Anda di halaman 1dari 10

Efektivitas Pemberian KIE Tentang VBAC Terhadap Persepsi dan

Sikap Ibu Hamil Riwayat SC di RSUD Waikabubak-NTT

Fitria Sri Utami1, Idah Ayu Wulandari1, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja1
1Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kesehatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali,
pipitsogara@gmail.com, ayuwulandari28@gmil.com, ayuteja.stikesbali@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Seksio Cesaria (SC) dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan
persalinan normal. Pengetahuan ibu terhadap pilihan metode persalinan dengan riwayat SC sangat diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KIE tentang VBAC terhadap persepsi dan sikap ibu hamil riwayat
SC di RSUD Waikabubak. Metode: Rancangan penelitian menggunakan pra- experimental the one group pre-test
and post-test design. Penelitian dilakukan di Poli Obgyn RSUD Waikabubak dengan melibatkan 30 responden ibu
hamil riwayat SC. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, selanjutnya data dengan menggunakan uji parametrik
yaitu paired t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean skor persepsi responden sebelum dilakukan
KIE adalah 33,50 dan meningkat menjadi 41,67 setelah KIE. Nilai mean skor sikap sebelum KIE adalah 36,53 dan
meningkat menjadi 42,87 setelah KIE. Hasil paired t-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
pemberian KIE dalam meningkatkan persepsi (p-value <0,001) dan sikap (p-value=0,001). Kesimpulan: Pemberian
KIE tentang VBAC sangat efektif meningkatkan persepsi dan sikap ibu, sehingga sangat penting melakukan KIE
untuk meningkatkan persepsi dan sikap tentang VBAC demi kesehatan ibu dan bayinya.

Kata Kunci : Persepsi, Sikap, KIE tentang VBAC, Ibu Hamil

ABSTRACT
Background. Cesarean section can increase the risk of morbidity and mortality compared to normal delivery. The
women’s knowledge on the options of delivery method is necessary to women with a history of cesarean section. This
study aimed was to find out the effect of communication, information and education (CIE) provision about VBAC on
the perceptions and attitudes of pregnant women with a history of cesarean section at Waikabubak Hospital.
Methods. This study design was the one group pre-test and post-test pre-experimental design. The study was
conducted at the Obgyn. Polyclinic at the Waikabubak Hospital, involving 30 pregnant women with a history of
cesarean section. The data were collected by using a questionnaire and then analyzed using univariate and bivariate
analysis. Results. The results showed that the mean score of the respondents' perceptions before the CIE was 33.50
and increased to 41.67 after the CIE. The mean of the attitude score before CIE was 36.53 and increased to 42.87
after CIE. The result of the paired t-test showed that there was a significant effect of giving CIE on perceptions (p-
value <0.001) and attitudes (p-value=0.001). Conclusion. The provision of CIE about VBAC is effective in increasing
the perceptions and attitudes of pregnant women. Therefore, it is very important to provide CIE to increase
perceptions and attitudes about VBAC for the health of mothers and their babies.

Keywords: Perceptions, Attitudes, CIE on VBAC, Pregnant Women

PENDAHULUAN SC menyebabkan peningkatan jumlah wanita


Persalinan merupakan proses dimana hasil dengan riwayat SC untuk kehamilan kedua dan
konsepsi (janin, plasenta dan selaput ketuban) menjadi masalah untuk jenis persalinan
keluar dari uterus pada kehamilan cukup bulan (≥ berikutnya. Epidemologi persalinan SC
37 minggu) [1]. Metode persalinan terdiri dari meningkat dari 5% dari semua total persalinan
persalinan normal, persalinan dengan bantuan pada tahun 1970 menjadi 31,9% pada tahun
alat dan persalinan Sectio Caesarea (SC) [2]. 2016 di Amerika Serikat [3]. Berdasarkan data
Insiden persalinan SC semakin meningkat tiap Riskesdas tahun 2018, jumlah persalinan dengan
tahunnya. Kenaikan jumlah persalinan dengan SC pada wanita usia 10-54 tahun di Indonesia

Alamat Korespondensi Penulis:


Fitria Sri Utami
Email : pipitsogara@gmail.com
Alamat : Jalan Tukad Balian 180 Renon-Denpasar-Bali, 80226
mencapai 17,6% dari keseluruhan jumlah sekarang >18 bulan, dilatasi serviks saat masuk
persalinan, sedangkan di Kabupaten Sumba rumah sakit ≥ 4cm, posisi kepala bayi saat akan
Barat sebesar 36,2% pada tahun 2021 [4]. lahir oppicito-anterior.
Upaya untuk mengurangi angka kejadian Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD
persalinan SC adalah dengan Vaginal Birth After Waikabubak dalam 3 tahun terakhir terjadi
Caesarean (VBAC). Vaginal birth After kenaikan dari tahun 2019 s/d 2021. Jumlah
Caesarean (VBAC) adalah persalinan VBAC tahun 2019 adalah 17,8%, 30,3% tahun
pervaginam setelah operasi sesar [2]. 2020 dan 35,3% tahun 2021. Data ini
Keuntungan ibu memilih bersalin dengan VBAC menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka
adalah komplikasi yang sedikit dan waktu persalinan dengan SC pada ibu hamil dengan
pemulihan akan lebih pendek. American Collage riwayat SC. Data persalinan dengan SC di RSUD
of Obstetrician and Gynecologists (ACOG) Waikabubak masih tinggi di tahun 2021 yaitu
merekomendasikan bahwa ibu yang memiliki 41,1% [7]. Hal ini bertolak belakang dengan
riwayat SC dengan insisi uterus transversal pada WHO yang menetapkan bahwa standar rata-rata
segmen bawah rahim dapat mencoba melakukan operasi Sectio Caesarea (SC) sekitar 21% [[8]].
persalinan normal pada kehamilan berikutnya. Tingginya kasus SC disebabkan karena
Persyaratan untuk dilakukan VBAC adalah masih ada stigma di masyarakat bahwa “sekali
ketersediaan sarana dan prasaran yang caesar maka selalu caesar”. Mereka
memadai bila harus dilakukan tindakan segera. beranggapan bahwa operasi caesar adalah
Menurut data National Vital Statistics metode persalinan yang aman pada persalinan
System, tingkat VBAC pada tahun 2018 berikutnya. Ibu tidak mengetahui bahwa
mencapai 13,3% [3]. Tingkat keberhasilan VBAC meningkatnya SC dapat meningkatkan
masih menjadi pembahasan dan studi lanjut. morbiditas ibu dan neonatus seperti adhesi,
Pilihan ibu dalam memilih metode persalinan perdarahan, plasenta previa atau akreta pada
merupakan hal penting dalam penawaran VBAC. kehamilan mendatang, pemulihan lebih lama,
Wanita yang mendapatkan edukasi selama hamil gangguan respirator neonatus, dll. Tingkat
mengenai VBAC melalui penilaian faktor mortalitas pada ibu dengan SC ulang juga lebih
antepartum oleh tenaga medis khususnya bidan, tinggi dibandingkan dengan persalinan normal
akan memiliki kemungkinan yang lebih besar [9]. Menurut Chen and Hancock [10] terkait
untuk keberhasilan VBAC bila diiringi dengan sedikit ibu yang menerima informasi tentang
keadaan serviks yang adekuat, untuk mencapai intervensi dalam persalinan dan informasi
keberhasilan VBAC ibu perlu dukungan dari rencana persalinan. Pengetahuan ibu terhadap
tenaga kesehatan [5]. Penelitian yang dilakukan pilihan metode persalinan dengan riwayat seksio
oleh Maharani et al. [6] di RSUP Sanglah caesarea diperoleh informasi dari kelas ibu hamil,
menyatakan bahwa faktor pendukung buku, leaflet, internet, televisi dan lainnya.
kesuksesan VBAC adalah usia <30 tahun, indeks Banyak edukasi yang ibu dapatkan fokus pada
massa tubuh sebelum hamil ≤30 kg/m², berat skrining kehamilan serta pertumbuhan dan
badan bayi saat lahir ≤4000 gram, jarak waktu perkembangan fetal. Sedangkan menurut Scaffidi
antara seksio sesarea dengan kelahiran et al. [11] menyediakan perempuan dengan
informasi yang lengkap dan akurat tentang resiko dari satu kelompok sampel. Sebelum diberikan
VBAC, manfaat VBAC dapat membantu perlakuan, subyek penelitan mengikuti pre-test
meningkatkan jumlah wanita yang memilih kemudian diberikan pelakuan berupa KIE tentang
TOLAC. Menurut Sobur [12] persepsi adalah VBAC. Setelah perlakuan kemudian subyek
pandangan atau pengertian yaitu bagaimana penelitian mengikuti post-test untuk mengukur
seseorang memandang mengartikan sesuatu. persepsi dan sikap subyek penelitian tentang
Sikap merupakan predisposisi untuk memberikan VBAC. Penelitian ini dilakukan di Poli Obgyn
tanggapan terhadap rangsang lingkungan yang RSUD Waikabubak-Nusa Tenggara Timur dan
dapat memulai atau membimbing tingkah laku pengumpulan data dilakukan pada Oktober s.d.
orang tersebut [13]. Hal tersebut selaras dengan Nopember 2022.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Triachristy Populasi-Sampel-Sampling
[14], bahwa tingkat pengetahuan responden Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu
terhadap persalinan pervaginam pasca seksio hamil riwayat SC yang melakukan pemeriksaan
sesarea (PPVPS) adalah cukup (skor rata-rata kehamilan di RSUD Waikabubak yang berjumlah
9.09). Terdapat hubungan signifikan antara 30 orang dan semuanya dijadikan sebagai
tingkat pengetahuan terhadap persepsi dan sikap sampel atau total populasi (total sampling).
keseluruhan responden menerima PPVPS. Adapun kriteria inklusi mencakup yaitu: Ibu hamil
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis multigravida dengan riwayat SC insisi transversal
tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh bagian bawah sebanyak 1 kali, kehamilan normal
Pemberian KIE tentang Vaginal Birth After dan tidak memiliki riwayat penyakit; dan bersedia
Caesarean (VBAC) dengan Persepsi dan Sikap menjadi responden dengan bukti
Ibu Hamil Riwayat SC di RSUD Waikabubak. menandatangani lembar persetujuan. Kriteria
Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk eksklusi dalam penelitian ini yaitu: ibu hamil
mengetahui pengaruh KIE tentang VBAC interval persalinan yang pendek (<18 bulan); dan
terhadap persepsi dan sikap ibu hamil riwayat SC dan mengikuti KIE tentang VBAC namun tidak
di RSUD Waikabubak. sampai dengan selesai.
Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data pada penelitian ini
Desain Penelitian adalah kuisioner dengan teknik pengumpulan
Penelitian ini menggunakan rancangan data self-administered questionnaire dimana
penelitian pre-experimental study design dengan subyek penelitian mengisi sendiri kuisioner yang
rancangan pre dan post tes design. Penelitian diserahkan oleh peneliti. Pengumpulan data
pre-eksperimental adalah penelitian yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
memberikan perlakuan atau manipulasi pada diberikan perlakuan dan setelah perlakuan (pre
variabel independen dan pemilihan sampel and post test). Selanjutnya alat pengumpulan
dilakukan secara non-random atau tidak diacak data yang digunakan adalah kuisioner yang
[15]. Desain pre-experimental yang digunakan terdiri dari karakteristik umum responden,
adalah “the one group pre-test and post-test kuisioner persepsi dan sikap ibu hamil riwayat
design. Hal ini berarti pada penelitian ini terdiri SC. Kusioner persepsi dan sikap menggunakan
skala Likert Scale. Kuisioner penelitian ini telah
dilakukan uji validitas menggunakan face validity Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Umum

dan juga uji reliabilitas dengan nilai Cronbach Responden (n=30)

alpha ≥ 0,7 untuk semua item pertanyaan. Dalam Variabel Frekuensi (f) Persen (%)
Umur (tahun)
pelaksanaannya, setelah izin penelitian 21-25 3 10,0
26-30 11 36,7
diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan 31-35 16 53,3
yaitu: (1) peneliti mengumpulkan responden Jenjang
Pendidikan
dalam kelas ibu hamil; (2) peneliti menjelaskan SD 1 3,3
SMP 3 10,1
latar belakang, tujuan, manfaat penelitian dan SMA 10 33,3
informed consent; (3) pengisian kuisioner pre- PT 16 53,3
Pekerjaan
test; (4) memberikan KIE tentang VBAC selama Tidak
14 46,7
Bekerja
30 menit; (5) mengisi kuisioner post-test; dan (6) PNS 3 10,0
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Swasta 13 43,3
Paritas
seluruh responden. 2 13 43,3
3 13 43,3
Analisis Data 4 4 13,4
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya peneliti Umur Kehamilan
(minggu)
melakukan data entry dan analsis menggunakan 14-27 18 60,0
28-40 12 40,0
SPSS versi 20. Data di analisis menggunakan Sumber: Data primer
univariate dan bivariate analysis. Pada analisis Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari
univariate, peneliti menggunakan statistik total 30 responden, sebagian besar yaitu 16
deskriptif (frekuensi, proporsi, mean, median, (53,3%) responden berumur 31-35 tahun,
standar deviasi) untuk menganalisis karakteristik berpendidikan sarjana atau perguruan tinggi
umum responden, persepsi dan sikap tentang sebanyak 16 (53,3%) responden, tidak bekerja
VBAC baik pada pre maupun post test. sebanyak 14 (46,7%) responden, paritas 2 dan 3
Selanjutnya peneliti melakukan analisis bivariate masing-masing sebanyak 13 (43,3%) responden,
menggunakan paired t-test untuk menguji dan sebagian besar responden memiliki umur
pengaruh pemberian VBAC terhadap persepsi kehamilan 14-27 minggu yaitu sebanyak 18
dan sikap responden tentang VBAC. (60%) responden.
