Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin di negara

berkembang masih menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. WHO (World

Health Organization) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya

meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan

1dari18 meninggal akibat kehamilan/ persalinan selama kehidupan. Di negara

Afrika 1dari4, wanita meninggal sedangkan di Amerika Utara 1.6.366.Lebih dari

50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi

yang ada sertabiaya relatif rendah.

Menurut data WHO Angka Kematian Ibu sangat tinggi sekitar 295.000 wanita

meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2018, wanita

meninggal akibat karena komplikasi yaitu karena perdarahan, infeksi tekanan

darah tinggi selama kehamilan (Preeklamsia dan eklamsia), aborsi, kondisi kronis

seperti jantung atau diabetes. Sedangkan Angka kematian Bayi ada sekitar 7.000

kematian bayi baru lahir setiap harinya. Penyebab mayoritas dari semua kematian

neonatal secara global Kelahiran prematur, asfiksia, infeksi dan cacat lahir (WHO,

2018).

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2018

Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan

angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 KH. Pada tahun 2014 di Indonesia,

cakupan kunjungan ibu hamil (ANC) yang pertama (K1) 97,86%, cakupan

1
2

kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 4 kali K4 89,33% (SDKI,

2018)

Di Indonesia, angka kelahiran masih tinggi dan kira-kira 15% dari seluruh

wanita hamil mengalami komplikasi dalam persalinan. Hal ini membutuhkan

penanganan khusus selama persalinan. sectio caesarea adalah jalan keluar untuk

penanganan persalinan dengan komplikasi. Pada Tahun  2010  dilaporkan  di

dunia wanita melahirkan dengan sectio caesarea meningkat 4 kali lipat di

bandingkan 10 tahun sebelumnya, dilihat dari angka kejadian sectio caesarea

dilaporkan di Amerika serikat persalinan dengan seksio sesarea sebanyak 35%

dari seluruh persalinan  dan di Asia angka kejadian sectio caesarea sebanyak

28%, di Indoneasia berdasarkan survey demografi dan kesehatan tahun 2011 –

2012 mencatat angka persalinan sectio caesarea secara nasional berjumlah kurang

lebih 20,5% dari total persalinan sectio caesarea (WHO, 2012).

AKI menurut provinsi di Indonesia salah satunya yaitu Provinsi Jawa Barat

setiap tahunya mengalami penurunan meski tidak signifikan, jumlah kematian ibu

selama tahun 2012 sebanyak 804 kasus, menurun pada tahun 2013 menjadi

sebanyak 781 kasus dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali dengan

jumlah kasus sebanyak 748 kasus (Dinkes Jawa Barat, 2016).

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi di Kabupaten Karawang dari

data yang di himpun oleh Dinas Kesehatan Karawang pada tahun 2017 tercatat

sebanyak 59 kasus kematian ibu dan mengalami penurunan pada tahun 2018 yaitu

sebanyak 43 kasus. Sedangkan AKB pada tahun 2017 tercatat sebanyak 173 kasus

kematian bayi dan menurun pada tahun 2018 yaitu sebanyak 162 kasus kematian

bayi. Untuk tahun ini hingga Maret 2019 tercatat 7 kasus kematian ibu dan 22
3

kasus kematian bayi di kabupaten karawang, diharapkan agar kasus kematian ibu

dan bayi pada tahun ini mengalami penurunan, seperti yang terjadi pada tahun

2018 (Dinkes Karawang, 2019).

Berdampak terhadap perkembangan walau tidak memiliki kondisi medis

paling banyak disebabkan oleh adanya ketakutan menghadapi persalinan normal,

selain itu juga karena faktor usia, dan paritas. Angka kejadian sectio caesarea di

Indonesia menururt data survey nasional pada tahun 2011 adalah 921.000 dari

4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan (Depkes RI,

2010).

Kejadian persalinan sectio caesarea khusus di Rumah Sakit Umum Daerah

Karawang pada tahun 2016 ditemukan angka Persalinan sectio caesarea sebanyak

1614 kasus atau 69,4% dari seluruh jumlah persalinan berjumlah 1742 orang.

Pada tahun 2017 kejadian Persalinan section caesarea 518  kasus atau 28,1% dari

seluruh jumlah persalinan berjumlah 1841 orang. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa terjadi penurunan kejadian persalinan sectio caesarea sebesar

41,3%.(Buku register dan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Karawang

tahun, 2017).

Mengingat besarnya resiko dari persalinan sectio caesarea dan tingginya

angka kejadian Sectio caesarea dari tahun ke tahun memberi motivasi kepada

peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin

dengan Sectio caesarea di RSUD Karawang Tahun 2019” berdasarkan umur,

paritas, pendidikan, pekerjaan, indikasi sc ibu, indikasi sc janin, jenis sc.


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data laporan tahun dan rekam medik yang telah diuraikan

diatas, persalinan dengan tindakan sectio caesarea di RSUD karawang pada tahun

2018, sebanyak 518 ibu dengan sectio casarea dan pada tahun 2019 dari bulan

oktober-desember mencapai 100 ibu sersali dengan tindakan sectio caesarea.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan tindakan

Sectio caesarea di RSUD Karawang Tahun 2019.

2. Tujuan khusus

a. Diketahuinya gambaran ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea

menurut umur ibu di RSUD KARAWANG Tahun 2019.

b. Diketahuinya gambaran ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea

menurut paritas ibu di RSUD KARAWANG Tahun 2019.

c. Diketahuinya gambaran ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea

menurut pendidikan ibu di RSUD KARAWANG Tahun 2019.

d. Diketahuinya gambaran ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea

menurut pekerjaan ibu di RSUD K ARAWANG Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi tambahan informasi bagi

mahasiswi yang mempelajari khususnya mengenai gambaran karakteristik

ibu bersalin dengan tindakan seksio sesarea untuk penelitian lebih lanjut
5

bagi mahasiswa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan menambah

referensi diperpustakaan.

2. Bagi Lahan Praktek

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai

gambaran karakteristik ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea di bagian

Obsetri dan Ginekologi di RSUD KARAWANG Tahun 2019.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk memberikan tambahan

pengalaman mengenai penelitian dan dapat mengetahui hasil peneliti

mengenai gambaran karakteristik ibu bersalin dengan tindakan seksio

sesarea, mampu menerapkan dan mengembangakan ilmu yang telah

didapatkan. Serta penelitian ini juga menjadi bahan masukan untuk

menambah pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam

menerapkan teori pada masa kuliah metodelogi penelitian dan sebagai

pengalaman dalam melakukan penelitian.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2020 dengan

mengumpulkan seluruh data ibu bersalin dengan tindakan Sectio caesarea di

RSUD K Tahun 2019. Penelitian dilakukankarena melihat tingginya angka

kejadian ibu bersalin dengan tindakan seksio sesarea di RSUD Karawang

tahun 2019. Variabel independen yang diteliti yaitu umur, paritas,

pendidikan, dan pekerjaan. Dari Ibu bersalin Sedangkan variable

dependenya itu persalinan dengan Sectio caesarea. Jenis penelitian yang


6

diambil yaitu peneliti desktriptif yang dilakukan dengan pendekatan cross

sectional dengan analisa univariat. Cara pengumpulan data yang dilakukan

oleh peneliti yaitu dengan metode data sekunder dengan alat bantu register

rekam medik tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai