Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN AKTIVITAS MOBILISASI

DINI PADA PASIEN PASKA OPERASI SESAR

Sutrisno1,Vitri Dyah Herawati2 ,Herlina Utami Prapnawati3


1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta
3
Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri, Wonogiri
Korespondensi penulis roshansutrisno@gmail.com

Abstrak
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu janin dan plasenta yang telah cukup
bulan melalui jalan lahir maupun jalan lain melalui bantuan. Operasi sesar (sectio caesaria)
merupakan suatu cara melahirkan janin dengan mebuat sayatan pada dinding uterus melaui dinding
depan perut. Untuk mengurangi kemungkinan risiko paska operasi, maka pasien perlu melakukan
mobilisasi lebih awal. Mobilisasi dini adalah proses aktivitas yang di lakukan dimulai dengan latihan
ringan diatas tempat tidur sampai bisa turun dari tempat tidur. Pemahaman tentang mobilisasi dini
paska operasi sesar ini penting dimiliki untuk meminimalkan risiko paska operasi.Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan mobilisasi dini pada
ibu paska operasi sesar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif diskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Hasil pengamatan diuji dengan menggunakan uji statistik Chi Square,
dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 75 responden. Tehnik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan purposive sampling. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p-
value=0.034 dimana nilai p value lebil kecil dari 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan pengetahuan
dengan mobilisasi dini pada pasien paska operasi sesar. Kesimpulan penelitian berdasarkan data hasil
adalah tingkat pengetahuan berhubungan dengan dengan aktifitas mobilisasi dini pada pasien paska
operasi sesar.

Kata kunci : Pengetahuan , Mobilisasi dini, Operasi sesar

Abstract
Childbirth is the process of expelling the products of conception, the fetus and placenta that have
been enough months through the birth canal or other ways through assistance. Cesarean section is
a method of delivering birth to a fetus by making an incision in the uterine wall through the front wall
of the abdomen. To reduce the possibility of postoperative risk, the patient needs to mobilize early.
Early mobilization is an activity process that is carried out starting with light exercise in bed until
you can get out of bed. An understanding of early post-cesarean mobilization is important to minimize
post-operative risk. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge
level and early mobilization of post-cesarean mothers. This research is a descriptive quantitative
analytic study with a cross sectional approach. The results of the observations were tested using the
Chi Square statistikal test, with a total sample of 75 respondents. The sampling technique in this study
was purposive sampling. Based on the results of statistikal tests, it was obtained that the p-value =
0.034 where the p-value was less than 0.05, which means that there is a relationship between
knowledge and early mobilization of post-cesarean patients. The conclusion of the study based on the
result data is the level of knowledge associated with early mobilization activities in post-cesarean
patients.
Keywords: Knowledge, early mobilization, caesarean section

JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 19


PENDAHULUAN post sectio caesaria ( Fauziah, 2018).
Persalinan merupakan proses pengeluaran Mobilisasi dini merupakan langkah awal
hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah dalam tahap penyembuhan luka paska operasi.
cukup bulan melalui jalan lahir atau melalui jalan Mobilisasi dini adalah suatu kebijakan untuk
lain (dengan bantuan), (Muthoharoh, 2017). secepat mungkin membimbing klien turun dari
Persalinan ada dua cara, yaitu dengan cara normal tempat tidurnya dan membimbingnya secepat
(melalui vagina), dan abnormal (section caesaria). mungkin untuk berjalan. Manfaat dari mobilisasi
Persalinan normal merupakan persalinan dengan dini salah satunya adalah mencegah terjadinya
tenaga ibu sendiri yang berlangsung kurang dari 24 perdarahan abnormal serta mempercepat
jam tanpa bantuan alat yang tidak bisa melukai ibu penyembuhan luka (Dewi, 2011).Dampak jika
dan bayi. Sedangkan persalinan section caesaria tidak melakukan mobilisasi dini dapat
merupakan bentuk melahirkan kelainan janin meningkatkan suhu tubuh, perdarahan abnormal
dengan membuat irisan pembedahan pada dinding hingga terjadinya involusi uterus yang tidak baik (
abdomen dan uterus. (Gant & Cunningham, 2013). Suryani, 2010).
Perluasan indikasi sectio caesaria, kemajuan teknik Ada beberapa faktor yang dapat
operasi dan teknik anestesi serta obat-obatan mempengaruhi kemandirian pasien dalam
antibiotik menyebabkan angka kejadian sectio pelaksanaan mobilisasi dini adalah intervensi dari
caesaria dari periode ke periode mengalami tenaga kesehatan (perawat, bidan, dan dokter),
peningkatan (mochtar, 2013). pengetahuan keluarga besar (extended familly )
Angka sectio caesaria terus meningkat dari terhadap prosedur tidakan mobilisasi dini, dan
insidensi 3 hingga 4 persen pada 15 tahun yang lalu motivasi diri sendiri. Motivasi yang dimiliki ibu
dan sekarang ini sekitar 10 hingga 15 persen. sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
Bukan saja pembedahan menjadi aman bagi mobilisasi dini secara mandiri. Informasi yang
ibu,tetapi juga pada bayi yang dapat mengurangi diberikan oleh petugas kesehatan jika tidak
risiko cidera akibat partus lama dan pembedahan dilakukan dengan pemahaman yang baik membuat
traumatik vagina menjadi berkurang (Oxorn, ibu akan tetap memiliki ketergantungan kepada
2015). Indikator persalinan caesaria 5-15% untuk petugas kesehatan dalam pelaksanaan mobilisasi
setiap negara (Suryati, 2017). dini (Hartati et all, 2014)
Selain memiliki keuntungan, tindakan Operasi sesar atau dalam istilah asing
operasi sesar juga memiliki risiko. Upaya dalam sectio caesaria berasal dari Bahasa latin “caedera”
memperkecil terjadinya risiko pada ibu pasca yang artinya memotong. Sectio caesaria
sectio caesaria dengan melakukan mobilisasi dini. merupakan suatu cara melahirkan janin dengan
Pada pasien paska operasi sesar banyak yang mebuat sayatan pada dinding uterus melaui dinding
merasa sulit untuk melakukan mobilisasi secara depan perut, sectio caesaria juga dapat di
dini karena mereka merasa letih, nyeri bahkan takut definisiakan sebagai suatu histerktomia untuk
jika luka akan robek Kembali. melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar,
Pengetahuan dan pemahaman tentang 2013). Indikasi dilakukanya Tindakan operasi
pentingnya mobilisasi lebih awal ini perlu dimiliki sesar adalah ibu premigravida dengan kelainan
oleh pasien-pasien paska operasi (Adelia ,2010). letak, premipara tua disertai kelainan letak ada,
Menurut Fitria et all, (2018) pengetahuan disporporsi sefalo pelvik (disporporsi janin /
seseorang juga mempengaruhi terhadap perilaku panggul) ada, sejarah kehamilan dan persalinan
