Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN PRAKTIK KOLABORASI INTERPROFESIONAL

IBU HAMIL PADA NY "D" DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DI KLINIK BIDAN KUSWINARTI, S. ST PULOGADUNG

TANGGAL 19 NOVEMBER 2020

Ny. D usia 27 tahun hamil anak pertama usia kandungan 8 minggu 6 hari, HPHT

17 September 2020 sedang melakukan kunjungan untuk memeriksakan

kehamilannya di Klinik Bd. Kuswinarti S. ST pada tanggal 19 November 2020,

ibu mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,

tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu aktifitasnya

dan nyeri ulu hati. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan atau penyakit

keturunan, BB sebelum hamil : 52 kg, BB sekarang: 47 kg, TB : 157 cm, LILA :

25 cm, Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 90/60 mmHg, Nadi : 92x/m,

Pernafasan : 28 x/m, Suhu : 38,2 ºC. Hasil pemeriksaan dari ujung rambut sampai

ujung kaki, didapatkan mata cekung, konjungtiva pucat dan sklera sedikit icterus,

bibir kering, lidah kotor, turgor kulit kering, belum teraba ballotement, hasil dari

cek laboratorium Ny. D hasil USG : GA : 7 minggu, plano test (+), HB 11,2

gram/dl, Urine: reduksi (-), protein (-), Golongan Darah: O, leukosit : 14,8 ribu/ul,

neutrophil : 73,8, limfosit : 18,8%, eritrosit : 4,8 juta/ul, urin : agak keruh, warna :

kuning.Pada kasus ini bidan berkolaborasi dengan dokter untuk mendeteksi

keadaan Ny. D dan menanganinya secara dini.


Pukul : 10.30 Wib

Tanggal. Pengkajian : 19 November 2020

IDENTITAS

Nama Istri : Ny “ D “ Nama Suami : Tn “ H “

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Pulogadung

Nikah : 1 X / ± 6 bulan

Data Subjektif (S)

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

Ibu mengeluh sejak 1 bulan yang lalu mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,

tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu aktifitasnya

dan nyeri ulu hati. Hari pertama haid terakhir tanggal 17 September 2020. Ibu

mengatakan belum merasakan adanya gerakan janin pada perutnya. Ibu sudah

suntik TT 1 kali pada waktu calon pengantin. Ibu mengatakan tidak sedang atau

pernah menderita penyakit dan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti

jantung, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi, HIV/AIDS. Ibu mengatakan status

perkawinannya sah, baru menikah sekali lamanya 6 bulan. Ibu belum pernah
menggunakan kontrasepsi. Ibu mengatakan makan ± 1-2 kali sehari, dengan porsi

sedikit seperti nasi, lauk, sayur, kadang buah. Minum 3-4 gelas/hari air putih dan

kadang teh pada pagi hari. Ibu mengatakan buang air besar 1 kali sehari,

konsistesnsi keras, bau dan warna cokelat kehitaman. Buang air kecil ± 4 kali

sehari warna kuning seperti teh. Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari terganggu

karena mual muntah yang dialami ibu, sehingga aktivitas sehari-hari sering

dibantu suami. Ibu mengatakan hampir tidak bisa tidur siang karena merasa tidak

nyaman dengan kondisinya saat ini, tidur malam ± 6 – 7 jam dan sering terbangun

karena mual muntah. Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 1

kali.

Data Objektif (O)

Keadaan umum lemah, Kesadaran composmentis

Pemeriksaan antropometri :

BB sebelumnya : 52 kg, BB sekarang: 47 kg, TB : 157 cm, LILA : 25 cm,

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 90/60 mmHg, Nadi : 94 x/m, Pernafasan :

28 x/m, Suhu : 38,2 ºC

Pemeriksaan fisik :

Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada kotoran/ketombe, rambut sehat

Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema

Mata : Simetris kiri dan kanan, mata cekung, konjungtiva pucat dan

sklera sedikit icterus

Telinga : bersih tidak ada serumen


Mulut : Bibir kering, tidak ada sariawan, tidak ada caries pada gigi,

lidah kotor

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Payudara : Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi pada areola

mammae, putting susu menonjol, tidak ada benjolan dan nyeri

tekan

Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi, tidak adanyeri tekan.

Leopold I : belum teraba

Leopold II-IV : tidak dilakukan

Genitalia : vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada kondiloma, tidak

ada pembengkaan kelenjar bartholini

Anus : tidak ada hemoroid

Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada oedema

pada kedua kaki, refleks patella kiri (+) kanan (+)

Kulit : Turgor kulit kering

Pemeriksaan Penunjang, USG : GA : 7 minggu, plano test (+), HB 11,2 gram/dl,

Urine: reduksi (-), protein (-), Golongan Darah: O, leukosit : 14,8 ribu/ul,

neutrophil : 73,8, limfosit : 18,8%, eritrosit : 4,8 juta/ul, urin : agak keruh, warna :

kuning.

Assesment (A)

G1P0A0 hamil 8 minggu 6 hari dengan hyperemesis gravidarum tingkat II, janin

belum teraba.
Planning (P)

1. Membina hubungan baik dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.

(hubungan baik telah terbina).

2. Memberikan informed concent kepada ibu dan keluarga tentang pemeriksaan

yang akan dilakukan.

(ibu dan keluarga menyetujui dengan menandatangani informed concent)

3. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu dalam kondisi

lemah, usia kehamilan ibu saat ini adalah 8 minggu 6 hari, tafsiran persalinan

tanggal 24 Juni 2021, dan ibu mengalami hyperemesis gravidarum tingkat II.

(Ibu sudah mengetahui kondisi yang dialaminya sekarang)

4. Menganjurkan ibu untuk rawat inap agar ibu dan janin mendapat asuhan yang

tepat oleh bidan sesuai dengan diagnosa yang dialami.

(ibu bersedia untuk rawat inap)

5. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan dan pemberian

obat agar dapat membantu proses pemulihan kondisi ibu dengan pemberian

obat yang aman untuk ibu serta janin dan dapat membantu mengganti cairan

dan elektrolit yang keluar melalui muntah.

(kolaborasi dengan dokter telah dilakukan)

6. Memasang infus dextrose 5% RL 2:1 pada kolf I/IV diisi Ondansentron

dengan dosis 3 Mg dan Neurobion 4 gram/2 ml/12 jam, vitamin C 200 mg IV,

Injek Ranitidine di berikan secara IV Bolus/12 jam.

(infus telah terpasang)


7. Memberitahu ibu tentang asupan makanan pada ibu hamil dengan

hiperemesis gravidarum yaitu dengan porsi sedikit tapi sering dan makan-

makanan ringan seperti biskuit, sementara waktu menghindari makanan yang

berminyak dan berbau lemak (contoh : daging, keju, susu dan lain- lain) serta

tidak menyajikan makanan dalam kondisi terlalu panas atau dingin agar tidak

memicu timbulnya mual dan muntah.

(Ibu sudah mengerti dan paham tentang asupan makanan pada ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarum)

8. Menganjurkan ibu untuk makan selingan seperti biskuit dan roti kering untuk

menghindari rangsangan mual dan muntah yang berlebihan serta mencegah

hipoglikemia dan menganjurkan ibu untuk perbanyak minum air putih agar

dapat membantu peristaltik usus sehingga dapat mencegah konstipasi.

9. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang ± 2 – 3 jam

serta tidur malam tidak terlalu larut ± 8 jam dan tidak melakukan pekerjaan

berat serta membatasi pengunjung.

(Ibu bersedia untuk istirahat dengan cukup)

10. Memberitahu ibu tentang mobilisasi pada ibu hamil dengan hiperemesis

gravidarum yaitu jangan tiba-tiba langsung berdiri pada saat baru bangun

tidur pagi tetapi miring kemudian duduk terlebih dahulu baru perlahan berdiri

untuk menghindari mual dan muntah.

(Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan)

11. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2-3 liter per hari atau 7-8

gelas per hari supaya ibu tidak mengalami dehidrasi.


(Ibu bersedia minum cukup agar tidak dehidrasi)

12. Melakukan observasi mual dan muntah. Frekuensi jumlah cairan yang keluar

saat muntah dapat menggambarkan reaksi terhadap perawatan dan

pengobatan yang diberikan.

(observasi mual dan muntah telah dilakukan)

13. Melakukan obserasi tanda-tanda vital untuk menilai perkembangan sebagai

indikator dalam membantu mengevaluasi tindakan selanjutnya.

(TTV telah diobservasi)

14. Melakukan observasi pengeluaran urine untuk mengetahui dan menilai cairan

yang keluar.

(pengeluaran urin telah diobservasi)

15. Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu agar ibu tidak cemas dengan

kondisinya.

(dukungan telah diberikan)

16. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk SOAP.

(hasil pemeriksaan teah didokumentasikan)

Anda mungkin juga menyukai