Anda di halaman 1dari 12

Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA


DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK
Nindi Puji Lestari1, Kurniawaty2Sunarmi3
Program Studi DIII Keperawatan, STIKES ‘Aisyiyah Palembang1,2,3
nindipuji15@gmail.com1
cicikurniawaty78@gmail.com2
sunarmiiswandi89@gmail.com3
ABSTRAK

Latar belakang; Target pencapaian penerapan mobilisasi dini pada ibu post sectio
caesarea karena salah satunya dapat membantu proses penyembuhan luka operasi,
melancarkan pengeluaran lochea dan mempercepat pemulihan kesehatan ibu. Tujuan;
diketahuinya penerapan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea dengan gangguan
mobilitas fisik di Ruang Siti Walidah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Metodelogi penelitian; jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi
kasus untuk mengekplorasi Penerapan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Caesarea
Dengan Gangguan Mobilitas Fisik. Pendekatan yang digunakan adalah asuhan
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis, rencana keperawatan, implementasi,
dan evaluasi keperawatan. Hasil; hasil penelitian yang didapatkan setelah implementasi
pada pasien 1(Ny.N) dan pasien 2 (Ny.E) adalah penerapan mobilisasi dini kedua pasien
berhasil. Di mana pada kedua pasien di dapatkan bahwa mobilisasi dini yang dilakukan
Selama 2 hari di sore hari dan di pagi hari dengan lama penerapan 10-15 menit yang
dilakukan dapat membantu proses mobilisasi dini. Saran; diharapkan agar dapat
meningkatkan pelayanan Kesehatan yang sudah ada khususnya tenaga keperawatan
lebih meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan cara menerapkan intervensi
keperawatan mandiri seperti mobilisasi dini.
Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Sectio Caesarea
Daftar Pustaka : 15 (2012-2022)

ABSTRACT

Background; The target of achieving the application of early mobilization in post


sectio caesarea mothers is because one of them can help the healing process of surgical
wounds, expedite the discharge of lochea and accelerate the recovery of maternal health.
Destination; knowing the application of early mobilization in post sectio caesarea
mothers with impaired physical mobility in the Siti Walidah Room, Muhammadiyah
Hospital Palembang.Research Methodology; This is type of research is descriptive
analytic in the form of a case study to explore the application of early mobilization in
post-sectional caesarean mothers with impaired physical mobility. The approach used is
nursing care which includes assessment, diagnosis, nursing plan, implementation, and
evaluation of nursing. Results; The result of the study that was obtained after
implementation in patient 1 (Mrs. N) and patient 2 (Mrs. E) was that the implementation
of early mobilization in both patients was successful. In both patients it was found that
early mobilization carried out for 2 days in the afternoon and in the morning with an
application time of 10-15 minutes that was carried out could help the early mobilization
process. Suggestion; It is hoped that in order to improve existing health services,

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

especially nursing staff, to further improve the quality of nursing care by implementing
independent nursing interventions such as early mobilization.
Keywords : Early Mobilization, Sectio Caesarea.
Bibliography :15 (2012-2022)

PENDAHULUAN sebesar 0,7%, plasenta tertinggal sebesar


Persalinan sectio caesarea 0,8%, hipertens sebesar 2,7%, dan lain-
merupakan proses pembedahan untuk lainya sebesar 4,6% (Penelitian Dan
melahirkan janin melalui irisan pada Pengembangan Kesehatan Kementerian
dinding perut dan dinding Rahim. Kesehatan RI,2018)
Persalian dengan metode sectio caesarea
Menurut SDKI (Survey Demografi
dilakukan atas dasar indikasi medis baik
Dan Kesehatan Indonesia) tahun 2017
dari sisi ibu dan janin, seperti placenta
menunjukan bahwa angka kejadian
previa, presentasi atau letak abnormal
persalinan dengan Tindakan Sectio
pada janin, serta indikasi lainnya yang
Caesarea sebanyak 17% dari total
dapat membahayakan nyawa ibu maupun
jumlah kelahiran di fasilitas Kesehatan.
janin (Cunningham et al, 2018)
Hal ini membuktikan terdapat
Menurut RISKESDAS tahun 2018, peningkatan angka persalian Section
jumlah persalianan dengan metode sectio Caesarea dngen indikasi KPD, sebesar
caesarea pada perempuan usia 10-54 13,6% di sebabkan oleh faktor lain di
tahun di Indonesia mencapai 17,6% dari antaranya yakni kelainan letak pada
keseluruhan jumlah persalinan. Terdapat janin,PEB, dan Riwayat section caesarea
pula beberapa gangguan/komplikasi (KEMENKES et al., 2018)
persalian pada perempuan usia 10-54 Berdasarkan dari data rekam
tahun di Indonesia mencapai 23,2% medik Rumah Sakit Muhammadiyah
dengan rincian posisis janin Palembang pada tahun 2019 tercatat ibu
melintang/sungsang sebesar 3,1%, bersalin dengan proses melahirkan sectio
perdarahan sebesar 2,4%, kejang sebesar caesarea berjumlah 2082 sedangkan
0,2%, ketuban pecah dini sebesar 5,6%, pada tahun 2020 berjumlah 1587 dan
partus lama sebesar 4,3%, lilitan tali pada tahun 2021 sampai sekarang
pusat sebesar 2,9%, plasenta previa

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

berjumlah 2085 pasien melahirkan Ibu post sectio caesarea pada


dengan jenis persalinan sectio caesarea. mobilisasi dini dilakukan secara
bertahap setelah operasi pada 1-2 jam
Tindakan persalinan sectio
pertama ibu post partum harus istirahat
caesarea menyebabkan adanya luka
total dahulu,, setelah 3-8 jam ibu di
sayat yang harus diperhatikan derajat
instruksikan untuk duduk dan
kesembuhan lukanya karena resiko
menggantung kaki mereka di sisi tempat
tinggi terjadi infeksi, rupture uteri, dan
tidur dengan bantuan satu kali, kemudian
pendarahan. Salah satu yang berperan
persiapan bangun, dan setelah 8-24 jam
dalam penyembuhan luka adalah nutrisi,
ibu di anjurkan untuk dapat mulai
usia, obesitas, medikasi, dan mobilisasi
persiapan berdiri setelah 24-48 jam ibu
dini yang di percaya dan terbukti
persiapan bangun dan instruksikan
meningkatkan proses penyembuhan
pernapasan perut, kepala terangkat dan
luka. Apabila mobilisasi dini tidak
Latihan bangun termodifikasi. (SDKI
dilakukan segera mungkin akan dapat
DPP PPNI, 2016)
mengakibatkan terjadinya komplikasi
yaitu thrombosis dan tromboemboli. Menurut penelitian Antameng
(World Health Organization Human Ridikthan, (2019) di dapatkan hasil
Reproduction Programme, 2015 Dalam bahwa ketiga klien mampu melakukan
Rani Ayu Wahyuni, 2020) mobilisasi dengan baik, karena ketiga
Mobilisasi dini sangatlah penting klien mampu melakukan Latihan
bagi ibu post sectio caesarea karena gerakan mobilisasi dini mulai dari 6 jam
dapat membantu proses penyembuhan pertama post sectio caesarea sampai 3
operasi. Bagi ibu post sectio caesarea hari post sectio caesarea.
sangatlah penting untuk segera
Berdasarkan uraian di atas maka
melakukan mobilisasi dini, karena
penulis tertarik untuk melakukan studi
dengan mobilisasi dini dapat
kasus dengan judul “ Penerapan
mempercepat proses penyembuhan luka
Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio
operasi, melancarkan pengeluaran
Caesarea Dengan Gangguan Mobilitas
lochea, mencegah terjadinya thrombosis
Fisik Di Ruang Siti Walidah Rumah
dan tromboemoli, sirkulasi darah
Sakit Muhammadiyah Palembang
normal, dan mempercepat pemulihan
Tahun2022
Kesehatan ibu (Mustikarini, 2016)

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

2) Proposal disetujui oleh


pembimbing.
METODE PENELITIAN
3) Meminta izin pengumpulan data
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dan pelaksanaan penelitian di
analitik dalam bentuk studi kasus untuk
Ruang Rawat Inap mealalui surat
mengeksplorasi Penerapan mobilisasi
izin penelitian dari pihak Rumah
dini pada ibu post sectio caesarea
Sakit.
dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas
4) Mencari responden sebanyak dua
diruang Siti Walidah Rumah Sakit
orang yang sesuai dengan kriteria
Muhammadiyah Palembang Tahun
inklusi pada subjek penelitian studi
2022. Pendekatan yang digunakan
kasus.
adalah pendekatan asuhan keperawatan
5) Memberikan informasi singkat
yang meliputi pengkajian, diagnosa
mengenai tujuan dan manfaat dari
keperawatan, rencana keperawatan,
penelitian studi kasus terhadap
implementasi keperawatan dan evaluasi
responden dalam keikut sertaan
keperawatan.
dan partisipasi responden di dalam
Subjek penelitian yang akan
penelitian studi kasus.
digunakan adalah ibu post sectio
6) Memberikan lembar persetujuan
caesarea dengan masalah kebutuhan
(Informed Consent) kepada
aktivitas yang diteliti secara rinci dan
responden yang setuju untuk di
mendalam melalui metode wawancara
tandatangani sertat meminta
dan observasi. Adapun objek penelitian
keluarga untuk turut serta
yang diteliti berjumlah dua klien dengan
berpartisipasi dalam penelitian
Post Sectio Caesarea
studi kasus.
Penelitian ini dilaksanakan pada
7) Melakukan wawancara,
tanggal 20 April 2022 – 21 April 2022 di
menegakkan diagnosa
Ruang Siti Walidah Rumah Sakit
keperawatan yang akan dilakukan
Muhammadiyah Palembang
sesuai dengan masalah
Tahap pelaksanaan studi kasus ini
keperawatan klien, melakukan
dilakukan dengan tahapan yang sistematis,
implementasi keperawatan yang
dapat dilihat sebagai berikut.
sesuai dengan intervensi,
1) Melakukan penyusunan proposal
mengevaluasi tindakan
mengenai kasus yang akan dicapai.

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

keperawatan yang telah memperoleh rekimendasi dari


diberikan, melakukan pembimbing dan mendapat izin dari
dokumentasi tindakan institusi atau Lembaga penelitian yang
keperawatan terhadap ibu post dituju oleh peneliti. Menurut hidayat,
sectio caesarea dengan kasus 2014) masalah etika yang harus di
ketidak efektifan proses perhatikan anatra lain sebagai berikut :
menyusui
1. Lembar persetujan (informed
Alat tulis atau instrument
consent)
pengumpulan data menggunakann format
2. Tanpa nama (Anonymity)
pengakjian keperawatan maternitas dari
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN

keperawatan, dan evaluasi keperawatan Keterbatasan Studi Kasus


dengan pendekatan IPPA: inspeksi,
Studi kasus mengenai penerapan
palpasi, perkusi dan asukultasi pada
mobilisasi dini pada ibu post sectio
system tubuh klien guna memeriksa
caesarea dengan gangguan mobilitas fisik
maslaah kesehatan dan keperawatan.
diruang Siti Walidah Rumah Sakit
Adapun sumber data yang
Muhammadiyah Palembang. Peneliti
diperlukan dalam penelitian ini menurut
mengalami beberapa hambatan selama
Notoatmojo (2015) yaitu :
melakukan studi kasus diantaranya yaitu :
1. Data primer (data yang
Pengkajian pada Ny.N dilakukan pada
diperoleh secara langsung dari
tanggal 20 April 2022 dengna usia 31
responden)
tahun, agama islam,Pendidikan terakhir
2. Data sekunder (data yang
SMP,pekerjaan ibu rumah tangga. Ny.N
diperoleh dari keluarga)
masuk ruang siti walidah pada tanggal 19
3. Data tersier (data yang diperoleh
April 2022 pukul 22.00 WIB. Saat di kaji
berdasarkan catatan atau rekam
pasien mengatakan nyeri luka operasi,
medic)
nyeri saat bergerak dan aktivitasnya di
Etika penelitian berguna sebagai bantu keluarga. Hasil pemeriksaan fisik
pelindung terhadao institusipenelitian dan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
peneliti itu sendiri. Penelitian ini 84x/menit, RR 22x/menit, suhu 36℃.
dilaksankan setelah penelitian

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

Pengkajian pada Ny.E dilakukan caesarea. Selanjutnya melakukan


pada tanggal 20 April 2022 dengan usia mobilisasi dini dengan cara miring ke
25 tahun, agama islam, Pendidikan kanan selama 15 menit dan berikan
terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah sokongan bantal pada punggung, miring
tangga. Ny.E masuk ruang siti walidah kiri ke kiri selama 15 menit dan berikan
padad tanggal 219 april 2022 pukul 23.00 sokongan bantal pada pungung,
WIB. Saat di kaji pasien mengatakan memberikan posisi terlentang selama 10
nyeri luka operasi, nyeri saat bergerak dan menit, mengajarkan ppasien mobilisasi
melakukan aktivitas nya di bantu oleh dini yaitu duduk di atas tempat tidur dan
keluarga. Hasil pemeriksaan tekanan di sisi tempat tidur, dan mempersiapkan
darah 100/80 mmHg, nadi 80x/menit, RR bangun dan Latihan berjalan.
20x/menit, suhu 36.8℃.
Berdasarkan asumsi penulis pada
Tidak ada perbedaan pada kedua penelitian Penerapan Mobilisasi Dini Pada
pasien yaitu Ny.N dan Ny.E mengatakan Ibu Post Sectio Caesarea Dengan
nyeri luka operasi, nyeri saat bergerak, Ganguan Mobilotas Fisik selama 2 hari
daan aktivitasnya di bantu keluarga. pada Ny.N dan Ny.E evaluasi yang di
dapat kedua pasien bisa melakukan
Pada kegiatan implementasi,
mobilisasi dini dengan bantuan keluarga,
peneliti melakukan kontrak terlebih
maka dari itu masalah keperawatan pada
dahulu dengan kedua pasien agar siap dari
Ny.N dan Ny.E teratasi sehingga
segi fisik maupun psikis dalam menerima
intervensi di hentikan.
asuhan keperawatan, implementasi di
berikan berdasarkan diagnose yang di Hasil penelitian menunjukan
angkat dengan berfokus pada prioritas bahwa tindakan penerapan mobilisasi dini
masalah yaitu gangguan mobilitas fisik. pada kedua pasien terjadi perubahan yang
Peneliti memberikan implementasi di tandai dengan pasien tampak rileks,
keperawatan penerapan mobilisasi dini pasien bisa miring kanan miring kiri,
pada pasien post sectio caesarea sebagai duduk, dan berjalan. Hal ini karena
diagnose utama. mobilisasi dini adalah untuk proses
penyembuhan luka operasi, melancarkan
Selanjutnya peneliti melakukan
pengeluaran lochea, dan mempercepat
penerapan mobilisasi dini, penerapan ini
pemulihan kesehatan pasien (Mustikarini,
dilakukan setelah pasien post sectio
2016). Mobilisasi sangat penting dalam

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

percepatan hari rawat dan mengurangi Berdasarkan hasil penelitian dan


resiko-resiko karena tirah baring lama teori yang ada, peneliti menyimpulkan
seperti terjadinya decubitus, bahwa penerapan mobilisasi dini yang
kekakuan/penegangan otot- otot di seluruh dilakukan selama 2 hari pada pasien post
tubuh dan sirkulasi darah dan pernapasan sectio caesarea dapat di gunakan sebagai
terganggu, juga adanya gangguan penalaksanaan penerapan mobilisasi dini
peristaltic maupun berkemih. Sering kali karena dapat mempercepat proses
dengan keluhan nyeri di daerah operasi penyembuhan luka operasi, melancarkan
klien tidak mau melakukan mobilisasi pengeluaran lochea dan mempercepat
ataupun dengan alas an takut jahitan lepas kesembuhan ibu. Pada ibu post sectio
klien tidak berani merubah posisi. caesare dengan gangguan mobilitas fisik
Disinilah peran perawat sebagai edukator pasien tampak rileks, pasien bisa miring
dan motivator kepada klien sehingga klien kanan kiri, terlentang, duduk dan berjalan.
tidak mengalami suatu komplikasi yang
Pembahasan studi kasus ini akan
tidak di inginkan.
membahas mengenai perbandingan dua
Hasil penelitian ini di didukung klien terhadap penerapan mobilisasi dini
oleh Nasiriani (2021) dengan judul pada ibu post sectio caesarea dengan
penerapan asuhan keperawatan pada gangguan mobilitas fisik di ruang siti
pasien pasca operasi seksio sesarea dalam walidah rumah sakit Muhammadiyah
pemenuhan kebutuhan aktivitas. Di Palembang dengan data atau ketentuan
dapatkan hasil bahwa perkembangan yang sesuai dengan tinjauan Pustaka.
aktivitas fisik pasien dari observasi hari Proses pengumpulan data data yang telah
pertama hingga hari ketiga, pasien terus dilakukan peneliti yang mulai dari
menunjukan kemajuan dari bantuan total pencarian data pasien dengan pasien post
hingga kemandirian. Setelah di berikan sectio caesarea, kemudian menemui serta
Tindakan keperawatan mobilisasi dini, manfaat penelitian dan mengajukan
pasien dapat merawat bayi, pasien dapat informend consend kepada pasien.
berjalan dengan efektif. Hal ini di
pengaruhi oleh kondisi pasien dan proses
penyembuhan luka serta kondisi luka
operasi yang semakin hari semakin
membaik.

