
mencuci iliki
bersih balit
makanan a
yang KH
akan 24 HK
dimasak Maret RR
6.Seluru 2022
5. hWarga Balai
Anjurkan kabupate Posy
kepada n ceria andu
D. KESIMPULAN
Bayi, dan Anak adalah kelompok usia khusus dimana hal ini dikarenakan pada bayi,
dan anak berpotensi muncul masalah yang kompleks, terlebih yang berhubungan
dengan konsep tumbuh kembang. Oleh karena itu, konsep keperawatan yang
diberikan pada kelompok ini diaplikasikan dalam bentuk pelayanan-pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang memberikan layanan dalam upaya menjaga
kesehatan bayi, dan anak adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), imunisasi, BKB
(Bina Keluarga Balita), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang).
C. Saran
a) Bagi Perawat
Perawat sebagai care giver diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan
kepada bayi, dan anak serta keluarga dalam bentuk promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative
b) Bagi Keluarga
Keluarga terutama ibu merupakan pemegang peran penting dalam menentukan
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan anak. Oleh karena itu
keluarga diharapkan mampu memahami konsep tumbuh kembang pada balita dan
mampu mendampingi pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan anak dengan baik
sehingga bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya

Anda mungkin juga menyukai