Persepsi Responden
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini beberapa tabel yang ditampilkan
HASIL terkait dengan persepsi responden yang
Karakteristik Umum Responden mencakup statistik deskriptif skor persepsi,
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 30 kategori persepsi dan hasil uji statistik (Paired t-
responden ibu hamil riwayat SC didapatkan test).
beberapa karakteristik umum responden yang
mencakup umur, jenjang pendidikan, jenis
pekerjaan, jumlah paritas dan umur kehamilan.
Karakteristik umum responden dapat dijelaskan
pada berikut (Tabel 5.1).
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif Skor Persepsi Sebelum data persepsi (post) dinyatakan berdistribusi
dan Setelah KIE Tentang VBAC (n=30) normal.
Statistik Tabel 5.4 Hasil Uji Statistik Paired t-test untuk data
Mean SD CI
Deskriptif
Sebelum KIE 33,50 4,22 31,92 - 35,08 persepsi
Setelah KIE 41,67 4,31 40,06 - 43,28 Paired Samples Test
Sumber: Data Primer; SD : Standar Deviasi; CI : Paired Differences p-
95% CI t df valu
Confidence Interval Mean SD SE
e
Lower Upper
Pair 1 Skor
peserps
-
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa statistic i pre - -
4.713
.86 - -
9.4
2 .00
Skor 8.167 0 9.927 6.407 9 0
91
deskriptif dari skor persepsi sebelum dan setelah perseps
i post
KIE mengalami peningkatan. Skor persepsi Sumber: Data Primer
responden sebelum dilakukan KIE adalah 33,50 Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa nilai beda
dan setelah KIE meningkat menjadi 41,67. mean persepsi sebelum dan setelah dilakukan
KIE VBAC adalah -8.167 dengan standar deviasi
Tabel 5.3 Kategori Persepsi Responden Sebelum dan sebesar 4,713 dan p-value (<0,001) < α 0,05. Hal
Setelah diberikan KIE tentang VBAC (n=30)
ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, yang
Kategori Persepsi Frekuensi (f) Persen (%)
Sebelum KIE
berarti ada pengaruh pemberian KIE tentang
Baik 6 20,0 VBAC dalam meningkatkan persepsi responden.
Cukup 22 73,3
Kurang 2 6,7 Sikap Responden
Setelah KIE
Baik 26 86,7
Berikut ini beberapa tabel yang ditampilkan
Cukup 4 13,3 terkait dengan sikap responden yang mencakup
Sumber: Data Primer
statistik deskriptif skor sikap, kategori sikap dan
Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukkan
hasil uji statistik (Paired t-test).
bahwa persepsi responden sebagian besar yaitu
22 (73,3%) responden cukup, 6 (20%) responden
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Skor Sikap Sebelum dan
dengan persepsi baik dan sisanya yaitu 2 (6,7%)
Setelah KIE Tentang VBAC (n=30)
dengan persepsi kurang sebelum diberikan KIE.
Skor Sikap Mean SD CI
Setelah diberikan KIE terjadi perubahan Sebelum KIE 36,53 3,43 35,25 - 37,81
persentase persepsi, dimana sebagian besar Setelah KIE 42,87 4,53 41,17 - 44,56
persepsi responden adalah baik yaitu 26 (86,7%) Sumber: Data Primer; SD : Standar Deviasi; CI:
responden dan sebanyak 4 (13,3%) respoden Confidence Interval
dengan persepsi cukup.
Mengingat jumlah sampel yang digunakan Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa statistik
dalam penelitian ini kecil atau kurang dari 50 deskriptif dari skor sikap sebelum dan setelah
sampel, maka uji normalitas yang digunakan KIE mengalami peningkatan. Skor sikap
adalah Shapiro-Wilk. Pada skor persepsi (pre), responden sebelum dilakukan KIE adalah 36,53
nilai p-value (0,076) > nilai alpha 0,05 sehingga dan setelah KIE meningkat menjadi 42,87.
dapat disimpulkan bahwa data persepsi (pre)
berdistribusi normal. Selanjutnya, data persepsi
(post) p-value (0,641) > nilai alpha 0,05 sehingga
Tabel 5.6 Kategori Sikap Responden Sebelum dan pengaruh pemberian KIE tentang VBAC dalam
Setelah diberikan KIE tentang VBAC (n=30) meningkatkan sikap responden.
