Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih

menjadi permasalahan di dunia sampai saat ini. AKI dan AKB merupakan

salah satu indikator derajat kesehatan di suatu negara yang menunjukan

kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan

kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas

kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh

akses terhadap pelayanan kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2017).

continuity of care bertujuan untuk mengetahui keadaan ibu dan bayi

secara berkala dan teratur, sehingga angka kematian ibu dan bayi berkurang.

Continuity Of Care yang dicapai adalah ketika hubungan antara seorang

wanita dan bidan terjalin terus-menerus. Asuhan berkelanjutan berkaitan

dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu. Layanan kebidanan harus

dilakukan mulai dari wanita hamil hingga menentukan metode kontrasepsi

yang tepat (Pratami, 2014).

Berdasarkan data yang tercatat AKI dalam kehamilan dan persalinan

di dunia yaitu 216 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Asia Tenggara

tercatat AKI 164 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,2018). Berdasarkan

AKI di Indonesia mencapai 4.221 kasus dari 4.778.621 jumlah lahir hidup di

tahun 2019 (Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, 2020).


Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2020,

Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 1.280 kasus, hipertensi dalam

kehamilan 1.066 kasus dan infeksi 207 kasus. Sementara itu, AKI di Indonesia pada tahun

2019 masih memcapai 4.221 per 4.778.621 jumlah kelahiran hidup. dan Kalimantan Timur

pada tahun 2020 masih mencapai 79 kasus dari 74.937 jumlah lahir hidup (Ditjen Kesehatan

Masyarakat, Kemenkes RI, 2020). Pada tahun 2019, jumlah AKI di kota Samarinda

sebanyak 33 kasus (Dinas Kesehatan Kota Samarinda,2020). Tidak ada AKI yang terjadi

pada tahun 2019 di puskesmas Air Putih (Dinas Kesehatan Kota Samarinda, 2020). Dan

Tidak ada AKI yang terjadi pada tahun 2020 di Klinik Mitra Gustiana (Klinik Mitra

Gustiana,2020).

Berdasarkan data yang tercatat kasus penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan

oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia (Kemenkes RI, 2019). Sementara itu,

AKB di Kalimantan Timur pada tahun 2018 sebesar 688 per 100.000 kelahiran hidup

(Dinkes Provinsi Kalimantan Timur, 2019). Pada tahun 2019, jumlah AKB di kota

Samarinda sebanyak 61 kasus (Dinkes Provinsi Kalimantan Timur, 2019). Berdasarkan data

dari Puskesmas Air Putih, dijelaskan bahwa terdapat 3 kasus AKB pada tahun 2019 (Dinkes

Kota samarinda, 2019). Data dari Praktik Mandiri Klinik Mitra Gustiana menjelaskan bahwa

tidak ada AKB (Klinik Mitra Gustiana, 2020).

Bidan bertanggung jawab pada wanita selama siklus kehidupannya. Pelayanan COC

dilakukan mulai dari ANC, INC, asuhan bayi baru lahir, asuhan postpartum, asuhan neonatus

dan pelayanan KB yang berkualitas (IBI, 2012). Oleh karena itu penulis tertarik untuk

melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ibu S di Klinik Mitra Gustiana.


B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ibu S di

Klinik Mitra Gustiana pada tahun 2021?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ibu S selama masa

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan rencana pelayanan kontrasepsi

dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan

menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan asuhan kebidanan kehamilan melalui pendekatan manajemen kebidanan

menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

b. Memberikan asuhan kebidanan pada persalinan melalui pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

c. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir melalui pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

d. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas melalui pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

e. Memberikan asuhan kebidanan pada neonatus melalui pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

f. Memberikan asuhan kebidanan pada pelayanan kontrasepsi melalui pendekatan

manajemen menurut Varney dengan metode pendokumentasian menggunakan SOAP.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis

Pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif (COC), diharapkan ilmu

kebidanan semakin berkembang sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan dan

evidence based dalam praktik kebidanan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan serta

sebagai acuan penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif.

b. Bagi Masyarakat

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat diterapkan

oleh masyarakat dalam berperilaku hidup sehat didalam keluarga maupun individu

untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta dapat menjadi bahan

penyuluhan kesehatan untuk masyarakat.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah dasar-dasar bahan ajar

kebidanan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Institusi Pendidikan.

d. Bagi Pemerintah

Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

pelakasanaan atau penyusunan kebijakan pembangunan (evidence based policy)

dalam hal pelaksanaan asuhan kebidanan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus

dan pelayanan kontrasepsi.

e. Bagi Lahan Praktik


Hasil laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat

mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan

kebidanan secara komprehensif sesuai standart pelayanan minimal sebagai sumber

data untuk meningkatkan penyuluhan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi

baru lahir, dan pelayanan KB.

E. Ruang Lingkup

Penulisan laporan studi kasus ini disusun berdasarkan metode penelitian deskriptif

dengan bentuk studi kasus continuity of care. Laporan studi kasus ini membahas Manajemen

Kebidanan Komprehensif pada ibu S mulai dari pengawasan kehamilan, persalinan,

perawatan Bayi Baru Lahir (BBL), perawatan pada masa nifas, neonatus hingga pelaksanaan

program kontrasepsi pada periode Januari sampai Maret 2021 di Klinik Mitra Gustiana.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan meliputi bagian awal yang terdiri dari halaman judul, halaman

persetujuan, halaman pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar bagan, dan

daftar lampiran. Bagian inti yang terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup, sistematika penulisan), Bab II Tinjauan Pustaka

(konsep dasar teori, konsep dasar manajemen asuhan kebidanan), Bab III Metode Laporan

Kasus (jenis karangan ilmiah, lokasi dan waktu, subyek kasus, teknik pengumpulan dan

analisis data, instrument, kerangka kerja, etika). Bagian akhir terdiri dari bagian pustaka, dan

lampiran.

Anda mungkin juga menyukai