Ny. D usia 27 tahun hamil anak pertama usia kandungan 8 minggu 6 hari, HPHT
ibu mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,
tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu aktifitasnya
dan nyeri ulu hati. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan atau penyakit
Pernafasan : 28 x/m, Suhu : 38,2 ºC. Hasil pemeriksaan dari ujung rambut sampai
ujung kaki, didapatkan mata cekung, konjungtiva pucat dan sklera sedikit icterus,
bibir kering, lidah kotor, turgor kulit kering, belum teraba ballotement, hasil dari
cek laboratorium Ny. D hasil USG : GA : 7 minggu, plano test (+), HB 11,2
gram/dl, Urine: reduksi (-), protein (-), Golongan Darah: O, leukosit : 14,8 ribu/ul,
neutrophil : 73,8, limfosit : 18,8%, eritrosit : 4,8 juta/ul, urin : agak keruh, warna :
IDENTITAS
Alamat : Pulogadung
Nikah : 1 X / ± 6 bulan
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
Ibu mengeluh sejak 1 bulan yang lalu mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,
tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu aktifitasnya
dan nyeri ulu hati. Hari pertama haid terakhir tanggal 17 September 2020. Ibu
mengatakan belum merasakan adanya gerakan janin pada perutnya. Ibu sudah
suntik TT 1 kali pada waktu calon pengantin. Ibu mengatakan tidak sedang atau
pernah menderita penyakit dan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti
jantung, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi, HIV/AIDS. Ibu mengatakan status
perkawinannya sah, baru menikah sekali lamanya 6 bulan. Ibu belum pernah
menggunakan kontrasepsi. Ibu mengatakan makan ± 1-2 kali sehari, dengan porsi
sedikit seperti nasi, lauk, sayur, kadang buah. Minum 3-4 gelas/hari air putih dan
kadang teh pada pagi hari. Ibu mengatakan buang air besar 1 kali sehari,
konsistesnsi keras, bau dan warna cokelat kehitaman. Buang air kecil ± 4 kali
sehari warna kuning seperti teh. Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari terganggu
karena mual muntah yang dialami ibu, sehingga aktivitas sehari-hari sering
dibantu suami. Ibu mengatakan hampir tidak bisa tidur siang karena merasa tidak
nyaman dengan kondisinya saat ini, tidur malam ± 6 – 7 jam dan sering terbangun
kali.
Pemeriksaan antropometri :
Pemeriksaan fisik :
Mata : Simetris kiri dan kanan, mata cekung, konjungtiva pucat dan
lidah kotor
tekan
Genitalia : vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada kondiloma, tidak
Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada oedema
Urine: reduksi (-), protein (-), Golongan Darah: O, leukosit : 14,8 ribu/ul,
neutrophil : 73,8, limfosit : 18,8%, eritrosit : 4,8 juta/ul, urin : agak keruh, warna :
kuning.
Assesment (A)
G1P0A0 hamil 8 minggu 6 hari dengan hyperemesis gravidarum tingkat II, janin
belum teraba.
Planning (P)
1. Membina hubungan baik dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
3. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu dalam kondisi
lemah, usia kehamilan ibu saat ini adalah 8 minggu 6 hari, tafsiran persalinan
tanggal 24 Juni 2021, dan ibu mengalami hyperemesis gravidarum tingkat II.
4. Menganjurkan ibu untuk rawat inap agar ibu dan janin mendapat asuhan yang
obat agar dapat membantu proses pemulihan kondisi ibu dengan pemberian
obat yang aman untuk ibu serta janin dan dapat membantu mengganti cairan
dengan dosis 3 Mg dan Neurobion 4 gram/2 ml/12 jam, vitamin C 200 mg IV,
hiperemesis gravidarum yaitu dengan porsi sedikit tapi sering dan makan-
berminyak dan berbau lemak (contoh : daging, keju, susu dan lain- lain) serta
tidak menyajikan makanan dalam kondisi terlalu panas atau dingin agar tidak
(Ibu sudah mengerti dan paham tentang asupan makanan pada ibu hamil
8. Menganjurkan ibu untuk makan selingan seperti biskuit dan roti kering untuk
hipoglikemia dan menganjurkan ibu untuk perbanyak minum air putih agar
9. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang ± 2 – 3 jam
serta tidur malam tidak terlalu larut ± 8 jam dan tidak melakukan pekerjaan
10. Memberitahu ibu tentang mobilisasi pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum yaitu jangan tiba-tiba langsung berdiri pada saat baru bangun
tidur pagi tetapi miring kemudian duduk terlebih dahulu baru perlahan berdiri
11. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2-3 liter per hari atau 7-8
12. Melakukan observasi mual dan muntah. Frekuensi jumlah cairan yang keluar
14. Melakukan observasi pengeluaran urine untuk mengetahui dan menilai cairan
yang keluar.
15. Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu agar ibu tidak cemas dengan
kondisinya.