Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KDK

(KELOMPOK 3)
NAMA : 1. DEA SISKIA (1810106041)
2. NI NYOMAN SRI RAHAYU W (1810106042)
3. TAMARA MITHA LUSTINA (1810106043)
4. AYU RATRI PUSPITA (1810106044)
5. ANNISA VENI ALFIANTI (1810106045)
6. INTAN PUSPITASARI (1810106046)
7. DEVA INDOWIDY SANTIYA (1810106047)
8. IMAINIH ADHA ‘HANIAH (1810106048)
MUSHOLLA WANITA (MUSHOLLA ‘AISYIYAH)
A. PENGERTIAN

Musholla ‘Aisyiyah terletak


di Kampung Kauman,
Yogyakarta. Sebelum menjadi
musholla, di lahan ini berdiri
rumah milik Haji Irsyad. Rumah
tersebut digunakan untuk pusat
kegiatan Siswa Praja (SP)
Wanita, sebuah perkumpulan
yang anggotanya terdiri dari
para remaja putri siswa
Standaart School
Muhammadiyah
B. SEJARAH

1917 Berdirilah Organisasi wanita yaitu


Aisyiyah yang awalnya nama Sopo Tresno
yang menggunakan komplek langgar Kyai
Ahmad Dahlan karena semakain lama
semakin meningkat maka Nyai Walidah
berpikir untuk membangun tempat
khusus wanita karena disisi lain juga
pengajaran ini tentang kewanitaan
(bersifat intim termasuk thaharoh
bahkan system reproduksi) yang mana
hal tabu bagi kaum lelaki dan agar para
santri putri faham atas
pembelajarannya. Maka dibangunlah
masjid wedok kauman ini.
C. LATAR BELAKANG

1922 Masjid khusus wanita kauman


pertama kali didirikan di dunia dengan
alasan wanita tidak sembarang keluar
apalagi hanya untuk mengaji/belajar
namun zaman dahulu wanita hanya
melakukan 3M yaitu macak,masak, dan
manak. Melihat seperti itu Nyai Walidah
prihatin dengan keadaan tersebut.
Sehingga Nyai Walidah membangun
Pengajian yang diadakan yang dinamakan
pengajian Sopo Tresno yang mana bukan
hanya mengaji saja namun juga diajarkan
keterampilan seperti membatik yang
mana menghasilkan uang yang bisa
diberikan pada keluarganya sehingga
wanita tersebut boleh mengikuti
pengajian tersebut serta juga diajarkan
dalam bidang pendidikan yaitu berupa
membaca dan menulis.
D. KEGIATAN

Uniknya masjid wedok ini semua


kegiatan dihandle oleh wanita
termasuk dengan
imamnya,sholatnya,mengajinya juga
seorang wanita semua namun untuk
azannya tetap mengikuti muazin
masjid dari luar. Kecuali untuk sholat
Jum’at itu masih dilakukan sholat
dhuhur saja Dari perjuangan
emansipasi wanita th 2013 resmi
sebagai cagar budaya (asset budaya
nasional). Ada 2 orang dan timnya akan
dibawa ke UNESCO namun lagi dalam
proses. Gerakan emansipasi bukan
hanya memicu wanita Indonesia namun
sampai Luar Negeri seperti Amerika
yang meledak tenteng hal ini.
E. LINGKUNGN DI SEKITAR MASJID

Dan sekitar masjid wedok ini juga


mayoritas Islam karena Kuman adalah
kaum. Kaum adalah pemuka agama
karena dikauman ini penduduknya
disortir atau orang-orang terpilih.
Pemimpin Kauman juga menikahkan
anak-anaknya terhadap pemimpin
lainnya atau pengurus lainnya sehingga
nasabnya juga berdekatan tempat
tinggalnya, sehingga masih besar.
Untuk sekarang pernikahannya bebas
bersama dengan pendidikan juga
dimana-mana untuk mencarinya.
Pendatang kauman juga berasal dari
luar negeri seperti Perancis
SYUKRON 

Anda mungkin juga menyukai