MINI PROPOSAL
Diajukan guna memenuhi tugas akhir dan memenuhi syarat untuk menyelesaikan
mata kuliah keperawatan metodologi penelitian
oleh
NIM 172310101097
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
PERNYATAAN
NIM : 172310101097
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa mini proposal yang
berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Keracunan Pestisida Di Desa Sukorejo
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember” adalah benar-benar hasil karya saya
sendiri, terkecuali kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya. Proposal ini belum
pernah diujikan kepada institusi manapun dan dapat dipastikan bukan hasil karya
jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai
dengan sikap ilmiah yang dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi akademik jika
ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Yang menyatakan,
ii
Daftar Isi
iii
4.5 Definisi Operasional .................................................................. 13
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1
dampak dari pestisida dapat dikurangi dengan pemberian latihan dalam
menggunakan APD pada saat beraktivitas yang berkaitan dengan pestisida. Jadi
untuk mengurangi efek negatif dari pestisida petani harus diberi pendidikan dan
pelatihan aplikasi APD secara aman dan sehat (Erwin, dkk. 2019).
2
9. Menganalisis secara bersamaan hubungan antara masa kerja, status gizi,
kelengkapan APD, lam menyemprot, suhu lingkungan dan keracucan pestisida
di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan
kesehatan tentang penggunaan pestisida serta dampak yang terjadi pada
penggunanya.
2. Bagi Dinas Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Dinas Terkait untuk
memberikan pelayan kesehatan yang lebih baik lagi dan tepat sasaran
sehingga dampak negatif dari penggunaan pestisida dapat diminimalisir.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat melatih peneliti untuk menghasilkan karya
ilmiah yang lebih baik serta menambah pengetahuan tentang pestisida.
4. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang bahaya
penggunaan pestisida jika tidak dilakukan seusai dengan prosedur yang
berlaku.
3
5 Jenis Kuantitatif Kuantitatif
Penelitian
6 Instrumen Kuesioner Kuesioner
Penelitian
7 Teknik Simple Random Sampling Menggunakan Rumus
Sampling Slovin
4
BAB 2. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi
a. Insektisida
5
1. Organoklorin mrupkan insektisida Chlorinated hydrocarbon secara
kimiawi tergolong insektisida yang relatif stabil dan kurang efektif, ditandai
dengan dampak residunya yang lama terurai dilingkungan. Salah satu
insektisida organoklorin yang terkenal adalah DDT. Pestisida ini telah
menimbulkan banyak perdebatan. Kelompok organoklorin merupakan racun
terhadap susunan syaraf baik pada serangga maupun mamalia. Keracunan
dapat bersifat akut atau kronis. Keracunan kronis bersifat karsinogenik
(kanker).
4. Piretroid dan yang berasal dari tanaman lainnya piretroid berasal dari
piretrum diperoleh dari bunga Chrysanthemun cinerariaefolum. Insektisida
tanaman lain adalah nikotin yang sangat toksik secara akut dan bekerja
pada susunan saraf. Piretrum mempunyai toksisitas rendah pada manusia
tapi menimbulkan alergi pada orang yang peka.
b. Fungisida
6
Pertumbuhan yang tidak teratur ini mengakibatkan sistem kerja pengangkut
air menjadi terganggu.
c. Herbisida
d. Bakterisida
e. Nematisida
f. Akarisida
7
Akarisida atau sering juga disebut dengan mitisida adalah bahan yang
mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh
tungau, caplak dan laba-laba. Bagian tanaman yang diserang adlah daun,
batang, dan buah. Bagian tanaman yang diserang oleh tungau akan
mengalami perubahan warna, bentuk, timbul bisul-bisul atau buah rontok
sebelum waktunya. Contoh akarisida yaitu Kelthene MF dan Trithion 4 E.
g. Rodentisida
1. Pakaian Kerja Pakaian yang dapat digunakan yaitu pakaian yang cukup
sederhana yang terdiri dari celana panjang dan kemeja lengan panjang yang
8
terbuat dari bahan yang cukup tebal dan rapat, pakaian kerja sebaiknya tidak
bergantung karena adanya kantong yang cenderung digunakan untuk
menyimpan benda-benda rokok.
2. Penutup Kepala Berupa topi leher atau helm khusus penutup kepala
disarankan untuk semua jenis penyemprotan, tetapi harus digunakan ketika
menyemprot tanaman tinggi dan pestisida terbatas.
4. Pelindung Mata dan Muka Pelindung mata dan muka digunakan untuk
mengenai muka dan mata. Pelindung muka sebaiknya juga digunakan saat
mencampur pestisida atau mempersiapkan larutan semprot, seperti
kacamata, spray shield, goggle.
5. Sarung Tangan (Glove) Sarung tangan dari bahan tidak tembus air. Sarung
tangan juga harus sudah dipakai ketika menyiapkan larutan semprot atau
mencampur tangan pestisida. Sarung tangan terbuat dari bahan nitril. Tidak
dianjurkan sarung tangan dari karet. Jika susah mendapatkan sarung tangan
yang memenuhi syarat, kantong plastik (kresek) yang diikat dengan karet
pun bisa digunakan.
6. Sepatu Kerja (Boot). Fungsi dari sepatu kerja yaitu melindungi kaki dan
bagian bagiannya dari benda tajam, larutan kimia, panas. Ketika
menggunakan menggunakan sepatu boot di lahan kering, ujung celana
panjang jangan dimasukkan kedalam sepatu, tetapi ujung celana harus
menutupi sepatu boot (Zuraida, 2012)
9
2.2 Kerangka Teori
10
BAB 3. KERANGKA KONSEP
Variabel bebas
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendidikan
4. Dosis Pestisida
Keterangan :
: Variabel Diteliti
1. Ada hubungan antara masa kerja dengan keracunan pestisida pada petani di
Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari.
2. Ada hubungan antara status gizi dengan keracunan pestisida pada petani di
Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari.
3. Ada hubungan antara kelengkapan APD dengan keracunan pestisida pada
petani di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari.
4. Ada hubungan antara lama menyemprot dengan keracunan pestisida pada
petani di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari.
5. Ada hubungan antara suhu lingkungan dengan keracunan pestisida pada
petani di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari.
11
BAB 4. METODE PENELITIAN
12
4.3 Tempat Penelitian
Penelitian Bertempat di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari
Kabupaten Jember
4.4 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dihitng mulai dari penyusunan proposal skripsi pada
Bulan Juni tahun 2020. Setelah dilaksanakan seminar proposal, selanjutnya
akan dilaksanakan pengambilan data. Pengambilan dat akan dilaksanakan
kurang lebih 1 bulan setelah seminar proposal dikarenakan harus melakukan
uji etik terlebih dahulu. Setelah lulus uji etik, maka dilakukan pengambilan data
yan dilakukan dengan penyusunan laporan hingga pelaksanaan sidang skripsi.
4.5 Definisi Operasional
1. Masa kerja adalah lama waktu sejak responden aktif sebagai petani
penyemprot hingga saat penelitian dilakukan, dalam satuan tahun. Responden
dikategorikan lama jika telah menjadi petani selama lebih dari 5 tahun karena
pada kurun waktu tersebut, toksisitas kronis biasanya telah terjadi.
Kategori : Lama jika > 5 tahun, baru jika ≤ 5 tahun
Skala : Nominal
13
apabila skor penilaian mencapai 80% atau 5 dan tidak lengkap jika skor
penilaian kurang dari 80% atau < 5.
Kategori : Lengkap jika ≥ 5 dan Tidak Lengkap jika < 5
Skala : Nominal
4. Lama menyemprot adalah lama waktu yang digunakan untuk menyemprot
tanaman menggunakan pestisida organofosfat dan karbamat dalam satuan jam
setiap harinya.36
Kategori : Baik jika ≤ 3 jam sehari, buruk jika > 3 jam sehari.
Skala : Nominal
5. Suhu lingkungan adalah derajat panas suatu lingkungan yang dinyatakan
dalam satuan oC. Suhu dapat mempengaruhi kehidupan dalam air, kecepatan
rekasi atau penguraian serta proses pengendapan zat padat.
Kategori : Baik jika suhu < 25oC dan buruk jika ≥ 25oC
Skala : Nominal
4.6 Pengumpulan Data
4.6.1 Sumber Data Penelitian
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan pemeriksaan dan observasi
langsung terhadap petani hortikultura di Desa Sukorejo Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember. Data yang akan diambil meliputi karakteristik
petani (masa kerja, status gizi, kelengkapan APD saat penyemprotan
pestisida,lama menyemprot, suhu lingkugan)
2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari Balai Desa Sukorejo Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik
wilayah, jumlah penduduk, serta buku-buku referensi yang berhubungan
dengan penelitian.
4.6.2 Alat Penelitian / Instrumen Penelitian
Alat-alat serta instrumen yang akan digunakan pada saat penelitian dalam
pengumpulan data adalah daftar pertanyaan untuk responden penelitian
(kuesioner).
4.6.3 Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang berisi data diri
responden beserta beberapa pertanyaan dalam bahasa indonesia.
14
4.7 Pengolahan Data
a. Editing
Dalam melakukan proses editing, jawaban dari responden dikoreksi
kembali untuk mengetahui kesalahan yang ada.
b. Coding
Coding merupakan pengkodean jawaban dari responden untuk
mempermudah dalam menganalisa data
c. Entry Data
Entry Data dilakukan dengan cara memasukkan data hasil penelitian
berupa jawaban responden. Data yang didapatkan akan diolah dengan
menggunakan komputer
d. Tabulasi Data
Menayajikan data dalam bentuk tabel distribusi dan tabel silang sesuai
dengan tujuan penelitian
4.8 Analisa Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan komputer
menggunakan SPSS. Analisis yang dilakukan meliputi 3 bagian, yaitu :
a. Analisis Univariat :
Analisis univariat dilakukan terhadap semua variabel penelitian berupa
jawaban dari responden. Analisis ini menghasilkan distribusi data dari tiap
variabel yang meliputi : masa kerja, status gizi, kelengkapan APD, Lama
penyemprotan setiap hari,suhu, dan keracunan pestisida.
b. Analisis Bivariat
Untuk melihat hubungan antara variabel bebas (masa kerja, status gizi,
kelengkapan APD, lama penyemprotan setiap hari, suhu lingkungan)
dengan variabel terikat (keracunan pestisida organofosfat) yang akan
menggunakan Uji Chi-square.
c. Analisis Multivariat
Untuk mengetahui pengaruh paling dominan dari variabel bebas (masa
kerja, status gizi, kelengkapan APD, lama penyemprotan setiap hari, suhu
lingkungan) terhadap variabel terikat (keracunan pestisida) yang akan
menggunakan Uji Regresi Logistik.
15
4.9 Etika Penelitian
Kode etik penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku
bagi setiap pihak yang terlibat dalam suatu penelitian yaitu pihak peneliti,
pihak yang diteliti, dan masyarakat atau pihat yang terdampak pada hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Berikut merupakan etika penelitian yang
peneliti terapkan dalam penelitian ini:
4.9.1 Privasi dan Kerahasiaan (privacy and confidentiality)
Privasi dan kerahasiaan berarti bahwa seluruh informasi dan privasi
responden tidak disebar luaskan atau diketahui oleh orang lain
(Notoatmodjo, 2012). Peneliti menjamin kerahasiaan seluruh data dari
responden yang telah dikumpulkan dari penelitian ini, baik data diri
responden hingga hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden. Cara
yang peneliti lakukan adalah dengan meletakkan data di tempat yang
hanya peneliti yang mengetahui keberadaannya dan hanya kelompok data
tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.
4.9.2 Kemanfaatan dan Tidak Membahayakan (Beneficence and Non-
Maleficence)
Kemanfaatan berarti penelitian yang dilakukan haruslah memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan resikonya. Manfaat yang
diperoleh responden tak hanya manfaat jangka pendek, namun diharapkan
manfaat jangka panjang. Tidak membahayakan berarti peneliti menjamin
bahwa penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan luka atau kecacatan
baik secara fisik maupun psikis. Penelitian ini tidak membahayakan karena
peneliti akan berusaha berkomunikasi sebaik mungkin dengan responden
saat pengisian kuesioner dan tidak ada tindakan invasif yang dilakukan.
4.9.3 Keterbukaan dan Keadilan (Inclusiveness and Justice)
Keterbukaan berarti peneliti terbuka terkait maksud dan tujuan penelitian
serta penggunaan data yang nantinya akan diperoleh. Sedangkan keadilan
diartikan bahwa peneliti menjamin bahwa responden akan memperoleh
perlakukan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan suku, agama,
ras, budaya, etnis, dan lainnya.
16
Daftar Pustaka
17
Zuraida. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keracunan
Pestisida Pada Petani Di Desa Srimahi Tambun Utara Bekasi Tahun
2011. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
18