Kategori Sikap Frekuensi (f) Persen (%)
Sebelum KIE
Positif 15 50,0 PEMBAHASAN
Negatif 15 50,0
Setelah KIE Persepsi Responden
Positif 16 53,3 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
Negatif 14 46,7
Sumber: Data Primer besar (73,3%) responden memiliki persepsi yang
Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa sikap cukup mengenai VBAC sebelum diberi KIE.
responden yang positif dan negatif sebelum Sebanyak 20% responden memiliki persepsi
diberikan KIE masing-masing sebanyak 15 (50%) yang baik dan 6,7% responden memiliki persepsi
responden dan setelah diberikan KIE berubah yang kurang mengenai VBAC sebelum diberikan
menjadi 16 (53,3%) responden dengan sikap KIE. Dalam penelitian ini, setelah dilakukan
positif dan sisanya sebanyak 14 (46,7%) pemberian KIE mengenai VBAC terjadi
responden dengan sikap negatif. perubahan persentase tekait persepsi responden
Dalam penelitian ini, digunakan uji mengenai VBAC. Sebagian besar (86,7%)
Shapiro-Wilk untuk menguji normalitas karena responden memiliki persepsi yang baik dan
jumlah sampel yang digunakan kecil atau kurang hanya 13,3% respoden yang memiliki persepsi
dari 50 sampel. Hasil uji normalitas menunjukkan cukup mengenai VBAC. Berdasarkan data yang
bahwa pada skor sikap (pre), nilai p-value (0,226) diperoleh, skor total persepsi responden sebelum
> nilai alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan dilakukan KIE mengenai VBAC mencapai 33,50
bahwa data sikap (pre) berdistribusi normal. dan meningkat menjadi 41,67 setelah diberikan
Selanjutnya, data sikap (post) p-value (0,409) > KIE. Hasil Uji Statistik Paired t-test menunjukkan
nilai alpha 0,05 sehingga data sikap (post) bahwa terdapat pengaruh pemberian KIE
dinyatakan berdistribusi normal. mengenai VBAC dalam meningkatkan persepsi
responden.
Tabel 5.7 Hasil Uji Statistik Paired t-test untuk data VBAC merupakan kelahiran per vaginam
sikap
setelah sebelumnya pernah menjalani operasi
Paired Samples Test
Paired Differences p- persalinan atau operasi caesar. VBAC adalah
95% CI t df valu
Mean SD SE
e
istilah yang diterapkan pada wanita yang
Lower Upper
Pair Skor menjalani persalinan pervaginam setelah operasi
sikap
-
pre - - 4.5 .83 - - .00 caesar pada kehamilan sebelumnya. Pasien
7.6 29
Skor 6.333 44 0 8.030 4.637 0
35
sikap yang menginginkan persalinan VBAC menjalani
post
Sumber: Data Primer percobaan persalinan atau percobaan persalinan
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai beda mean setelah operasi Caesar [16]. Studi sebelumnya
sikap sebelum dan sesudah diberikan KIE adalah menemukan bahwa ada beberapa faktor yang
-6,333 dengan standar deviasi sebesar 4,544 mampu mempengaruhi keberhasilan VBAC
dan p-value (< 0,001) < α 0,05. Hal ini berarti Ho diantaranya umur, obesitas, diabetes serta
ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hipertensi [17]. Studi lainnya menemukan bahwa
hanya sebanyak 12% dari responden yang
pernah melahirkan secara sectio kemudian pilihan metode melahirkan berikutnya [22].
menyatakan akan melahirkan per vaginam Permasalahan ini tentu memerlukan perhatian
(VBAC) [18]. Studi yang lain menemukan bahwa besar dari tenaga kesehatan terutama bidan
55% responden yang pernah mengalami operasi yang memiliki peran besar dalam memberikan
SC menyatakan akan mengulang untuk edukasi kepada ibu untuk tidak saja untuk
melahirkan kembali secara SC. Salah satu faktor meningkatkan pengetahuan maupun persepsi
kuat yang mempengaruhi pandangan atau ibu, tetapi hendaknya mampu memotivasi ibu
persepsi atau keputusan tersebut adalah takut dan melibatkan keluarga untuk meningkatkan
terhadap nyeri saat melahirkan [19]. Hasil studi keinginan ibu memilih VBAC. Hal ini penting
lainnya juga menemukan bahwa sebanyak 66% mengingat beberapa keuntungan dari VBAC
ibu hamil menyebutkan bahwa mereka ingin diantaranya dapat menghindari pembedahan,
melahirkan secara normal atau per vaginam [20]. menghindari risiko dan komplikasi yang
Studi mengenai pendidikan kesehatan melalui berhubungan dengan pembedahan, pemulihan
pamphlet untuk meningkatkan pengetahuan dan setelah melahirkan menjadi lebih cepat,
keinginan untuk VBAC menemukan bahwa perawatan di rumah sakit lebih singkat dan dapat
terdapat peningkatan pengetahuan post-test menghindari adanya komplikasi pada kehamilan
dibandingkan dengan pre-test, namun tidak berikutnya.
merubah keinginan responden untuk melakukan Sikap Responden
VBAC. Pada umumnya mereka masih takut Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
melakukan persalinan per vaginam [21]. sikap responden yang positif dan negatif sebelum
Peningkatan persepsi ibu tentang VBAC, diberikan KIE masing-masing mencapai 50% dari
tidak secara otomatis menyebabkan mereka total responden. Dalam penelitian ini, sikap
melakukan VBAC pada persalinan berikutnya. responden setelah diberikan KIE menjadi 53,3%
Beberapa faktor kemungkinan terkait dengan responden dengan sikap positif dan 46,7%
trauma pada persalinan sebelumnya, atau responden sisanya memiliki sikap negatif. Nilai
kemungkinan disebabkan karena sebagian dari mean dari skor total sikap sebelum KIE adalah
mereka masih takut terhadap nyeri dan lain-lain 36,53 dan meningkat menjadi 42,87 setelah
terkait dengan proses persalinan sebelumnya. pemeberian KIE mengenai VBAC. Uji statistik
Hal ini terkonfirmasi juga pada hasil penelitian ini, Paired t-test untuk data sikap menunjukkan
dimana sebagian besar dari mereka adalah adanya peningkatan skor sikap setelah diberikan
paritas 2 dan 3 serta sebagian kecil adalah KIE, dan terdapat pengaruh pemberian KIE
paritas 4. Selain itu, sebagian besar responden mengenai VBAC dalam meningkatkan sikap
dalam penelitian ini berumur 31-35 tahun dan responden. Sikap seseorang dapat dipengaruhi
sudah tentu memiliki berbagai macam oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
pengalaman (misalnya nyeri, takut dan trauma) yang dimaksud adalah pengetahuan dan
pada persalinan sebelumnya. Hal ini sejalan pengalaman, sedangkan factor eksternal seperti
dengan studi sebelumnya yang menyebutkan adanya rangsangan dari luar berupa situasi yang
bahwa pengalaman melahirkan sebelumnya mendukung maupun hambatan. Pemberiaan KIE
yang traumatik kemungkinan berdampak pada mengenai VBAC dapat meningkatkan
pengetahuan ibu hamil sehingga berpengaruh kelahiran natural sebagai aspek signifikan dari
pada sikap [18]. kewanitaan mereka dan peristiwa besar dalam
Sebuah studi menemukan bahwa 45% dari hidup bagi seorang wanita [25].
wanita yang telah menjalani persalinan melalui Studi lainnya tentang VBAC, menemukan
operasi SC memiliki sikap yang positif terhadap bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh
keinginan untuk melakukan VBAC pada terhadap sikap maupun keputusan untuk
persalinan berikutnya [18]. Memperbaiki sikap melakukan VBAC. Beberapa faktor tersebut
wanita melalui promosi perawatan maternitas, diantaranya: durasi sejak kelahiran sebelumnya
menciptakan lingkungan yang mendukung, dalam beberapa tahun, pernah menjalani asuhan
memberi tahu ibu tentang pilihan cara melahirkan kebidanan selama kehamilan, disarankan oleh
dan memberdayakan mereka dalam penyedia layanan kesehatan mereka untuk
pengambilan keputusan bersama dapat mencoba VBAC, preferensi untuk VBAC selama
memengaruhi permintaan VBAC. Selain itu, trimester ketiga kehamilan mereka, dan ingin
mengatur tim perawatan VBAC dan menciptakan membiarkan anak memilih saat kelahiran. Selain
motivasi dalam tim medis rumah sakit melalui itu, pentingnya keamanan untuk ibu menurunkan
pelaporan hasil proyek penelitian tentang kemungkinan wanita lebih memilih VBAC, dan
keamanan dan manfaat VBAC dapat motivasi untuk ikatan yang lebih cepat dengan
mempengaruhi tingkat VBAC [23]. Studi lainnya bayi setelah lahir dapat meningkatkan
menemukan bahwa 85% responden menyatakan kemungkinan ibu untuk memilih VBAC [26].
sikap positif terhadap persalinan per vaginam Berdasarkan hasil penelitian ini dan juga
setelah menjalani persalinan SC. Namun, dari hasil penelitian sebelumnya, tingginya
85% tersebut hanya 40% dari mereka yang mau persentase sikap positif ibu tentang VBAC
melakukan VBAC. Beberapa faktor seperti ternyata belum tentu mempengaruhi secara
kekuatan preferensi untuk persalinan keseluruhan keinginan ibu untuk memilih VBAC.
pervaginam, nilai pengalaman persalinan, dan Berbagai pertimbangan kemungkinan dijadikan
pendapat orang yang peserta anggap paling dasar bagi ibu dalam memilih VBAC. Misalnya
penting untuk keputusan ini berhubungan secara terkait dengan nyeri dalam persalinan, ketakutan
signifikan dengan VBAC [24]. Sebuah studi terjadi perdarahan maupun komplikasi lainnya.
kualitatif menemukan bahwa partisipan yang Namun demikian hal tersebut menjadi tantangan
tetap untuk memilih persalinan melalui operasi bagi tenaga kesehatan seperti bidan dan tim
sectio yang berulang. Sebaliknya sebagian medis lainnya untuk lebih mengedukasi ibu,
partisipan menyatakan sikap bahwa adanya memotivasi ibu terkait dengan pilihan VBAC
keyakinan yang kuat akan pentingnya kelahiran dengan berbagai kelebihan atau manfaat,
secara alami sebagai awal terbaik untuk bayi termasuk kekurangan dari VBAC. Dimana salah
mereka, berusaha untuk mengurangi intervensi satu hal penting VBAC adalah demi keselamatan
obat selama persalinan dan kelahiran, dan ibu karena tidak perlu untuk dilakukan
percaya akan pentingnya menyusui untuk bayi pembedahan untuk persalinannya, serta dapat
mereka. Para ibu yang memiliki sikap positif dan menghindari komplikasi pada kehamilan
memilih VBAC memandang pencapaian berikutnya. Hal ini juga penting mengingat bidan
secara legalitas memiliki kewenangan terkait dengan terus melakukan KIE termasuk
dengan VBAC. Kepmenkes RI Nomor sosialisasi terhadap pentingnya VBAC bagi
HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang Standar kesehatan ibu dan bayinya, termasuk melibatkan
Profesi Bidan secara jelas menyatakan bahwa keluarga atau orang-orang terdekat untuk
pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari memotivasi dan memberikan dukungan untuk
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh memilih VBAC pada persalinan berikutnya.
bidan yang terdaftar yang dapat dilakukan secara Selain itu, pemerintah daerah termasuk dinas
mandiri, kolaborasi atau rujukan [27]. Khusus kesehatan dan rumah sakit dapat membuat
untuk VBAC, bidan perlu kolaborasi demi kebijakan atau program dukungan bagi ibu-ibu
keamanan ibu dan bayi. yang memilih VBAC, misalnya melalui
Keterbatasan Penelitian keringanan biaya atau bahkan membebaskan
Pada penelitian ini, studi eksperimen yang biaya persalinan VBAC, agar ibu dan keluarga
digunakan adalah studi pra eksperimental yang lebih berminat dan dapat mengambil keputusan
tidak memiliki kelompok control atau hanya untuk memilih VBAC pada persalinan berikutnya.
diukur persepsi dan sikap sebelum dan seteah Khusus untuk penelitian berikutnya, sangat
dilakukan KIE. Oleh karena itu, peneliti tidak bisa penting untuk melakukan studi kualitatif agar bisa
menjamin sepenuhnya bahwa KIE adalah satu- digali hambatan maupun kendala yang dihadapi
satunya penyebab peningkatan persepsi dan ibu-ibu untuk memilih VBAC.
sikap ibu tentang VBAC. Selain itu, pemilihan
sampel dilakukan dengan non-probability DAFTAR PUSTAKA
sampling dan jumlah sampel yang terbatas, serta 1. Widyastuti R. Asuhan Kebidanan Persalinan
Dan Bayi Baru Lahir. MEDIA SAINS
hanya dilakukan di satu poliklinik, sehingga hasil
INDONESIA. 2021.
penelitian ini tidak dapat secara utuh digeneralisir 2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL,
Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams
ke populasi yang luas.
obstetrik. İstanbul: Nobel Tıp kitabevleri.
2013.
3. Osterman M. Recent trends in vaginal birth
SIMPULAN DAN SARAN
after cesarean delivery : United States,
SIMPULAN 2016–2018 Centers for Disease Control
(CDC). 2020.
Hasil penelitian menunjukkan adanya
4. Dinkes KSB. Data KIA tahun 2021
peningkatan skor persepsi dan sikap setelah Kabupaten Sumba Barat. Sumba Barat:
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat;
diberikan KIE mengenai VBAC. Terdapat
2022.
pengaruh yang sangat signifikan pada pemberian 5. Lundgren I, Smith V, Nilsson C, Vehvilainen-
Julkunen K, Nicoletti J, Devane D, et al.
KIE mengenai VBAC dalam meningkatkan
Clinician-centred interventions to increase
persepsi dan sikap responden. vaginal birth after caesarean section
(VBAC): a systematic review. BMC
SARAN
pregnancy and childbirth. 2015;15(1):1-9.
Peningkatan persepsi dan sikap ibu terhadap 6. Maharani BA, Manuaba IBGF, Sudiman J.
