Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) adalah kematian selama kehamilan waktu
42 hari setelah berakhirnya kehamilan, disebabkan oleh kehamilan itu
sendiri atau penangananya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau
cedera. Angka kematian ibu di Negara - negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 214/100.000 kelahiran hidup, Filipina 170/100.000 kelahiran
hidup, Vietnam 160/100.000 kelahiran hidup. Thailand 44/100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2014).
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018, secara umum
terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs
yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu
tiga kali lipat dibandingkan target MDGs.
Setiap hari 830 ibu di dunia ( di Indonesia 38 ibu berdasarkan AKI 305)
meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Kira-
kira 75% kematian ibu di sebabkan perdarahan parah (sebagian besar
perdarahan pasca salin), infeksi biasanya pasca salin, tekanan darah tinggi
saat kehamilan (pre eklamsi atau eklamsi), partus lama atau macet, aborsi
yang tidak aman (Rakernas, 2019).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (2019), menunjukan bahwa
AKI di Kabupaten Klaten sebesar 76,53/100.000 kelahiran hidup, angka ini
menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 82,35/100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan secara jumlah kasus kematian ibu menurun di tahun 2019
sebanyak 12 kasus kematian (Profil Dinkes Klaten, 2019).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Saifuddin, 2016).
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan fisik, Psikis dan hormonal
pada tubuh ibu. Hal tersebut menimbulkan bermacam-macam keluhan,
salah satunya adalah mual muntah yang biasa terjadi pada awal kehamilan
(Putri, Ayu 2016). Mual muntah yang terjadi pada kehamilan yang
disebabkan karena terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan
progesteron yang diproduksi oleh Human Chorionic Gonadotropine (HCG)
dalam serum dalam dari plasenta. Mual dan muntah terjadi pada 60-80%
primigravida dan 40-60% pada multigravida. Perubahan hormon pada setiap
perempuan hamil responnya akan berbeda, sehingga tidak semua
mengalami mual muntah pada kehamilan (Putri, Ayu 2016).
Kebijakan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyebutkan
bahwa kunjungan Antenatal Care paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester
III (Kemenkes RI, 2013). Asuhan standar minimal pelayanan yang harus
dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan adalah dengan “10T” meliputi;
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; Pemeriksaan tekanan darah;
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas); Pemeriksaan puncak rahim (tinggi
fundus uteri); Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);
Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) bila diperlukan; Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan; Test laboratorium (rutin dan khusus); Tatalaksana kasus; Temu
wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan (Depkes RI, 2009).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka dirumuskan masalah
bagaimanakah sikap dan tindakan bidan tentang manajemen asuhan
kebidanan antenatal pada trimester II di BPM Risfajani, SST ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan menggunakan manajeman kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian data subjektif pada ibu hamil.
b. Melaksanakan pengkajian data objektif pada ibu hamil.
c. Menganalisa masalah dan/ mendiagnosa dan/ masalah
dan/kebutuhan.
d. Melakukan penatalaksanaan tindakan.
e. Mendokumentasikan asuhan kebidanan.

D. Manfaat
1. Bagi Ibu Hamil
Hasil laporan ini semoga dapat meningkatkan pemahaman dan
wawasan ibu hamil tentang kehamilan dan manfaat kunjungan ANC,
sehingga dapat mengidentifikasi sendiri risiko yang mungkin terjadi
selama masa kehamilan.
2. Bagi Pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan menjadi sumbangan ilmiah dan bahan
bacaan untuk mahasiswa kebidanan lainnya yang berkenaan dengan
kehamilan di Trimester II.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa
mengenai pentingnya pelayanan antenatalcare serta pemberian asuhan
sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.
4. Bagi Fasilitas Kesehatan
Hasil laporan ini sebagai sumber referensi untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil yang baik,
tepat dan efisien. Dan dapat menambah motivasi fasilitas kesehatan
untuk melaksanakan penyuluhan untuk masyarakat guna meningkatkan
kesadaran setiap ibu hamil tentang pengetahuan risiko kehamilan dan
manfaat dari kunjungan ANC.

Anda mungkin juga menyukai