Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 Angka Kematian
Ibu (maternal mortality rate) merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses
kehamilan, persalinan, yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global Sustainable Development Goals
(SDGS) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2030. (WHO, 2019).
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa.
Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup
(ASEAN Secretariat, 2020).
Angka Kematian Ibu menurut kementrian kesehatan pada tahun 2020 menunju

kan 4.627 kematian di Indonesia. Jumlah ini menunjukan peningkatan di bandingkan tah

un 2019 sebesar 4.221 kematian. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pa

da tahun 2020 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.330 kasus hipertensi dalam keham

ilan sebanyak 1,110 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.

Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu yang disajikan terdiri dari pelay

anan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi tetanus bagi wanita usia subur dan ibu ha

mil, pemberian tablet tambah darah, pelayanan kesehatan ibu persalin, pelayanan kesehat

an ibu nifas. (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018).

AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 305 dari 100.000 kelahiran

hidup. Angka kematian ibu di Indonesia ini masih jauh dari target Millenium Development

Goals (MDGs) sebesar 102 dari100.000 kelahiran hidup dan harapan angka tersebut dapat

menurun sesuai SDGs Tahun 2030 yaitu 70 dari 100.000 kelahiran. Penyebab kematian ibu di

Indonesia adalah Perdarahan, Hipertensi dalam Kehamilan, Infeksi, Gangguan Sistem Peredaran

Darah, Gangguan Metabolik (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).


Angka Kematian Ibu Indonesia Ketiga Tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2

017 tercatat sebesar 177 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada 2017. AKI Indonesi

a teringgi ketiga di Asia Tenggara.Negara yang mempunyai AKI lebih tinggi dari Indon

esia adalah Myanmar(250 kematian per 100.000kelahiran hidup.

Kasus kematian ibu di Provinsi Lampung pada tahun 2018 sebesar 102 kasus,

dan terjadi peningkatan sebesar 111 kasus kematian dari pada tahun 2019. Adapun

penyebab kasus kematian ibu di Provinsi Lampung pada tahun 2019, terbesar

diakibatkan karena penyebab lain-lain sebanyak 43 kasus, hipertensi dalam kehamilan 31

kasus, perdarahan 29 kasus, gangguan sistem peredaran darah 4 kasus, infeksi 3 kasus

dan, gangguan metabolik sebanyak 1 kasus. Upaya percepatan penurunan AKI pelayanan

kesehatan ibu hamil atau 10T, cangkupan K1 dan K4, cangkupan imunisasi TT,Pemberia

n tablet tambah darah (Profil Kesehatan Provinsi Lampung)

profil kesehatan kabupaten lampung selatan tahun 2018 merupakan gambaran

mengenai keadaan kesehatan masyarakat dan upaya upaya yang telah dilakukan serta

pencapaian program/kegiatan tahun 2018 oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya.

harapannya profil kesehatan dapat dijadikan acuan dan penguatan intervensi suatu

kegiatan yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Situasi kesehatan di

Kabupaten Lampung Selatan secara umum berfluktuasi. Angka kematian Ibu (AKI)

tahun 2018 sebesar 43.69 per 100000 KH (8kasus).

Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setia

p ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas seperti pelayanan kes

ehatan ibu hamil meliputi 10T (ANC berkualitas) perawatan pasca persalinan bagi bayi d

an ibu, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga ber

encana termasuk KB pasca persalinan. (Profil Kesehatan Provinsi Lampung)


Sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah kementrian kesehatan sejak tahun 19

90 telah meluncurkan program Safe Moyherhoodlnitative, sebuah program yang memasti

kan semua wanita mendapatkan perawatan yang dibutuhkan, pada tahun 1996 pemerinta

h meluncurakan program Gerakan saying ibu program ini ditujukan untuk mengatasi mas

alah kematian ibu yaitu penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bert

ujuan unruk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi. (Profil kesehatan Ind

onesia,2015).

Pada tahun 2012 kementrian kesehatan meluncurkan program Expanding mater

nal and neonatal survival (Emas) dalam rangkat menurunkan AKI dan AKB melalui pen

ingkatan kualitas pelayanan emergensi obstetric dan bayi baru lahir minimal 150 rumah s

akit PONED dan 300 puskesmas PONED serta memperkuat sistem rujukan yang efisien

antara puskesmas dan rumah sakit. (Profil Kesehatan Indonesia,2017)

1.2. Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan

Asuhan kebidanan hanya diberikan kepada Ny. A kehamilan trimester III


dengan kehamilan fisiologis dan dilanjutkan dengan asuhan bersalin, nifas, bayi baru
lahir, dan keluarga berencana secara Continuity Of Care.

1.3. Tujuan Umum


Melakukan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny A di PMB Eka Santi,
Amd.Keb

1.4. Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Untuk memberikan informasi tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir, dan keluarga berencana serta mengenali komplikasi terjadi pada
ibu hamil dalam pemberian asuhan kebidanan secara
Continuity Of Care. Dan dapan dijadikan bahan perbandingan untuk laporan studi
kasus selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Sebagai masukan untuk pengembangan materi yang telah diberikan baik dalam
perkuliahan maupun praktik lapangan agar dapat menerapkan secara lansung dan
berkesinambungan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir,
dan keluarga berencana.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Asuhan Keha


2.1.1 Konsep dasar kehamilan
Lama kehamilan 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan.
Kehamilan dibagi atas tiga triwulan (trimester). Kehamilan

triwulan satu antara minggu 0-12, kehamilan triwulan dua antara

minggu 12-28, dan kehamilan triwulan tiga antara minggu 28-40

(Mochtar, 2011).

Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan sangat

penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan. Dengan demikian,

maka perkembangan kondisi ibu hamil akan terpantau dengan baik. Bidan

harus mempertahankan kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi

pada saat kehamilan dan persalinan sebagai satu kesatuan yang utuh

(Dartiwen dan Nurhayati, 2019).

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi

dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 13-27 minggu dan trimester ketiga 28-40 minggu

(Prawirohardjo, 2014).

Anda mungkin juga menyukai