Faktor Pendukung Kesuksesan Vaginal
VBAC masih perlu ditingkatkan lagi, khususnya
Birth After Caesarean (VBAC) Pada Pasien
bagi ibu-ibu yang masih memiliki persepsi dan di RSUP Sanglah periode Januari 2015-Juni
2016. Skripsi Program Studi Pendidikan
sikap yang negatif terhadap VBAC. Beberapa
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
cara dan pendekatan dapat dilakukan misalnya Udayana Denpasar. 2017.
7. Waikabubak R. Data Persalinan Tahun 2021 21. Munro S, Dewar K, Wilcox E, Klein MC,
Nusa Tenggara Timur: RSUD Waikabubak; Janssen PA. Evaluation of a patient
2022. education pamphlet for women considering
8. WHO. Caesarean section rates continue to vaginal birth after cesarean. The Journal of
rise, amid growing inequalities in access. perinatal education. 2017;26(1):37.
Geneva: World Health Organization; 2021. 22. Beck CT, Watson S, Gable RK. Traumatic
9. RCOG. Birth after Previous Caesarean Birth childbirth and its aftermath: Is there anything
(Green-top Guideline No. 45). Royal positive? The Journal of Perinatal
Collegue of Obstetricians and Education. 2018;27(3):175-84.
Ginaecologists. 2015. 23. Firoozi M, Tara F, Ahanchian MR, Roudsari
10. Chen MM, Hancock H. Women's knowledge RL. Clinician’s and women's perceptions of
of options for birth after Caesarean Section. individual barriers to vaginal birth after
Women and Birth. 2012;25(3):e19-e26. cesarean in Iran: A qualitative inquiry.
11. Scaffidi RM, Posmontier B, Bloch JR, Caspian Journal of Internal Medicine.
Wittmann‐Price R. The relationship between 2020;11(3):259.
personal knowledge and decision 24. Kaimal AJ, Grobman WA, Bryant A, Blat C,
self‐efficacy in choosing trial of labor after Bacchetti P, Gonzalez J, et al. The
cesarean. Journal of midwifery & women's association of patient preferences and
health. 2014;59(3):246-53. attitudes with trial of labor after cesarean.
12. Sobur A. Semiotika Komunikasi. Bandung: Journal of Perinatology. 2019;39(10):1340-
Remaja Rosdakarya; 2013. 8.
13. Notoadmodjo S. Metodologi Penelitian 25. Simeone S, Stile F, Assunta G, Gargiulo G,
Keperawatan2012. Rea T. Experience of Vaginal Birth After
14. Triachristy RV. Hubungan Pengetahuan Dan Cesarean: A Phenomenological Study. The
Persepsi Terhadap Sikap Ibu Tentang Journal of Perinatal Education.
Persalinan Pervaginam Pasca Seksio 2019;28(3):131-41.
Sesaria di Rumah Sakit Bethesda dan 26. Bonzon M, Gross MM, Karch A, Grylka-
Rumah Sakit Pratama Yogyakarta Katalog Baeschlin S. Deciding on the mode of birth
Universiitas Kristen Duta Wacana. 2021. after a previous caesarean section–an
15. Swarjana IK. Metodologi Penelitian online survey investigating women's
Kesehatan [Edisi Revisi]: Tuntunan Praktis preferences in Western Switzerland.
Pembuatan Proposal Penelitian untuk Midwifery. 2017;50:219-27.
Mahasiswa Keparawatan, Kebidanan, dan 27. Permenkes RI no 369/SK/III/2007 tentang
Profesi Bidang Kesehatan Lainnya: Penerbit Standar Profesi Bidan, 369 (2007).
Andi; 2015.
16. Habak PJ, Kole M. Vaginal birth after
cesarean delivery. StatPearls [Internet]:
StatPearls Publishing; 2022.
17. Wu Y, Kataria Y, Wang Z, Ming W-K,
Ellervik C. Factors associated with
successful vaginal birth after a cesarean
section: a systematic review and meta-
analysis. BMC pregnancy and childbirth.
2019;19(1):1-12.
18. Attanasio LB, Kozhimannil KB, Kjerulff KH.
Women's preference for vaginal birth after a
first delivery by cesarean. Birth.
2019;46(1):51-60.
19. Sindiani A, Rawashdeh H, Obeidat N, Zayed
F. Factors that influenced pregnant women
with one previous caesarean section
regarding their mode of delivery. Annals of
Medicine and Surgery. 2020;55:124-30.
20. Mamuk R, Oskay ÜY. Opinions of pregnant
women about vaginal birth after caesarean
section. African Journal of Reproductive
Health. 2022;26(8):100-11.

Anda mungkin juga menyukai