Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia mengalami
masa nifas. Sebagian besar masa nifas ini berlangsung dengan aman. Namun,
sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan
komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan
kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini
diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% di negara
berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa
negara resiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan
di negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6.000 (Prawirohardjo, 2019)

Berdasarkan estimasi yang dibuat dari hasil SDKI tahun 1990 sampai
2007 menggunakan perhitungan eksponensial, Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia pada tahun 2015 baru mencapai 161/100.000 kelahiran hidup,
sementara target MDGs indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Intruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Pembangunan yang Berkeadilan, maka seluruh Gubernur, Bupati, dan
Walikota diwajibkan memprioritaskan upaya pencapaian target MDGs dalam
program pembangunan di daerah yang dituangkan dalan Rencana Aksi
Daerah (RAD) Pencapaian MDGs dalam rangka memfokuskan percepatan
target MDG 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu, diperlukan upaya-upaya
yang efektif serta konsisten dari seluruh pemangku kepentingan untuk ikut
bersama-sama berupaya dalam mempercepat penurunan AKI dan Angka
kematian Bayi Baru Lahir di Indonesia. Untuk itu kementrian Kesehatan
menyusun Rencana Aksi Percepatan Penurunan AKI, yang difokuskan pada 3
strategi dan 7 program utama. (Triana, 2015)

Sebagai penyakit asma bronkial telah lama dikenal namun menjadi


problem kesehatan masyarakat baru 35 tahun yang lampau. Prevelensi asma
meningkat tajam dan saat ini asma diketahui sebagai penyebab kecacatan

1
(disability) yang paling sering, membutuhkan biaya banyak dan penyakit
dengan kematian yang dicegah (Maranatha, 2010)

Di Indonesia prevalensi asma sekitar 5-6% dari populasi. Prevalensi


asma dalam kehamilan sekitar 3,7-4%. Hal tersebut membuat asma menjadi
salah satu permasalahan yang biasa ditemukan dalam kehamilan
(Prawirohardjo, 2009)

Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirmya


plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan masa nifas
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,
yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan
penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI,
cara menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu (Prawirohardjo
2009, h. 356).
Dengan demikian seseorang dalam memberi pelayanan kebidanan
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam tindakan pada
masa nifas untuk mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi pada masa
nifas.

Berdasarkan data di atas, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian


terutama untuk mengantisipasi dan menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Normal Post Sc Dengan Riwayat Asma Pada Ny. S Di Ruang Melati RSUD
Kajen”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dirumuskan masalah “Bagaimana Asuhan


Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal Post Sc Dengan Riwayat Asma Pada Ny.
S Di Ruang Melati RSUD Kajen”.

2
Ruang lingkupnya yaitu dengan adanya fasilitas pelayanan
pemeriksaan ibu nifas yang ada di Ruang Melati RSUD Kajen, maka sebagai
batasan dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis hanya membatasi
tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal Post Sc Dengan Riwayat
Asma Pada Ny. S di Ruang Melati RSUD Kajen pada 1 November 2016.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal post sc
dengan riwayat asma pada ny. S di ruang Melati RSUD Kajen, penulis
mampu memberikan asuhan sesuai dengan kompetensi, standar
pelayanan, dan kewenangan serta didokumentasikan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengobservasi tentang pengkajian klien pada kasus ibu
nifas normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang
Melati RSUD Kajen tahun 2016.
b. Dapat menganalisa dan menginterprestasi data klien untuk
menentukan diagnosa pada kasus ibu nifas normal post sc dengan
riwayat asma pada Ny. S di ruang Melati RSUD Kajen tahun
2016.
c. Dapat menentukan diagnosa potensial dan mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada kasus ibu nifas normal post sc
dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang Melati RSUD Kajen
tahun 2016.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera pada kasus ibu ibu nifas
normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang Melati
RSUD Kajen tahun 2016.
e. Dapat membuat rencana tindakan asuhan kebidanan pada kasus
ibu ibu nifas normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di
ruang Melati RSUD Kajen tahun 2016.

3
f. Dapat melaksanakan tindakan yang telah disusun pada kasus ibu
ibu nifas normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang
Melati RSUD Kajen tahun 2016.
g. Dapat mengevaluasi asuhan yang diberikan pada kasus ibu ibu
nifas normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang
Melati RSUD Kajen tahun 2016.
h. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan pada kasus ibu ibu
nifas normal post sc dengan riwayat asma pada Ny. S di ruang
Melati RSUD Kajen tahun 2016.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Mampu mengkaji data, menganalisis data, menetapkan kebutuhan,
merencanakan asuhan kebidanan, dan melaksanakan asuhan tersebut
serta mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
2. Bagi Institusi
a. Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa menguasai asuhan
kebidanan pada ibu nifas.
b. Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa
STIKES Muhammadiyah Pekajangan khususnya yang berkaitan
dengan ibu nifas.
3. Bagi Lahan Praktik
a. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada
ibu bersalin dengan Asma.
b. Sebagai dokumentasi dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu nifas.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis pada makalah ini adalah metode
deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat
gambaran/deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Beberapa teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain:

4
1. Wawancara
Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dengan meminta keterangan atau pendirian secara lisan dari
seseorang, klien, atau keluarga.
2. Observasi
Yaitu prosedur yang terencana, antara lain meliputi: melihat,
mengamati dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas yang ada
hubungannya dengan masalah yang diamati.
3. Pemeriksaan fisik
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan secara keseluruhan mulai dari
kepala sampai ujung kaki, dengan prosedur pemeriksaan meliputi:
inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan lain.
4. Studi dokumentasi
Yaitu mengumpulkan dan mempelajari catatan-catatan resmi, bukti-
bukti, atau keterangan yang ada. Catatan-catatan tersebut seperti
rekam medis, hasil laboratorium, dan laporan harian pasien.
5. Studi pustaka
Yaitu melakukan studi pustaka dengan mengambil dari buku-buku
literatur guna memperkaya khasanah ilmiah yang mendukung
pelaksanaan studi kasus.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan penulis dalam Makalah Askeb ini adalah :
Bab I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan , metode
penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka, menguraikan tentang konsep dasar nifas,
dasar hukum dan managemen asuhan kebidanan.
Bab III : Tinjauan Kasus, menguraikan tentang asuhan kebidanan
pada ibu nifas normal dan mendokumentasikan menurut
SOAPIE

5
Bab IV : Pembahasan, menguraikan tentang asuhan kebidanan yang
diberikan serta kesenjangan antara teori yang ada dengan
praktik yang ada di lapangan sehingga muncul masalah
yang perlu diatasi.
Bab V : Penutup, menguraikan simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai