Anda di halaman 1dari 16

askep kritis pada

neonatal dan pediatrik


Keperawatan kritis
Nama kelompok 1

● NATALIA HIMAN
● SELPI NAWIPA
● GLORIYA MARNI KENELAK
● MARTHA KEDIOKOTO
● NUNSASKIA DINDA AYUNI
● YEU KOMBA
Konsep PICU

Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan


PICU (Pediatric Intensive Care Unit) adalah ruang
perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari)
dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan
perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati
terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Demam kejang
Definisi Etiologi
Kejang demam adalah kejang yang Etiologi dari kejang demam
timbul pada saat bayi atau anak masih tidak diketahui. Namun
mengalami demam akibat proses pada sebagian besar anak
diluar intrakranial tanpa infeksi sistem dipicu oleh tingginya suhu
saraf pusat. Kejang perlu diwaspadai tubuh bukan kecepatan
karena dapat terjadi berulang dan peningkatan suhu tubuh.
dapat menyebabkan kerusakan sel-sel
otak (Tikoalu J.R, 2009).

Patofisiologi
Pada keadaan demam, kenaikan suhu sebanyak 1° C akan menyebabkan kenaikan kebutuhan
metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat sebanyak 20%. Pada seorang
anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, dibandingkan
dengan orang dewasa yang hanya 15%. Pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat
menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan dari membran sel neuron
Gejala Pathway
Demam yang biasanya di atas (38,9 ° C)
Jenis kejang (menyentak atau kaku otot)
Gerakan mata abnormal (mata dapat berputar-putar atau ke
atas)
Suara pernapasan yang kasar terdengar selama kejang
Penurunan kesadaran
Kehilangan kontrol kandung kemih atau pergerakan usus
Muntah
Dapat menyebabkan mengantuk atau kebingungan setelah
kejang dalam waktu yang singkat (Lyons, 2012)
Penatalaksanaan
● Anak harus di baringkan di tempat yang datar dengan
posisimenyamping, bukan terlentang, untuk menghindari
bahaya tersedak
● Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut sianak
sepertisendok atau penggaris, karena justru benda
tersebut dapatmenyumbat jalan nafas
● Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
● Sebagian besar kejang berlangsung singkat & dan
tidakmemerlukan penanganan khusus
● Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus
segera di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber
lain menganjurkananak untuk di bawa ke fasilitas
kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit.
Asfiksia
Definisi
Asfiksia neonatum
adalah keadaan bayi
baru lahir tidak dapat
Etiologi bernafas secara Gejala
spontan dan teratur • Pernafasan terganggu
• Faktor ibu dalam satu menit • Detik jantung berkurang
• Faktor tali pusat setelah lahir (Hidayat, • Reflek / respon bayi
• Faktor bayi 2005 melemah
• Faktor yang mendadak • Tonus otot menurun
• Warna kulit biru atau
pucat
Patofisiologi
Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah
rangsangan terhadap nervus vagus sehingga DJJ (denyut jantung
janin) menjadi lambat. Jika kekurangan O2 terus berlangsung
maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. Timbulah kini
rangsangan dari nervus simpatikus sehingga DJJ menjadi lebih
cepat akhirnya ireguler dan menghilang
Anatomi Pathway
Pemeriksaan fisik Penatalaksanaan
• Pernapasan
• Warna kulit • Penatalaksaan pada asfiksia
• Denyut jantung neonatorum menurut (Arif weni,
• Suhu aksiler 2009):
• Postur gerakan • 1. Membersihkan jala nafas dengan
• Yonus otot/ tingkat menghisap lendir dengan
kesadaran menggunakan kasa steril.
• Ekstermitas • 2. Potong tali pusat dengan teknik
• Kulit aseptik dan antiseptik.
• Tali pusat • 3. Apabila bayi tidak menangis
• Berat badan lakukan rangsangan tartil dengan cara
• Pemeriksaan head to toe menepuk nepuk kaki, mengelus-elus
• Eliminasi dada, perut atau punggung. Jika bayi
• Pemeriksaan urine dan masih belum menangis setelah
tinja dilakukan rangsangan tartil maka
• Pengukuran antropometri lakukan nafas buatan mulut ke mulut
atau dengan ventilasi tekanan positif.
Asuhan keperawatan
● Nama bayi : An. C
● Bayi Umur : BBL 1 jam yang lalu
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Anak Ke :1

● Nama Orang Tua


● Nama Ibu : Ny. G
● Umur : 26 tahun
● Suku/bangsa : Batak/Indonesia
● Pendidikan : SMA
● Pekerjaan : IRT
● Agama : Kristen
● Alamat : Jl.Ciliwung no 1 Bengkulu

■ Keluhan Utama

Ibu mengatakan anaknya ,bernafas dengan megap,warna kulitnya kebiru- biruan dan
ekstremitas terkulai

■ Riwayat Kesehatan
● Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
TBC,Hepatitis,PMS
● b.Penyakit Keturunan
● Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada menderita penyakit DM,Asma dan
jantung
● Keadaan umum tampak lemah
● Kepala : bentuk mesocephal, ubun-ubun besar sudah menutup.
● Mata : sklera tak ikterik, konjungtifa tak anemis
● Hidung : bentuk simetris, ada cuping hidung, nampak megap-megap, belum napas
● Telinga : bentuk simetris, tak ada kotoran
● Mulut : bibir sianosis, membran mukosa tak kering
● Leher : tak ada pembesaran kelenjar tiroid
● Dada : bentuk simetris, ada retraksi dada
● Frekuensi nafas < 30 kali/menit, atau apena (henti napas > 20 detik)
● Jantung : denyut jantung < 100 kali/menit
● Paru-paru : masih terdengar suara nafas tambahan ( ronkhi basah +)
● Abdomen : meteorismus + tali pusat berwarna putih dan masih basah
● Kulit : warna kulit sianosis

Diagnosa keperawatan

● Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi

● Hipotermi berhubungan dengan terpapar lingkungan dingin


Diagnosa Tujuan Intervensi

pola napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (3140) :


tidak efektif keperawatan selama…X 24 jam, • Buka jalan napas
b.d diharapkan pola napas • Posisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi dan
hipoventilasi. bayi efektif dengan kriteria : mengurangi dispnea
• Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
Batasan Status Respirasi : Ventilasi • Identifikasi bayi perlunya pemasangan alat jalan napas
karakteristik : (0403) : buatan
• Keluarkan sekret dengan suctin
• Bernapas • Pernapasan pasien 30- • Monitor respirasi dan ststus oksigen bila memungkinkan
mengguna 60X/menit.
kan otot • Pengembangan dada Monitor Respirasi (3350) :
napas simetris. • Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan upaya bernapa
tambahan. • Irama pernapasan teratur • Monitor pergerakan, kesimetrisan dada, retraksi dada dan
• Dispnea • Tidak ada retraksi dada saat alat bantu pernapasan
Napas bernapas • Monitor adanya cuping hidung
pendek • Inspirasi dalam tidak • Monitor pada pernapasan: bradipnea,
• Frekwensi ditemukan • takipnea, hiperventilasi, respirasi kusmaul, cheyne stokes,
napas < 25 • Saat bernapas tidak apnea
kali / menit memakai otot napas • Monitor adanya penggunaan otot diafragma
atau > 60 tambahan • Auskultasi suara napas, catat area penurunan dan
kali / menit • Bernapas mudah tidak ada ketidakadanya ventilasi dan bunyi napas.
suara napas tambahan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Hipotermi b.d Setelah dilakukan tindakan Pengobatan Hipotermi (3800) :


terpapar keperawatan selama…X 24 jam,
lingkungan jam hipotermi teratasi dengan • Pindahkan bayi dari lingkungan yang
dingin. indicator : • dingin ke tempat yang hangat (di dalam incubator atau
di bawah lampu sorot)
Batasan Termoregulasi Neonatus (0801) : • Bila basah segera ganti pakaian bayi dengan yang
karakteristik : hangat dan kering, beri selimut
Pucat • Suhu axila 36-37˚ C RR : 30- • Monitor suhu bayi
• Kulit dingin 60 X/menit • Monitor gejala hipotermi : fatigue, lemah, apatis,
• Suhu • Warna kulit merah muda perubahan warna kulit.
tubuh di Tidak ada distress respirasi • Monitor status pernapasan Monitor intake/output
bawah Tidak menggigil .
rentang • Bayi tidak gelisah Bayi tidak
normal letargi
• Menggigil
Kuku
sianosis
• Pengisian
kapiler
lambat
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai