Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU

DALAM MOBILISASI DINI PASCA SECTIO CESAREAN

Ni Ketut Citrawati1Ni Luh Gede Rika Rahayu2, Niken Ayu Merna Eka Sari3
1,2,3
STIKES Wira Medika Bali
citrabali@ymail.com

Diterima: April 2021, Diterbitkan: Juni 2021

ABSTRAK

Pendahuluan : Sectio cesarean merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk melahirkan
janin melalui sayatan dinding abdomen dan uterus. Ibu pasca sectio cesarean diharuskan untuk
melakukan mobilisasi dini karena memberi manfaat yang besar yaitu mencegah tombosis pada
pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan sakit menjadi sehat. 5 orang ibu
pasca sectio cesarean 3 diantaranya mengatakan takut melakukan mobilisasi dini dengan
alasan ketidaktahuan dan kekhawatiran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam mobilisasi dini pasca sectio cesarean di Ruang
Dara RSUD Wangaya Denpasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental
dengan metode penelitian korelasional. Sampel yang digunakan adalah 35 responden dengan teknik
Purposive Sampling. Hasil: Penelitian ini menunjukan sebagian besar responden memiliki tingkat
pengetahuan yang baik yaitu 16 responden (45,7%), cukup 14 responden (40,0%) dan kurang 4
responden (14,3%). Hasil Analisa data dengan rank spearman diperoleh hasil p = 0,000. Karena nilai
p < α (0,05). Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu
dalam mobilisasi dini pasca sectio cesarean di Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar. Diskusi: Saran
khususnya ibu post sectio cesarean untuk segera melakukan mobilisasi dini mengingat pentingnya
mobilisasi dini pasca sectio cesarean.

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Mobilisasi Dini Pasca Section Cesarean.

ABSTRACT

Introduction: Cesarean Section is a surgical operation for delivering a child by cutting through the
wall of abdomen and uterus. Mothers after cesarean section must do early mobilization because will
get many benefit, namely preventing tombosis in the leg vessels and helping the mother progress from
sick dependence to health. 5 mothers after cesarean section 3 of them said they were afraid to do early
mobilization due to ignorance and concern. The purpose of this study was to determine the correlation
between the level of knowledge and mother's attitude in early mobilization post cesarean section in the
Dara Room of RSUD Wangaya Denpasar. Method: This research is a non-experimental study with a
correlational research method. The sample in this study was 35 respondents with purposive sampling
technique. Result: The results showed that most respondents had a good level of knowledge, namely
16 respondents (45.7%), 14 respondents (40.0%) and less 4 respondents (14.3%). Results of data
analysis with Spearman rank results obtained p = 0.000. Because the p value <α (0.05). So it can be
concluded that there is correlation between the level of knowledge and mother's attitude in early
mobilization post sectio cesarean in the Dara Room of RSUD Wangaya Denpasar. Discussion:
Suggestions, especially mothers after cesarean section to immediately carry out early mobilization
considering the importance of early mobilization after cesarean section.

Keywords: Level of Knowledge, Attitude, Early Mobilization After Cesarean Section.

1
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (1-7)

PENDAHULUAN adalah 17,6 persen, tertinggi berada di


AKI merupakan indicator untuk melihat wilayah DKI Jakarta (31,3%) dan terendah
derajat kesehatan perempuan dan menjadi di Papua (6,7%) (Riskesdas, 2018). Dari
salah satu indeks pembangunan maupun total persalinan di Bali, berdasarkan data
indeks kualitas hidup (Susiana, 2019). Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Hingga di tahun 2019 AKI di Indonesia Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terdapat
masih tinggi yaitu 305 per 100.000 21.965 kasus pada tahun 2015, sekitar 58,5
kelahiran hidup menurut Ketua Komite % dilakukan melalui operasi sectio
Ilmiah International Conference on cesarean. Selama tahun 2015, kasus
Indonesia Family Planning and kelahiran melalui sectio cesarean terbanyak
Reproductive Health (ICIFPRH) dalam terjadi di Kota Denpasar (4.915 kasus).
Susiana (2019). Kemudian disusul oleh Kabupaten Gianyar
Program Sustainable Development (2.567 kasus), Kabupaten Tabanan (1.061
Goals (SDGs) yang diluncurkan di tahun kasus), Kabupaten Badung (1.045 kasus),
2016, target AKI adalah 70 per 100.000 Kabupaten Buleleng (967 kasus),
kelahiran hidup pada tahun 2030. Sehingga Kabupaten Klungkung (631 kasus),
diperlukan kerja keras dan kesungguhan Kabupaten Jembrana (616 kasus),
untuk mencapai target tersebut. Penyebab Kabupaten Bangli (592 kasus), dan
kematian ibu menurut data WHO (World Kabupaten Karangasem (513 kasus)
Health Organization) kematian ibu terjadi (Tribun, 2017).
akibat komplikasi saat dan pasca Persalinan sectio caesarean dapat
kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi mengakibatkan resiko terjadinya infeksi,
yang menyebabkan mayoritas kematian ibu karena infeksi merupakan salah satu
sekitar 75% disebabkan oleh perdarahan, penyebab utama kematian ibu. Selain itu
infeksi, tekanan darah tinggi saat infeksi merupakan komplikasi yang banyak
kehamilan, komplikasi persalinan dan terjadi pada ibu pasca sectio cesarean
aborsi yang tidak aman. Sedangkan akibat luka operasi dengan angka kejadian
sebagian besar dari kematian ibu di 25 kali lebih tinggi dibandingkan kejadian
sebabkan kerena perdarahan, infeksi dan infeksi pada persalinan pervaginam
preeklamsia selama persalinan. (Manggala et al., 2013). Upaya yang dapat
Persalinan dibedakan menjadi dua, dilakukan untuk memperkecil terjadinya
persalinan spontan dan persalinan melalui resiko atau mencegah terjadinya komplikasi
bantuan yang dikenal dengan operasi sectio adalah dengan melakukan mobilisasi dini
cesarean (Nurzaid, 2019). Persalinan (Manggala et al., 2013). Mobilisasi dini
sectio cesarean yaitu suatu cara melahirkan harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
janin dengan membuat sayatan pada perdarahan abnormal serta mempercepat
dinding uterus melalui dinding depan perut penyembuhan luka (Nurzaid, 2019).
(Rottie & Saragih, 2019). Terjadi Berdasarkan hasil penelitian yang
peningkatan persalinan sectio cesarean di dilakukan oleh Rottie J, Erlita Saragih R,
dunia dan melebihi batas kisaran 10%-15% tahun 2019 mengungkapkan bahwa seluruh
yang direkomendasikan World Health responden yang melakukan mobilisasi dini
Organization (WHO) dalam upaya sebanyak 21 pasien. Dari hasil penelitian
penyelamatan nyawa ibu dan bayi. Amerika terlihat bahwa lebih banyak responden yang
Latin dan wilayah Karibia menjadi melakukan mobilisasi dini dengan
penyumbang angka metode sesar tertinggi penyembuhan luka post operasi sectio
yaitu 40,5 persen, diikuti oleh Eropa (25%), cesarean membaik. Dari hasil analisis
Asia (19,2%) dan Afrika (7,3%) disimpulkan bahwa ada pengaruh
(Sulistianingsih & Bantas, 2019). mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar post sectio cesarean di Irina D Bawah
(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
tindakan sesar pada persalinan di Indonesia Rendahnya mobilisasi dini pada pasien
2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu …

setelah operasi dikarenakan pasien ibu pasca SC berusia 20-45 tahun, ibu yang
merasa takut untuk bergerak setelah pertama kali menjalani tindakan operasi
pembedahan. Selain itu faktor yang sectio cesarean, ibu post operasi sectio
menghambat dikarenakan rasa nyeri yang cesarean hari 1-hari ke 2, ibu dengan
dirasakan, serta kekhawatiran kalau tubuh masalah persalinan maupun letak janin
yang digerakkan pada posisi tertentu pasca yang diharuskan melakukan operasi sectio
operasi akan mempengaruhi luka operasi cesarean. Kriteria eksklusi dalam penelitian
yang belum sembuh. Kekhawatiran ini yaitu: ibu post SC dengan indikasi pre-
tersebut dikarenakan kurangnya eklamsi berat, (PEB), dan penyakit jantung
pengetahuan pasien tentang manfaat dari serta indikasi lain yang mengharuskan ibu
mobilisasi dini dan masih kurangnya dipasangkan alat-alat yang tidak
pengetahuan masyarakat di bidang memungkinkan untuk mobilisasi dini.
kesehatan (Nurzaid, 2019). Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Berdasarkan studi pendahuluan yang melalui google form. Kuesioner tingkat
dilakukan oleh 5 orang ibu pasca sectio pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini
cesarean 3 diantaranya mengatakan takut telah dilakukan uji validitas dengan rentang
melakukan mobilisasi dini dengan alasan nilai 0,570-0,888 dan reliabilitas sebesar
ketidaktahuan dan kekhawatiran. Hal ini 0,933 yang artinya kuesioner tingkat
terjadi karena pengetahuan ibu yang pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini
beranggapan bahwa ibu merasa khawatir sudah valid atau reliabel sedangkan
terhadap luka jahitan, jika melakukan Kuesioner sikap ibu dalam mobilisasi dini
gerakan mempengaruhi luka operasi dan dilakukan uji validitas dengan korelasi
terasa nyeri. Selain itu dilakukan sebesar 0,96 dan reliabilitas dengan nilai
wawancara juga bersama salah satu bidan 0,871 yang artinya kuesioner sikap ibu
di ruangan mengatakan hampir seluruh dalam mobilisasi dini sudah valid atau
pasien pasca operasi mengatakan takut reliabel. Adapun analisa data yang
untuk melakukan mobilisasi dini karena dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
merasa khawatir dan merasakan nyeri serta analisis univariat dan analisis bivariat.
minimnya pengetahuan masyarakat Analisis univariat digunakan untuk
terhadap pentingnya mobilisasi dini. menggambarkan distribusi frekuensi
responden berdasarkan umur, pendidikan,
METODE PENELITIAN pekerjaan, riwayat sectio cesarean dan
Penelitian ini merupakan penelitian non- informasi mobilisasi dini. Sedangkan
eksperimental dengan metode penelitian analisi bivariat digunakan untuk menguji
korelasional. Pendekatan yang digunakan ada tidaknya hubungan antara variable
pada penelitian ini yaitu pendekatan cross tingkat pengetahuan dan sikap dalam
sectional. Penelitian ini dilakukan di Ruang mobilisasi dini. Data dianalisis kemudian
Dara RSUD Wangaya Denpasar pada hasilnya disajikan dalam bentuk narasi dan
tanggal 15 Desember 2020 -31 Januari tabel distribusi frekuensi.
2021. Populasi pada penelitian ini adalah
39 responden yang didapat dari rata-rata HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah ibu yang menjalani sectio cesarean
di Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar Berdasarkan tabel 1 diatas,
dari bulan Juni – Agustus tahun 2020 yang didapatkan bahwa dari 35 responden
berjumlah 117. Jumlah sampel penelitian didapatkan data sebagian besar yaitu
ini adalah 35 responden yang sesuai dengan berusia 17-25 tahun sebanyak 21 responden
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Teknik (60,0%), dari 35 responden sebagian besar
pengambilan sampel yang digunakan dalam berpendidikan terakhir perguruan tinggi
penelitian ini adalah purposive sampling. sebanyak 24 responden (68,6%), dari 35
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu : responden sebagian besar bekerja sebagai
pasien yang bersedia sebagai responden, pegawai swasta yaitu sebanyak 17
3
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (1-7)

responden (48,6%), dari 35 responden tentang mobilisasi dini.


didapatkan bahwa semuanya yaitu 35
responden (100% ) tidak pernah memiliki
Tabel 3
riwayat sectio caecarea sebelumnya, dan Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Pasca Sectio
dari 35 responden didapatkan bahwa Cesarean Dalam Mobilisasi Dini di Ruang Dara
semuanya yaitu 35 responden (100%) RSUD Wangaya Denpasar
pernah memperoleh informasi tentang
mobilisasi dini pasca sectio cesarean. Sikap Dalam
Frekuensi Persentase
Tabel 1 No Mobilisasi
(f) (%)
Dini
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Pasca Sectio
1 Kurang 3 8,6
Cesarean Berdasarkan Usia. Pendidika, Pekerjaan,
2 Cukup 15 42,8
Riwayat SC Sebelumnya, dan Informasi Mobilisasi 3 Baik 17 48,6
Dini di Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar Jumlah 35 100

No Karakteris Jumlah Frekuensi Presentasi


tik (f) (%)
Berdasarkan table 4, dapat dijelaskan
1. Usia 17-25 tahun 21 60,0
bahwa responden yang memiliki tingkat
26-35 tahun 13 37,1
36-45 tahun 1 2,9 pengetahuan yang baik sebagian besar
Jumlah 35 100 memiliki sikap yang baik dalam mobilisasi
2. Pendidikan SD 0 0,0 dini pasca section cesarean dengan
SMP 0 0,0
SMA 11 31,4
persentase 34,3%. Berdasarkan uji rank
Perguruan spearman dan diperoleh nilai p = 0,000.
24 68,6
Tinggi Karena nilai p < α (0,05), maka H0 ditolak.
Jumlah 35 100 Hal ini berarti bahwa ada hubungan tingkat
3. Pekerjaan PNS 2 5,7
Pegawai pengetahuan dengan sikap ibu dalam
17 48,6
swasta mobilisasi dini pasca sectio cesarean di
IRT 9 25,7 Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar.
Lainnya 7 20,0
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai
4. Riwayat SC Pernah r hitung sebesar 0,609 nilai tersebut
0 0
sebelumnya menunjukkan korelasi yang kuat antara
Tidak pernah 35 100 variabel tingkat pengetahuan dengan sikap
Jumlah 35 100
5. Informasi Ya ibu dalam mobilisasi dini pasca sectio
Mobilisasi 35 100 cesarean. Nilai
Dini koefisien korelasi bertanda positif ini
Tidak 0 0
menujukkan bahwa semakin baik tingkat
Jumlah 35 100
pengetahuan maka semakin baik juga sikap
ibu dalam mobilisasi dini pasca sectio
Tabel 2 cesarean di Ruang Dara RSUD Wangaya
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Pasca Denpasar.
Sectio Cesarean Tentang Mobilisasi Dini di Ruang
Dara RSUD
Tingkat Frekuensi
No Persentase (%)
Pengetahuan (f) PEMBAHASAN
1 Kurang 5 14,3
2 Cukup 14 40,0
Hasil penelitian menunjukan responden
3 Baik 16 45,7 yang memiliki tingkat pengetahuan yang
Jumlah 35 100 baik sebagian besar memiliki sikap yang
baik dalam mobilisasi dini pasca section
cesarean dengan persentase 34,3%.
Berdasarkan tabel 2 diatas, tingkat Berdasarkan uji rank spearman dan
pengetahuan dari 35 responden didapatkan diperoleh nilai p = 0,000. Karena nilai p < α
sebagian besar yaitu 16 responden (45,7%) (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti
memiliki tingkat pengetahuan yang baik bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan
4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu…

