Anda di halaman 1dari 30

ERTI IKHTIARINI DEWI

BENTUK PIKIR 
CARA DIMANA
INDIVIDU
MENYATUKAN
GAGASAN DAN
ASOSIASI
GANGGUAN BENTUK
PIKIR 
GANGGUAN/PENYIM
PANGAN DALAM
PEMIKIRAN RASIONAL,
LOGIK DAN TERARAH
KEPADA TUJUAN
GANGGUAN DALAM
CARA DAN LAJUNYA
PROSES ASOSIASI
DALAM PEMIKIRAN
ISI PIKIR  APA YANG SESUNGGUHNYA
DIPIKIRKAN INDIVIDU, GAGASAN DAN
KEYAKINANNYA.
GANGGUAN ISI PIKIR  GANGGUAN PADA
ISI PIKIR NON-VERBAL MAUPUN YANG
DICERITAKAN
INTI DARI GANGGUAN ISI PIKIR ADALAH
KEYAKINAN DAN BENTUK PENDIRIAN YANG
ABNORMAL.
• Keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan kondisi
obyektif, dipertahankan terus menerus.
• Tidak dapat digoyahkan dengan argumentasi rasional
• Keyakinan palsu yang tetap dipertahankan sekalipun
dihadapkan cukup bukti kekeliruannya
• Tidak serasi dengan latar belakang pendidikan dan
sosial budaya
• Keyakinan individu berdasarkan kesimpulan yang
tidak tepat terhadap realita eksternal
Tinjauan teoritis

Delusi (waham) keyakinan


seseorang dengan berdasarkan pada
adanya penilaian terhadap realitas yang
salah dan keyakinan tersebut
dipertahankan secara kuat/terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan
diluar diri pasien baik secara sosial,
budaya dan latar belakang agama
(Boyd,1998).
Cont`d
• Waham dipengaruhi oleh faktor
pertumbuhan dan perkembangan
seperti adanya penolakan,
kekerasan, tidak ada kasih sayang,
pertengkaran orang tua dan aniaya.
• Waham dipengaruhi olehkurangnya
identitas diri, salah intepretasi
terhadap realitas dan menarik diri
dari hubungan yang dapat
menyebabkan waham (Isaacs, 2005).
• Keinginan yang tertekan.
• Kekecewaan dalam berbagai
harapan.
• Perasaan rendah diri.
• Perasaan bersalah.
• Keadaan yang memerlukan
perlindungan terhadap ketakutan.
RENTANG RESPON WAHAM
Respon Adaptif Respon
Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Waham


