Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah kelahiran bayi dan keluarnya plasenta, ibu memasuki masa
penyembuhan fisik dan psikologis. Dari sudut pandang medis dan fisiologis,
masa ini disebut masa nifas, yang dimulai saat keluarnya plasenta dan
selaput janin serta berlanjut hingga 6 minggu tersebut atau 42 hari.
Perkiraan pastinya adalah bahwa 6 minggu setelah persalinan, semua
sistem tubuh ibu akan pulih dari efek kehamilan dan kembali pada kondisi
mereka saat belum hamil. Namun, penelitian terbaru mengenai morbiditas
yang di alami oleh ibu selama beberapa minggu setelah persalinan
menunjukkan bahwa beberapa ibu tetap mengalami masalah yang terkait
dengan persalinannya yang memanjang lebih dari 6 minggu yang ditetapkan
sebagai masa nifas (Myles, 2011).
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60%
kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada
masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan. Diantaranya
disebabkan oleh komplikasi masa nifas yaitu terjadi perdarahan dalam masa
nifas, infeksi masa nifas, infeksi saluran kemih. Untuk itu perlu dilakukan
kunjungan dan pemantauan masa nifas untuk deteksi dini komplikasi pada
ibu nifas diperlukanpemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan
melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 4 kali (Saleha, 2009).
Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Indonesia menunjukkan
kecenderungan peningkatan dari tahun 2018 sebesar 17,9% menjadi
87,36% pada tahun 2007. Capaian kunjungan nifas menurut provinsi di
Indonesia, Jawa Tengah menduduki peringkat 6 dari seluruh provinsi di
Indonesia dengan cakupan sebesar 93,15% (Kemenkes, 2017).
Penulis tertarik mengambil Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal
ini karena untuk meningkatkan kualitas yang di berikan kepada ibu nifas,
agar ibu nifas yang tadinya normal tidak menjadi patologis karena kesalahan
asuhan yang diberikan kepada pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal
menggunakan 7 langkah manajemen varney dan melakukan
pendokumentasian menggunakan SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data pada ibu nifas baik data subyektif
maupun obyektif
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasinya
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan
baik
g. Dapat melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan sampai
akhir
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Studi kasus ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
wawasan, serta bahan dalam penerapan asuhan kebidanan pada nifas
normal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Kebidanan serta
referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan
Kebidanan pada ibu nifas normal.
b. Bagi penulis
Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di
lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada nifas dan dapat
mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan
serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara
berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas.
c. Bagi Lahan Praktik
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan
mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan
kebidanan pada ibu nifas sesuai standar pelayanan minimal sebagai
sumber data untuk meningkatkan penyuluhan pada ibu nifas.
d. Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan pada ibu nifas yang
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan sesuai kebutuhan
klien, sehingga klien apabila terdapat komplikasi dapat terdeteksi
sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai