PENDAHULUAN
ketuban melalui dinding perut dengan cara membuat irisan pada dinding perut dan
rahim. Sectio Caesaria dapat dilaksanakan bila ibu sudah tidak dapat melahirkan
melalui proses alami. Operasi dilakukan dengan tujuan agar keselamatan ibu dan bayi
dapat tertangani dengan baik. Oleh karena itu banyak pasien yang percaya, bahwa
melahirkan dengan operasi caesar akan lebih baik bagi ibu dan bayi daripada proses
melahirkan secara normal. Namun demikian, operasi ini tetap memiliki beberapa
risiko terutama pada ibu dengan riwayat sectio caesaria pada proses melahirkan
tidak boleh melebihi 10% sampai 15% dari total persalinan. Hasil survey terbaru yang
dilakukan WHO menunjukkan bahwa sekitar 18,5 juta bedah sesar saat ini dilakukan
di seluruh dunia setiap tahunnya. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 137 negara
10%-15% dan 69 negara memiliki tingkat SC yang melebihi rekomendasi dari badan
kesehatan dunia yaitu >15% (Gibbons, et.al, 2010). Dr. Pisake Lumbiganon dari
1
2
adalah riwayat Sectio Caesarea, disproporsi sefalopelvik, fetal distress, dan presentasi
abnormal. China menunjukan angka Sectio Caesarea tertinggi yaitu 46,2% dan
mempunyai tindakan operasi tanpa indikasi terbesar yaitu 11,7%. Negara kedua
tertinggi untuk Sectio Caesarea tanpa indikasi adalah Vietnam dengan angka 1%
operasi perut adalah DKI Jakarta (27,2%), Kepulauan Riau (24,7%), dan Sumatera
Barat (23,1%). Sementara itu di Propinsi Lampung, frekuensi operasi sesarea juga
cukup tinggi yaitu mencapai 11,3% (Balitbangkes Kemenkes RI, Riskesdas 2010).
operasi sesarea. Ibu bersalin berumur 35 tahun ke atas relatif lebih banyak bersalin
melalui operasi sesarea (17,1%) dibandingkan usia <35 tahun walaupun perbedaan
proporsi tidak terlalu senjang yaitu 11,6% pada usia <20 tahun dan 15,2% pada usia
20‐34%. Terdapat 11,2% ibu bersalin dengan pendidikan tamat SD yang pada balita
terakhir melalui operasi sesarea, ibu dengan pendidikan SLTP 15%. Sedangkan ibu
sesarea. Persalinan melalui operasi sesarea tertinggi dilakukan oleh ibu bersalin yang
Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Metro merupakan salah satu
rumah sakit besar yang ada di Kota Metro dan merupakah salah satu rumah sakit
Medical Record RSUD Jend. Ahmad Yani Metro diketahui bahwa pada tahun 2009
angka kejadian sectio caesaria mencapai 48, tahun 2010 terdapat 170, tahun 2011
terdapat 117 persalinsn SC. Sedangkan pada periode Januari s.d Nopember 2012
terdapat 174 persalinan SC. Dari data tersebut diketahui bahwa angka kejadian
persalinan sectio caesaria terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik ibu dan Indikasi dilakukan
tindakan Sectio caesaria (SC) di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro tahun 2012.
bagaimanakah karakteristik ibu dan Indikasi dilakukan tindakan Sectio caesaria (SC)
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu
dan Indikasi dilakukan tindakan Sectio caesaria (SC) di RSUD Jend. Ahmad Yani
1.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi umur ibu bersalin sectio caesaria di
1.3.2.2 Untuk mengetahui distribusi frekuensi paritas ibu bersalin sectio caesaria di
1.3.2.3 Untuk mengetahui distribusi frekuensi pendidikan ibu bersalin sectio caesaria
1.3.2.4 Untuk mengetahui distribusi frekuensi status pekerjaan ibu bersalin sectio
caesaria
sebagai tambahan dari pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh pada mata
caesaria
1.5.4 Tempat penelitian : Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Metro
1.5.6 Alasan penelitian : Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Metro
1.6.1 Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama penulis lakukan, sehingga
1.6.3 Hasil penelitian ini belum dapat mewakili karakteristik dan indikasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secario caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut. Sectio caesaria adalah suatu persalinan
buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan
dinding rahim dalam keadaan utuh dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wiknjosastro, 2010).
Sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan
melalui perut dan dinding perut dan dinding janin agar anak lahir dengan keadaan
Menurut Oxorn & Forte (2010) Jenis/tipe sectio caesaria yang ada saat ini
dikerjakan kemudian pada saat persalinan dan sekalipun rongga rahim terinfeksi.
8
2. Insisi ini menghasilkan konsep trial of labor, trial of oxytocin stimulation &
trial forceps.
ditiadakan
atas
Keuntungan sectio caesaria tipe segmen bawah: insisi melintang adalah sebagai
berikut:
1. Insisinya ada pada segmen bawah uterus. Namun demikian, kita harus yakin
bahwa tempat insisi ini berada pada segmen bawah yang tipis dan bukannya
perdarahan
5. Lapisan otot yang tipis dari segmen bawah rahim lebih mudah dirapatkan
7. Ruptur jaringan cicatrix yang melintang kurang membahayakan jiwa ibu dan
janin karena:
b. Kejadian ini jarang terjadi sebelum aterm. Dengan demikian, pasien sudah
a. Jika insisi terlampau jauh ke lateral, seperti terjadi pada kasus yang
bayinya terlalu besar, maka pembuluh darah uterus dapat terobek sehingga
mempunyai keuntungan yaitu kalau perlu luka insisi bisa diperlebar ke atas.
jelek, ada malposisi janin seperti letak lintang atau kalau ada anomali janin
Salah satu kerugian utamanya adalah perdarahan dari tepi sayatan yang
lebih banyak karena terpotongnya otot: juga, sering luka insisi tanpa
dinding anterior uterus dan dilebarkan ke atas serta ke bawah dengan gunting
11
berujung tumpul. Diperlukan luka insisi yang lebar karena bayi sering
dilahirkan dengan bokong dahulu. Janin serta plasenta dikeluarkan dan uterus
ditutup dengan jahitan tiga lapis. Pada masa modern ini, hampir sudah tidak
4. Letak insisi tidak tertutup dalam cavum peritonei generalisata dan isi
peritonitis.
5. Insidensi pelekatan isi abdomen pada luka jahitan uterus lebih tinggi
peritonisit generalisata yang sering bersifat fatal. Ada beberapa metode sectio
Teknik pada prosedur ini relatif sulit, sering tanpa sengaja masuk ke
Perawatan prenatal yang lebih baik, penurunan insidensi kasus yang terlantar
extraperioneal. Metode ini tidak boleh dibuang tetapi tetap disimpan sebagai
prosedur pilihan kalau terdapat perdarahan hebat dan pasiennya shock, atau
kalau pasien dalam keadaan jelek akibat sebab-sebab lain. Pada kasus-kasus
sebagai berikut:
3. Plasenta accreta
alasan medis
seorang ibu yang sudah memiliki beberapa orang anak dan tidak ingin
menambah lagi.
b. Indikasi janin
1) Kelainan letak
2) Gawat janin
a) Janin mati
b) Syok,anemia berat sebelum di atasi
c) Kelainan kongenital berat (monter)
a. Faktor ibu
1) Panggul sempit,
b. Faktor janin-plasenta
3) Gawat janin,
16
Luka prsalinan normal sedikit dan mudah terlihat, dengan oprasi secarea lebih
besar dan berlapis-lapis. Untuk diketahui ada sekitar 7 lapisan mulai dari kulit
dijahit sendiri. Jadi bisa ada 3 sampai 5 jahitan bila penymbuahan tidak
sempurna, kuman akan lebih mudah menginfeksi hingga luka lebih parah.
b. Infeksi rahim
terinfeksi. Apa lagi jika antibiotik yang digunakan dalam operasi tidak cukup
kuat.
c. Keloid
pembuluh darah yang lengket, ini adalah salah satu sebab mengapa darah
normal.
secaer dilakukan, organ ini bisa terpotong. Perlu dilakukan operasi lanjutkan
f. Pendarahan
yang hilang lewat oprasi secarea dua kali lipat dibandingkan lewat persalinan
normal.
18
kulmonary embolism. Jatung dan pernafasan ibu bisa terhenti secara tiba-tiba,
h. Pembekuan darah
Pembekuan darah bisa terjadi pada urat darah halus di bagian kaki atau
Usai operasi cesarea ada kemungkinan ibu tidak bisa buang air kecil
karena kandung kemihnya kehilangan daya gerak (lumpuh) ini terjadi karena
k. Hematoma
pengumpalan darah yang terus menerus. Akibat fatal, yaitu kematian ibu.
Sebenarnya, kasus ini bisa terjadi pada persalinan normal, tapi menginggat
19
semakin besar.
l. Usus terpilin
m. Keracunan darah
ibu sudah mengalami infeksi. Ibu yang di awal kehamilan mengalami infeksi
rahim bagian bawah, berarti air ketubanya sudah mengandung kuman. Jika
ketuban pecah dan didiamkan, kuman akan aktif sehingga vagina berbau
a. Masalah psikologis
kilas balik, atau ketakutan luar biasa terhadap kehamilan. Masalah psikologis
20
pendekatan terhadap bayi. Hal ini bisa muncul jika ibu tak siap menghadapi
oprasi.
Penyebab pelekatan organ bagian dalam pasca operasi caesar adalah tak
menyebabkan rasa sakit pada panggul, masalah usus besar, serta nyeri saat
c. Pembatasan kehamilan
melahirkan tiga kali. Kini, dengan teknik operasi yang lebih baik, ibu memang
boleh melahirkan lebih dari itu, bahkan sampai lima kali. Tapi resiko dan
Ada tujuan lapis jahitan yang dibuat saat operasi caesare, yaitu jahitan pada
kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut, lapisan luar
dalam dan rahim, jahitan ini bisa robek pada persalinan berikutnya, makin
b. Pengerasan plasenta
mengeras. Risikonya terjadi plasenta ini bisa meningkat karena operasi caesar.
c. Tersayat
Ada dua pendapat soal kemungkinan tersayatnya bayi saat oprasi caesar.
Pertama, habisnya air ketuban yang membuat folume ruang di dalam rahim
menyusut. Akibatnya ruang gerak bayi pun berkurang dan lebih mudah
d. Masalah pernafasan
pernafasan, yaitu nafas cepat dan tak teratur, ini terjadi karena bayi tak
mengalami tekanan saat lahir seperti bayi yang lahir alami sehingga cairan
paru-parunya tak bisa keluar, masalah pernafasan ini akan berlanjut hingga
Angka APGAR adalah angka yang mencerminkan kondisi umum bayi pada
menit pertama dan menit kelima. Rendahnya angka Apgar merupakan efek
22
anastesi dan oprasi caesar,kondisi bayi yang stres menjelang lahir,atau bayi
perawatan lanjutan dan alat bantu pernafasan yang lebih tinggi dibandingkan
sebagai berikut:
a. Perdarahan
darah dan merupakan penyebab kematian ibu yang paling utama. Penyebab
berasal dari implantasi plasenta), robekan jalan lahir (rupture uteri, robekan
kematian janin dalam rahim melebihi 6 minggu, pada solusio plasenta dan
b. Infeksi
oleh:
a) Keadaan umum yang buruk; anemia saat hamil, sudah terdapat manipulasi
Terjadi trias komplikasi bayi dalam bentuk asfiksia, trauma tindakan, dan infeksi.
24
a. Asfiksia
paralysis Erb, rupture alat vital (hati atau klien bayi, robekan pada usus)
fraktur tulang kepala bayi, perdarahan atau edema jaringan otak, trauma
c. Infeksi
yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu umur, jenis kelamin, kelas sosial,
dan paritas.
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur
manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu
25
dihitung. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa umur adalah
lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Notoatmodjo (2007:
20) menjelaskan bahwa umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam
penyelidikan-penyelidikan epidemiologi.
cirri-ciri seks primer dan skunder yang terus menerus mengalami kematangan.
baik, sehingga pada fase ini seorang wanita aman untuk bereproduksi. (Pieter,
2010: 182)
dan akhirnya semua jaringan yang bergantung pada estrogen akan mengalami
2. Paritas
terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan, tanpa
mengingat jumlah anaknya. Kelahiran kembar tiga hanya dihitung satu paritas
a. Nullipara, adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan dengan usia
kehamilan lebih dari 28 minggu atau belum pernah melahirkan bayi yang
b. Primipara, adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2007). Primipara adalah seorang
wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan janin yang telah
mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau mati pada
wanita yang sedang dalam proses untuk melahirkan anak mereka yang
c. Multipara, adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas
perhatian peneliti dalam hubungan kesehatan ibu dan anak. Dikatakan terdapat
kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang
tertentu.
tinggi terhadap ibu dan anak, akan tetapi risiko ini akan menurun pada paritas
kedua dan ketiga, dan akan meningkat lagi pada paritas keempat dan seterusnya.
Paritas yang paling aman jika ditinjau dari sudut kematian maternal adalah paritas
2 dan 3. Risiko untuk terjadinya persalinan sectio caesaria pada primipara 2 kali
3. Pendidikan
a. Pengertian pendidikan
bahasa Yunani, terdiri dari kata ”PAIS” artinya anak, dan ”AGAIN”
kepada anak. John Dewey (dalam Ahmadi & Uhbiyati, 2003: 69) menjelaskan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang
lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang
b. Faktor-faktor pendidikan
pendidikan
Antara faktor yang satu dengan faktor lainnya, tidak bisa dipisahkan,
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga
syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
d) Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
tinggi.
(2) SMP/MTs
4. Pekerjaan
Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan
di suatu unit usaha/kegiatan. Indikator status pekerjaan pada dasarnya melihat
empat kategori yang berbeda tentang kelompok penduduk yang bekerja yaitu
tenaga kerja dibayar (buruh), pekerja yang berusaha sendiri, pekerja bebas dan
pekerja keluarga. Berusaha sendiri umumnya dibedakan menjadi dua yaitu
mereka yang berusaha (memiliki usaha) dengan dibantu pekerja dibayar dan
mereka yang berusaha tanpa dibantu pekerja dibayar, sementara pekerja keluarga
juga dikenal dengan pekerja tak dibayar (Data Statistik Indonesia, 2010)
32
Karakteristik:
1) Umur ibu
2) Paritas
3) Pendidikan
4) Status Pekerjaan
Indikasi Medis
Faktor ibu:
1) Panggul sempit Seksio sesarea
2) Partus tak maju
3) Ibu dengan komplikasi berat (jantung,
eklampsia)
4) Adanya hambatan dijalan lahir (kista dan
mioma)
5) Riwayat sesar 2 kali atau lebih
6) Ketuban pecah dini
Faktor janin:
1) Bayi besar
2) Bayi kembar
3) Kelainan Letak janin (Letak Lintang,
Sungsang)
4) Kelainan janin (hidrosefalus)
5) Plasenta previa
6) Solusio plasenta
7) Prolaps tali pusat
8) Kematian janin dalam kandungan (KJDK)
Gambar 1. Kerangka teori karakteristik ibu dan indikasi dilakukan tindakan sectio
caesaria
34
Karakteristik:
Umur ibu
Paritas
Pendidikan
Status Pekerjaan Seksio sesarea
Indikasi Medis
Faktor ibu:
1) Panggul sempit
2) Partus tak maju
3) Ibu dengan komplikasi berat (jantung, eklampsia)
4) Adanya hambatan dijalan lahir (kista dan mioma)
5) Riwayat sesar 2 kali atau lebih
6) Ketuban pecah dini
Faktor janin:
1) Bayi besar
2) Bayi kembar
3) Kelainan Letak janin (Letak Lintang, Sungsang)
4) Kelainan janin (hidrosefalus)
5) Plasenta previa
6) Solusio plasenta
7) Prolaps tali pusat
Kematian janin dalam kandungan (KJDK)
Gambar 2. Kerangka konsep karakteristik ibu dan indikasi dilakukan tindakan
sectio caesaria.
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu suatu metode-metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
suatu penelitian yang dilakukan sesaat, artinya objek penelitian diamati hanya
3.2.1 Populasi
Populasi adalah totalitas semua kejadian kasus, orang atau keseluruhan atau
objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin
dengan tindakan sectio caesaria di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro tahun 2012
3.2.2 Sampel
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi.
penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu seluruh ibu bersalin dengan sectio
caesaria di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro tahun 2012 yang berjumlah 178
orang.
yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang
dimiliki oleh kelompok yang lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu karakteristik
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil
dari medical record RSUD Jend. Ahmad Yani Metro, sehingga alat pengumpulan data
Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dan
teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk
tabel-tabel.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat yaitu untuk
Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi
N : Jumlah subjek
40
DAFTAR PUSTAKA