● NATALIA HIMAN
● SELPI NAWIPA
● GLORIYA MARNI KENELAK
● MARTHA KEDIOKOTO
● NUNSASKIA DINDA AYUNI
● YEU KOMBA
Konsep PICU
Patofisiologi
Pada keadaan demam, kenaikan suhu sebanyak 1° C akan menyebabkan kenaikan kebutuhan
metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat sebanyak 20%. Pada seorang
anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, dibandingkan
dengan orang dewasa yang hanya 15%. Pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat
menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan dari membran sel neuron
Gejala Pathway
Demam yang biasanya di atas (38,9 ° C)
Jenis kejang (menyentak atau kaku otot)
Gerakan mata abnormal (mata dapat berputar-putar atau ke
atas)
Suara pernapasan yang kasar terdengar selama kejang
Penurunan kesadaran
Kehilangan kontrol kandung kemih atau pergerakan usus
Muntah
Dapat menyebabkan mengantuk atau kebingungan setelah
kejang dalam waktu yang singkat (Lyons, 2012)
Penatalaksanaan
● Anak harus di baringkan di tempat yang datar dengan
posisimenyamping, bukan terlentang, untuk menghindari
bahaya tersedak
● Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut sianak
sepertisendok atau penggaris, karena justru benda
tersebut dapatmenyumbat jalan nafas
● Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
● Sebagian besar kejang berlangsung singkat & dan
tidakmemerlukan penanganan khusus
● Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus
segera di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber
lain menganjurkananak untuk di bawa ke fasilitas
kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit.
Asfiksia
Definisi
Asfiksia neonatum
adalah keadaan bayi
baru lahir tidak dapat
Etiologi bernafas secara Gejala
spontan dan teratur • Pernafasan terganggu
• Faktor ibu dalam satu menit • Detik jantung berkurang
• Faktor tali pusat setelah lahir (Hidayat, • Reflek / respon bayi
• Faktor bayi 2005 melemah
• Faktor yang mendadak • Tonus otot menurun
• Warna kulit biru atau
pucat
Patofisiologi
Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah
rangsangan terhadap nervus vagus sehingga DJJ (denyut jantung
janin) menjadi lambat. Jika kekurangan O2 terus berlangsung
maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. Timbulah kini
rangsangan dari nervus simpatikus sehingga DJJ menjadi lebih
cepat akhirnya ireguler dan menghilang
Anatomi Pathway
Pemeriksaan fisik Penatalaksanaan
• Pernapasan
• Warna kulit • Penatalaksaan pada asfiksia
• Denyut jantung neonatorum menurut (Arif weni,
• Suhu aksiler 2009):
• Postur gerakan • 1. Membersihkan jala nafas dengan
• Yonus otot/ tingkat menghisap lendir dengan
kesadaran menggunakan kasa steril.
• Ekstermitas • 2. Potong tali pusat dengan teknik
• Kulit aseptik dan antiseptik.
• Tali pusat • 3. Apabila bayi tidak menangis
• Berat badan lakukan rangsangan tartil dengan cara
• Pemeriksaan head to toe menepuk nepuk kaki, mengelus-elus
• Eliminasi dada, perut atau punggung. Jika bayi
• Pemeriksaan urine dan masih belum menangis setelah
tinja dilakukan rangsangan tartil maka
• Pengukuran antropometri lakukan nafas buatan mulut ke mulut
atau dengan ventilasi tekanan positif.
Asuhan keperawatan
● Nama bayi : An. C
● Bayi Umur : BBL 1 jam yang lalu
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Anak Ke :1
Diagnosa keperawatan