Tabel 4
Analisis Bivariat Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio
Cesarean di Ruang Dara
RSUD Wangaya Denpasar

Sikap Jumlah P value R Tabel


Tingkat
Kurang Cukup Baik
Pengetahuan
F % F % F % F %
Kurang 3 8,6 2 5,7 0 0,0 5 14,3 0.000 0,609
Cukup 0 0,0 9 25,7 5 14,3 14 40,0
Baik 0 0,0 4 11,4 12 34,3 16 45,7
Jumlah 3 8,6 15 42,8 17 48,6 35 100
mudah didapat dan pendidikan terakhir ibu
dengan sikap ibu dalam mobilisasi dini yang sebagian besar adalah perguruan
pasca sectio cesarean di Ruang Dara RSUD tinggi sehingga lebih besar pemahaman dan
Wangaya Denpasar. Berdasarkan tabel lebih mudah menerima informasi dari bidan
diatas dapat dilihat nilai r hitung sebesar terkait mobilisasi dini pasca sectio
0,609 nilai tersebut menunjukkan korelasi cesarean.
yang kuat antara variabel tingkat Pada sikap ibu dalam mobilisasi dini
pengetahuan dengan sikap ibu dalam juga sejalan dengan Ade Nur (2017) di
mobilisasi dini pasca sectio cesarean. Nilai RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
koefisien korelasi bertanda positif, ini Tenggara yaitu dari 42 responden terdapat
menujukkan bahwa semakin baik tingkat 23 orang (54,76 %) yang memiliki sikap
pengetahuan maka semakin baik juga sikap positif dan hanya 19 orang (45,24%) yang
ibu dalam mobilisasi dini pasca sectio memiliki sikap negative dalam mobilisasi
cesarean di Ruang Dara RSUD Wangaya dini. Menurut peneliti Suryani Hartati
Denpasar. (2013) tentang faktor – faktor yang
Hal ini sejalan dengan Ade Nur (2017) mempengaruhi ibu post SC untuk
di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi melakukan mobilisasi dini di RSCM adalah
Tenggara menyebutkan dari 42 responden pemberian informasi, tingkat pengetahuan
tingkat pengetahuan ibu tentang mobilisasi dan motivasi.
dini sebagian besar atau sebanyak 20 Menurut peneliti sikap ibu dalam
responden (47,62%) dengan kategori mobilisasi dini pasca SC di Ruang Dara
tingkat pengetahuan baik. Cukup sebanyak RSUD Wangaya Denpasar secara umum
15 responden (35,71%) dan kurang memiliki sikap yang baik dikarenakan
sebanyak 7 responden (16,67%). Menurut tingkat pengetahuan responden yang baik,
teori Mubarak (2013) faktor yang dan informasi yang didapatkan. Semakin
memperngaruhi tingkat pengetahuan adalah tinggi tingkat pengetahuan ibu post sectio
pendidikan, pekerjaan, umur, minat, cesarean tentang mobilisasi dini, maka
pengalaman, kebudayaan lingkungan semakin terampil ibu tersebut dalam
sekitar dan informasi. Menurut peneliti melakukan mobilisasi dini, pengetahuan ibu
tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini yang baik karena memiliki pengetahuan
pada ibu pasca SC di Ruang Dara RSUD yang luas sehingga baik pula sikap ibu
Wangaya Denpasar memiliki pengetahuan dalam mobilisasi dini untuk dapat
yang baik dikarenakan keseluruhan meningkatkan kesehatannya serta
responden mendapatkan informasi terkait keseluruhan responden di Ruang Dara
mobilisasi dini dari bidan, selain itu usia RSUD Wangaya Denpasar mendapatkan
ibu yang produktif sehingga baik untuk informasi terkait mobilisasi dini dari bidan.
menerima informasi, sebagian besar bekerja Hubungan tingkat pengetahuan dengan
sebagai pegawai swasta yang lebih banyak sikap ibu dalam mobilisasi dini sejalan
berinteraksi sehingga informasi lebih dengan Ade Nur (2017) dengan nilai
5
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (1-7)

signifikansi p = 0,003 nilai ini lebih cesarean di Ruang Dara RSUD Wangaya
kecil dari level of significance (α) sebesar Denpasar sebagian besar yaitu 16
0,05. Ini berarti ada hubungan bermakna responden (45,7%) memiliki tingkat
antara pengetahuan dengan sikap ibu post pengetahuan yang baik tentang mobilisasi
SC dalam mobilisasi dini di RSU dini pasca section cesarean. Sikap ibu
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. dalam mobilisasi dini pasca sectio cesarean
Penelitian juga sejalan dengan Aisyah & di Ruag Dara RSUD Wangaya Denpasar
Budi (2011) dimana hasil penelitian sebagian besar yaitu 17 responden (48,6%)
didapatkan responden berpengetahuan baik memiliki sikap yang baik dalam mobilisasi
seluruhnya melakukan tindakan mobilisasi dini pasca sectio cesarean. Tingkat
dini yaitu 15 (100%). Responden pengetahuan yang baik tentang mobilisasi
berpengetahuan cukup lebih dari sebagian dini sebagian besar memiliki sikap yang
melakukan tindakan mobilisasi dini yaitu 2 baik dalam mobilisasi dini dengan
(66,7 %). Sedangkan pengetahuan kurang persentase 34,3%. Hasil analisis bivariat
sebagian melakukan tindakan mobilisasi menggunakan uji Rank Spearman
dini yaitu 1 (50 %) responden. Kesimpulan didapatkan hasil ρ value = 0,000 < α = 0,05
adalah terdapat hubungan antara maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
pengetahuan tentang mobilisasi dini dengan berarti terdapat hubungan tingkat
tindakan mobilisasi dini pada ibu nifas 1 pengetahuan dengan sikap ibu dalam
hari post sectio cesarean. mobilisasi dini pasca sectio cesarean di
Berdasarkan analisa peneliti tingkat Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar.
pengetahuan sebagian besar memiliki sikap Saran
yang baik dalam mobilisasi dini pasca 1. Kepada institusi Pendidikan: hasil
section cesarean dengan persentase 34,3% penelitian dapat digunakan sebagai
dikarenakan dipengaruhi oleh tingkat referensi, selain itu dapat digunakan
pendidikan, keseluruhan responden untuk mengembangkan ilmu
mendapatkan informasi terkait mobilisasi pengetahuan dan wawasan mahasiswa
dini dari bidan, selain itu usia ibu yang mengenai tingkat pengetahuan dengan
produktif sehingga baik untuk menerima sikap ibu dalam mobilisasi dini pasca
informasi, sebagian besar bekerja sebagai sectio cesarean.
pegawai swasta yang lebih banyak 2. Kepada peneliti berikutnya: hasil
berinteraksi sehingga informasi lebih penelitian ini dapat digunakan sebagai
mudah didapat dan pendidikan terakhir ibu bahan acuan untuk penelitian
yang sebagian besar adalah perguruan berikutnya, sehingga penelitian ini
tinggi sehingga lebih besar pemahaman dan dapat digunakan sebagai gambaran
lebih mudah menerima informasi dari bidan untuk penelitian yang lebih lanjut
terkait mobilisasi dini pasca sectio caesarea tentang faktor-faktor yang
Sehingga tingkat pengetahuan tentang mempengaruhi tingkat pengetahuan
mobilisasi dini yang baik berdampak baik dengan sikap ibu dalam mobilisasi dini
juga terhadap sikap ibu dalam mobolisasi pasca sectio caesarean.
dini. Sedangkan pada tingkat pendidikan 3. Kepada Pelayanan Kesehatan: hasil
yang rendah interaksi tersebut akan penelitian ini dapat digunakan sebagai
berkurang, informasi yang didapatkan juga masukan bagi tenaga kesehatan
berkurang. Jadi semakin tinggi pendidikan khususnya di ruang nifas, untuk
seseorang semakin mudah menerima meningkatkan derajat kesehatan ibu
informasi dan semakin banyak pula dan mempercepat pemulihan ibu pasca
pengetahuan yang dimiliki. sectio sesarea.
4. Kepada Pasien: hasil penelitian ini
SIMPULAN dapat dijadikan sumber informasi dan
Tingkat pengetahuan tentang pengetahuan bagi pasien atau ibu
mobilisasi dini pada ibu pasca sectio khususnya ibu postpartum akan
6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu …

5. pentingnya mobilisasi dini pasca sectio DAFTAR PUSTAKA


cesarean. Ade,, N. (2017). Hubungan Pengetahuan
dengan Sikap ibu post sectio
UCAPAN TERIMAKASIH caesare dalam mobilisasi dini di
Peneliti mengucapkan terimakasih RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tenggara.
Wangaya atas bantuannya, serta responden Citra, S. (2016). Pengaruh Pendidikan
yang telah bersedia menjadi sampel Kesehatan Tentang Pemeriksaan
penelitian ini. Payudara Sendiri Terhadap
Pengetahuan Dan Motivasi
Melakukannya Pada Wanita Usia 30- Noorkasiani, Heryati dan Rita. (2012).
50 Tahun Di Desa Joho Mojolaban. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Surakarta. Universitas Muhamadiah Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Surakarta. Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Depkes , R. (2013). Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Rineka Cipta.
(RISKESDAS). Jakarta. Balitbang. Nurzaid, R. (2019). Hubungan Tingkat
Dewi , P. (2013). Efektivitas Penyuluhan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan
SADARI terhadap Tingkat Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Seksio
Pengetahuan siswi SMA Negeri 2 di Sesarea Di Bangsal Bedah Rs Pku
Kecamatan Pontianak Barat tahun Muhammadiyah Gombong.
2013. Pontianak: Universitas Rottie, J. (2019). Pengaruh Mobilisasi Dini
Tanjungpura. Terhadap Penyembuhan Luka Post
Guntur, F. (2006). Melawan Onkogen Erb Sectio Caesarea Di Irina D Bawah
B-2: Herceptin. Obat Kanker RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
Payudara. Abocus . Bandung : ITB. Manado., 393–402.
Indriyani. (2014). Buku Ajar Keperawatan Shadine, M. (2009). Penyakit Wanita.
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Jakarta: Keen Book.
Medika. Suryani , H. (2013). Hubungan Tingkat
Indriyani, D. &. (2014). Yogyakarta : Nuha Pengetahuan Mobilisasi Dini Dengan
Medika. Buku Ajar Keperawatan Perilaku Mobilisasi Dini Ibu
Maternitas. Postpartum Sectio Caesarea (Sc) Di
Kemenkes , R. (2015). Kementerian Ruangan Sasando Dan Flamboyan
Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes
(RISKESDAS). Jakarta: Badan Kupang., 53(9), 1689–1699.
Litbang. Susiana, S. (2019). . Angka Kematian Ibu :
Kemenkes, R. (2013). Kementerian Faktor Penyebab Dan Upaya
Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar Penanganannya.
(RISKESDAS). Jakarta: Badan Litbang Wawan, A., & Dewi, M. (2011). Teori &
Available :http://www.depkes.go.id Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
(10 Juli 2019). Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Kurniawati, D. (2015). Hubungan Medika.
Pendidikan, Pengetahuan Dan Sikap
Wanita Usia Subur (WUS) Dengan
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Dara Juanti Kabupaten Sintang Tahun
2015.
Manggala, A. (2013). Faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu postpartum pasca
seksio sesarea untuk melakukan
mobilisasi dini di rscm.
7

Anda mungkin juga menyukai