Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

By. Ny. M anak pertama lahir perabdominal (seksio sesarhea) pada


tanggal 5 Januari 2013, BB: 2900 gr, PB: 47 cm, JK: Perempuan, Suhu: 36,70C,
RR: 30x/mnt, Pols: 84 x/mnt, APGAR SCORE: 6. Setelah dilakukan pemeriksaan
terhadap By.Ny. M di diagnosa mengalami asfiksia sedang.
 Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir
Keadaan ini disertai hipoksia dan berakhir dengan asidosis, hal ini terjadi
berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan
atau segera setelah lahir.
 Gejala dan tanda
Pernafasan cepat, pernafasan cuping hidung dan disertai sianosis
- Patokan klinis penilaian apgar : merupakan suatu cara menilai usaha
bernafas, menilai tonus otot, menilai reflek rangsangan dan warna kulit
Apgar 0 – 3 : asfiksia berat
Apgar 4 – 6 : asfiksia sedang
Apgar 7 – 8 : asfiksia ringan (Rudolp, 2006)
Oleh karena itu kami melakukan penangananan resusitasi terhadap By.Ny.
Dwi Ratna Wati
Prinsip-prinsip resusitasi yaitu:
- Berasihkan jalan nafas
- Lakukan bantuan pernafasan sederhana
- Jika tidak ada nadi atau kurang dari 80x/menit lakukan kompresi dada
 Standar Penanganan asfiksia
- Melakukan tindakan resusitasi secepatnya jika bayi lahir tidak menangis
atau lemah dan tidak ada tanda-tanda pernafasan.
- Segera keringkan bayi untuk merangsang bayi agar mencegah kehilangan
panas melalui penguapan.
- Bersihkan jalan nafas dengan hati-hati dengan menggunakan penghisap
lendir
 Berikan bantuan pernafasan dengan ambubag
- Lakukan tekanan pada jantung
- Jika tidak ada perbaikan segera rujuk
- Setelah bayi bernafas normal dan ada perbaikan, periksa suhu jika di
bawah 360C lakukan penghangatan, namun jika tidak terdapat alat
penghangatan dapat langsung kontak kulit ibu dan bayi.
- Pantau selama 2 jam
Diharapkan dengan pelayanan yang telah diberikan, bayi dapat bernafas dengan
normal dan asfiksia dapat tertangani dengan baik dan bayi dapat normal

Anda mungkin juga menyukai