1. Latar Belakang
menyebabkan kematian. Selain itu, mual muntah juga berdampak negative bagi
ibu hamil, seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Biasanya mual muntah
sering terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun terjadi
kadang dimalam hari. Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida
(Rochamawati, 2011).
Pada awal masa kehamilan, (morning sickness) sering kali merupakan hari
yang sangat menakutkan bagi ibu hamil yang menyebabkan menurunnya nafsu
makan yang sehat, padahal masa tersebut merupakan masa yang penting bagi
perkembangan janin. Gejala awal kehamilan pada beberapa wanita adalah mual,
dengan atau tanpa muntah. Ini sering disebut morning sickness (mual pagi).
Banyak wanita mengalami mual, biasanya tidak perlu perhatian medis. Akan
tetapi, suatu keadaan yang disebut hyperemesis gravidarum (mual dan muntah
yang parah) menyebabkan muntah yang sering sehingga kehilangan nutrisi dan
berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran
bayi yang hidup jika dibandingkan dengan dengan rasio kematian ibu di 9 negara
mengalami kematian di setiap tahunnya, dari jumlah tersebut terjadi di Asia dan
berkembang lainnya mencapai 10%, dan di Negara maju mencapai kurang dari
kehamilan dapat mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstretic apabila tidak
2018).
Angka kejadian mual dan muntah terjadi pada 60-80% pada primigravida
dan 40-60% pada multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Keluhan mual dan muntah ini dikatakan
wajar jika dialamipada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang
wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yangtidak
terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual danada yang merasa
(Wiknjosastro, 2012)
Keluhan yang dialami ibu dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan
hamil termasuk didalamnya mual dan muntah yang biasa di kenal dengan nama
emesis gravidarum. Karena masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui cara
mengatasi mual dan muntah yang dialaminya, oleh karena itu calon ibu
diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual muntah agar ibu
(Wiknjosastro, 2012)
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Manfaat Penulisan
Sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi Ibu hamil mengenai kasus
hyperemesis gravidarum.
b. Manfaat bagi bidan pelaksana
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan
Sebagai sumber informasi dan referensi baru sehingga dapat menambah ilmu