Persepsi akurat Ilusi Delusi
Emosi konsisten dg Reaksi emosi Sulit berespon
pengalaman berlebihan /kurang emosi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tdk Perilaku kacau
biasa
Berhubungan Menarik diri Isolasi sosial
sosial
• Individu mengalami
ketidakmampuan dalam
memproses data di otak
secara akurat sehingga
mengakibatkan timbulnya
waham curiga, kebesaran,
agama, nihilistik, dan somatik.
• Kondisi delusi dapat
menyebabkan individu
mengalami gangguan dalam
menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari
• Waham kebesaran (grandiose)
Meyakini memiliki kebesaran dan kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya
anaknya jenderal Sudirman”
• Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/mecederai dirinya, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: Saya tahu,
seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya”
• Waham agama (religiosity)
Memiliki keyakinan tentang ajaran agama secara berlebihan,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh:
“Kalau saya masuk syurga, saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari.”
• Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/
terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan. Contoh: “Saya sakit kanker,” setelah pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun klien
terus mengatakan dirinya terserang kanker.
• Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:”Ini khan alam kubur ya, semua yang ada di sini adalah
roh-roh.”
• Beban yang terlalu berat,konflik,
dan frustasi
• Kejadian besar dalam hidup dan
gangguan sehari-hari
• Burnout : perasaan tidak
berdaya, tidak memiliki
harapan, yang disebabkan
oleh stress akibat pekerjaan
yang sangat berat.
• Burnout mengakibatkan
penderitanya mengalami
kelelahan secara fisik dan
emosinal.
• Apakah klien memiliki pikiran/ isi pikir yang
berulang-ulang diungkapkan dan menetap?
• Apakah klien takut terhadap objek atau situasi
tertentu, atau apakah klien cemas secara berlebihan
tentang tubuh atau kesehatannya?
• Apakah klien pernah merasakan bahwa di
sekitarnya aneh dan tidak nyata?
• Apakah klien pernah merasakan bahwa ia berada
di luar tubuhnya?
• Apakah klien pernah merasa diawasi atau
dibicarakan oleh orang lain?
• Apakah klien berfikir bahwa pikiran atau
tindakannya dikontrol oleh orang lain atau
kekuatan dari luar?
• Apakah klien mengatakan bahwa ia memiliki
kekuatan fisik atau kekuatan lainnya atau yakin
bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?
• Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang
agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali
secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
• Klien tampak tidak mempunyai orang lain
• Curiga
• Bermusuhan
• Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
• Takut, sangat waspada
• Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
• Ekspresi wajah tegang
• Mudah tersinggung
• Waham dengan perawatan minimal
1) Berbicara dan berperilaku sesuai
dengan realita.
2) Bersosialisasi dengan orang lain.
3) Mau makan dan minum.
4) Ekspresi wajah tenang.
b. Waham dengan perawatan parsial
1) Iritable.
2) Cenderung menghindari orang lain.
3) Mendominasi pembicaraan.
4) Bicara kasar
• c. Waham dengan perawatan total
1) Melukai diri dan orang lain.
2) Menolak makan / minum obat karena takut diracuni.
3) Gerakan tidak terkontrol.
4) Ekspresi tegang.
5) Iritable.
6) Mandominasi pembicaraan.
7) Bicara kasar.
8) Menghindar dari orang lain.
9) Mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang
kali.
10) Perilaku bizzare
Proses terjadinya waham
Dopamin Faktor Predisposisi
Psikologis
Hipocampus Sosial Budaya
Lobus Frontal
Sistem Limbik Faktor Presipitasi

Penilaian stresor

Sumber Koping

Mekanisme Koping
•Faktor predisposisi
•Faktor Presipitasi
•Mekanisme Koping
•Perilaku
• Selama pengkajian saudara harus
mendengarkan dan memperhatikan semua
informasi yang diberikan oleh pasien
tentang wahamnya,
• Untuk mempertahankan hubungan saling
percaya yang telah terbina jangan
menyangkal dan menolak keyakinan
pasien.
• Genetis; diturunkan
• Neurobiologis; adanya gangguan pada
kosteks pre frontal dan kosteks limbik
• Neurotransmiter; abnormalitas pada
dopamin, serotonin, dan glutamat
• Virus: paparan virus influenza pd trimester III
• Psikologis: ibu pencemas, terlalu melindungi,
ayah tdk peduli
• Proses pengolahan informasi yang
berlebihan
• Mekanisme penghantaran listrik
yang abnormal
• Adanya gejala pemicu
• Regresi
• Proyeksi
• Menarik diri
• Pada keluarga: mengingkari
• Waham agama: percaya bahwa seseorang
menjadi kesayangan supranatural atau alat
supranatural
• Waham somatik: percaya adanya gangguan
pada bagian tubuh
• Waham kebesaran: percaya memiliki
kehebatan atau kekuatan luar biasa
• Waham curiga: kecurigaan yang berlebihan
atau irasional dan tidak percaya dg orang
lain
• Siar pikir: percaya bahwa pikirannya
disiarkan ke dunia luar
• Sisip pikir: percaya ada pikiran orang
lain yang masuk dalam pikirannya
• Kontrol pikir: merasa perilakunya
dikendalikan oleh pikiran orang lain
• Menjadi cemas dan menghindari klien
• Menguatkan waham
• Berupaya menjelaskan bahwa klien salah
• Men-setting tujuan yang tidak realistis
• Kebingungan terhadap waham klien
• Gagal mengklarifikasi hal-hal yang terjadi di
sekitar waham klien
• Tidak konsisten
• Memprioritaskan waham dari pada manusianya
• Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk
ekspresi waham
• Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdk terpenuhi
dg keyakinannya (waham) saat ini
• Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol
waham
• Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik
terhadap klien
• Klien menggunakan obat sesuai program
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai