DI SUSUN OLEH:
NAMA:ADOLINA FRANSYA ANANAI
NIM:11430122061
Asfiksia adalah masalah sistem pernafasan yang di akibatkan oleh rendahnya kadar oksigen
didalam tubuh.
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga dapat meurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
2. Etiologi
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir,di
antranya sebagai berikut:
1) Faktor ibu
Denyut jantung janin lebih dari 1OOx/mnt atau kurang dari 100x/mnt
Apnoe
4.Klasifikasi
Nilai APGAR
Tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak ada <100/menit >100/menit
jantung
Usaha Tidak ada Lambat, tidak Menangis kuat
bernafas teratur
Tonus otot hampah Ekstermitas Gerakan aktif
fleksi sedikit
Reflex Tidak ada Gerakan sedikit Gerakan
kuat/melawan
Warna kulit Biru/pucat Tubuh Tubuh
kemerahan, ekstermitas
ekstermitas biru kemerahan
5.Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium: hasil analisis gas darah tali pusat menunjukkan hasil asidosis pada darah
tali pusat jika: PaO2 < 50 mm H2O, PaCO2 > 55 mm H2 dan pH < 7,30.
b. Pemeriksaan pH darah janin dengan menggunakan amnioskopi yang dimasukkan
lewat serviks dibuat sayatan kecil pada kulit kepala janin dan diambil contoh darah janin.
Darah ini diperiksa pH-nya. Adanya asidosis menyebabkan turunnya pH. Apabila pH itu
sampai turun dibawah 7,2 hal itu dianggap sebagai tanda bahaya.
c. Analisa Gas Darah: Analisa dilakukan pada darah arteri, penting untuk mengetahui
adanya asidosis dan alkalosis respiratorik/metabolik. Hal ini diketahui dengan tingkat
saturasi SaO2 dan PaO2. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui oksigenasi,
evaluasi tingkat kemajuan terapi.
d. Elektrolit Darah: Komplikasi metabolisme terjadi di dalam tubuh akibatnya persediaan
garam-garam elektrolit sebagai buffer juga terganggu kesetimbangannya. Timbul asidosis
laktat, hipokalsemi, hiponatremia, hiperkalemi. Pemeriksaan elektrolit darah dilakukan uji
laboratorium dengan test urine untuk kandungan ureum, natrium, keton atau protein .
e. Gula darah: Pemeriksaan gula darah dilakukan uji laboratorium dengan test urine untuk
kandungan glukosa., penderita asfiksia umumnya mengalami hipoglikemi.
f. Pemeriksaan radiologik: Pemeriksaan radiologik seperti ultrasonografi (USG),computed
tomography scan (CT-Scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) mempunyai nilai
yang tinggi dalam menegakkan diagnosis
g. USG ( Kepala )
h. Penilaian APGAR score
i. Pemeriksaan EGC dab CT- Scan
j. Foto polos dada (Ghai, 2010)
6.Komplikasi
Gangguan neurologis
Gangguan sistem penafasan
Hipertensi pulmonal
Serta disfungsi hati,otot jantung dan ginjal
7.Penatalaksanaan Medis
Terapi dan pengobatan pada bayi baru lahir dengan asfiksia menurut Wiknjosastro (2008) adalah
sebagai berikut:
1. Pengawasan suhu
Bayi baru lahir secara relatif kehilangan panas yang diikuti oleh penurunan suhu tubuh,
sehingga dapat mempertinggi metabolisme sel jaringan sehingga kebutuhan oksigen meningkat,
perlu diperhatikan untuk menjaga kehangatan suhu bayi baru lahir dengan:
Mengeringkan bayi dari cairan ketuban dan lemak
Menggunakan sinar lampu untuk pemanasan luar
Bungkus bayi dengan kain kering
Menurut Perinasia (2010), Cara pelaksanaan resusitasi sesuai tingkatan asfiksia, antara lain:
1. Asfiksi Ringan (Apgar score 7-9)
Caranya:
Bayi dibungkus dengan kain hangat
Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir pada hidung kemudian mulut
Bersihkan badan dan tali pusat
Lakukan observasi tanda vital dan apgar score dan masukan ke dalam inkubator
2. Asfiksia sedang (Apgar score 4-6)
Caranya:
Bersihkan jalan napas
Berikan oksigen 2 liter per menit
Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak kaki apabila belu ada reaksi, bantu
pernapasan dengan melalui masker (ambubag)
Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis berikan natrium bikarbonat 7,5%
sebanyak 6cc. Dextrosa 40% sebanyak 4cc disuntikan melalui vena umbilikus secara
perlahan-lahan, untuk mencegah tekanan intra kranial meningkat
3. Asfiksia berat (Apgar skor 0-3)
Caranya:
Bersikan jalan napas sambil pompa melalui ambubag
Berikan oksigen 4-5 liter per menit
Bila tidak berhasil lakukan ETT
Bersihkan jalan napas melalui ETT
Apabila bayi sudah mulai benapas tetapi masih sianosis berikan natrium bikarbonat
7,5% sebanyak 6cc. Dextrosa 40% sebanyak 4cc.
1.Pengkajian Keperawatan
Pengkajan adalah data dasar utama proses keperawatan yang tujuannya adalah untuk memberikan
gambaran secara terus menerus mengenai keadaan kesehatan klien yang memungkinkan perawat asuhan
keperawatan kepada klien
1. Identitas Pasien yaitu: mencakup nama pasien, umur, agama, alamat, jenis kelamin,
pendidikan, perkerjaan, suku, tanggal masuk, no. MR, identitas keluarga, dll.
2. Keluhan Utama : Biasanya bayi setelah partus akan menunjukkan tidak bias bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah dilahirkan keadaan bayi ditandai dengan sianosis, hipoksia,
hiperkapnea, dan asidosis metabolic
a. Prenatal
Kemungkinan ibu menderita penyakit infeksi akut, infeksi kronik, keracunan karena obat-
obat bius, uremia, toksemia gravidarum, anemia berat, bayi mempunyai resiko tinggi
terhadap cacat bawaan dan tejadi trauma pada waktu kehamilan.
b. Intranatal
Biasanya asfiksia neonatus dikarenakan kekurangan o2 sebab partus lama, rupture uteri
yang memberat, tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada placenta, prolaps fenikuli tali
pusat, pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya, perdarahan
bayak, placenta previa, sulitio plasenta, persentase janin abnormal, lilitan tali pusat, dan
kesulitan lahir
c. Postnatal
Biasanya ditandai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea, asidosis metabolic, perubahan
fungsi jantung, kegagalan system multi organ.
4.Riwayat kesehatan
a. RKD
Kemungkinan ibu menderita penyakit infeksi akut, infeksi kronik, keracunan karena obat-
obat bius, uremia, toksemia gravidarum, anemia berat, bayi mempunyai resiko tinggi
terhadap cacat bawaan dan tejadi trauma pada waktu kehamilan.
b. RKS
Biasanya bayi akan menunjukkan warna kulit membiru, terjadi hipoksia, hiperkapnea,
asidosis metabolic, usaha bernafas minimal atau tidak ada, perubahan fungsi janutng,
kegagalan system multi organ, kejang, nistagmus dan menagis kurang baik atau tidak
menangis.
c. RKK
Biasanya faktor ibu meliputi amnionitis, anemia, diabetes, hipertensiyang diinduksi oleh
kehamilan dan obat-obat infeksi.
3. Pemeriksaan fisik
a. Kulit
Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstremitas berwarna biru, pada bayi preterm
terdapat lanugo dan verniks.
b. Kepala
Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-ubun besar
cekung atau cembung.
c. Mata
Warna konjungtiva anemis/tidak anemis, tidak ada bleeding konjungtiva, warna sclera
tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi terhadap cahaya.
d. Hidung
Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir.
e. Mulut
Bibir berwarna pucat atau merah, ada lendir atau tidak.
f. Telinga
Perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan.
g. Leher
Perhatikan kebersihannya karena leher neonatus pendek.
h. Thorax
Bentuk simetris, terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing dan ronchi,
frekuensi bunyi jantung kurang/lebih dari 100 x/menit.
i. Abdomen
Bentuk silindris, hepar bayi terletak 1-2 cm dibawah arcus costae pada garis papilla
mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites/tumor, perut cekung adanya
hernia diafragma, bising usus timbul 1-2 jam setelah masa kelahiran bayi, sering terdapat
retensi karena GI Tract belum sempurna.
j. Umbilikus
Tali pusat layu, perhatikan ada perdarahan/tidak, adanya tanda- tanda infeksi pada tali
pusat.
k. Genitalia
Pada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak muara uretra pada
neonatus laki-laki, neonatus perempuan lihat labia mayor dan labia minor, adanya sekresi
mucus keputihan, kadang perdarahan.
l. Anus
Perhatikan adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari faeces.
m. Ekstremitas
Warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang atau adanya
kelumpuhan saraf atau keadaan jari-jari tangan serta jumlahnya.
O.Refleks
Pada neonates preterm post asfiksia berat reflek moro dan sucking lemah. Reflek moro
dapat memberi keterangan mengenai keadaan susunan saraf pusat atau adanya patah
tulang.
2. Diagnosa Keperawatan
•Bradikardi Menurun
Sianosis menurun
• Hipoglikemia
• Hipoksia
• Pengisian kapi
Ler>3 detik
• Konsumsi
oksigen
meningkat
•Thachycardia
•Piloereksis
•Kulit memarota
(pada neonatus)
3.Implementasi
Implementsi yang dimaksud adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana perawatan,
meliputi tindakan yang direncanakan oleh perawat, melaksanakan advis dokter dan ketentuan
rumah sakit.
4.Evaluasi
Perbandingan yang sistematis dari rencana tindakan masalah kesehatan dengan tujuan yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lain.
C.DAFTAR PUSTAKA
Harris.2009.ACT Made Simple:An Easy – To – Read Primer On Accptance and Cocmitnt Therapy.
Hockenberry,M.J& Willson,D.2009.Buku Ajar Keperwatan Pediatric.Volume 1.Jakarta:EGC.
Nani,Dharmasetiawani RSIA Budi Kemuliaan.Resusitasi Neonatus.Jakarta:EGC
PPNI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI.2019.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Copyright.2023.PT.Siloam Internasional Hospital.Tbk.
PEMERINTAH KABUPATEN TELUK WONDAMA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
E-mail : halorsudtw@gmail.com/haloorsudtw@gmail.com
No. RM :03-6412
Nama : BY.Yn.B.Y L/P
ASESMEN AWAL
BAYI BARU LAHIR Tanggal Lahir : 30-05-2023 Umur : 0 Bulan
Keterangan Persalinan (diisi oleh Dokter Kebidanan / Dokter Anak/ Dokter Umum / Bidan)
IBU
Umur: 38….. Th, Primipara …………. Prematur …………. Abortus …………. Anak Hidup ……4……. Sc
………….....
Riwayat Penyakit Tuberkulosis ……….………. Venerik ……….………. Vdrl ……….………… Wr ……….………
Diabetes ……….………., Vitium Cordis ……….………. Lain-Lain ……….………………………………………………
Golongan Darah : Rh Ayah ……….………. Rh Ibu ……….………., Coombs Tes ……….……………………………
Jenis Persalinan :Spontan....
...……………………………………..…………………………………………………………………...
Atas Indikasi ……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……………………
Komplikasi ……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……………………...
…………..……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……….……...
Pengobatan Ibu Yang Dapat Mempengaruhi Bayi ……….……….……….……….……….………………………………
Obat : ……….…………….. Cara Pemberian ……….……….……….……… Pemberian Terakhir ……….……………..
Anestesi / Analgesik :
Obat : ……….…………….. Cara Pemberian ……….…………….……….…Pemberian Terakhir ……….……………..
BAYI
Lahir Tanggal :30-05-2023……….…………... Pukul :15.15wit……… Kelamin: Laki-Laki / Perempuan, Kembar
……….……………..
Warna Kulit :kebiruan.................................... Jenis Rambut Lurus Ikal Keriting
Penilaian Bayi Dengan Apgar Score 60 Detik Setelah Lahir Lengkap.
Tata laksana :
2. PEMERIKSAAN FISIK
BBL :3670…. gram PB :51.... cm LK :…36.. cm LD :34….... cm LP :33…........ cm
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Prenatal
Anakke : …V(lima)………… UmurKehamilan : …40-41……………… Minggu
RiwayatPenyakitIbu:
RiwayatPengobatanIbu : ………………………………………………………................................
b. RiwayatIntranatal
DiagnosaIbu : ……G5P3A1……40
minggu…………………………………………………………………
Cara Persalinan :
c. FaktorRisikoInfeksi
Mayor :
IbuDemam≥ 380C KPD > 24 Jam KetubanHijauKorioamniotis Fetal Distress
Minor :
d. KebutuhanBiologis
Nutrisi : Asi Lainnya................................, Frekuensi ..................Cc /……..
Eleminasi : BAK Keluhan Tidak Ya,.........................................
BAB Keluhan Tidak Ya..........................................
Reaksi :……………………………………………………………………….
Revisi21/07/2022 RM.03.c.RI
4. KEBUTUHAN SOSIAL EKONOMI (UntukOrangtua: Ayah/Ibu/Keluarga/Lainnya……………..)
TinggalBersama
: Suami/Istri Anak OrangtuaSendiri
Lainnya……………Nama:…………………….. No
Telepon:………………………….
Total Skor
6. RISIKO JATUH
7. SKRINING NUTRISIONAL
S:- P:-Posisikan
-Pasang Neopaff
-Hangatkan
Perawat/ Bidan
Revisi21/07/2022 RM.03.c.RI
PEMERINTAH KABUPATEN TELUK WONDAMA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
E-mail : halorsudtw@gmail.com/haloorsudtw@gmail.com
No RM :
PENGKAJIAN AWAL MEDIS
RAWAT INAP NEONATUS Nama : By.Yn.B.Y,A. L/P
(untuk usia ≤ 28 hari)
Tgl Lahir : 30-05-2023 Umur :
1. KELUHAN UTAMA
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Riwayat Penyakit Dahulu :
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda Vital
Kondisi Saat Lahir : Segera Menangis Tidak Segera Menangis Apgar Score : 7/8………..
b. Pemeriksaan Umum
Kepala : Simetris Asimetris Cephal Hematoma Caput Succedanium Anencephali
Microcephali Hydrocephalus
Lainnya……………………………..
Thorax :
Bunyi Tambahan
Metabolisme : Edema BA
Pernapasan 0 1 2 Nilai
Tidak ada
Retraksi Retraksi ringan Retraksi berat 1
retraksi
Penurunan ringan
Air Entry Udara masuk Tidak ada udara masuk 1
udara masuk
Total Nilai 6
Skor < 4 = Tidak ada gawat napas, Skor 4-7 = Gawat Napas, Skor >7 = Ancaman gagal napas (pemeriksaan AGD)
MATURITAS FISIK
Seperti
Merah Permukaan Daerah kertas kulit
Merah Pecah-
Lengket, seperti mengelupas pucat & pecah-
muda halus, pecah,
Kulit rapuh, agar, dengan / pecah- pecah 4
vena-vena kasar,
transparan gelatin tanpa ruam, pecah, vena dalam,
tampak keriput
transparan vena jarang panjang tidak ada
vena
Banyak Menghilan Umumnya
Lanugo Tidak ada Jarang Menipis 3
sekali g tidak ada
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC: 23.100
Hb :5,3
HCT :42,8
PLT :32.700
GDS :76
4. DAFTAR MASALAH MEDIS PRIORITAS
-Hangatkan
-Posisikan
Done Scor 6: -Bersihkan jalan napas
RR:68 x/m -keringkan
Reposisi
Rasiei, ......................................... Pukul ........... WIT
Dokter Pemeriksa
(...........................................)
Nama Jelas dan TTD
PERENCANAAN KEPERWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPEAWATAN
Pola Nafas Tidak Efektif 30-05-2023 Manajemen jalan nafas: S: -
15.15 wit -Observasi O:
Monitor pola -RR:68x/mnt
nafas(frekuensi,kedalama -N :150x/mnt
n,usaha nafas) -SB:85%
Monitor bunyi nafas -SPO2: 85%
tambahan(mis:Gurgling, -Terpasang OGT
mengi,whezzing,ronkhi) - Terpasang O2 CPAP
A:
-Terapeutik -Masalah belum
Posisikan semi fowler teratasi.
Berikan oksigen
-Edukasi P:
Anjurkan asupan cairan -Lanjutkan intervensi.
200ml/hari jika tidak ada
kontra indikasi
Ajarkan teknik batuk
efektif
-Kolaborasi
Kolaborasi pemebrian
bronkodilator,ekspektora
n,mukolitik,jika perlu.
Pemantauan respirasi
-Observasi
Monitor
frekuensi,irama,kedalam
an dan upaya nafas
Monitor pola nafas(mis:
Bradipnea,takipnea,hiper
ventilasi,kussmaul,cheyn
e strokes,ataksisk)
Monitor saturasi oksigen
Auskultulasi bunyi nafas
Palpasi kesimetrisan
ekspansi pam
Monitor nilai AGD
Monitor x-ray thorax
- Terapeutik
Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasi hasil
pematauan
Informasikan hasil
pemantauan