NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
Mekania Safitri
1910104204
INTISARI
1 Judul Skripsi
2 Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3 Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN persalinan, salah satu tindakan yang
World Health Organization dilakukan adalah persalinan sectio
(WHO) menetapkan standar rata-rata caesarea. Persalinan sectio caesarea
seksio sesarea di sebuah negara adalah untuk melahirkan janin dalam Rahim
sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di memiliki berbagai Indikasi yang dapat
dunia. Rumah Sakit pemerintah kira– meningkatkan resiko morbiditas dan
kira 11% sementara rumah sakit swasta mortalitas pada ibu dan bayi. Menurut
biasa lebih dari 30%. Menurut WHO (Koniak, 2011) ada beberapa indikasi
peningkatan persalinan dengan sectio persalinan SC yang perlu di perhatikan
caesarea di seluruh negara selama tahun yaitu indikasi mutlak, indikasi janin,
2007–2008 yaitu 110.000 per kelahiran indikasi relatif, dan indikasi sosial.
di seluruh Asia. Persalinan caesar Persalinan caesar merupakan
mengalami peningkatan yang terus proses melahirkan janin, plasenta dan
menerus selama beberapa dekade selaput ketuban melalui dinding perut
terakhir, fenomena ini meningkat dengan cara membuat irisan pada
terutama di negara-negara maju, dan dinding perut dan rahim, ini dapat
mulai merebak di negara-negara dilakukan dengan tujuan agar
berkembang terutama ASIA. Di China keselamatan ibu dan bayi dapat
bedah caesar meningkat pada tahun ditangani dengan baik. Oleh karena itu,
2003 sebesar 19,2 % menjadi 36,3% Berdasarkan asumsi dari berbagai pihak
pada tahun 2011 (WHO, UNICEF, masyarakat yang terkait dengan
UNFPA, 2019). Selain angka kematian, meningkatnya kecenderungan
angka kesakitan ibu yang berhubungan persalinan dengan section caesarea
dengan persalinan sectio caesarea disebabkan oleh faktor indikasi sosial
mencapai 5 sampai 10 kali lipat diantaranya yaitu: perasaan cemas dan
dibanding persalinan normal. Sectio takut menghadapi rasa sakit, tidak kuat
caesarea dapat didefinisikan sebagai untuk menahan rasa sakit pada
suatu hysterectomia untuk melahirkan persalinan spontan, takut tidak kuat
janin dari dalam rahim, Persalinan mengejan, trauma pada persalinan yang
sectio caesarea dapat dilakukan dengan lalu, adanya kepercayaan atas tanggal
tujuan agar keselamatan ibu dan bayi dan jam kelahiran yang dapat
dapat ditangani dengan baik. Oleh mempengaruhi nasib anaknya di masa
karena itu, banyak pasien yang percaya mendatang, khawatir persalinan
bahwa melahirkan dengan operasi pervaginam akan merusak hubungan
caesar akan lebih baik bagi ibu dan bayi seksual, faktor pekerjaan, anjuran dari
daripada proses melahirkan secara suami, faktor praktis karena tindakan
normal (Cunningham, et all., 2012). bedah seksio sesarea dilakukan
Menurut (Bobak dkk, 2013) sekaligus dengan tindakan sterilisasi
setiap wanita mengalami proses serta faktor sosial dan ekonomi yang
persalinan, kodratnya wanita dapat mendukung dilakukannya tindakan
melahirkan secara normal yaitu melalui sectio caesarea (Cunningham, et all.,
vagina atau jalan lahir biasa. Apabila 2012).
wanita tidak dapat melahirkan secara Data dari hasil Riskesdas
normal maka tenaga medis akan (Kemenkes RI, 2013) menunjukan
melakukan persalinan alternatif untuk tindakan SC di Indonesia mencapai
membantu pengeluaran janin. Apabila 9,8% dari jumlah persalinan.
kondisi ibu dan janin terdapat penyulit Yogyakarta berada diurutan ke-4 setelah
saat persalinan, maka untuk segera Bali. Secara umum pola persalinan
menyelamatkan keduanya sehingga melalui bedah SC menurut karakteristik
perlu dilakukan dengan tindakan menunjukkan proporsi tertinggi pada
10