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

Waktu Evaluasi Pasien 1 Waktu Evaluasi Pasien 2


(Ny.N) (Ny.E)

Penerapan 1. pasien Penerapan 1. pasien


Mobilisasi Dini mengatakan nyeri Moblisasi Dini mengatakan nyeri
Hari Pertama saat miring kanan Hari Pertama saat miring kanan
dan kiri dan kiri
Kamis 20 April Kamis 20 April
2022 2.pasien 2022 2.Pasien
mengatakan bisa mengatakan bisa
Pukul 16.00-16.45 Pukul 17.00-17.45
melakukan melakukan
WIB WIB
mobilisasi dini mobilisasi dini
dengan bantuan dengan bantuan
perawat perawat

3. Pasien tampak 3. pasien tampak


meringis saat meringis saat
bergerak bergerak

4. Pasien mampu 4.pasien mampu


miring kanan dan melakukan miring
kiri kanan dan kiri

Penerapan 1. Pasien Penerapan 1. pasien


Mobilisasi Dini mengatakan sudah Mobilisasi Dini mengatakan sudah
Hari Kedua bisa miring kanan Hari Kedua bisa miring kanan
dan kiri dan kiri
Jumat 21 April Jumat 21 April
2022 2. Pasien 2.pasien

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

Pukul 08.00-09.40 mengtakan sudah 2022 mengatakan sudah


WIB bisa duduk diatas bisa duduk di atas
Pukul 09.00-10.40
tempat tidur tempat tidur
WIB
3. Pasien 3.pasien mengtakan
mengatakan mampu berjalan
mampu berjalan dengan bantuan
dengan bantuan keluarga
keluarga

aktivitasnya di bantu keluarga, tampak


luka
KESIMPULAN

setelah melakukan implementasi post sc di bawah abdomen ± 10 cm,


keperawatan pada pasien 1 (Ny.N) dan pasien terpasang infus. Pasien terpasang
pasien 2 (Ny.E) dengan penerapan kateter, TD :110/80 mmHg, nadi :
Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio 84x/menit, RR 22x/menit, suhu 36℃,
Caesarea Dengan Gangguan Mobilitas skala nyeri 4.
Fisik Di Ruang Siti Walidah Rumah Sakit Sedangkan pengkajian yang
Muhammadiyah Palembang Tahun 2022 peneliti lakukan pada pasien 2 (Ny.E)
di peroleh kesimpulan sebagai berikut : dengan gangguan mobilitas fisik di ruang

Pengkajian siti walidah rumah sakit Muhammadiyah

Berdasarkan pengkajian yang Palembang di dapatkan data subjektif

peneliti lakukan pada pasien 1 (Ny.N) dengan keluahn pasien mengatakan nyeri

dengan gangguan mobilitas fisik di ruang luka operasi, pasien mengatkan nyeri saat

siti walidah rumah sakit Muhammadiyah bergerak, pasien mengtakan melakukan

Palembang pada tanggal 20 April 2022 di aktivitas di bantu oleh keluarga. Data

dapatkan data subjrktif dengan keluhan objektif pasien tampak meringis Ketika

fisik nyeri luka operasi, nyeri saat bergerak, pasien melakukan aktivitasnya

bergerak, aktivitasnya di bantu keluarga. di bantu oleh keluarga, tampak luka post

Data objektif pasien tampakk meringis sc di bagian bawah abdomen ± 10 cm,

Ketika bergerak, pasien melakukan pasien terpasang kateter, pasien terpasang


infus,TD : 100/80 mmHg, nadi :

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

80x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.8℃, perubahan yang di tandai dengan pasien


skal nyeri 5. tampak rileks, pasien bisa miring kanan
miring kiri, duduk, dan berjalan.
Diagnosa keperawatan Dengan ini di simpulkan bahwa
Diagnosa keperawatan pada kedua penerapan mobilisasi dini yang dilakukan
pasien post sectio caesarea sesuai standar selam 2 hari pada pasien post sectio
diagnosis keperawatan Indonesia (SDKI) caesarea dapat di gunakan sebagai
yaitu gangguan mobilitas fisik pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post
sectio caesarea.
1. Saran
Intervensi keperawatan
1. Diruang siti walidah RS
Intervensi yang di lakukan peneliti
Muhammadiyah Palembang
pada kedua pasien dengan diagnose
Diharapkan agar dapat
medis yang sama gangguan mobilitas
meningkatkan pelayanan kesehatan yang
fisik berhubungan dengan keterbatasan
sudah ada khususnya tenaga perawat lebih
dalam gerakan fisik sesuai dengan
banyak lagi menerapkan intervensi
standar prosedur operasional
keperawatan mandiri seperti mobilisasi
keperawatan
dini

2. Instansi Pendidikan STIKES


Implementasi keperawatan
‘Aisyiyah Palembang
Peneliti memberikan imlementasi
keperawatan penerapan mobilisasi dini Di harapkan jadi bahan untuk
selama 2 hari pada kedua pasien post referensi (perpustakaan) untuk
sectio caesarea. meningkatkan kualitas Pendidikan
khususnya bagi mahasiswa prodi Dlll
Keperawatan pada pasien post sectio
Evaluasi keperawatan
caesarea
Pada fase evaluasi peneliti
3. Untuk Peneliti selanjutnya
mendapatkan hasil penerapan mobilisasi
Bisa dijadikan refernsi dalam
dini pada pasien post sectio caesarea.
melaksanakan penelitian
Setelah di berikan Tindakan penerapan
selanjutnya tentang
mobilisasi dini selama 2 hari pada Ny.N
penerapanmobilisasi dini pada
dan Ny.E pada kedua pasien terjadi
diagnose gangguan mobilitas fisik

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG., (2013) Obsterti Williams Volume 2. Edisi 23. Alih Bahasa :
Brahm U Pendit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Dinas Kesehatan, (2017). Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Tahun 2017

Hidayah., (2009). Definisi Mobilisasi Dini

KEMENKES et al (2018) SDKI Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia


Kejadian persalinan dengan Tindakan sectio caesarea
Manuaba, I.B.G,(2012) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana. Jakarta : PenerbitBukuKedokteran EGC
Maritalia. Dewi (2012) asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Yogyakarta :
Pustaka belajar
Nuarif., A.H. & Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaaction
Ridikthan Antameng (2019) Penerapan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Secti
Caesarea EGC
Standar Operasional Prosedur SOP, (2021). Buku Pedoman Standar Operasional
Prosedur Dukungan Mobilitas Fisik
Tim Dosen Prodi D III Keperawatan (2022). Buku Pedoman KTI Studi Kasus Prodi
DIII Keperawatan Stikes A’isyiyah Palembang. Palembang : Stikes ‘Aisyiyah
Palembang.
Tim POKJA SDKI PPNI, (2017) Standar Diagnosa Keperawatan Indonnesia
Definisi Dan Indikator Diagnostik, Jakarta : Dewan Pengurus Pusat P
ersatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim POKJA SIKI DPP PPNI, (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Tindakan Keperawatan, Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim POKJA SLKI DPP PPNI, (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan, Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Nindi puji lestari1,Kurniawaty2,Sunarmi3

Yola Mustikarini egc, (2016) Pengaruh Nobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan


Luka Post Sectio Caesarea Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri. Jurnal
Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta
World Health Organization, (2017) Standar Rata-Rata Operasi Sectio Caesarea

jJurnal STIKES ‘Aisyiyah Palembang

Anda mungkin juga menyukai