PENDAHULUAN
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin (Nurul Jannah, 2017) Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat vagina yang
disebut dengan persalinan normal dan persalinan dengan cara operasi sectio caesar.
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sarafrahim dalam
kematian ibu pada persalinan adalah kerena komplikasi dan perawatan pasca
persalinan yang tidak baik. Oleh karena itu, pelayanan keperawatan pada ibu post
partum sangat diperlukan dan perlu mendapatkan perhatian yang utama untuk
menurunkan angka kematian ibu post partum akibat komplikasi. Untuk menekan angka
kematian pada ibu dan janin salah satu cara bisa dilakukan dengan tindakan
operasi. Tindakan operasi yang biasa dilakukan adalah bedah Caesar (Sectio
Caesarea) (Wiknjosastro,2005).
caesarea 10-15% untuk setiap negara, jika tidak sesuai indikasi operasi sectio
caesarea dapat meningkatkan resiko morbilitas dan mortalitas pada ibu dan bayi (World
Caesarea adalah DKI Jakarta (27,2%), Kepulauan Riau (24,7%), dan Sumatera Barat
bahwa angka persalinan dengan sectio caesarea pada tahun 2017 sebanyak
Angka kematian Thu (AKI) di kota Samarinda pada tahun 2016 yakni 40 per
yakni kehamilan pada usia diatas 35 tahun dan pengelolaannya. Guna untuk
Salah satunya Antenatal Care (ANC) yang berguna untuk mendeteksi komplikasi yang
dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan
kesehatan dan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin
Persalinan Sectio Caesarea memiliki resiko lima kali lebih besar terjadi
banyak mempengaruhi adalah pengeluaran darah atau perdarahan dan infeksi yang
pembedahan jika cabang Arteria Uterine ikut terbuka dan dapat terjadi karena Atonia
Uteri. Infeksi pada ibu Post Op Sectio Caesarea dapat dilihat dengan tanda lochea
yang keluar banyak seperti nanah dan berbau busuk, uterus lebih besar dan lembek dari
Masa nifas adalah masa sejak bayi lahir dan plasenta keluar dari rahim,
(Suhemi dkk,2009).
Perawatan utama yang dapat dilakukan Pada pasien Post Sectio Caesarea adalah
balance cairan dan pemenuhan kebutuhan dasar. Balance cairan harus selalu
dimonitor karena pada pasien Post Sectio Caesarea banyak kehilangan cairan darah
sangat perlu diperhatikan oleh perawat karena pada pasien Post Sectio Caesarea masih
manusia ialah makhluk yang holistik sehingga dapat melakukan pendekatan pemecahan
tindakan.
Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas penulis ingin mengetahui lebih
dalam tentang "Asuhan Keperawatan Padaa Ibu Post Operasi Sectio Caesaria di
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, Rumusan masalah dalam studi
kasus ini adalah bagaimana Asuhan Keperawatan Ibu Post Operasi Sectio
Caesaria ?
nifas.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan ibu post operas1 sectio
sectio caesaria