Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seksio sesarea adalah suatu persalinan melalui insisi pada abdomen dan

uterus ketika usia kehamilan melebihi 28 minggu. Angka kejadian seksio sesarea

terus meningkat hingga saat ini. Alasan peningkatan angka seksio sesarea ini tidak

dipahami sepenuhnya. Salah satu hal yang berperan dalam peningkatan angka

seksio sesarea adalah peningkatan kejadian seksio sesarea ulang (Cunningham,

2014).

Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia adalah 7% dari seluruh

kelahiran. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 9,8% pada tahun 2013

dengan proporsi tertinggi terdapat di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di

Sulawesi Tenggara (3,3%) (Nasution, 2017).

Seorang ibu dengan riwayat persalinan seksio sesarea akan memiliki dua

pilihan metode persalinan pada kehamilan berikutnya, yaitu trial of labor (TOL)

atau persalinan seksio sesarea ulang elektif. Trial of labor (TOL) adalah

percobaan persalinan pervaginam yang dilakukan pada ibu yang memiliki

Riwayat persalinan seksio sesarea sebelumnya. Tindakan ini harus dilakukan di

institusi yang memiliki sarana obstetrik emergensi dan dokter yang selalu ada

untuk melakukan seksio sesarea. Percobaan persalinan pervaginam yang berhasil

disebut juga sebagai vaginal birth after cesarean-section (VBAC) yang

merupakan pilihan untuk menurunkan kejadian morbiditas pada ibu akibat seksio

sesarea (Nasution, 2017).


Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) saat ini mulai banyak diterapkan

oleh dokter-dokter di dunia. Dokter di Indonesia saat ini juga mulai

merekomendasikan VBAC kepada para pasiennya. Pada dasarnya, seksio sesarea

berulang memiliki komplikasi yang luas, seperti plasenta akreta, cedera dalam,

membutuhkan perawatan khusus dan intensif, histerektomi, transfusi darah dan

tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lebih lama dari yang seharusnya pada ibu

serta dapat menyebabkan gangguan napas pada bayi yang dilahirkan. Namun,

dalam praktiknya VBAC juga memiliki risiko ruptur uteri, yaitu terjadinya

robekkan pada bekas luka operasi sesar sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum

melakukan VBAC, dokter akan menilai terlebih dahulu apakah kondisi pasien

memenuhi kriteria untuk melakukan VBAC atau tidak (Maharani, 2017).

Tindakan VBAC memiliki beberapa kontraindikasi. Salah satunya adalah

terkait dengan jumlah persalinan seksio sesarea yang telah dilakukan sebelumnya.

Seorang ibu yang memiliki riwayat tiga kali atau lebih seksio sesarea, maka

VBAC tidak boleh dilakukan sehingga seksio sesarea elektif menjadi pilihan. Hal

ini disebabkan karena risiko ruptur uteri yang tinggi. Seorang ibu yang memiliki

riwayat dua kali seksio sesarea sebelumnya, maka VBAC masih dapat

dipertimbangkan. Hal yang menjadi pertimbangan adalah teknik seksio sesarea

sebelumnya, ada atau tidaknya komplikasi kehamilan saat ini, dan ada atau

tidaknya kontraindikasi persalinan pervaginam. Riwayat satu kali seksio sesarea

lebih diutamakan untuk VBAC karena morbiditas yang lebih tinggi pada ibu

dengan riwayat dua kali seksio sesarea. Alasan lainnya adalah riwayat dua atau
lebih seksio sesarea memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya ruptur uteri

(Nasution, 2017).

2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mengetahui manajemen asuhan kebidanan praktik kolaborasi

interprofesional pada ibu bersalin pada Ny. M umur 33 tahun dengan Vaginal

Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada tahun 2020.

b. Tujuan Khusus

1) Dilakukan pengkajian pada Ny. M dengan Vaginal Birth After

Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada tahun 2020.

2) Dirumuskannya diagnose/masalah yang terjadi pada Ny. M dengan

Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada

tahun 2020.

3) Dilakukan identifikasi tindakan segera/kolaborasi pada Ny. M dengan

Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada

tahun 2020.

4) Ditetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny. M dengan

preeklampsia berat di Klinik Bidan Kuswinarti, S. ST Pulogadung

tanggal 20 November 2020.

5) Dilaksanakan tindakan asuhan yang telah disusun pada Ny. M dengan

Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada

tahun 2020.
6) Didokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah dilakukan

pada Ny. M dengan Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan

Putri, T. ST. MKM pada tahun 2020.

3. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan pada kasus diatas adalah :

a. Manfaat bagi Ibu

Ibu dapat mendapatkan pengetahuan dan pelayanan sesuai standar pelayanan

kebidanan.

b. Manfaat bagi bidan pelaksana

Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan

program di Klinik Bidan Putri, S. ST, MKM tentang Vaginal Birth After

Caesarean.

c. Manfaat bagi Intitusi

Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswi

kebidanan STIKIM dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin

dengan Vaginal Birth After Caesarean.

Anda mungkin juga menyukai