mobilisasi secara awal pada pasien-pasien paska yang buruk, terdapat kesempitan panggul. Plasenta
operasi. Beberapa faktor mempengaruh previa terutama pada premigravida, solusio
pemahaman pasien tentang pentingnya aktivitas plasenta tingkat I-II, komplikasi kehamilan yaitu
mobilisasi dini paska operasi diantaranya umur, preeklamsi-eklamsia, atas permintaan, kehamilan
pendidikan, dan pekerjaan (Buhari.I.S, et all, yang disertai penyakit ( jantung, DM), gangguan
2015). perjalanan persalinan (kista ovari, mioma uteri dan
Mobilisasi merupakan suatu kemampuan sebagainya). Indikasi yang berasal dari janin yaitu
individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan fetal disstres/ gawat janin, mal presentasi dan mal
teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan
aktivitas. Pada masa nifas mobilisasi penting untuk pembukaan kecil, kegagalan persalian vakum atau
dilakuakn pada ibu nifas normal dan pada ibu nifas forcep ekstrasi (Jitowiyono & Kristianasari, 2015).
JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 20
Mobilisasi dini paska operasi sesar adalah
suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang Pekerjaan
dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan Tidak Sekolah 0 0,00
dengan persalinan sesar. Untuk mencegah SD 4 5,00
komplikasi paska operasi ibu harus segera SMP 8 11,00
melakukan mobilisasi sesui dengan tahapannya. SMA/ Sederajat 37 49,00
Oleh karena setelah operasi seorang ibu disarankan
tidak malas untuk bergerak dan belajar melakukan Umur
aktivitas mulai dari tempat tidur hingga akhirnya 11-19 0 0,00
bisa turun dari tempat tidur. (Wirnata, 2010).
20 s/d 35 tahun 68 91,00
METODE PENELITIAN >35 tahun 7 9,00
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Keterangan: f : frekuensi, % : persentase
dengan rancangan deskriptif analitik dan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini 2. Tingkat Pengetahuan
dilakukan pada bulan 20 September sampai dengan Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan
bulan 20 Oktober 2020 pada pasien paska operasi
sesar yang bertempat di ruang Mina, Arofah, dan Kategori f %
Multazam Rumah Sakit Muhammadiyah
Selogiri Wonogiri. Jumlah sampel yang Baik 41 54,70
terlibat dalam penelitian ini adalah 75 Cukup 18 24,00
responden yang diambil dengan tehnik
purposive sampling. Pengumpulan data Kurang 16 21,30
dilakukan dengan menggunakan kuesioner Total 75 100,00
pengetahuan yang berisi 31 item pertanyaan
yang sudah dilakukan uji validitas dan Keterangan: f : frekuensi, % : persentase
reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan
3. Mobilisasi dini
berbagai tehnik analisis yaitu univariat dan
bivariat. Analisis univariat dilakukan dengan Tabel 3. Distribusi frekuensi aktivitas mobilisasi dini
membuat tabel distribusi frekuensi, sedangkan
analisis bivariat dilakukan dengan Kategori f (%)
menggunakan uji statistik Chi square. Dilakukan 50 66,67
HASIL DAN PEMBAHASAN Tidak 25 33,33
1. Karekteristik Responden
Total 75 100,00
Tabel 1. Karakteristik Responden
Keterangan: f : frekuensi, % : persentase
Karakteristik f (%)
Pendidikan Karekteristik responden berdasarkan
Tidak Sekolah 0 0,00 tingkat pendidikan ibu post sectio caesaria
SD 4 5,00 adalah pendidikan SMA dengan presentase 49%.
SMP 8 11,00 Hal ini diketahui bahwa tingkat kesadaran
SMA/ Sederajat 37 49,00 responden post sectio caesaria tinggi, hal ini
Diploma/PT 26 35,00 dapat dilihat dari tingkat pendidikan ibu post
Umur sectio caesaria di RS Muhammadiyah Selogiri.
11-19 0 0,00 Pendidikan kesehatan merupakan proses untuk
20 s/d 35 tahun 68 91,00 meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
>35 tahun 7 9,00 memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoadmodjo, 2012).

JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 21


Pendidikan kesehatan dipengaruhi oleh Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan &
tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, adat istiadat, Aktivitas Mobilisasi Dini
kepercayaan masyarakat dan ketersediaan waktu
seseorang atau kelompok (Notoatdmojo, 2012).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Maidina Putri (2019) bahwa tingkat pendidikan Pearson Chi-
6.751a 2 .034
berpengaruh terhadap kemampuan seseorang Square
untuk menerima dan memahami suatu Likelihood Ratio 8.302 2 .016
pengetahuan. Linear-by-Linear
5.362 1 .021
Hasil penelitian pada karakteristik umur Association
didapatkan data sebagian besar umur N of Valid Cases
75
dikategorikan menjadi 3 yaitu kategori remaja <
20 dengan presentas (0,00%), sedangkan umur 20
s/d 35 tahun (91,00%) dan dewasa > 35 tahun Berdasarkan dari hasil uji statistik
(9,00%). menggunakan uji chi- square didapatkan nilai
Hal ini sesuai dengan kategori umur signifikan P value 0,034. Hal ini bisa dilihat dari
berdasarkan WHO (2020) yang menyatakan hasil p value 0,034 < 0,05 yang artinya ada
bahwa kategori umur di bagi menjadi 5 yaitu bayi hubungan tingkat pengetahuan dengan
(0 s/d 1 tahun), anak (2 s/d 10 tahun), remaja (11 penatalaksanaan mobilisasi dini pada ibu paska
s/d 19 tahun), dewasa (20 s/d 60 tahun) dan lansia operasi sesar di Ruamh Sakit Muhammadiyah
> 60 tahun. Umur remaja < 20 dan dewasa > 35 Selogiri. Hasil penelitian ini terlihat bahwa
tahun berisiko untuk kehamilan. Dengan sebagian besar responden memiliki tingkat
demikian sesuai dengan umur responden bahwa pengetahuan baik terkait mobilisasi setelah
rata-rata umur kehamilan dengan risiko operasi sesar.
kehamilan rendah di RS Muhammadiyah Selogiri Hasil ini memberikan gambaran
adalah umur 20 s/d 35. konstribusi pengetahuan ibu dalam aktivitas
Pada karakteristik pekerjaan, karakteritik mobilisasi dini. Semakin baik pengetahuan ibu
responden sebagian besar adalah swasta sebanyak maka semakin baik juga dalam melakukan
22 responden dengan presentase (29%.) Hal ini mobilisasi dini pasca sectio caesaria. Hasil
sesuai dengan penelitian (Novi dkk, 2019), yang Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari 75
menjelaskan jenis pekerjaan menentukan faktor responden dalam penelitian memiliki tingkat
resiko yang harus dihadapi individu. Hal ini pengetahuan baik dan melakukan mobilisasi dini
sesuai dengan Notoatmodjo (2010) bahwa sebanyak 34 responden (82,93%), kemudian
seseorang yang bekerja, pengetahuan akan lebih tingkat pengetahuan baik dan tidak melakukan
luas dibanding dengan seseorang yang tidak mobilisasi dini sebesar 7 responden (17,07%).
bekerja karena dengan bekerja seseorang akan Untuk tingkat pengetahuan cukup dan melakukan
banyak mempunyai informasi dan pengalaman. mobilisasi sebesar 12 responden (66,67%), dan
Berdasarkan penelitian Dinatin Since Pakita untuk pengetahuan cukup dengan tidak
(2015) yang menyatakan bahwa pekerjaan ibu melakukan mobilisasi sebesar 6 responden
IRT dengan persentase (89,71% ) yang (33,33%). Serta untuk tingkat pengetahuan kurang
melakukan sectio caesaria lebih tinggi dan melakukan mobilisasi dini dengan 4
dibandingkan dengan pekerjaan ibu pegawai responden (25%),serta pengetahuan kurang dan
dengan persentase 10,29%. tidak melakukan mobilisasi dini (tabel 4).

JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 22


juga mengatakan adanya hubungan yang
Pengetahuan merupakan kesan di dalam bermakna antara pengetahuan dengan
pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca mobilisasi dini pada ibu post sectio caesaria
indranya. Pengetahuan sangat berbeda dengan dengan nilai p=0,05.
kepercayaan (belief), tahayul (superstition) dan
penerangan-penerangan yang keliru Pengetahuan dapat diperoleh dari
(misininformation). Pengetahuan adalah segala seseorang secara alami atau di intervensi baik
apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang langsung maupun tidak langsung. Pada
didapatkan oleh setiap manusia. Pada dasarnya umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan
pengetahuan akan terus bertambah dan berfareatif prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil
sesuai dengan proses pengalaman manusia yang pengenalan atas suatu pola. Pegetahuan
dialami (Mubarok, 2013). bukanlah fakta dari kenyataan yang sedang di
Berdasarkan aktivitas mobilisasi dini dari pelajari, melainkan sebagai kontruksi kognitif
75 responden dikategorikan menjadi dua yaitu seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun
melakukan dan tidak melakukan. Total responden lingkungannya (Budiman & Riyanto, 2013).
yang melakukan mobilisasi dini sejumlah 50 Mobilisasi dini merupakan suatu
responden (66,7%) dan 25 (33,3%) responden pergerakan dan posisi yang akan melakukan
yang tidak melakukan mobilisasi dini (tabel 3). aktifitas atau kegiatan. Mobilisasi merupakan
Mobilisasi dini merupakan suatu pergerakan dan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan
posisi yang akan melakukan aktifitas atau bebas dan merupakan faktor yang menonjol dan
kegiatan. Mobilisasi merupakan kemampuan mempercepat pemulihan pasca bedah,
seseorang untuk bergerak dengan bebas dan mobilisasi merupakan aspek yang terpenting
merupakan faktor yang menonjol dan pada fungsi fisiologis karena hal ini esensial
mempercepat pemulihan pasca bedah, mobilisasi untuk mempertahankan kemandirian. Dengan
merupakan aspek yang terpenting pada fungsi demikian mobilisasi dini adalah suatu upaya
fisiologis karena hal ini esensial untuk mempertahankan kemandirian sendi dengan
mempertahankan kemandirian. cara membimbing penderita untuk
mempertahankan fungsi fisiologis. Mobilisasi
dini juga merupakan kebijakan untuk selekas
Tabel 4. Hasil Crostab Tingkat Pengetahuan
mungkin membimbing penderita keluar dari
& Aktivitas Mobilisasi Dini
temat tidurnya dan membimbing selekas
mungkin berjalan (Wirnata, 2010).
Kategori Aktivitas Mobilisasi Dini
Pengetahuan
Hasil yang dilakukan oleh peneliti ini
Melakuk % Tidak %
an
sesuai dengan peneliti Rahmawati (2017) dalam
Baik 34 82,9 7 17,1 jurnal yang menyatakan bahwa ada hubungan
Cukup 12 66,6 6 33,3 mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post
Kurang 4 25,0 12 75,0 section secaria di RSUD Badarudin Tanjung
Total 50 66,6 25 33,3 dengan p value 0,0001. Kemudian penelitian ini
juga didukung dalam jurnal tentang
pengetahuan mobilisasi dini terhadap
Hal ini juga sesuai dengan penelitian pelaksanaan mobilisasi dini pasien pasca
Marfuah (2012) yang menyatakan bahwa section secaria dengan p value 0,027. Yang
hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap artinya ada hubungan antara pengetahuan
ibu dalam mobilisasi dini pasca SC di RSUD dengan penatalaksanaan mobilisasi dini pada
Moewardi dengan p value 0,001. ibu section sesaria.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil
penelitian Remita Yuli Kusumaningrum, yang KESIMPULAN
Tingkat pengetahuan bahwa tingkat
JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 23
pengetahuan baik dengan prosentase 54,67%, variabel penelitian sehingga
terlihat bahwa responden tingkat mendapatkan hasil yang maksimal. yang
pengetahuannya sebagian besar adalah baik. akan melakukan penelitian serupa.
1. Berdasarkan aktivitas mobilisasi dini
bahwa responden dikategorikan DAFTAR PUSTAKA
melakukan mobilisasi sebesar 66,67%. Adelia Kwartina Hikurniati, Umu Hani (2010).
2. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
penatalaksanaan mobilisasi dini pada Tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Post
pasien post sectio caesaria ada hubungan Sectio Caesaria Di RSIA Sakina Idaman
tingkat pengetahuan dengan aktivitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
mobilisasi dini pada ibu post sectio Medika Kesehatan 2010.
caesaria dengan p value 0,034. Bahiyatun ( 2019). Buku AjarKebidanan
Asuhan Nfas Normal. Jakarta : EGC
SARAN Budiman & Riyanto (2013).Kapita Selekta
Kuisioner : Pengetahuan dan Sikap dalam
1. Bagi Responden
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba
Hasil dari penelitian ini diharapkan
Medika
pasien dapat menerapkan mobilisasi dini
Dewi Dina. (2011). Hubungan Personal
dengan adanya informasi dan sosialisasi
Hygien dengan Kecepatan Kesembuhan
dari tenaga kesehatan guna untuk
Luka Perinium Pada Ibu Post Partem di
meningkatkan pengetahuan ibu terhadap
Seluruh Wilayah Kerja Puskesmas
pentingnya akan melakukan mobilisasi
Singosaren kabupaten Malang. Skripsi di
dini setelah sectio caesaria.
terbitkan. Malang : Fakultas Kedokteran
2. Bagi Rumah Sakit
– Universitas Brawijaya.
Bagi Rumah Sakit perlu adanya
Dewi,V.N.L.& Sunarsih, T. (2015). Asuhan
pemberian informasi kesehatan tentang
Kebidanan pada Ibu Nifas.Jakarta:
pngetahuan dalam pelaksanaan mobilisai
Salemba Medika.
dini pada pasien post sctio caesara
Dwi Rahma (2017). Hubungan Mobilisasi
maupun keluarga pasien.
Dini Dengan Penyembuhan Luka Post
3. Bagi Peneliti
Sectio Caesaria di Rumah Sakit Umum
Hasil penelitian ini, diharapkan
Daerah H. Badaruddin Tanjung. tahun
menambah wawasan dalam
2017 Salemba Medika.
mempersiapkan, mengumpulakan dan
Dynastin Since Pakita (2019). Gambaran
mengolah data, dan dapat meningkatkan
Umum Sectio Caesaria Berdasarkan
pengetahuan dalam bidang pengetahuan
Umur dan Pekerjaan Kebidanan RSUD
4. Bagi Institusi Pendidikan
Kalipda Kabupaten Tana Toraja. Jurnal
Penelitian ini dapat dijadikan bahan Ilmih Kesehatan, volume 14 Nomer 3
bacaan, referensi untuk perpustakaan 2019.
serta mata kuliah maternitas khususnya Ferinawati, Rita Hartati (2019). Hubungan
tentang mobilisasi dini. Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria
5. Bagi Peneliti Selanjutnya dengan Penyembuhan Luka Operasi di
Kepada penelitian selanjutnya, RSU Aviccena Kecamatan Kota Juang
yang akan melakukan penelitian yang Kabupaten Bireuen. Jurnal vol.5.No.
sama dapat mengembangkan penelitian 2Okt 2019. File:///G;/Kumpulan %20
mengenai mobilisasi dini pada pasien Mobilisasi%20 Dini.
post sectio caesaria dengan cara yang Gant, N. F, & Cuningham, F.G (2013). Dasar-
tepat dan benar sesui tahap – tahapannya. Dasar Ginekologi dan Obsterti. Jakarta
Dan di harapkan dapat menambah jumlah : EGC.
JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 24
Hidayat. A. A (2014). Metode Penelitian dan Hubungan Pengetahuan Ibu Post
Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Partum Sectio caesaria Tentang
Medika. Mobilisasi Dini Dengan Pelaksanaan
Isti Marfuah (2012). Hubungan Tingkat Mobilisasi Dini Pada Pasien Post
Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Operasi Sectio Caesaria Di Ruang
Mobilisasi Dini Pasca Secsio Caesaria di Raden Dewi sartika RSDU Sekarwangi
RSUD Moewardi. Skripsi Universitas Kabupaten Sukabumi. Jurnal di terbitkan
Muhammadiyah Surakata. STIKES Suabumi.
Ita Sasmita Buhari, Esther Hutagaol, Rina Pristahayuningtyas (2016). Pengaruh
Kundre (2015). Hubungan Tingkat Mobiliasi Dini Terhadap Perubahan
Pngetahuan Dengan Mobilisasi Dini Tingkat Nyeri Kien Post Operasi
Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Likupang Apendektomi di Rumah Sakit Baladhika
Timur Kecamatan Likupang Timur. Jurnal Husada Kabupaten Jember. Program
Keperawatan Volume 3. Nomor 1. Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Februari 2015. Jember. https : // Jurnal. Unej, di unduh
Jitowiyono & kristinasari(2015).Asuhan pada tanggal 21 Maret 2020.
Keperawatan post Operasi dengan Ridha Fitria (2018). Tingkat Pengetahuan
pendekatan Nanda, Mobilisasi Dini Terhadap Pelaksanaan
NIC,NOC.Yogyakarta :Nuha Mobilisasi Dini Pasien Pasca Sectio
Mariati, Sri Sumiati, Eliana (2015). Pengaruh Caesaria. Jurnal Program Studi Ilmu
Pemberian Pendidikan Kesehatan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Mobilisasi Dini Dengan Lama Hari universitas Lambung Mangkurat.
Rawat Pada Pasien Post Operasi Secsio Solihati,T (2017). Konsep Relaksasi Dalam
Cesaria. Jurnal Media Kesehatan, Keperawatan Maternitas. Bandung, Pt
Volume 8 Nomor 2, Oktober 2015 Refika Aditama.
Maidian Putri (2019). Pengaruh Pemberian Suryani Hartati (2014). Faktor – faktor Ynag
Pendidikan Kesehatan Tentang Mempengaruhi Ibu Post Partum Pasca
Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria Seksio Sesarea Untuk Melakukan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Post Mobilisasi Dini Di RSCM. Universitas
Partum Sectio Caesaria Di RS Setio Indonesia.
Husodo. Jurnal volume 2No.2 Juli- Suryani. (2010). Gambaran Mobilisasi Dini
Desember 2019. Pada Pasien Pasca Seksio Sesaria di
Mubarok. W.I, Lilis, I, Joko.S (2015). Buku RSD Dr. Pergadi Medan 2010.
Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.Jakarta: Repository.usu.ac.id
salemba Medika Suryati (2017).(Analisa Lanjut Data Riskesdes
Muthoharoh, Husnul (2017). Gambaran 2010). Presentase Operasi Caesaria
Pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Insisi DiIndonesia Melebihi Standar
Menyusu Dini (IMD) di Desa Gempul Maksimal,Apakah sesuiIndikasi medis?
Pandang Kecamatan Pucuk Lamongan. JurnalPenelitianVo.15
Jurnal Midropvol. 9.No.2 Ummrak, dkk (2013). Gambaran Pengetahuan
Mochtar. R (2013). Sinopsis Obstetri, Obstetri Ibu Post SC tentang Mobilisasi Dini di
Fisiologi, Obsterti Patologi. Jakarta : EGC Rumah Sakit Nilmara Suri.
Notoatmodjo, S (2010). Metode Penelitian Oxorn. H (2015). Ilmu Kebidanan
Kesehatan. Jakarta :PT Rineka Cipta. Patofisiologi & Fisiologi Persalinan.
Notoatmodjo, S (2014). Promosi Kesehatan Yogyakarta; Yayasan Essentia Medika
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka (Yem).
Cipta.
Nunung Liawati, Sarah Sela Novani (2015).
JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 25
WHO (2015). Data word Healt
Organization.www.kemenkes.go.id
Walyani,E.S & Purwoastuti, E (2015). Asuhan
Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.
Yogyakarta : PB
Wirnata (2010). Belajar Merawat di Bangsal
Anak, EGC.Jaka

JIKI VOL 14 NO.2 OKTOBER 2021 ISSN 1979-8261, e-ISSN 2657-0076 26

Anda mungkin juga menyukai